4 Ciri-ciri Paragraf Deduktif dan Induktif Dilengkapi Contohnya

4 Ciri-ciri Paragraf Deduktif dan Induktif Dilengkapi Contohnya – Sebutkan ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif beserta contohnya! Pati kamu familiar dengan pertanyaan tersebut.

Sebelum menjawab pertanyaannya, apakah kamu sudah mengetahui apa itu deduktif dan induktif? Kedua jenis ini sering dipakai dalam sebuah wacana atau bacaan.

Di artikel ini, Mamikos akan memberikan penjelasan ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif dilengkapi contohnya agar kamu semakin paham dan bisa membedakan keduanya.

Ciri-ciri Paragraf Deduktif dan Induktif Dilengkapi dengan Contohnya

pexels.com

Saat menulis sebuah tulisan atau cerita, kamu akan menemukan kata, kalimat, serta paragraf.

Tidak akan terbentuk paragraf yang baik tanpa adanya kata beserta kalimat. Jadi, semuanya membentuk satu kesatuan hingga menghasilkan wacana yang mengandung sebuah informasi.

Berdasarkan informasi tersebut, apa yang ingin disampaikan oleh penulis menjadi lebih mudah ditangkap dan dipahami oleh pembaca.

Bagi kamu yang ingin membuat kalimat deduktif dan induktif, kenali ciri-ciri beserta contohnya terlebih dahulu berikut.

Tidak semua orang memahami dengan baik apa bedanya deduktif dengan induktif.

Pahami ciri dari paragraf deduktif dan induktif supaya bisa mengetahui beda keduanya. Beberapa cirinya adalah sebagai berikut.

4 Ciri Paragraf Deduktif Beserta Contohnya

Deduktif merupakan jenis yang kalimat utamanya berada di paragraf awal, kemudian diikuti kalimat penjelas.

Bila kamu membaca paragraf dalam sebuah wacana, lalu menemukan gagasan utamanya berada di awal, berarti termasuk jenis satu ini.

Dari pengertian atau penjelasan singkat ini kamu sudah mendapatkan ciri deduktif.

Penjelasan lebih lengkapnya beserta ciri lain deduktif akan disebutkan pada uraian berikut.

Pola Pengembangan Umum – Khusus

Ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif pertama dilihat dari segi pola pengembangannya. Deduktif mempunyai pola pengembangan umum menuju khusus. Hal ini karena gagasan utamanya berada di paragraf awal.

Penting dipahami bahwa gagasan utama mempunyai sifat umum. Dalam sebuah paragraf akan diikuti oleh kalimat pendukung lain yang sifatnya khusus.

Kalimat pendukung ini mengandung penjelasan yang mendukung bagian gagasan utama.

Gagasan Utama di Paragraf Awal

Ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif ketiga, dari segi gagasan utama. Seperti sudah disebutkan sebelumnya, bahwa gagasan utama deduktif ada di paragraf bagian awal.

Setelah itu, isi akan dijelaskan dengan uraian lebih luas. Bisa dikatakan peletakan ide atau gagasan utama di awal menjadi sebuah dasar untuk mengembangkan isi sebuah paragraf.

Kalimat Utama Diperinci

Ciri ketiga, deduktif membuat kalimat utama dalam sebuah paragraf menjadi lebih rinci atau detail lewat kalimat penjelas.

Bisa disimpulkan bahwa kalimat utama dengan kalimat penjelas bersatu menjadi sebuah paragraf utuh.

Diawali Kalimat Pernyataan Umum

Ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif keempat dari segi awal kalimatnya.

Untuk jenis deduktif, awal kalimatnya ditandai dengan sebuah pernyataan umum, Ciri satu ini biasanya paling banyak dipakai saat bingung menentukan jenisnya.

Contoh ke-1:

Bawang putih mempunyai kandungan nutrisi penting untuk tubuh serta rendah kalori.

Dari satu siung bawang putih yang masih mentah, memiliki kandungan vitamin C, mangan, selenium, vitamin B1, kalium, vitamin B6, fosfor, zat besi, tembaga, serat serta kalsium.

Kandungan itulah yang membuatnya sangat baik dikonsumsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Bukan hanya itu saja, bila kamu mengonsumsi bawang putih dalam keadaan mentah, penyakit flu bisa diobati.

Contoh ke-2:

Ada banyak manfaat jahe yang masih jarang diketahui oleh masyarakat, salah satunya mampu meredakan batuk.

Menurut salah satu studi di Amerika, menyebutkan bahwa senyawa anti inflamasi dalam jahe mampu mengendurkan selaput disaluran udara.

