Ringkasan Cerita Hikayat Amir Hamzah Singkat dan Nilai yang Bisa Diambil
Ringkasan Cerita Hikayat Amir Hamzah Singkat dan Nilai yang Bisa Diambil – Saat membicarakan sastra klasik yang pernah berkembang di nusantara, pastinya tidak bisa melupakan sebuah Hikayat terkenal yang berjudul Hikayat Amir Hamzah.
Di nusantara ada banyak versi kisah Hikayat Amir Hamzah yang ditulis dengan beragam bahasa daerah. Kisah tentang Amir Hamzah ini tidak hanya dituliskan dalam kitab-kitab kuno, tetapi juga ditembangkan dan ditampilkan dalam drama tradisional.
Kisah tentang Hikayat Amir Hamzah ini dianggap sangat berharga karena memegang perananan penting dalam penyebaran agama islam di beberapa daerah di nusantara. Nah, bagi kamu yang belum tahu bagaimana ringkasannya, simak ringkasannya dalam artikel berikut.
Ringkasan Cerita Hikayat Amir Hamzah Singkat
Daftar Isi
Daftar Isi
Meski sering mendengar bahwa perkembangan sastra di Indonesia saat ini dipengaruhi dengan sastra klasik yang pernah dikenal masyarakat nusantara, mungkin masih banyak diantara kalian yang mengetahui Hikayat Amir Hamzah hanya sebatas judulnya saja tanpa tahu bagaimana isi dari Hikayat tersebut.
Kisah tentang Hikayat Amir Hamzah ini sangat populer di Indonesia dan beberapa negara tetangga dengan mayoritas penduduk Melayu.
Hikayat Amir Hamzah sendiri tidak hanya digunakan sebagai media penyebaran agama islam di nusantara dan negeri yang di sekitarnya.
Namun, Hikayat tentang Amir Hamzah ini juga digunakan sebagai pelajaran yang diberikan kepada para tentara atau prajurit di masa lampau sebelum berangkat berperang.
Para prajurit di masa lampau diwajibkan untuk membaca Hikayat Amir Hamzah ini sebelum berangkat berperang.
Tujuannya adalah supaya dalam diri prajurit yang akan berangkat berperang muncul semangat keberanian untuk memenangkan pertempuran.
Mulanya Hikayat Amir Hamzah ditulis dengan menggunakan bahasa Melayu, namun seiring dengan berbagai bahasa seperti bahasa Bali, bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa Sasak, bahasa Arab dan berbagai bahasa lainnya.
Ringkasan Hikayat Amir Hamzah
Di masa lalu, hiduplah seorang raja yang berkuasa di suatu kerajaan yang bernama Medain. Raja yang berkuasa itu bernama Kobad Syahriar.
Dalam menjalankan pemerintahannya, sang raja dibantu oleh seorang perdana menteri yang bernama Khawajeh Alqasy.
Sang perdana menteri ini memiliki seorang sahabat karib yang bernama Bakhti Jamal. Kisah Amir Hamzah dimulai dari persahabatan keduanya.
Dikisahkan pada suatu hari, Kawajeh memberitahu sahabatnya yang bernama Bakhti Jamal bahwa sahabatnya itu akan mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan.
Supaya sang sahabat bisa terlepas dari peristiwa kurang menyenangkan itu, Bakhti Jamal tidak boleh meninggalkan rumah selama 40 hari lamanya.
Sebagai seseorang yang menghargai sahabatnya, Bakhti Jamal melakukan saran yang diucapkan oleh sahabatnya tadi.
Bakhti Jamal sangat bahagia memiliki sahabat yang sangat perhatian kepadanya. Sayangnya, Bakhti Jamal tidak mengetahui adanya hal jahat yang sedang disembunyikan sahabatnya.
Hari ke-39
Saat memasuki hari ke-39, Bakhti Jamal diajak jalan-jalan oleh sahabatnya. Saat itu, Bakhti Jamal merasa aneh karena beberapa waktu yang lalu, Khawajeh menyarankan dirinya untuk tidak meninggalkan ruimah.
Sebab, apabila sampai meninggalkan rumah sebelum batas waktu yang ditentukan maka Bakhti Jamal harus mundur dari kedudukannya.
Namun, karena sudah menganggap Khawajeh seperti saudara sendiri, Bakhti Jamal mengikuti permintaan Khawajeh.
Mereka berjalan berdua sambil bergurau, hingga tiba-tiba keduanya menemukan harta karun dalam jumlah yang sangat banyak.
Mula-mula, Bakhti Jamal dan Khawajeh berniat membagi rata harta karun yang ditemukannya itu, tetapi tiba-tiba muncul sifat serakah dalam diri Khawajeh.
Ia ingin menguasai seluruh harta tersebut sendirian. Demi memuluskan keinginannya itu, Khawajeh berniat menghabisi Bakhti Jamal.
Khawajeh segera menyusun rencana yang membuat Bakhti Jamal seolah-olah meninggal karena mengalami kecelakaan.
Akhirnya Bakhti Jamal pun meninggal dalam suatu insiden. Sebelum meninggal, Bakhti Jamal meminta tolong kepada Khawajeh untuk senantiasa menjaga istrinya dan anaknya yang sebentar lagi akan lahir.
Khawajeh menyetujui permintaan Bakhti Jamal. Ia merawat istri dan anak dari Bakhti Jamal sebaik yang dia bisa. Semua itu dilakukannya supaya tidak menimbulkan kecurigaan pada orang lain.
Kelahiran Buzur Jamir
Beberapa waktu kemudian, janda Bakhti Jamal melahirkan seorang anak laki-laki yang parasnya sangat tampan.
Anak itu diberi nama Buzur Jamir. Selain memiliki paras yang tampan, Buzur Jamir juga dianugerahi otak yang cemerlang dan sangat cerdas.
Hal ini terbukti saat usianya baru genap sembilan tahun Buzur Jamir sudah mampu menamatkan seluruh pelajarannya.
Tak hanya itu, Buzur Jamir juga memiliki kemampuan sebagai ahli nujum. Hal inilah yang membuatnya dapat mengetahui siapa yang telah membunuh ayahnya.
Kemampuan yang dimiliki oleh Buzur Jamir ini tentu membuat ibunya sangat bahagia. Namun, tidak demikian dengan Khawajeh, ia merasa sangat takut kalau suatu hari nanti Buzur Jamir akan membunuhnya sebagai bentuk balas dendam atas kematian ayahnya.
Rencana Pelenyapan Buzur Jamir
Demi membuat nama baiknya terjaga dan tidak ingin menjadi korban balas dendam yang kemungkinan akan dilakukan Buzur Jamir, Khawajeh lalu mengutus seorang pembunuh terbaik yang dikenalnya untuk melenyapkan Buzur Jamir dengan segera.
Suatu hari, sang pembunuh bayaran yang diutus Khawajeh ini berhasil menemukan Buzur Jamir. Saat akan melaksanakan perintah Khawajeh, sang pembunuh bayaran itu merasa iba.
Tak hanya itu, sang pembunuh bayaran juga melihat jika di kemudian hari sosok yang akan dihabisinya itu akan menjadi sosok yang besar dan berpengaruh.
Maka dari itu, sang pembunuh bayaran mengurungkan niatnya. Ia memberitahu Buzur Jamir mengenai apa yang sesungguhnya sedang terjadi.
Buzur Jamir bisa memaklumi, lalu Buzur Jamir menurut saat dirinya disembunyikan oleh si pembunuh bayaran tadi.
Usai menyembunyikan Buzur Jamir, si pembunuh bayaran kembali menghadap Khawajeh sambil menunjukkan pakaian Buzur Jamir yang sudah berlumuran darah.
Khawajeh tentu sangat bahagia, sebab saat ini tidak ada lagi sosok yang dapat mengancam keselamatan nyawanya.
Mimpi Raja Khobad
Waktu terus berjalan hingga pada suatu ketika raja Khobad mendapat mimpi yang membingungkan. Ia kemudian memanggil Khawajeh untuk menafsirkan mimpi yang diterimanya.
Namun, Khawajeh tidak mampu melakukannya. Raja lalu memanggil seorang pemuda yang saat itu dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam menafsirkan mimpi seseorang.
Tak lama kemudian, si pemuda itu sudah ada di hadapan raja. Saat diminta untuk menerjemahkan mimpi yang diterima sang raja.
Si ahli nujum itu lalu mengatakan bahwa sebenarnya makna dari mimpi yang diterima sang raja ini adalah sebuah permintaan agar sang raja mau menegakkan keadilan.
Hal ini tentu membuat sang raja kaget, karena selama ini sang raja merasa telah menegakkan keadilan di seluruh wilayah kerajaannya.
Si ahli nujum ini lalu mengatakan kalau ada satu hal yang luput dan belum diketahui oleh sang raja. Saat mendengar hal ini, tentu membuat sang raja keheranan.
Kemudian, sang raja meminta supaya ahli nujum bercerita tentang hal apa yang telah luput dari perhatiannya, sehingga dirinya mengalami mimpi yang begitu membingungkan.
Saat itulah, si ahli nujum yang sebenarnya Buzur Jamir mengatakan kepada sang raja tentang apa yang telah dilakukan Khawajeh kepada ayahnya.
Hukuman untuk Khawajeh
Pernyataan dari Buzur Jamir ini tentu membuat sang raja marah besar. Sang raja lalu menjatuhkan hukuman yang berat kepada Khawajeh.
Selain dicopot dari posisinya sebagai perdana menteri, Khawajeh juga dihukum penjara dan seluruh harta yang dimilikinya diserahkan kepada Buzur Jamir dan ibunya.
Selepas kejadian itu, Buzur Jamir lalu diangkat sebagai perdana menteri dan penasehat raja. Hari terus berlalu dan sang raja mendapatkan seorang putra yang diberinama Nusyirwan.
Suatu ketika, Buzur Jamir mendapatkan pandangan bahwa kerajaan Median akan mendapatkan serangan dari tanah Arab.
Saat mendengar ramalan dari Buzur Jamir ini, sang raja lalu memberikan perintah kepada Buzur Jamir untuk pergi ke tanah Arab dan membunuh seluruh perempuan hamil dan semua bayi yang baru saja lahir.
Amir Hamzah
Buzur Jamir pun segera melaksanakan perintah tersebut. Sementara itu, di tanah Arab ada seorang pria bernama Abdul Munthalib yang baru saja mendapatkan seorang putra yang diberi nama Amir Hamzah.
Sementara, saudaranya yang bernama Omayya al-Damri juga mendapatkan seorang putra yang diberi nama Amir ibn Omayya.
Setelah Buzur Jamir sampai di tanah Arab, ia bertemu dengan seorang perempuan yang baru saja melahirkan putra.
Saat akan melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya, Buzur Jamir muncul rasa ibanya sehingga ia tidak jadi melakukan perintah dari rajanya.
Terlebih saat itu, Buzur Jamir melihat bahwa bayi yang ada di hadapannya kelak akan menjadi orang besar di masa yang akan datang.
Makanya, dua bayi itu disembunyikannya dengan tujuan bayi itu selamat. Sementara itu, di kerajaan Median sedang terjadi duka yang sangat mendalam.
Raja Khobad Meninggal
Hal ini dikarenakan Raja Kobad meninggal dan kedudukannya sebagai raja digantikan oleh putranya yang bernama Nusyirwan.
Seiring berjalannya waktu, Amir Hamzah dan Amir ibn Omayya mulai tumbuh beranjak dewasa. Mereka berdua mendapatkan banyak pengetahuan.
Salah satu yang dipelajari oleh kedua anak itu adalah memanah. Suatu hari, Amir Hamzah dan Amir ibn Omayya bertemu dengan seorang pemungut pajak yang sedang diperas oleh seorang penjahat.
Amir Hamzah dan Amir ibn Omayya lalu menyelamatkan si pemungut pajak itu. Setelah mengalahkan si penjahat tadi, Amir Hamzah dan Amir ibn Omayya menyerahkan upeti ke kerajaan Median.
Di sisi lain, penjahat yang berhasil dikalahkan Amir Hamzah dan Amir ibn Omayya ini memutuskan menjadi pengikut Amir Hamzah yang setia.
Pertemuan Amir Hamzah dengan Mihrnigar
Saat menyerahkan upeti itu, Amir Hamzah bertemu dengan putri raja Nusyirwan yang berwajah cantik yang bernama Mihrnigar.
Amir Hamzah yang juga diberikan wajah tampan itu juga berhasil membuat sang Putri kerajaan jatuh hati kepadanya.
Kedua pemuda yang sedang dibakar api cemburu ini lalu saling mesra-mesraan. Saat hal itu terjadi, Raja Nusyirwan mengetahuinya dan seketika sang raja marah besar.
Raja Nusyirwan lalu mencoba berbagai cara supaya putrinya berpisah dengan Amir Hamzah. Hanya saja segala upaya yang dilakukannya ini gagal.
Meski demikian, Raja Nusyirwan tak pernah lelah untuk memisahkan putrinya dengan Amir Hamzah. Hal ini dilakukan karena Raja Nusyirwan menganggap Amir Hamzah dianggap tidak pantas sebagai pendamping putrinya.
Setelah mencoba berbagai cara, akhirnya upaya yang dilakukan Raja Nusyirwan pun berhasil. Suatu hari, Amir Hamzah ditugaskan untuk memerangi Ifrit.
Dalam peperangan ini, Amir Hamzah berhasil keluar sebagai pemenang dan ia mendapatkan topi ajaib Sulaiman dari Azra.
Di lain kesempatan, Amir Hamzah juga berhasil ditangkap oleh Herba Diw yang merupakan anak dari Ifrit yang ingin membalas dendam.
Beruntungnya dalam peristiwa itu, Amir Hamzah berhasil lolos dan berhasil menikahi Azman yang merupakan kerabat dari raja.
Nilai yang Bisa Diambil
Hikayat Amir Hamzah menjadi populer bukan hanya karena memiliki alur cerita yang baik, tetapi juga memiliki pesan-pesan yang baik.
Beberapa pesan yang bisa diambil dan bisa dijadikan bekal dalam kehidupan sehari-hari dari Hikayat Amir Hamzah, antara lain:
- Hikayat Amir Hamzah mengajarkan pentingnya berlaku jujur.
- Hikayat Amir Hamzah mengajarkan menegakkan keadilan.
- Hikayat Amir Hamzah mengajarkan setiap tindakan jahat akan mendapatkan hukuman.
- Hikayat Amir Hamzah mengajarkan orang baik pasti akan dilindungi Tuhan.
- Hikayat Amir Hamzah mengajarkan untuk tidak mudah menyerah.
Demikian informasi tentang ringkasan Hikayat Amir Hamzah yang sudah dilengkapi dengan nilai yang bisa diambil. Semoga informasi ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: