Contoh Berpikir Kritis dalam Pekerjaan dan Seberapa Penting? [Critical Thinking]
Sedang ada masalah di kantor? Jangan takut! Hadapi dengan tenang dan berpikir secara kritis! Semua pasti ada solusinya!
Contoh Berpikir Kritis dalam Pekerjaan dan Seberapa Penting? [Critical Thinking] – Tahukah kamu apa itu critical thinking? Pernahkah kamu melakukannya?
Sejak masa sekolah, kamu pasti sudah dilatih untuk berpikir kritis dalam menghadapi berbagai aspek. Mulai dari menghadapi ujian, tugas sekolah, maupun masalah sosial di sekolah.
Nah, kali ini Mamikos akan membahas tentang contoh cara berpikir kritis dalam pekerjaan beserta penjelasan lengkapnya. Silakan disimak!
Definisi Berpikir Kritis [Critical Thinking]
Daftar Isi [hide]

Berpikir kritis atau critical thinking merupakan metode atau cara analisa suatu peristiwa atau fenomena secara runut, objektif dan profesional.
Yang Mamikos maksud dengan profesional di sini adalah tidak melibatkan emosi berlebih saat sedang berpikir kritis. Baik itu merasa sangat sedih, sangat marah atau sangat senang.
Dalam setiap aspek kehidupan, pasti pada satu saat kamu pernah dihadapkan pada situasi yang menuntutmu untuk berpikir secara kritis. Tidak terkecuali dalam hal pekerjaan.
Dalam artikel kali ini, konteks berpikir kritis yang akan Mamikos gunakan adalah dalam hal pekerjaan.
Skill Untuk Berpikir Kritis
Nanti, Mamikos akan memberikan beberapa contoh berpikir kritis dalam pekerjaan yang mungkin pernah kamu hadapi.
Tapi, sebelumnya, kamu harus tahu terlebih dahulu beberapa skill yang dibutuhkan untuk berpikir kritis.
1. Kemampuan Komunikasi yang Baik
Skill pertama yang kamu butuhkan agar bisa berpikir kritis adalah kemampuan komunikasi yang baik.
Skill ini sangat penting kamu miliki agar kamu bisa berdiskusi dengan tim atau rekan kerja demi mendapatkan solusi terbaik.
Di samping itu, jika kamu memiliki kemampuan komunikasi yang baik, maka kamu akan dengan mudah memperoleh fakta atau data-data yang dibutuhkan saat menghadapi permasalahan tertentu.
2. Kemampuan Analisa
Selanjutnya, kemampuan yang dibutuhkan untuk berpikir kritis adalah kemampuan analisa.
Hal ini berguna untuk menganalisis situasi, mengidentifikasi masalah, menyusun dan memilih solusi, serta mengambil tindakan.
Dengan kemampuan analisa yang mumpuni, maka akan besar kemungkinan kamu mampu menghindari kerugian atau hal-hal lain yang tidak diinginkan.
3. Berpikiran Terbuka
Dan skill untuk berpikir kritis yang terakhir dan tak kalah penting adalah berpikiran terbuka.
Maksudnya adalah kamu mampu menerima dan menampung segala opini dan pendapat dari berbagai pihak, bukan hanya fakta dan data saja.
Sebab, opini dan pendapat tersebut dapat memberikanmu perspektif baru dalam melihat suatu permasalahan.
Cara Berpikir Kritis [Critical Thinking] dalam Pekerjaan
Sebelum Mamikos membahas tentang contoh berpikir kritis dalam pekerjaan ini, kamu harus tahu terlebih dahulu cara-cara untuk berpikir kritis.
Berikut adalah cara berpikir kritis yang sudah Mamikos rangkum agar lebih mudah kamu pahami:
1. Sadar Diri
Dalam konteks berpikir kritis, sadar diri berarti kamu memahami cara berpikirmu, prinsip-prinsip pribadimu, etika dan kepercayaanmu, juga sebagainya yang berkaitan dengan diri sendiri.
Sadar diri berarti kamu mampu untuk berpikir secara objektif tentang hal-hal yang kamu suka dan tidak suka.
Atau hal-hal yang sesuai dan tidak sesuai dengan prinsip serta kepercayaanmu dalam hidup.
Jika kamu bisa bersikap sadar diri, maka akan lebih mudah bagimu untuk berpikir secara kritis.

Advertisement
Sadar diri juga berarti kamu memahami cara berpikirmu dan hal-hal ada saja yang kemungkinan akan kamu lakukan dalam mengatasi suatu persoalan.
Dengan begitu, kamu bisa lebih mengontrol diri dan emosi agar tetap bersikap objektif saat sedang berpikir kritis.
2. Membuat Perkiraan
Membuat perkiraan bukan berarti kamu terlalu optimis atau pesimis ya. Sebaliknya, dengan membuat perkiraan, hal ini dapat menuntunmu untuk membuat beberapa pilihan solusi.
Membuat perkiraan juga bisa membantumu untuk mengambil pilihan yang paling tepat saat sedang menghadapi persoalan.
Dengan begitu, kamu bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan meraih keuntungan sebanyak mungkin.
3. Menjadi Pendengar yang Baik
Menjadi pendengar yang baik berarti kamu mampu untuk menampung segala jenis opini dari berbagai orang.
Hal ini tentu sangat berguna untuk proses berpikir kritis karena dengan begitu kamu bisa mendapatkan perspektif lain.
Ketika kamu menjadi pendengar yang baik, maka kamu pun bisa juga menyusu perkiraan serta solusi yang bisa diambil.
4. Jangan Malu Bertanya
Selain menjadi pendengar yang baik, kamu pun harus aktif bertanya jika ada sesuatu yang tidak kamu pahami.
Jangan malu juga jika meminta seseorang untuk menjelaskan kembali sesuatu yang kurang kamu mengerti dengan bahasa yang lebih mudah.
Hal tersebut sangat penting agar kamu bisa berpikir secara kritis dan menyusun solusi terbaik untuk persoalan yang sedang dihadapi.
5. Evaluasi Fakta yang Ada
Dan cara berpikir kritis yang terakhir adalah mengevaluasi seluruh fakta dan data yang sudah kamu peroleh.
Pilah, pilih dan susun seluruh fakta dan data tersebut agar kamu lebih mudah memahami duduk perkara yang sedang kamu hadapi.
Hal ini juga dapat membantumu untuk membuat daftar solusi yang bisa kamu ambil untuk menghadapi perkara tersebut.
Nah, sudah memahami cara berpikir kritis? Yuk, kita Simak beberapa contoh berpikir kritis dalam pekerjaan berikut ini!
Contoh Berpikir Kritis dalam Pekerjaan
Sekarang, mari kita lihat beberapa skenario contoh berpikir kritis dalam pekerjaan di bawah ini:
Contoh 1
Salah satu karyawan di perusahaan A mengusulkan agar kegiatan promosi dilakukan secara daring saja melalui beberapa media sosial.
Akan tetapi, karyawan lain menolak usulan tersebut karena mereka sudah terlanjur mencetak brosur-brosur sebagai media promosi.
Sebagai pemimpin perusahaan, kamu kemudian menganalisis keadaan terkait kegiatan promosi tersebut, sekaligus menganalisis penerimaan para konsumen.
Setelah mendapatkan seluruh data dan fakta yang dibutuhkan, kamu menyadari bahwa media promosi brosur perusahaan selama ini berjalan dengan lancar dan hampir tidak ada hambatan.
Hal tersebut karena hampir tujuh puluh persen konsumen perusahaanmu adalah generasi milenial dan generasi Y yang lebih menyukai media promosi tradisional.
Akan tetapi, kamu menyadari bahwa zaman sudah berkembang dan ada begitu banyak keuntungan yang bisa diraih jika kamu bisa menggaet konsumen baru dari generasi yang lebih muda.
Maka dari itu, kamu akhirnya memutuskan untuk tetap mencetak brosur sebagai media promosi tradisional, namun dengan kuantitas yang tidak terlalu banyak.
Kemudian, kamu membentuk tim khusus untuk mengatur bagian promosi secara daring.
Kasus di atas adalah salah contoh berpikir kritis dalam pekerjaan dengan mempertimbangkan usulan dari kedua belah pihak serta menganalisis fakta yang ada di lapangan.
Contoh 2
Saat ini kamu bekerja untuk dua perusahaan sekaligus secara lepas. Keduanya memiliki tanggung jawab, beban kerja dan gaji yang berbeda.
Kamu sangat kesulitan untuk membagi waktu di dua pekerjaan ini. Tapi kamu pun tidak bisa mengundurkan diri karena sudah terikat kontrak.
Maka, kamu menganalisis kembali tanggung jawab, beban kerja dan gaji yang diperoleh dari kedua perusahaan.
Kemudian, kamu menganalisis juga kemampuan dan kecepatanmu dalam memenuhi seluruh tuntutan dua pekerjaan tersebut.
Setelah menganalisis, kamu memutuskan untuk fokus terlebih dahulu pada pekerjaan di perusahaan A yang memberikan gaji cukup banyak dibanding perusahaan B.
Pasalnya, tanggung jawab di perusahaan A pun lebih besar daripada perusahaan B.
Kamu pun membuat jadwal untuk mengerjakan pekerjaan dari perusahaan A pada hari Senin sampai dengan Rabu, kemudian pada hari Kamis dan Jumat kamu memenuhi tugas di perusahaan B.
Dengan begitu, kamu merasa jauh lebih produktif dibandingkan sebelumnya dan tidak merasa tertekan pula.
Kasus semacam ini juga termasuk dalam contoh berpikir kritis dalam pekerjaan di mana kamu menyadari kemampuan diri sendiri kemudian berusaha mengaplikasikannya terhadap fakta yang ada.
Contoh 3
Sahabatmu, yang bekerja di perusahaan yang sama, bertengkar hebat dengan rekan kerja lain. Sebagai pimpinan divisi, kamu diperintahkan untuk mengatasi permasalahan ini.
Kamu pun mengajak kedua orang yang sedang bertengkar itu untuk berdiskusi.
Setelah memahami duduk perkara yang sebenarnya, kamu menyadari bahwa ternyata sahabatmulah yang sudah bersikap salah.
Pada akhirnya, kamu pun harus membuat keputusan sulit, yaitu memecat salah satu di antara rekan kerja yang sedang bertengkar itu.
Kamu menganalisis keadaan kembali dan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk jabatan dan tanggung jawab keduanya di perusahaan.
Setelah menganalisis, akhirnya kamu memutuskan untuk memecat sahabatmu karena ia memang bersalah dan tanggung jawabnya tidak sebesar si rekan kerja yang lain.
Itu berarti mencari pengganti untuk jabatan sahabatmu akan lebih mudah dibandingkan mencari pengganti untuk si rekan kerja yang lain.
Untuk contoh berpikir kritis dalam pekerjaan yang satu ini menunjukkan bahwa kamu tidak membiarkan emosi menutupi akal sehatmu.
Kamu memilih keputusan yang sulit namun tepat demi kebaikan perusahaan. Dan hal itu memang perlu dilakukan dalam dunia kerja.
Penutup
Nah, itulah beberapa contoh berpikir kritis dalam pekerjaan yang bisa Mamikos sampaikan untukmu.
Kejadian di kantor seperti apa yang membuatmu harus berpikir kritis? Apakah kamu bisa melakukannya dengan baik atau justru membutuhkan usaha yang lebih besar?
Mamikos berharap kamu mampu untuk berpikir kritis dengan baik ya.
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:
Kost Jogja Murah
Kost Jakarta Murah
Kost Bandung Murah
Kost Denpasar Bali Murah
Kost Surabaya Murah
Kost Semarang Murah
Kost Malang Murah
Kost Solo Murah
Kost Bekasi Murah
Kost Medan Murah
