5 Contoh Background Spanduk Halal Bihalal 2025 yang Menarik
Ketika mengadakan halal bihalal, tentu saja yang tidak boleh dilewatkan adalah membuat penanda acara berupa spanduk.
5 Contoh Background Spanduk Halal Bihalal 2025 yang Menarik โ Ramadhan adalah salah satu bulan yang sangat dinantikan oleh umat Islam.
Selain berpuasa di bulan dan merayakan hari-hari besar berikutnya, ada satu kegiatan yang menjadi kebiasaan setiap tahun bagi setelah Ramadhan berakhir, yakni halal bihalal.
Dalam artikel ini, Mamikos akan memberikan referensi spanduk halal bihalal. Yuk, simak!
Contoh Background Spanduk Halal Bihalal yang Menarik
Daftar Isi [hide]

Mengadakan halal bihalal untuk saling menyambung dan memaafkan di bulan penuh berkah ini biasanya diselenggarakan oleh tetangga, keluarga atau kantor.
Tentu saja, saat menyelenggarakan halal bihalal, spanduk digunakan untuk mengidentifikasi acara tersebut.
Kalau kamu membutuhkan referensi spanduk, simak contoh background spanduk halal bihalal di artikel ini.
Contoh Background Spanduk Halal Bihalal 1

Contoh Background Spanduk Halal Bihalal 2

Contoh Background Spanduk Halal Bihalal 3

Advertisement

Contoh Background Spanduk Halal Bihalal 4

Contoh Background Spanduk Halal Bihalal 5

Apa itu Kegiatan Halal Bihalal?
Istilah halal bihalal berasal dari bahasa Arab. Halalbihalal sebenarnya berasal dari kata serapan โhalalโ dengan akhiran โbiโ yang berarti โdenganโ (Arab) di antara kata โhalalโ.
Namun, halal bihalal sebenarnya bukan berasal dari Arab, melainkan merupakan tradisi yang dilakukan di Indonesia.
Kata halalbihalal bahkan dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalam KBBI, Halalbihalal berarti ampunan setelah puasa Ramadhan yang biasanya diadakan di satu tempat (auditorium, aula, dll) oleh sekelompok orang. Halalbihalal juga diartikan sebagai bentuk keramahan.
Asal Mula Halal Bihalal
Ada beberapa versi asal usul istilah Halalbihalal. Halal bihalal berarti menyapa (datang, pergi) ke (memaafkan kesalahan orang tua atau orang lain setelah puasa (Idul Fitri, Tahun Baru Jawa). Sedangkan halal bihalal diartikan sebagai salam (datang, pergi) untuk (saling memberi saat lebaran).
Istilah Halalbihalal berasal dari pedagang Martabak India di Taman Sriwedari Solo pada tahun 1935-1936. Kemudian, martabak tergolong makanan baru bagi masyarakat Indonesia.
Penjual martabak ini dibantu oleh asistennya setempat, setelah itu ia mengiklankan produknya dengan tulisan โMalabar Martabak, halal bin halal, halal bin halalโ.
Sejak itu, istilah halal bihalal menjadi populer di kalangan masyarakat Solo. Istilah ini kemudian digunakan masyarakat untuk menyebut hal-hal seperti jalan-jalan ke Sriwedari saat lebaran atau ke Sarlathamun di sore hari.
Kegiatan halal bihalal tersebut kemudian berkembang menjadi acara saling memaafkan saat Idul Fitri.
Halalbihalal tidak bisa diartikan secara harfiah dan individual antara halal, bi dan halal. Istilah โhalalโ berasal dari bahasa Arab โhallaโ yang memiliki tiga arti yaitu halal al-habi (terurainya benang yang terikat); Frost al-maa (air awan yang diendapkan); serta halla as-syai (sesuatu yang halal).