Contoh Alat Pembayaran Non Tunai dan Tunai Beserta Penjelasan dan Perbedaannya
Contoh Alat Pembayaran Non Tunai dan Tunai Beserta Penjelasan dan Perbedaannya – Sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain.
Sistem pembayaran bisa dikatakan sebagai suatu sarana yang dipakai untuk melakukan pemindahan nilai uang jenisnya sangat beragam.
Penjelasan Contoh Alat Pembayaran Non Tunai dan Tunai
Daftar Isi
- Penjelasan Contoh Alat Pembayaran Non Tunai dan Tunai
- Sejarah Sistem Pembayaran
- Contoh Alat Pembayaran Sistem Pembayaran Tunai
- 2. Uang logam
- Contoh Alat Pembayaran Sistem Pembayaran Non-Tunai
- Perbedaan Sistem Pembayaran Tunai dan Non-Tunai
- Keunggulan Sistem Pembayaran Tunai
- Kekurangan Sistem Pembayaran Tunai
- Keunggulan Sistem Pembayaran Non Tunai
- Kekurangan Sistem Pembayaran Non Tunai
Daftar Isi
- Penjelasan Contoh Alat Pembayaran Non Tunai dan Tunai
- Sejarah Sistem Pembayaran
- Contoh Alat Pembayaran Sistem Pembayaran Tunai
- 2. Uang logam
- Contoh Alat Pembayaran Sistem Pembayaran Non-Tunai
- Perbedaan Sistem Pembayaran Tunai dan Non-Tunai
- Keunggulan Sistem Pembayaran Tunai
- Kekurangan Sistem Pembayaran Tunai
- Keunggulan Sistem Pembayaran Non Tunai
- Kekurangan Sistem Pembayaran Non Tunai
Mulai dari pemakaian alat pembayaran yang tradisional sampai pada penggunaan sistem pembayaran modern yang kompleks dan mendapat campur tangan dari beberapa lembaga dengan berbagai aturannya.
Sistem pembayaran meliputi seperangkat aturan, mekanisme dan lembaga yang dipakai untuk melakukan pemindahan dana untuk pemenuhan suatu kewajiban yang muncul dari sebuah kegiatan ekonomi.
Sejarah Sistem Pembayaran
Awal mula alat pembayaran adalah sistem barter antar barang yang diperjualbelikan.
Sekitar tahun 900 M, warga Cina mulai melakukan transaksi dengan menggunakan alat pembayaran yang mirip dengan koin modern pada masa ini.
Perkembangan sistem pembayaran semakin berlanjut dengan ditemukannya uang kertas yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah.
Sistem pembayaran terus berevolusi mengikuti evolusi uang dengan 3 unsur penggerak yaitu inovasi teknologi & model bisnis, tradisi masyarakat, dan kebijakan.
Saat ini, sistem pembayaran mencakup 3 tahap pemrosesan, yaitu otorisasi, kliring, dan penyelesaian akhir atau settlement.
Wewenang dalam menjaga dan mengatur lancarnya sistem pembayaran yang di Indonesia berada di bawah wewenang Bank Indonesia.
Prinsip efisiensi menekankan bahwa penyelenggaraan sistem pembayaran harus dapat digunakan secara luas sehingga biaya yang ditanggung masyarakat akan lebih murah karena efisiensi dalam penggunaan sistem.
Prinsip keamanan menekankan bahwa segala risiko dalam sistem pembayaran seperti likuiditas, risiko fraud, risiko kredit, harus bisa dijalankan dan dimitigasi dengan teratur oleh setiap pihak yang memiliki wewenang untuk menyelenggarakan suatu sistem pembayaran.
Sistem pembayaran adalah sistem yang digunakan untuk melakukan pembayaran terhadap suatu transaksi.
Sistem pembayaran dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu sistem pembayaran tunai dan sistem pembayaran non-tunai.
Contoh Alat Pembayaran Sistem Pembayaran Tunai
Sistem pembayaran tunai menggunakan uang kartal atau uang cash. Berikut adalah beberapa jenis alat pembayaran tunai yang digunakan dalam sistem pembayaran:
1. Uang kertas
Uang kertas merupakan alat pembayaran sah yang dibuat dengan menggunakan bahan baku berupa kertas yang sudah dilengkapi dengan gambar atau cap tertentu.