Inilah yang membuatnya mampu meredakan batuk. Mengonsumsi jahe bisa membantu mengurangi iritasi yang terjadi pada bagian paru-paru serta tenggorokan.

Selain itu, juga mampu meredakan batuk kering dan membersihkan saluran udara.

Supaya memberikan hasil optimal, saat mengonsumsi jahe kamu bisa menyeduhnya menggunakan minuman hangat.

Untuk meningkatkan khasiat dan menambah rasa nikmat, kamu bisa menambahkan madu.

4 Ciri Paragraf Induktif Beserta Contohnya

Masih membahas tentang ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif. Selanjutnya akan dibahas mengenai induktif, merupakan paragraf yang gagasan utamanya berada di kalimat akhir. 

Dari segi pengertian, bisa diambil kesimpulan bahwa induktif merupakan kebalikan dari deduktif.

Dalam sebuah wacana, fakta atau uraian disajikan terlebih dahulu di awal paragraf, lalu mengerucut ke bagian gagasan utama.

Jadi, saat kamu membaca sebuah wacana, lalu menemukan gagasan utamanya berada di akhir, berarti jenis tersebut termasuk induktif.

Segi gagasan utama merupakan salah satu ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif. Ciri-ciri selengkapnya meliputi:

Pola Kalimat Khusus – Umum

Ciri pertama, induktif mempunyai pola kalimat khusus ke umum. Hal ini karena penyusunan kalimatnya diawali dengan yang khusus terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan akhiran kalimat bersifat umum.

Berkebalikan dengan pola pengembangan khusus – umum. Kalimat umum nantinya berupa rangkuman atau kesimpulan dari kalimat khusus yang sudah disampaikan sebelumnya. 

Dimulai Kalimat Khusus

Kedua, ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif dari segi peletakan kalimat khusus. Pada induktif, kalimat khususnya terletak di awal.

Setelah itu, dilanjutkan dengan kalimat yang menjelaskan terkait gagasan utama yang sifatnya umum.

Kalimat Utama di Paragraf Akhir

Ketiga, induktif mempunyai kalimat utama di bagian akhir paragraf.

Jadi, nantinya kalimat utama yang sifatnya umum akan diletakkan pada di kalimat bagian akhir dan digunakan sebagai kesimpulan dari pembahasan sebelumnya.

Kalimat Utama adalah Kesimpulan

Ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif keempat alias terakhir yaitu dari aspek kesimpulan.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa kalimat utama pada induktif adalah kesimpulan.

Contoh ke-1:

Sudah ada peraturan dan ketetapan tertulis bagi peserta lomba yang melanggarnya. Sanksi bagi pelanggar akan diberikan sesuai dengan kesalahan yang dilakukan.

Aturan ini dibuat oleh panitia sebagai salah satu upaya menjaga ketertiban peserta lomba.

Tujuannya tidak lain supaya acara terselenggara dengan lancar dan mengurangi terjadinya kendala yang dapat menghambat. Jadi, setiap peserta lomba maupun panitia wajib mematuhi aturan yang berlaku.

Contoh ke-2:

Di wilayah tertentu, terutama kota besar seperti Jakarta, membuang sampah sembarangan ke dalam sungai sudah menjadi kebiasaan yang belum surut sejak dulu hingga sekarang.

Padahal, akibat dari kebiasaan buruk ini sudah sering dirasakan, bahkan hampir setiap tahun. Berbagai jenis sampah, terutama jenis anorganik yang dibuang ke dalam sungai, menyebabkan aliran terhambat.

Inilah yang akhirnya menimbulkan terjadinya banjir.

Tidak mengherankan bila banjir sering terjadi di wilayah tertentu, terutama kota besar seperti Jakarta diakibatkan oleh tumpukan berbagai macam sampah yang menghambat aliran sungai.

Dari beberapa penjelasan mengenai ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif beserta contoh, apakah kamu sudah memahami beda keduanya?

Kesimpulan yang paling mudahnya, beda kedua jenis ini terletak pada letak ide pokok atau gagasan utamanya.

Jadi, jangan salah lagi membedakan keduanya. Bila masih bingung, ada banyak contoh lain yang bisa kamu temukan di mesin pencarian internet.

Bahkan, meliputi berbagai tema, mulai dari kesehatan, pendidikan, budaya, ekonomi, olahraga, lingkungan dan lain-lain.

Sebenarnya, masih ada jenis lainnya, yaitu campuran atau deduktif – induktif.

Jenis ini memiliki gagasan utama di bagian awal serta akhir sebuah paragraf. Jenis ini berbeda dengan ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif yang sudah disebutkan sebelumnya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta