4 Contoh Akulturasi Budaya dalam Kehidupan Sehari-hari

4 Contoh Akulturasi Budaya dalam Kehidupan Sehari-hari – Konsep perubahan sosial akan terus berjalan di tengah masyarakat.

Salah satu akibatnya yaitu akan terjadinya akulturasi budaya yang melibatkan berbagai budaya yang dimiliki dan berada di tengah masyarakat.

Kamu akan bisa lebih memahami dan melihat perubahan ini dengan mengetahui apa saja contoh akulturasi budaya dalam kehidupan sehari-hari yang ada.

Pengertian Akulturasi Budaya

Merdeka.com/pinterest.fr

Sebelum lebih jauh membahas mengenai contoh akulturasi budaya dalam kehidupan sehari-hari, kenali dulu pengertian dari istilah satu ini.

Pada dasarnya, akulturasi merupakan proses berpadunya dari dua atau lebih kebudayaan yang saling mempengaruhi satu sama lain.

Namun, proses ini tidak membuat budaya tersebut meninggalkan sifat asli yang mereka miliki.

Begitu pula dengan akulturasi budaya yang melibatkan dua kebudayaan yang ada di masyarakat dan saling menyatu satu sama lain tanpa menghilangkan ciri khas yang dimiliki keduanya.

Perpaduan dari dua kebudayaan ini kemudian menciptakan sebuah budaya baru dengan ciri khas asli dari keduanya yang tidak ditinggalkan.

Terjadinya proses akulturasi budaya itu sendiri karena masyarakat juga menerima perbedaan dan perpaduan tersebut.

Di sisi lain, banyak pula yang mengatakan bahwa akulturasi terjadi dengan dua budaya yang saling tumbuh dan berkembang bersama.

Pergerakan dari dua budaya yang berbeda ini bisa terjadi  karena perubahan yang dimiliki oleh antar individu.

Kemudian, perubahan ini bergerak dan menjadi memberikan pengaruhnya kepada seluruh anggota kelompok.

Proses terjadinya akulturasi sendiri secara damai dan bisa serasi serta tidak ada perpecahan di antara penerimaan keduanya.

Apalagi unsur dan ciri khas dari budaya aslinya masih ada dan tidak hilang karena akulturasi itu sendiri.

Oleh karena itu, proses akulturasi budaya tidak perlu menjadi sebuah hal yang dikhawatirkan oleh masyarakat yang terlibat.

Terjadinya akulturasi budaya juga disebabkan karena masyarakat menilai bahwa proses ini akan memberikan manfaat bagi kehidupan mereka.

Sebuah kelompok masyarakat sering dihadapkan dengan budaya yang baru dan memiliki nilai yang mirip dengan budaya asli mereka.

Lama kelamaan, mereka bisa menjadi lebih menerima budaya baru tersebut ke dalam kehidupan mereka.

Proses Terjadinya Akulturasi

Mengetahui apa saja contoh akulturasi budaya dalam kehidupan sehari-hari yang ada bisa menjadi sebuah hal yang penting.

Namun, memahami bagaimana proses terjadinya akulturasi ini sendiri akan membantu kamu untuk memiliki pengertian yang lebih mendalam.

Termasuk juga dengan bagaimana contoh dari akulturasi budaya tersebut bisa terjadi dan diterima oleh masyarakat.

Proses untuk bisa terjadi akulturasi budaya sendiri cukup lambat dan membutuhkan waktu yang tergolong lama.

Apalagi masyarakat juga tidak mudah untuk bisa langsung menerima budaya baru yang baru saja masuk. Ada begitu banyak faktor yang mempengaruhi proses ini sendiri.

Maka dari itu, seluruh percampuran budaya yang terjadi di tengah masyarakat belum tentu dapat menjadi perubahan sosial.

Memahami bagaimana prosesnya menjadi sebuah hal yang penting agar kamu dapat melihat akulturasi ini terjadi.

1. Substitusi

Proses terjadinya akulturasi budaya yang pertama yaitu dengan adanya substitusi. Pada proses ini, disebut sebagai substitusi karena adanya pergantian budaya lama dengan budaya yang baru.

Misalnya dengan adanya HP yang sekarang mempermudah untuk bisa menghubungi orang lain dalam waktu singkat.

Sementara pada zaman dahulu, untuk bisa berkomunikasi harus pergi ke wartel dulu atau menggunakan surel.

2. Adisi

Proses akulturasi budaya yang kedua yaitu dengan adanya adisi. Proses ini merupakan bentuk percampuran dari budaya lama dan budaya baru agar masyarakat bisa menjadi lebih mudah dalam menjalankan kegiatan.

Misalnya dengan adanya mode transportasi yang sekarang memiliki banyak pilihan dan mudah untuk diakses.

Sementara pada zaman dahulu, harus menggunakan tenaga hewan dan membutuhkan waktu yang lama.

3. Originasi

Proses yang ketiga yaitu terdapat originasi dan merupakan saat dimana unsur dari budaya baru pertama kali masuk.

Saat hal ini terjadi, tentunya terdapat perubahan yang cukup menonjol dan begitu terlihat. Tidak jarang pula hal ini menyebabkan perubahan kebiasaan dan perilaku yang dimiliki oleh masyarakat.

Misalnya dengan adanya listrik yang masuk ke pemukiman para warga. Keberadaan listrik yang menyediakan lampu membuat warga bisa menjadi beraktivitas lebih lama hingga malam hari.

4. Sinkretisme

Proses selanjutnya dalam akulturasi budaya yaitu terdapat sinkretisme. Untuk proses ini,  terjadinya akulturasi karena adanya percampuran dari dua budaya yang bertemu.

Kedua budaya tersebut yaitu budaya lama dengan budaya yang baru.

Misalnya seperti sistem kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia sebelum dan sesudah Islam masuk ke wilayah ini.

Ajaran agama tidak hanya dalam Hindu dan Budha, tetapi juga bertambah.

5. Dekulturasi

Kali ini terdapat proses dekulturasi yang terjadi pergantian unsur budaya lama dengan menggunakan unsur dari budaya baru.

Misalnya dalam memenuhi kebutuhan nasi yang sekarang hasil panen bisa diproses menggunakan mesin penggiling.

Sementara pada zaman dahulu, hasil panen harus ditumbuk terlebih dahulu untuk bisa diolah menjadi nasi.

6. Rejeksi

Proses yang terakhir dalam akulturasi budaya yaitu terdapat rejeksi. Untuk proses ini, terjadi penolakan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap budaya baru yang akan masuk.

Rejeksi terjadi karena ketidaksiapan yang terjadi pada masyarakat terhadap perubahan.

Selain itu, budaya baru bisa saja dianggap sebagai sebuah hal yang memberikan dampak negatif.

Faktor Terjadinya Akulturasi Budaya

Nantinya kamu bisa memahami lebih dalam dengan melihat contoh akulturasi budaya dalam kehidupan sehari-hari yang ada.

Namun, kamu juga perlu tahu apa saja sebenarnya faktor yang mempengaruhi terjadinya akulturasi budaya ini.

Secara umum, terdapat dua jenis faktor yang berpengaruh terhadap akulturasi budaya yaitu faktor pendorong dan penghambat.

Berikut merupakan penjelasan yang lebih lanjut terkait dengan keduanya.

A. Faktor Pendorong

Berikut ini faktor pendorong dari terjadinya akulturasi budaya diantaranya:

  1. Pendidikan yang sudah maju.
  2. Sikap dan perilaku masyarakat yang bisa untuk saling menghargai kebudayaan yang ada dan hadir di tengahnya.
  3. Toleransi yang dimiliki terhadap keberadaan dari budaya lain.
  4. Keberadaan masyarakat yang sifatnya heterogen.
  5. Masyarakat yang memiliki orientasi ke arah masa depan.
  6. Terjadinya perubahan dan berbagai fenomena alamiah.
  7. Pengaruh cara masuknya budaya dari luar seperti melalui proses penyebaran atau difusi.
  8. Terjadinya konflik dalam skala internasional.

B. Faktor Penghambat

Berikut merupakan faktor penghambat dari terjadinya akulturasi budaya diantaranya:

  1. Perkembangan ilmu pengetahuan yang masih terjadi secara lambat.
  2. Sikap yang dimiliki masyarakat masih dianggap tradisional.
  3. Masuknya hal-hal baru yang dianggap menjadi sebuah hal tabu oleh masyarakat.
  4. Adat atau kebiasaan yang dimiliki oleh masyarakat.

Contoh Akulturasi Budaya dalam Kehidupan Sehari-hari

Setelah memahami penjelasannya, kamu juga perlu mengetahui apa saja contoh akulturasi budaya dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini akan membuat kamu bisa memahami perubahan apa saja yang terjadi pada masyarakat sekitar.

Tanpa disadari, ada banyak perubahan sosial yang kamu alami dari tahun ke tahun. Tidak terkecuali juga dengan budaya yang ada di dalamnya.

Berikut beberapa contoh akulturasi budaya dalam kehidupan sehari-hari yang nyata dan bisa kamu lihat.

1. Cara Berpakaian atau Fashion

Untuk contoh akulturasi budaya dalam kehidupan sehari-hari yang pertama yaitu berkaitan dengan fashion atau cara berpakaian masyarakat. Termasuk juga yang terjadi dengan pakaian dalam adat Betawi.

Pakaian yang dimiliki oleh adat Betawi saat ini mendapatkan inspirasi dari begitu banyak negara dan juga letaknya yang ada di Ibukota.

Namun, perkembangan ini tidak menghilangkan ciri khas dan budaya asli yang dimiliki oleh masyarakat Betawi sendiri.

2. Adat atau Kebiasaan

Kali ini terdapat contoh akulturasi budaya dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan adat atau kebiasaan masyarakat.

Contoh yang paling menonjol yaitu dengan adanya kebiasaan untuk membagikan rezeki saat perayaan hari raya Idul Fitri.

Budaya ini sebenarnya diambil dari masyarakat Tionghoa dan dipadukan dengan agama Islam.

Tradisi ini sendiri sudah berjalan dalam waktu yang cukup lama. Apalagi juga tidak ada yang salah dengan membagikan rezeki dan kebahagiaan kepada orang lain.

3. Agama dan Kepercayaan

Lainnya dari contoh akulturasi budaya dalam kehidupan sehari-hari yaitu berkaitan dengan agama dan kepercayaan.

Sekarang ini, negara juga mengakui berbagai agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat.

Sementara dahulu hanya ada dua yang diketahui yaitu Hindu dan Budha dengan kepercayaan Animisme dan Dinamisme.

Konsep ini sekarang berubah dan masyarakat bisa menjalankan praktiknya sesuai dengan hati nurani.

4. Seni Rupa

Salah satu bidang yang juga bisa menjadi contoh akulturasi budaya dalam kehidupan sehari-hari yaitu seni rupa.

Misalnya dengan kaligrafi yang seringkali juga disebutkan sebagai contoh dari adanya akulturasi budaya.

Sekarang kamu bisa menemukan kaligrafi dengan motif batik di berbagai tempat umum. Seperti pada masjid dan bangunan lainnya yang menggunakan konsep ini.

Penutup

Nah, itu tadi merupakan penjelasan dan juga beberapa contoh akulturasi budaya dalam kehidupan sehari-hari yang mungkin pernah kamu temui.

Keberadaan dari akulturasi budaya ini sendiri menjadi sebuah hal yang biasa terjadi dan dapat memberikan output baik apabila ditanggapi dengan bijak.

Tidak hanya terjadi akulturasi budaya, tetapi masyarakat juga mengalami begitu banyak proses yang melibatkan diri mereka dan memberikan dampak tertentu.

Kamu bisa membaca dan mengetahui lebih dalam mengenai perubahan sosial masyarakat hanya di situs blog Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta