6 Cerita Rakyat Populer Di Berbagai Daerah Di Indonesia dan Pesannya
6 Cerita Rakyat Populer Di Berbagai Daerah Di Indonesia dan Pesannya – Cerita rakyat atau legenda adalah cerita yang berkembang di masyarakat dan diturunkan secara turun temurun.
Meski tidak dapat dibuktikan keasliannya, namun cerita rakyat sarat akan makna atau pesan. Ada 10 cerita rakyat populer di berbagai daerah di Indonesia di artikel ini. Baca semuanya, ya!
Daftar Cerita Rakyat Populer Di Berbagai Daerah Di Indonesia
Daftar Isi
Daftar Isi
Berikut ini cerita rakyat populer di berbagai daerah di Indonesia yang patut kamu ketahui.
1. Cerita Danau Toba – Sumatera Utara
Seorang pria bernama Toba mendapatkan ikan seekor ikan emas di sungai yang berubah menjadi wanita cantik.
Si pemuda berniat menjadikannya istri asal menerima syarat untuk tidak pernah memberitahu siapapun asal-usulnya.
Mereka pun menikah dan dikaruniai seorang anak bernama Samosir. Suatu hari Samosir disuruh mengantarkan makan siang untuk Toba ayahnya namun Ia lupa. Toba pun marah dengan mengatakan, “Dasar anak ikan!”
Seketika bumi berguncang dan air meluap dari tanah yang merekah hingga membentuk sebuah danau.
Kecewa, istrinya berubah kembali menjadi ikan emas. Sementara Samosir disuruhnya untuk lari ke bukit yang menjadi Pulau Samosir.
Pesan: Anak harus berbakti kepada orang tua, janji harus ditepati, dan jangan pernah kalah oleh emosi serta harus bisa mengendalikannya.
2. Cerita Malin Kundang – Sumatera Barat
Suatu masa hiduplah Malin yang bercita-cita ingin menjadi orang sukses. Ibunya pun mengizinkannya untuk mengejar impiannya tersebut. Malin pun sukses, memiliki banyak harga, dan memiliki seorang istri yang cantik.
Suatu hari kapalnya berlabuh di kampung halamannya, Orang-orang ramai melihat kesuksesannya, termasuk Ibunya.
Namun sayangnya, Malin durhaka dan tidak mau mengakui Ibunya. Karena sedih, sang Ibu mengutuknya menjadi sebuah batu.
Pesan: Bagaimanapun keadaan orang tua tetaplah menjadi orang tua kita, jangan menyakiti hati orang tua, dan tidak boleh lupa darimana asalmu.
3. Cerita Sangkuriang – Jawa Barat
Pada suatu masa hiduplah seorang perempuan cantik bernama Dayang Sumbi. Ia memiliki seorang anak bernama Sangkuriang dan juga seekor anjing bernama Si Tumang.
Suatu hari Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang memukul si Tumang.
Ia marah kepada anaknya karena si Tumang ternyata adalah ayah Sangkuriang. Dayang Sumbi melampiaskannya dengan memukul kepala anak nakal itu.
Sangkuriang pun kabur dan tak pernah kembali hingga suatu masa Ia kembali bertemu dengan Dayang Sumbi yang tak dikenalinya karena masih muda.
Sangkuriang ingin menikahinya namun Dayang Sumbi tahu dia adalah anaknya dari bekas pukulan di kepalanya.
Ia pun mengajukan persyaratan untuk dibuatkan sebuah perahu dan sebuah telaga dalam satu malam. Sangkuriang dibantu oleh bala tentara jinnya gagal karena Dayang Sumbi membuat ayam berkokok lebih awal.
Karena gagal, Sangkuriang murka dan menendang perahunya hingga menelungkup dan jadilah Gunung Tangkuban Perahu sebuah tempat wisata di Bandung.
Pesan: Salah satu cerita rakyat populer di berbagai daerah di Indonesia ini memiliki pesan agar tidak boleh semena-mena terhadap hewan, harus hormat terhadap orang tua, anak tidak boleh menikahi orang tuanya.
4. Cerita Banyuwangi – Jawa Timur
Raden Sidapaksa adalah pengabdi Raja Sulakrama yang setia. Suatu hari Ia diutus untuk mengambil obat dari kakek sang Raja.
Di perjalanan, Ia bertemu dengan Sri Tanjung yang merupakan anak kelahiran manusia dan bidadari.
Mereka saling suka dan menikah. Sidapaksa pun membawa Sri Tanjung ke Sindureja. Namun, disitulah petaka bermula karena kecantikan istrinya membutakan sang raja yang ingin merebut Sri Tanjung.
Sang Raja yang licik mengutus Sidapaksa ke khayangan agar Ia bisa berduaan bersama Sri Tanjung.
Saat Sri Tanjung hendak diperkosa, Sidapaksa datang dan menyaksikan keduanya seperti berpelukan. Sang Raja lalu memfitnah bahwa Sri Tanjung yang menggodanya.
Sayang sekali Sidapaksa mempercayai perkataan sang Raja. Ia pun hendak membunuh istrinya.
Sri Tanjung pun bersumpah bila Ia dibunuh dan tak mengeluarkan darah dan malah mengeluarkan cairan yang wangi, maka Ia tak bersalah.
Sidapaksa membunuhnya dan benar saja tidak keluar darah melainkan air yang wangi. Ia pun berteriak “Banyu Wangi” dan itulah asal nama dari daerah Banyuwangi.
Pesan: Salah satu cerita rakyat populer di berbagai daerah di Indonesia yang satu ini berpesan bahwa janganlah merebut hak orang lain.
Bila ada masalah dengarkanlah cerita dari dua belah pihak, tidak boleh memfitnah, dan kepercayaan adalah hal penting dalam sebuah hubungan.
5. Cerita Timun Mas – Jawa Tengah
Suatu masa hiduplah seorang janda bernama Mbok Simi. Ia hidup dekat dengan ladang tempatnya bekerja.
Suatu hari Ia bertemu raksasa yang ingin memberikannya anak dengan syarat bila sudah dewasa harus dikembalikan untuk dimakan sang raksasa.
Mbok Simi menyetujuinya. Ia diberi bibit timun oleh raksasa itu dan menaburkannya di pekarangan. Dari semua timun yang tumbuh ada satu yang berukuran besar dan keemasan.
Mbok Simi merawatnya hingga suatu hari Ia membelahya dan benar ada seorang bayi perempuan cantik di dalamnya yang diberi nama Timun Mas.
Timun Mas pun hidup bahagia dengan Mbok Simi hingga suatu hari tibalah waktu Ia harus diserahkan kepada raksasa. Mbok Simi membekalinya dengan berbagai senjata sebelum dikejar raksasa.
Pertama, Timun Mas menebarkan biji timun yang berbuah besar, dimakan raksasa, dan malah menambah tenaganya.
Lalu, Timun Mas menaburkan jarum yang tumbuh jadi bambu yang menusuk kaki raksasa hingga berdarah banyak.
Ketiga Ia menaburkan garam sehingga timbullah lautan yang membuat raksasa makin sakit lukanya.
Terakhir, Ia menaburkan terasi yang membuat tanah menjadi laut berlumpur yang panas nan mendidih dan raksasa pun mati. Mbok Simi pun akhirnya hidup bahagia lagi bersama Timun Mas.
Pesan: Timun Mas sebagai salah satu cerita rakyat populer di berbagai daerah di Indonesia memiliki pesan agar tidak pantang menyerah.
Sesuatu yang baik juga bisa berasa dari mereka yang jahat, ukuran tubuh atau penampilan bukanlah tolak ukur kekuatan.
6. Cerita Roro Jonggrang – Yogyakarta
Dua kerajaan yang bertetanggaan Pengging dan Baka berperang.
Kerajaan Baka kalah dengan matinya Prabu Bada ditangan Bandung Bondowoso sang Raja Kerajaan Pengging. Kerajaan Baka pun dikuasai oleh Bandung Bondowoso.
Di Kerajaan hasil kemenangannya tersebut Bandung Bondowoso bertemu dengan Roro Jonggrang yang cantik. Ia pun terpesona dan ingin menikahinya.
Roro Jonggrang tidak mau namun tetap dipaksa hingga Ia pun mengajukan syarat Bandung Bondowoso harus membangun seribu candi.
Ia pun bekerja tiap malam dibantu oleh para jin untuk mengabulkan permintaan Roro Jonggrang. Suatu malam hanya tersisa satu candi yang belum selesai.
Roro Jonggrang khawatir dan Ia pun bersiasat untuk menggagalkannya.
Ia menyuruh para wanita di kerajaan untuk keluar dan membakar jerami dan membunyikan lesung agar ayam jago berkokok. Ayam jago berkokok menyangka bahwa subuh datang.
Hal ini membuat para Jin ketakutan dan kabur tidak menyelesaikan pekerjaannya.
Bondowoso yang mengetahui kelicikan Roro Jonggrang pun murka dan mengutuknya menjadi arca ke-1000. Sementara para wanita dikutuk untuk tidak pernah menikah hingga mereka menjadi perawan tua.
Kisah ini dipercaya adalah asal mula dari terbentuknya Candi Prambanan. Patung Arca Roro Jonggrang bisa ditemui di komplek candi tersebut.
Pesan: Cerita rakyat ini berpesan bahwa sebuah hubungan tidak boleh dipaksakan, jadilah manusia yang jujur, janganlah meminta bantuan kepada jin.
Kesimpulan
Itulah 6 cerita rakyat populer di berbagai daerah di Indonesia. Semuanya dikarang untuk memberikan pesan mendalam kepada penerima cerita.
Di luar dari daftar di atas masih banyak lagi cerita legenda dari daerah lain. Semoga artikel ini memberikan ilmu pengetahun baru untukmu, ya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: