10 Cerpen Terkenal Karya Para Sastrawan Indonesia yang Wajib Kamu Tahu

Di antara banyaknya judul cerpen yang ada saat ini, terdapat beberapa cerpen yang wajib kamu masukkan ke dalam daftar bacaan kamu. Simak daftarnya dalam artikel ini.

09 Oktober 2024 Bella Carla

10 Cerpen Terkenal Karya Para Sastrawan Indonesia yang Wajib Kamu Tahu – Di Indonesia, kamu bisa menemukan banyak sekali sastrawan yang berbakat dan produktif dalam menulis cerita pendek (cerpen).

Bagi kamu yang sedang berusaha untuk lebih banyak membaca, mungkin cerpen bisa jadi salah satu media bacaan pilihanmu. Karena dengan membaca cerpen, kamu bisa tetap membaca sesuatu dengan waktu yang lebih minim.

Nah, dalam artikel ini ada beberapa contoh cerpen terkenal karya para sastrawan Indonesia yang bisa jadi referensi bacaan kamu.

Berikut Kumpulan Cerpen Terkenal Karya Para Sastrawan Indonesia

Cerpen Terkenal
unsplash.com/filmbetrachterin

Umumnya, cerpen lebih pendek dibandingkan dengan novel atau karya sastra yang lebih panjang. Meskipun pendek, cerpen tetap harus memiliki struktur cerita yang lengkap, ya. Mulai dari awalan, permasalahan, klimaks, dan penyelesaian.

Di antara banyaknya judul cerpen yang ada saat ini, terdapat beberapa cerpen yang wajib kamu masukkan ke dalam daftar bacaan kamu.

Apa saja cerpen tersebut? Berikut 10 cerpen Indonesia karya para sastrawan legendaris yang wajib kamu baca.

1. Robohnya Surau Kami – A. A. Navis

Cerpen terkenal pertama berjudul Robohnya Surau Kami karya A. A. Navis. Cerpen yang satu ini awalnya terbit pada tahun 1956, menceritakan dialog Tuhan dengan Haji Saleh, seorang warga Negara Indonesia yang selama hidupnya hanya beribadah dan beribadah.

Perlu kamu ketahui bahwa cerpen ini dipandang sebagai salah satu karya monumental dalam dunia sastra Indonesia, lho.

Dalam buku Robohnya Surau Kami karya A. A. Navis ini, A. A. Navis menampilkan wajah Indonesia di zamannya dengan penuh dengan kata-kata satir, penuh kegetiran, dan cemoohan akan kekolotan pemikiran manusia Indonesia saat itu yang sampai sekarang masih relevan.

2. Dilarang Mencintai Bunga-Bunga – Kuntowijoyo

Dilarang Mencintai Bunga-Bunga merupakan cerpen yang berkisah tentang keakraban seorang anak lelaki dengan tetangganya. Serta, sang kakek yang menemukan makna kedamaian dan keindahan hidup dalam bunga-bunga yang dirawatnya setiap hari.

Permasalahan sehari-hari yang diangkat dalam cerpen ini membuat jalan ceritanya terasa ringan, tapi sarat makna.

Dengan keapikan kata yang dirangkai oleh Kuntiwijoyo, membawa cerpen ini menjadi pemenang pertama Sayembara Cerpen Majalah Sastra pada 1968.

“Menangis adalah cara yang sesat untuk meredakan kesengsaraan. Kenapa tidak tersenyum, Cucu. Tersenyumlah. Bahkan, sesaat sebelum orang membunuhmu. Ketenangan jiwa dan keteguhan batin mengalahkan penderitaan. Mengalahkan, bahkan kematian.”

Sepotong kutipan cerpen tersebut tampak sederhana namun menghanyutkan. Begitulah ciri khas dari cerpen-cerpen karya Kuntowijoyo.

Close