10 Contoh Badan Usaha Ekstraktif dan Non Ekstraktif di Indonesia Beserta Penjelasannya
10 Contoh Badan Usaha Ekstraktif dan Non Ekstraktif di Indonesia Beserta Penjelasannya — Apabila mencari makna secara sederhana, usaha estraktif dapat dipahami sebagai saah satu jenis usaha yang kegiatan di dalamnya berupa pengelolaan sumber daya alam (SDA).
Pengelolaan sumber daya alam tersebut dimulai dari proses eksplorasi, pengambilan, hingga oada proses pengolahan demi memenuhi kebutuhan termasuk aktivitas usaha tersebut.
Dan, di artikel kali ini Mamikos akan menjabarkan contoh badan usaha ekstraktif dan non ekstraktif di Indonesia yang perlu kamu ketahui.
Mengenal Contoh Badan Usaha Ekstraktif dan Non Ekstraktif
Daftar Isi
- Mengenal Contoh Badan Usaha Ekstraktif dan Non Ekstraktif
- Fungsi/Tujuan Badan Usaha Ekstraktif dan Non Ekstraktif
- 1. Fungsi/Tujuan Badan Usaha Ekstraktif
- 2. Fungsi/Tujuan Badan Usaha Non Ekstraktif
- Contoh Badan Usaha Ekstraktif dan Non Ekstraktif
- A. Contoh-Contoh Badan Usaha Ekstraktif
- B. Contoh-Contoh Badan Usaha Non Ekstraktif
Daftar Isi
- Mengenal Contoh Badan Usaha Ekstraktif dan Non Ekstraktif
- Fungsi/Tujuan Badan Usaha Ekstraktif dan Non Ekstraktif
- 1. Fungsi/Tujuan Badan Usaha Ekstraktif
- 2. Fungsi/Tujuan Badan Usaha Non Ekstraktif
- Contoh Badan Usaha Ekstraktif dan Non Ekstraktif
- A. Contoh-Contoh Badan Usaha Ekstraktif
- B. Contoh-Contoh Badan Usaha Non Ekstraktif
Di Indonesia terdapat contoh badan usaha ekstraktif dan non ekstraktif yang bisa dengan mudah dikenali.
Untuk dapat mengetahui apa saja contoh badan usaha ekstraktif dan non ekstraktif tersebut berikut penjelasannya, kamu bisa membaca bahasan Mamikos pada kali ini.
Kamu tentu sudah menyadari dan mengakui bahwa negara kita tercinta Indonesia mempunyai kekayaan yang melimpah termasuk sumber daya alam yang luar biasa masif.
Hal tersebut tentu jadi tidak mengherankan apabila banyak pelaku usaha, baik perorangan maupun perusahaan yang terjun ke bidang usaha ekstraktif yang kini berjumlah cukup banyak.
Bidang usaha ekstraktif ini dipenuhi dengan regulasi dan hukum-hukum yang menaungi atau mengaturnya. Meski sumber daya alam Indonesia amat berlimpah, jika ada proses yang menyimpang dalam pengelolaannya maka dapat menyebabkan berbagai hal.
Salah satu contoh paling dekat adalah munculnya polusi lingkungan hingga ketidakseimbangan pada ekosistem yang ada.
Fungsi/Tujuan Badan Usaha Ekstraktif dan Non Ekstraktif
Di bagian ini, Mamikos sudah merangkum penjelasan mengenai apa saja fungsi atau tujuan dari badan usaha ekstraktif dan non ekstraktif agar dapat kamu pahami lebih dalam.
Beberapa fungsi dan tujuan badan usaha ekstraktif dan non ekstraktif tersebut dapat kamu simak pada penjelasan berikut ini:
1. Fungsi/Tujuan Badan Usaha Ekstraktif
Beberapa fungsi atau tujuan adanya badan usaha ekstraktif antara lain adalah:
a. Bagian dari pemanfaatan SDA
Fungsi atau tujuan utama dari adanya kegiatan ekonomi satu ini tak lain adalah untuk mengolah sumber daya alam (SDA) maupun kekayaan alam hingga menjadi produk yang kaya manfaat atau berguna.
b. Sebagai lapangan pekerjaan
Fungsi/tujuan dari badan usaha ekstraktif berikutnya adalah sebagai lapangan pekerjaan.
Jadi, selain bakal jadi sumber kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan ke arah yang baik, fungsi/tujuan dari usaha ekstraktif tak lain yakni dapat menjadi lapangan pekerjaan baru.
Jika sudah seperti itu maka tentu saja dapat menekan angka pengangguran di negara ini.
Dalam proses pengolahan sumber daya alam (SDA) yang ada, tentunya akan membutuhkan banyak tenaga manusia atauun Sumber Daya Manusia (SDM) yang jumlahnya tidak sedikit.
c. Mendongkrak keuntungan
Fungsi berikutnya tentu saja untuk mendatangkan atau mendongkrak profit/keuntungan yang sebesar-besarnya.
Jenis badan usaha ekstraktif ini sudah diyakini jadi salah satu peluang usaha dengan keuntungan yang cukup besar.
Hal tersebut dikarenakan produk yang kemudian akan dihasilkan selalu diperlukan dan dicari oleh masyarakat kebanyakan.
d. Sebagai Alternatif/Opsi
Arti dari poin satu ini tak lain adalah badan usaha ekstraktif dapat menjadi atau memberi alternatif (opsi/pilihan) untuk pemenuhan kebutuhan manusia.
Dimana produk yang kemudian dihasilkan dari pengelolaan kekayaan alam dapat menjadi kebutuhan subtitusi sehingga kedepannya masyarakat dapat memenuhi semua kebutuhan.
e. Sumber Daya Alam yang Dapat Dinikmati
Hasil dari badan usaha ekstraktif bukan hanya berfungsi sebagai bagian dari pengelolaan sumber daya alam ataupun kekayaan alam saja.
Namun nantinya hasil akhir dari SDA tersebut dapat diedarkan dan dinikmati oleh masyarakat secara masif.
Hal tersebut tentunya menjadi sangat bermanfaat. Sebab, kekayaan alam yang tersedia di negeri kita ini jadi dapat dimaksimalkan manfaatnya serta tidak terbuang percuma.
2. Fungsi/Tujuan Badan Usaha Non Ekstraktif
Industri non ekstraktif juga mempunyai beberapa fungsi, maksud atau tujuan. Adapun tujuan atau fungsi dari industri non ekstraktif dapat kamu pahami sebagai berikut ini:
- Membuka lapangan pekerjaan baru
- Menambah keuntungan bagi pelaku usaha yang menggelutinya
- Dapat menjadi opsi atau alternatif untuk memenuhi kebutuhan manusia
- Menyediakan bahan baku untuk dimanfaatkan/dipakai lagi oleh industri lain
Demikian beberapa tujuan/fungsi dari badan usaha non ekstraktif di Indonesia. Maka secara garis besar, industri atau badan usaha non ekstraktif bukan hanya dapat bermanfaat bagi produsen, namun juga bagi berbagai pihak yang terlibat.
Contoh Badan Usaha Ekstraktif dan Non Ekstraktif
Sudah menyimak secara saksama penjelasan dari fungsi atau tujuan badan usaha ekstraktif dan non ekstraktif di atas?
Maka kini saatnya kamu mengetahui apa saja contoh-contoh badan usaha ekstraktif dan non ekstraktif di Indonesia tersebut.
Kamu dapat menyimak apa saja contoh badan usaha ekstraktif dan non ekstraktif di Indonesia tersebut pada penjelasan yang sudah Mamikos rangkum di bawah ini:
A. Contoh-Contoh Badan Usaha Ekstraktif
Perlu kamu tahu bahwa contoh dari industri atau badan usaha ekstraktif dapat dijumpai atau ditemukan dalam banyak bidang. Mulai dari bidang pangan, sandang, hingga papan.
Dan berikut ini Mamikos sudah mencantumkan beberapa contoh badan usaha ekstraktif yang bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, antara lain yaitu:
1. Badan Usaha Perikanan Laut
Contoh badan usaha ekstraktif yang pertama adalah badan usaha perikanan laut yang jadi SDA terbesar yang ada di Indonesia. Di dalam badan industri ini, terdapat ribuan bahkan jutaan biota laut yang dapat diambil atau dimanfaatkan oleh manusia.
Kegiatan perusahaan atau pelaku usaha yang memaksimalkan sumber daya alam (SDA) perikanan laut ini lazimnya berupa pengemasan, penangkapan, hingga pendistribusian ikan, baik yang masih segar maupun dalam kemasan.
2. Badan Usaha Pembuatan Garam
Contoh badan usaha ekstraktif selanjutnya yang Mamikos akan bahasa yakni industri atau usaha pembuatan dan pengelolaan garam.
Dimana usaha satu ini memaksimalkan pemanfaatan air laut dengan cara mengambil lalu mengeringkan air garam tersebut agar menjadi kristal-kristal garam.
Bukan hanya dari laut, garam juga dapat diperoleh dari hasil penambangan di darat. Yang mana pada proses penambangannya sangat mirip dengan proses pertambangan batu.
Adapun salah satu hasil pertambangan garam di darat tersebut yakni garam himalaya atau himalayan salt yang konon disebut-sebutu lebih baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan.
3. Badan Usaha di Bidang Kehutanan
Contoh badan usaha ekstraktif berikutnya datang dari bidang kehutanan di mana dalam prosesnya akan memanfaatkan hasil hutan untuk dikelola/diolah menjadi berbagai macam barang.
Beberapa barang hasil hutan yang dapat dengan mudah kamu jumpai saat ini antara lain adalah kertas, mebel, hingga berbagai bahan bangunan.
Hasil badan usaha ekstraktif dari hutan lainnya adalah tanaman atau getah karet yang dapat mendatangkan keuntungan yang sangat besar.
4. Badan Usaha Pertambangan
Contoh usaha ekstraktif di uraian Mamikos berikutnya ini datang dari bidang pertambangan dimana pada prosesnya akan melakukan berbagai kegiatan pengelolaan serta penelitian terhadap bahan baku.
Pada tahapannya akan meliputi penyelidikan, analisa kelayakan, eksplorasi wilayah, konstruksi, hingga pengolahan bahan baku.
Di Indonesia, usaha pertambangan akan meliputi penggalian barang tambang mulai dari tembaga, emas, nikel, batu bara, dan beberapa hasil bumi lainnya. Tak jauh berbeda dengan minyak bumi dan juga gas alam yang juga jadi contoh hasil bumi.
5. Badan Usaha Pertanian
Di negara ini, pertanian masih menjadi salah satu industri atau bidang usaha yang memiliki potensi besar untuk dimaksimalkan oleh masyarakat kita sebagai salah satu sumber penghasilan utama.
Hal tersebut sudah diwujudkan dengan banyaknya masyarakat yang menggeluti profesi sebagai petani. Kondisi alam Indonesia yang subur dan kaya tentu saja mendukung berbagai kegiatan pertanian tersebut jadi lebih mudah untuk dikembangkan.
Sektor satu ini bahkan dianggap sebagai jalan keluar untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
Oleh karena itu, sektor pertanian menjadi salah satu yang terus digalakkan dan dikembangkan. Apalagi untuk menjalankannya, tidak perlu perusahaan dengan skala besar, pelaku usaha perorangan juga dapat dengan mudah menjalai bidang usaha tersebut.
Selama individu tersebut dapat mengambil dan memanfaatkan langsung sumber daya alam yang ada, maka secara tak langsung mereka sudah tergolong menjalankan badan usaha ekstraktif satu ini.
6. Badan Usaha Perkebunan
Perkebunan jadi salah satu contoh badan usaha ekstraktif yang pada praktiknya akan memanfaatkan tanaman tertentu yang kemudian dikelola serta dipasarkan menjadi produk yang jauh lebih bernilai.
Mengelola atau mengolah perkebunan tentu saja memerlukan ilmu pengetahuan, teknologi, modal, hingga manajemen yang cakap agar kemudian keuntungan pun dapat dinikmati.
Contoh nyata dari produk perkebunan yang pastinya tak asing lagi untuk kamu yakni teh kemasan celup yang saat ini mudah dijumpai di pasaran.
7. Badan Usaha Peternakan
Peternakan masuk pada contoh badan usaha ekstraktif dimana pada proses pengelolaannya akan mengembangkan berbagai hewan ternak yang kemudian dapat dimanfaatkan masyarakat.
Terdapat dua jenis hewan ternak berdasarkan ukuran yang dapat dimanfaatkan atau dikelola sebagai bentuk atau contoh badan usaha ektraktif.
Yang pertama adalah hewan ternak besar semisal kambing, kuda, sapi, dan hewan ternal kecil seperti ayam, bebek, kalkun, dan lainnya.
B. Contoh-Contoh Badan Usaha Non Ekstraktif
Badan usaha non ekstraktif adalah sebuah industri yang secara umum terdapat di suatu negara, termasuk di Indonesia.
Industri nonekstraktif merupakan industri yang memiliki jumlah cukup banyak sebab perannya yang amat dibutuhkan oleh konsumen langsung maupun oleh produsen lainnya.
Beberapa contoh badan usaha non ekstraktif antara lain adalah:
1. Badan Usaha Kayu Lapis
Contoh industri atau badan usaha non ekstraktif yakni industri kayu lapis. Industri kayu lapis adalah sebuah industri pengolahan dari kayu pohon yang dipotong- potong menjadi kayu utuh berbagai bentuk.
Hasil dari badan usaha ini nantinya dapat digunakan oleh industri lain contohnya pada proses pembuatan mebel.
2. Badan Usaha Pemintalan Kapas
Contoh badan usaha non ekstraktif berikutnya adalah industri pemintalan kapas. Dalam industri atau badan usaha ini terdapat proses pengelolaan atau pengolahan kapas menjadi benang, yang mana hasil industri tersebut bakal menjadi bahan baku untuk membuat kain (industri lain/produsen lain).
3. Badan Usaha Pengolahan Logam
Contoh badan usaha non ekstraktif berikutnya adalah industri pengolahan logam yang pada prosesnya logam-logam tersebut akan melalui proses pengolahan untuk menjadikan barang-barang rumah tangga dan lain sebagainya.
Demikian bahasan yang bisa Mamikos sampaikan terkait contoh-cotnoh badan usaha ekstraktif an non ekstraktif di Indonesia berikut dengan penjelasan lengkapnya.
Semoga saja apa yang telah kamu baca pada pembahasan lengkap contoh badan usaha ekstraktif dan non ekstraktif di atas dapat menginspirasi dan menambah pemahaman baru untuk kamu sekalian.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: