14 Ciri Bioteknologi Konvensional dan Modern beserta Perbedaannya

Mengetahui perbedaan bioteknologi konvensional dan modern ternyata dapat dilakukan melalui pengenalan ciri-cirinya. Simak penjelasannya di artikel ini!

14 Desember 2023 Lintang Filia

14 Ciri Bioteknologi Konvensional dan Modern beserta Perbedaannya – Bioteknologi konvensional dan modern tidak hanya dapat dibedakan melalui metode produksinya saja.

Beberapa ciri-ciri bioteknologi konvensional ternyata juga menjadi pembeda yang signifikan dari bioteknologi modern.

Artikel kali ini akan membahas tentang apa saja ciri-ciri bioteknologi konvensional dan modern yang mudah untuk kamu pahami.

Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Modern

ciri bioteknologi konvensional dan modern beserta perbedaannya
canva/@Mark Stebnicki

Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern menunjukkan adanya evolusi dan kemajuan dari yang tadinya masih tradisional menuju modern.

Terdapat beberapa perbedaan antara bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern yang terbagi dalam:

1. Metode Produksi

  • Bioteknologi Konvensional: Menggunakan metode tradisional dan alamiah, seperti fermentasi dengan mikroorganisme tertentu tanpa melibatkan modifikasi genetik.
  • Bioteknologi Modern: Melibatkan rekayasa genetika untuk mengubah secara khusus sifat-sifat organisme atau menghasilkan produk dengan menggunakan teknologi DNA rekombinan.

2. Penggunaan Teknologi

  • Bioteknologi Konvensional: Menggunakan peralatan sederhana dan metode tradisional, tidak terlalu bergantung pada teknologi tinggi.
  • Bioteknologi Modern: Menggunakan teknologi canggih seperti PCR, kloning gen, dan bioinformatika untuk analisis dan manipulasi DNA.

3. Modifikasi Genetik

  • Bioteknologi Konvensional: Tidak melibatkan modifikasi genetik atau manipulasi gen secara langsung.
  • Bioteknologi Modern: Melibatkan modifikasi genetik untuk mencapai sifat-sifat tertentu pada organisme atau menghasilkan produk dengan kualitas yang diinginkan.

4. Fokus Aplikasi

  • Bioteknologi Konvensional: Umumnya fokus pada produksi makanan dan minuman tradisional, seperti tempe, kecap, dan tahu.
  • Bioteknologi Modern: Aplikasinya lebih luas, mencakup pengembangan obat-obatan, vaksin, tanaman transgenik, dan produk-produk bioteknologi tingkat tinggi.

5. Keberlanjutan

  • Bioteknologi Konvensional: Prosesnya cenderung sederhana dan dapat diimplementasikan secara lokal, dengan lebih sedikit dampak lingkungan.
  • Bioteknologi Modern: Dapat melibatkan produksi massal dan penggunaan teknologi tinggi, yang dapat memiliki dampak lingkungan yang lebih besar tergantung pada aplikasinya.

6. Sumber Daya Biologi

  • Bioteknologi Konvensional: Memanfaatkan sumber daya biologi yang tidak dapat diproduksi dalam jumlah besar, seringkali dilakukan secara sederhana.
  • Bioteknologi Modern: Bisa melibatkan produksi dalam skala besar dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika untuk meningkatkan hasil dan efisiensi produksi.

7. Integrasi Pengetahuan

  • Bioteknologi Konvensional: Melibatkan pengetahuan dan metode tradisional dalam proses pengembangan produk.
  • Bioteknologi Modern: Lebih tergantung pada pengetahuan ilmiah dan teknologi tinggi dalam pengembangan dan produksi produk.
Close