Berdasarkan UU No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, uang kertas merupakan jenis uang berbentuk lembaran dan dibuat dengan memakai bahan kertas atau bahan lainnya yang pencetaknya adalah Bank Indonesia dan bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang sah.
Uang kertas memiliki beberapa kelebihan seperti mudah dibawa karena bobotnya ringan jika dibandingkan dengan uang logam, bisa digunakan untuk transaksi dengan denominasi besar, dan dapat dilipat dan disimpan dengan mudah.
Namun, uang kertas juga memiliki beberapa kekurangan seperti mudah melayang atau hilang karena bentuknya tipis dan ringan, mudah sobek, kusut, atau rusak, dan mudah dipalsukan.
2. Uang logam
Uang logam adalah logam yang digunakan sebagai alat transaksi ekonomi dan biasanya diterbitkan oleh pemerintah.
Kebanyakan uang logam berbentuk bulat meski hal ini tidak selalu demikian. Bahan uang logam umumnya terbuat dari tembaga, nikel, seng, atau campuran logam lainnya.
Uang logam memiliki nilai nominal yang tertera pada sisi uang tersebut. Sejarah uang logam telah memiliki sejarah ribuan tahun meski tidak diketahui dengan pasti dari mana dan kapan uang logam pertama dibuat.
Uang logam merupakan alat pembayaran yang sah dalam transaksi jual beli sehari-hari.
Selain itu, uang logam juga termasuk dalam jenis uang kartal yang diterbitkan oleh bank sentral sebuah negara dan diatur oleh undang-undang negara tersebut.
Contoh Alat Pembayaran Sistem Pembayaran Non-Tunai
Sistem pembayaran non-tunai menggunakan alat pembayaran yang tidak berbentuk uang tunai seperti koin atau uang kertas.
Berikut adalah beberapa jenis alat pembayaran non-tunai yang digunakan dalam sistem pembayaran:
1. Kartu debit
Contoh alat pembayaran non tunai pertama. Merupakan alat pembayaran yang langsung terhubung dengan rekening bank dan langsung memotong saldo rekening saat digunakan.
2. Kartu prabayar
Merupakan alat pembayaran yang diisi dengan sejumlah uang sebelum digunakan.
3. Cek
Contoh alat pembayaran berikutnya. Merupakan alat pembayaran yang diterbitkan oleh bank dan dapat dicairkan oleh penerima cek di bank yang sama atau bank lain.
4. Giro
Merupakan alat pembayaran yang digunakan untuk mentransfer uang dari satu rekening bank ke rekening bank lain.
5. E-money
Merupakan alat pembayaran yang menggunakan teknologi elektronik untuk menyimpan uang dalam bentuk digital.
6. Nota kredit
Merupakan alat pembayaran yang digunakan untuk membayar tagihan dalam jangka waktu tertentu.
7. Nota debit
Merupakan alat pembayaran yang digunakan untuk mengurangi saldo rekening bank secara otomatis saat digunakan.
8. Mobile banking
Merupakan alat pembayaran yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi melalui aplikasi mobile banking di smartphone.
9. Internet banking
Merupakan alat pembayaran yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi melalui internet banking di komputer atau laptop.
Perbedaan Sistem Pembayaran Tunai dan Non-Tunai
Di bawah ini merupakan perbedaan antara sistem pembayaran tunai dan non-tunai
Sistem pembayaran tunai menggunakan uang kartal, sedangkan instrumen pada sistem pembayaran non-tunai tidak menggunakan uang dalam bentuk fisik.
Pembayaran tunai dilakukan dengan memberikan uang kertas atau logam kepada pihak penerima.
Sedangkan pembayaran non-tunai dilakukan dengan menggunakan instrumen pembayaran seperti kartu kredit, kartu debit, atau uang elektronik.
Pembayaran tunai lebih cocok digunakan untuk transaksi kecil, sedangkan pembayaran non-tunai lebih cocok digunakan untuk transaksi bernilai besar.
Pembayaran tunai lebih mudah digunakan dan dapat dilakukan di mana saja, sedangkan pembayaran non-tunai lebih praktis dan efisien.
Keunggulan Sistem Pembayaran Tunai
Berikut adalah beberapa kelebihan sistem pembayaran tunai:
- Mudah digunakan dan dapat dilakukan di mana saja.
- Tidak memerlukan biaya administrasi seperti pada sistem pembayaran non-tunai.
- Tidak memerlukan akses ke jaringan internet atau mesin ATM seperti pada sistem pembayaran non-tunai.
- Cocok digunakan untuk transaksi kecil seperti pembelian makanan atau minuman di warung atau toko kecil.
- Tidak memerlukan proses otorisasi, kliring, dan penyelesaian akhir atau settlement seperti pada sistem pembayaran non-tunai.
- Selain memiliki kelebihan, tentunya sistem pembayaran tunai memiliki sejumlah kekurangan. Di bawah ini adalah kekurangan sistem pembayaran tunai.
Kekurangan Sistem Pembayaran Tunai
Berikut adalah beberapa kekurangan sistem pembayaran tunai:
- Rentan terhadap kehilangan atau pencurian uang.
- Tidak cocok digunakan untuk transaksi bernilai besar karena sulit mendapatkan dan membawa fisik uang dalam jumlah banyak.
- Membawa uang tunai mulai dianggap tidak aman karena maraknya pencurian, perampokan, dan pemalsuan sehingga membuat orang takut menyimpan atau membawa uang tunai dalam jumlah banyak.
- Tidak memerlukan proses otorisasi, kliring, dan penyelesaian akhir atau settlement seperti pada sistem pembayaran non-tunai sehingga kurang efisien untuk transaksi yang memerlukan proses tersebut.
- Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem pembayaran tunai. Sekarang saat bagi kamu untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem pembayaran non tunai.
Keunggulan Sistem Pembayaran Non Tunai
Berikut adalah beberapa keunggulan sistem pembayaran non tunai:
- Proses transaksi lebih cepat karena tidak perlu menghitung uang tunai dan menunggu kembalian.
- Bisa dilakukan dimana saja karena tidak memerlukan akses ke mesin ATM atau jaringan internet tertentu.
- Keamanan lebih baik karena tidak perlu membawa uang dengan jumlah banyak dan uang tersimpan dengan rapi di dompet digital.
- History keuangan tertata rapi karena setiap transaksi tercatat secara digital dan mudah dilacak.
- Banyak diskon dan promo yang ditawarkan oleh penyedia layanan pembayaran non tunai.
- Lebih efisien untuk transaksi bernilai besar karena tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar dan tidak memerlukan proses otorisasi, kliring, dan penyelesaian akhir atau settlement seperti pada sistem pembayaran tunai.
Setelah mengetahui keunggulan sistem pembayaran non tunai. Kini saatnya bagi kamu untuk mengetahu kekurangan sistem pembayaran non tunai
Kekurangan Sistem Pembayaran Non Tunai
Berikut adalah beberapa kekurangan sistem pembayaran non tunai:
- Memerlukan akses ke jaringan internet atau mesin ATM untuk melakukan transaksi, sehingga kurang praktis jika terjadi gangguan jaringan atau mesin ATM rusak.
- Memerlukan biaya administrasi seperti biaya administrasi kartu kredit atau biaya administrasi transfer antarbank.
- Rentan terhadap risiko keamanan seperti pencurian identitas, pencurian data, dan kebocoran informasi pribadi.
- Memerlukan proses otorisasi, kliring, dan penyelesaian akhir atau settlement sehingga kurang efisien untuk transaksi kecil atau transaksi yang memerlukan kecepatan seperti pada sistem pembayaran tunai.
- Tidak cocok digunakan untuk transaksi di tempat-tempat yang tidak menerima pembayaran non tunai atau di tempat-tempat yang tidak memiliki akses ke jaringan internet atau mesin ATM.
Demikian penjelasan mengenai contoh alat pembayaran tunai dan non-tunai. Semoga artikel contoh alat pembayaran ini dapat memberi manfaat bagi kamu yang memerlukan.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: