Contoh Algoritma Pseudocode dan Flowchart beserta Penjelasannya
Contoh Algoritma Pseudocode dan Flowchart beserta Penjelasannya – Algoritma merupakan yang tidak begitu asing di telinga kita saat ini. Berbagai kemajuan teknologi yang kita punya sekarang pada dasarnya melibatkan algoritma di belakangnya.
Bagi yang mempelajari pemrograman, pasti mengetahui bahwa algoritma bisa ditulis dalam beberapa bentuk penulisan, dua diantaranya adalah pseudocode dan flowchart.
Artikel ini akan fokus pada contoh algoritma pseudocode dan flowchart. Simak hingga tuntas, ya!
Ini Contoh Algoritma Pseudocode dan Flowchart
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum jauh membahas mengenai contoh algoritma pseudocode dan flowchart, ada baiknya kamu mengetahui dulu pengertian dari algoritma dan bentuk penulisannya.
Setelah itu, barulah melihat contohnya seperti apa.
Mari kita mulai dengan membahas pengertian algoritma yang bisa dibaca di bawah ini:
Apa itu Algoritma?
Algoritma dalam bidang informatika merupakan kumpulan dari instruksi-instruksi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah komputasi.
Masing-masing tugas ini saling berkaitan sehingga satu sama lain saling mempengaruhi.
Dalam ilmu matematika, pengertian dari algoritma ternyata lebih sederhana, yaitu sebagai prosedur yang digunakan untuk memecahkan sebuah perhitungan.
Sementara itu, pembelajaran algoritma memiliki tujuan agar para murid menanamkan kebiasaan untuk berencana atau membuat perencanaan dalam menyelesaikan sebuah masalah.
3 Bentuk Algoritma
Bentuk penulisan algoritma terbagi menjadi 3 macam, yaitu algoritma deskriptif, algoritma pseudocode, dan algoritma flowchart.
Ketiganya sama-sama penting dan digunakan dalam mempelajari algoritma ataupun pada praktik pemrograman.
Berikut ini detail mengenai masing-masing bentuk algoritma tersebut:
1. Algoritma Deskriptif
Algoritma deskriptif merupakan penulisan pemrograman yang paling gampang dimengerti. Hal ini karena pada penulisan algoritma ini bahasa yang digunakan merupakan bahasa sehari-hari.
Oleh karena itu, kalimat yang dibuat pun hadir dalam bentuk yang sederhana.
Bahasa yang digunakan untuk pembelajaran di Indonesia, bisa menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.
2. Algoritma Pseudocode
Bentuk penulisan algoritma yang kedua adalah pseudocode. Bentuk penulisan yang satu ini menggunakan bahasa yang bisa dimengerti oleh komputer. Algoritma ini disebut dengan istilah bahasa pemrograman.
Pseudocode sendiri memiliki artian sebagai bahasa tiruan dari bahasa pemrograman yang biasanya berupa kode-kode.
Para programmer menyelesaikan masalah pemrograman dalam pseudocode dengan menggunakan syntax.
3. Algoritma Flowchart
Algoritma flowchart merupakan bentuk penulisan ketiga dari algoritma. Penulisannya menggunakan simbol-simbol dasar yang berlaku pada flowchart. Masing-masing simbol memiliki fungsi-fungsinya tersendiri.
Antara simbol satu dengan yang lainnya saling terkait sehingga perintah pada simbol satu mempengaruhi perindah pada simbol lainnya.
Secara singkat, flowchart berisikan berbagai perintah atau tugas komputasi yang saling terkait.
Itulah 3 jenis penulisan algoritma, yaitu deskriptif, pseudocode, dan flowchart.
Deskriptif menggunakan bahasa sehari-hari yang sederhana, pseudocode menggunakan bahasa pemrograman, dan flowchart menggunakan simbol-simbol dasar.
Contoh Algoritma Pseudocode dan Flowchart
Agar bisa memahami lebih dalam, ada baiknya kamu mempelajari ketiga jenis flowchart tersebut dari contohnya. Fokus contoh di bawah ini ada pada algoritma pseudocode dan flowchart.
Namun, algoritma deskriptif tetap dimasukkan agar bisa membantu dalam memahami 2 jenis algoritma lainnya. Pembahasan lebih mendetail mengenai contoh algoritma deskriptif bisa kamu klik di sini!
Berikut ini 2 contoh algoritma pseudocode dan flowchart:
1. Membuat Es Teh Manis
Es teh manis merupakan salah satu minuman yang banyak disukai orang. Cara pembuatan es teh manis bisa dijadikan contoh algoritma pseudocode dan flowchart.
Berikut ini cara membuat es teh manis dalam bentuk algoritma deskriptif, pseudocode, dan flowchart:
A. Algoritma Deskriptif
- Siapkan bahan: teh celup, air panas, gula
- Siapkan alat: gelas, sendok
- Masukkan satu teh celup ke dalam gelas
- Masukkan juga gula sesuai selera
- Tuangkan air panas hingga setengah gelas
- Aduk hingga gula meleleh dan liur
- Tuangkan es hingga penuh
- Es teh manis siap untuk dinikmati
B. Algoritma Pseudocode
- Procedure prepareEsTehManis():
- // Step 1: Prepare ingredients
- ingredients = [“teh celup”, “air panas”, “gula”]
- tools = [“gelas”, “sendok”]
- // Step 2: Put one tea bag into the glass
- putTeaBagIntoGlass()
- // Step 3: Add sugar according to taste
- addSugar()
- // Step 4: Pour hot water into the glass until half full
- pourHotWaterIntoGlass(“setengah gelas”)
- // Step 5: Stir until the sugar dissolves and the tea infuses
- stirUntilDissolved()
- // Step 6: Fill the glass with ice
- fillGlassWithIce()
- // Step 7: Sweetened iced tea is ready to be enjoyed
- print(“Sweetened iced tea is ready to be enjoyed”)
- End Procedure
C. Algoritma Flowchart
Berikut ini gambar flowchart membuat es teh manis:
2. Membuat Asinan Bogor
Asinan Bogor merupakan dessert atau hidangan penutup segar yang cocok dinikmati di siang hari yang panas. Makanan ini pun dalam pembuatannya tanpa disadari menggunakan metode algoritma.
Berikut ini pemetaan atau implementasi algoritma dalam pembuatan asinan Bogor:
A. Algoritma Deskriptif
- Siapkan bahan: nanas, bengkoang, timun, cuka, gula, cabe, garam, air
- Siapkan alat: baskom atau mangkuk besar, pisau, cobek, ulek, kompor, panci
- Potong nanas, bengkoang, dan timun dengan ketebalan sedang
- Cuci dan masukkan ke dalam mangkuk
- Ulek cabe dan garam hingga halus
- Simpan panci di atas kompor
- Masukkan air ke dalam panci
- Nyalakan api kompor
- Masukkan ulekan cabe ke dalam panci
- Masukkan gula
- Aduk perlahan hingga gula liur
- Matikan kompor saat kuah telah mendidih beberapa saat
- Tunggu hingga kuah dingin
- Masukkan beberapa sendok makan cuka sesuai selera
- Tuangkan kuah ke dalam mangkuk berisi nanas, bengkoang, dan timun
- Asinan Bogor siap dinikmati
B. Algoritma Pseudocode
- Procedure prepareAsinanBogor():
- // Step 1: Prepare ingredients
- ingredients = [“nanas”, “bengkoang”, “timun”, “cuka”, “gula”, “cabe”, “garam”, “air”]
- tools = [“baskom atau mangkuk besar”, “pisau”, “cobek”, “ulek”, “kompor”, “panci”]
- // Step 2: Cut pineapples, jicama, and cucumbers into medium thickness
- cutIngredients(“nanas”, “bengkoang”, “timun”, “medium”)
- // Step 3: Wash and put the ingredients into a bowl
- washAndPutInBowl(“nanas”, “bengkoang”, “timun”)
- // Step 4: Grind chili and salt until smooth
- grind(“cabe”, “garam”)
- // Step 5: Place a pan on the stove
- placePanOnStove()
- // Step 6: Turn on the stove
- turnOnStove()
- // Step 7: Pour water into the pan
- pourWaterIntoPan()
- // Step 8: Add ground chili to the pan
- addIngredientToPan(“ulekan cabe”)
- // Step 9: Add sugar to the pan
- addIngredientToPan(“gula”)
- // Step 10: Stir slowly until the sugar dissolves
- stirUntilSugarDissolves()
- // Step 11: Turn off the stove when the sauce has boiled for a while
- turnOffStove()
- // Step 12: Wait for the sauce to cool down
- waitUntilCool()
- // Step 13: Add several tablespoons of vinegar according to taste
- addVinegarToBowl(“cuka”)
- // Step 14: Pour the sauce into the bowl containing the ingredients
- pourSauceIntoBowl()
- // Step 15: Asinan Bogor is ready to be enjoyed
- print(“Asinan Bogor is ready to be enjoyed”)
- End Procedure
C. Algoritma Flowchart
Berikut ini gambar flowchart dari pembuatan asinan bogor sederhana:
Itulah Contoh Algoritma Pseudocode dan Flowchart beserta Penjelasannya
Algoritma mampu memudahkan berbagai pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari bila semua orang bisa mengimplementasikannya.
Kehadiran algoritma, bentuk apa pun itu bisa membuat orang yang awam akan suatu pekerjaan menjadi bisa hanya dengan melihat diagramnya.
Semoga contoh algoritma pseudocode dan flowchart beserta penjelasannya di atas mampu memperdalam pengetahuan dan wawasan mengenai algoritma, ya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: