8 Contoh Aksara Murda Beserta Contoh Kalimat dan Penjelasannya Lengkap
8 Contoh Aksara Murda Beserta Contoh Kalimat dan Penjelasannya Lengkap – Aksara murda di dalam aksara Jawa bisa dikatakan sebagai aksara khusus, yang artinya tidak semua kata bisa ditulis dengan menggunakan aksara murda.
Sebelum membahas mengenai bagaimana tata cara penggunaan aksara murda yang benar di dalam penulisan suatu kalimat dengan menggunakan aksara Jawa.
Kita pahami dulu tentang aksara murda dulu. Keberadaan aksara murda dalam aksara Jawa mirip dengan huruf kapital dalam huruf latin.
Meski demikian tata cara penggunaannya tidaklah sama dengan huruf kapital yang harus berada di awal kalimat.
Cara Penggunaan Aksara Murda
Daftar Isi
Daftar Isi
Aksara murda hanya bisa digunakan apabila di dalam kata atau kalimat terdapat sebuah kata yang tersusun ataun mengandung unsur aksara murda.
Di dalam aksara Jawa hanya terdapat 8 aksara yang memiliki aksara murda. Kedelapan aksara tersebut adalah Ba, Ga, Nya, Pa, Sa, Ta, Ka, dan Na. Masing-masing aksara murda juga mempunyai pasangan.
Gambar Aksara Murda dan Pasangannya
Jika sebuah kata yang merujuk pada suatu tempat atau sebuah nama mengandung unsur kata di atas dapat ditulis dengan menggunakan aksara Murda.
Selain digunakan untuk menuliskan nama tempat, nama orang, aksara murda dapat pula digunakan untuk menuliskan gelar atau sesuatu yang memiliki arti penting.
Supaya kamu dapat lebih memahami tentang fungsi dari aksara Murda dalam penulisan dengan menggunakan aksara Jawa. Kamu dapat menyimak uraian di bawah ini
Fungsi Aksara Murda
Di bawah ini adalah kegunaan aksara murda pada penulisan dengan menggunakan aksara Jawa
- Aksara murda dapat digunakan untuk menulis nama orang.
- Aksara murda dapat digunakan untuk menuliskan gelar kebangsawanan, pangkat, kedudukan, maupun gelar akademik yang dipunyai oleh seseorang.
- Aksara murda diijinkan penggunaannya untuk menuliskan suatu organisasi, kedinasan, instansi, maupun nama sebuah lembaga dan komunitas.
- Aksara murda dapat pula digunakan untuk menuliskan nama sebuah tempat atau daerah.
- Beberapa ahli berpendapat bahwa penggunaan aksara murda dapat ditinggalkan, maksudnya tidak semua kata atau kalimat bisa atau harus ditulis menggunakan aksara murda.
- Sebab, dengan memaksa suatu kalimat harus mempunyai aksara murda kadang dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal.
Supaya kamu dapat lebih memahami mengenai bagaimana aturan penggunaan aksara murda di dalam aksara Jawa. Kamu dapat menyimak penjelasannya di bawah ini.
Aturan Penggunaan Aksara Murda
Di bawah ini akan diuraikan secara singkat mengenai aturan yang harus diperhatikan dalam penggunaan aksara murda.
- Aksara murda tidak boleh dimatikan atau diberi sandhangan pangkon. Penulisan aksara murda bisa berada di awal, di tengah, maupun di akhir kalimat. Aksara murda boleh dituliskan di akhir kalimat dengan catatan huruf tersebut tetap hidup.
- Seperti aksara Jawa lainnya, aksara murda juga mempunyai pasangan supaya gampang dibaca.
- Dalam penulisan dengan menggunakan huruf latin penulisan huruf kapital berada di awal kalimat, tetapi tidak begitu halnya dengan penulisan dalam aksara Jawa, penggunaan huruf kapital diganti dengan aksara murda yang letaknya bisa dimana saja.
- Penulisan aksara dapat dilakukan untuk mengawali kalimat, menuliskan nama orang, menuliskan gelar, menuliskan lokasi atau daerah, menuliskan nama lembaga atau komunitas.
Seperti yang dikatakan diatas, aksara murda hanya terdiri dari 8 huruf saja. Misalnya ada sebuah nama atau gelar yang huruf penyusunnya tidak ada di daftar aksara murda maka kita dapat menggunakan aksara Jawa lainnya.
Dalam satu kata, hanya dibutuhkan 1 aksara murda. Jadi tidak semuanya ditulis dengan menggunakan aksara murda.
Aksara murda tidak boleh digunakan untuk huruf mati (sigeg) untuk penutup kata. Jika harus ‘mematikan’ huruf, maka harus menggunakan aksara Jawa biasa dan bukannya aksara murda.
Contoh Aksara Murda dalam Penggunaannya
Contoh Aksara Murda 1
Bali pulau seribu pura =
ꦨꦭꦶꦥꦸꦭꦲꦸꦱꦺꦫꦶꦧꦸꦥꦸꦫ
Penjelasannya : Ba pada kata Bali ditulis dengan menggunakan aksara murda bukan hanya karena ada di depan kalimat tetapi karena merujuk pada sebuah tempat.
Contoh Aksara Murda 2
Para siswa menembangkan lagu Indonesia pusaka =
ꦥꦫꦱꦶꦱ꧀ꦮꦩꦼꦤꦼꦩ꧀ꦧꦁꦏꦤ꧀ꦭꦒꦸ ꦆꦤ꧀ꦢꦺꦴꦟꦺꦱꦶꦪ
Penjelasannya : Sa pada kata Indonesia walau berada di tengah kalimat tetap harus ditulis dengan menggunakan aksara Murda karena kata Indonesia merujuk pada nama negara.
Pa yang berada di depan kalimat tidak ditulis dengan memakai aksara murda karena sesuai aturan di dalam satu kalimat hanya boleh ada satu aksara murda
Contoh Aksara Murda 3
Surabaya kota pahlawan =
ꦯꦸꦫꦧꦪꦏꦺꦴꦠꦥꦃꦭꦮꦤ꧀
Penjelasannya : Sa pada kalimat Surabaya ini ditulis dengan menggunakan aksara murda karena selain letaknya yang ada di depan kalimat. Tetapi juga karena menunjuk pada nama daerah atau tempat.
Contoh Aksara Murda 4
Bayu Suta adalah nama lain Bima =
ꦨꦪꦸꦱꦸꦠꦲꦢꦭꦃꦤꦩꦭꦲꦶꦤ꧀ꦢꦫꦶꦧꦶꦩ
Penjelasannya = Contoh di atas hanya Ba pada Bayu yang ditulis dengan menggunakan aksara murda karena selain berada di awal kalimat, Bayu juga merupakan nama orang.
Sa pada kata Suta tidak boleh ditulis dengan menggunakan aksara murda karena penggunaan aksara murda sudah diwakili Ba pada Bayu.
Sa pada kata Suta boleh ditulis dengan menggunakan aksara murda dengan catatan Ba pada kata Bayu ditulis dengan menggunakan ba aksara nglegena (aksara Jawa biasa).
Contoh Aksara Murda 5
Ganjar Pranowo iku Gubernur Jawa Tengah =
ꦓꦚ꧀ꦗꦂꦥꦿꦤꦺꦴꦮꦺꦴꦒꦸꦧꦺꦂꦤꦸꦂꦗꦮꦠꦺꦔꦃ
Penjelasannya = Ga pada kata Ganjar ditulis dengan menggunakan aksara murda karena selain merujuk pada nama orang juga berada di awal kalimat.
Meski di dalam kata Ganjar ada ‘Na’ yang juga merupakan aksara murda, namun ‘Na’ tidak ditulis dengan menggunakan aksara murda dikarenakan sudah diwakili oleh aksara murda ‘Ga’.
Contoh Aksara Murda 6
Jumirin bali saka Demak =
ꦗꦸꦩꦶꦫꦶꦤ꧀ꦧꦭꦶꦱꦏꦣꦺꦩꦏ꧀
Penjelasannya = kata demak di dalam kata di atas meski merujuk pada nama sebuah kata daerah dan terdapat kata ‘Ka’ tetapi tidak boleh dituliskan dengan menggunakan aksara murda.
Hal ini dikarenakan apabila kata Demak dituliskan dengan menggunakan aksara murda maka yang harus ‘dibunuh’ atau ‘dimatikan’ adalah kata ‘Ka’.
Di dalam penulisan aksara Jawa ‘mematikan’ atau memberi pangkon pada aksara murda merupakan suatu kekeliruan dan malah dapat dikatakan sebagai sebuah kesalahan fatal.
Contoh Aksara Murda 7
Kali ing Semarang akeh sing banjir =
ꦑꦭꦶꦲꦶꦁꦯꦼꦩꦫꦁꦲꦏꦺꦃꦱꦶꦁꦧꦚ꧀ꦗꦶꦂ
Penjelasannya : Pada kalimat di atas yang meski kata Kali mengandung aksara murda dan terdapat pada awal kalimat, tetapi penulisannya tidak memakai aksara murda.
Hal ini dikarenakan penggunaan aksara murda telah digunakan pada penulisan kata Semarang yang merujuk pada nama tempat atau daerah.
Contoh Aksara Murda 8
Bolu Surabaya rasane enak banget =
ꦧꦺꦴꦭꦸꦏꦸꦏꦸꦱ꧀ꦯꦸꦫꦧꦪꦫꦱꦤꦺꦲꦺꦤꦏ꧀ꦧꦔꦺꦠ꧀
Penjelasannya : Kata ‘Bo’ pada kata Bolu walau terdapat pada pembuka kalimat tetapi tidak dituliskan dengan menggunakan aksara murda.
Hal ini dikarenakan penulisan aksara murda pada kalimat tersebut telah diwakilkan dengan penulisannya pada kata Surabaya.
Demikianlah contoh aksara murda dan penjelasan penggunaan aksara murda di dalam penulisan penggunaan aksara Jawa.
Semoga artikel ini dapat membantumu dalam menuliskan aksara Jawa dengan benar.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: