10 Contoh Budaya Non Benda beserta Penjelasan dan Contohnya Lengkap
10 Contoh Budaya Non Benda beserta Penjelasan dan Contohnya Lengkap – Berdasarkan laman resmi Kemdikbud dikatakan bahwa warisan budaya non benda memiliki sifat abstrak atau tak bisa dipegang.
Namun, budaya non benda ini dapat dirasakan, dapat dilihat, dan dinikmati keindahannya.
Ada banyak budaya nonbenda yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Sekilas tentang Budaya Non Benda
Daftar Isi
Daftar Isi
Kebanyakan budaya non benda ini memiliki sifat dapat berlalu dan hilang seiring perkembangan zaman.
Beberapa contohnya adalah bahasa, musik, tari, upacara, serta berbagai perilaku terstruktur lain yang hidup dalam masyarakat tertentu.
Sementara itu UNESCO memberikan penjelasan lebih terperinci mengenai pengertian dari warisan budaya takbenda.
Menurut UNESCO warisan budaya nonbenda merupakan sehimpun praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan hidup yang dimiliki suatu kelompok masyarakat.
Sebagian warisan Budaya Takbenda ini tidak diwariskan dalam bentuk catatan tertulis, tetapi diturunkan dari generasi ke generasi selanjutnya dengan tuturan.
Tujuan dilestarikannya warisan budaya nonbenda ini ada banyak sekali. Salah satu yang ingin dicapai adalah untuk menjaga identitas suatu kelompok masyarakat secara berkelanjutan.
Ribuan suku bangsa yang mendiami Indonesia menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara paling kaya di Indonesia dalam hal budaya non-benda.
Untuk lebih mudah memahami, budaya nonbenda yang ada di Indonesia. Kita dapat mengelompokkan budaya nonbenda di Indonesia menjadi 5 golongan berdasarkan domainnya
5 Golongan Budaya Non Benda di Indonesia
- Golongan lisan dan ekspresi
- Golongan pertunjukan
- Golongan adat istiadat
- Golongan Pengetahuan dan kebiasaan perilaku masyarakat nusantara mengenai alam dan semesta
- Golongan Keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional
Supaya kamu dapat lebih memahami apa saja budaya nonbenda yang ada di Indonesia. Kamu dapat menyimak ulasannya pada contoh berikut
Contoh Budaya Non Benda di Indonesia
1. Akkorontigi
Contoh budaya non benda di Indonesia pertama. Masyarakat suku Makassar memiliki sebuah tradisi bernama Akkorontigi. Tradisi ini biasanya dilaksanakan pada malam sebelum hari akad pernikahan.
Pada saat pelaksanaan tradisi ini calon mempelai duduk dengan tangan bersimpuh menghadap ke atas.
Selama pelaksanaan tradisi ini dilangsungkan pembacaan barzanji (pabarazanji) sampai pada bagian pembacaan Badrun Alaina, yang dalam bahasa Makasssar disebut dengan Niallemi Saraka.
Tata cara tradisi akkorontigi dimulai dengan seorang ibu yang mengambil sedikit daun kemudian dibubuhkan pada telapak tangan calon pengantin.
Setelah semua tamu melakukan akkorontigi, seluruh hadirin mendoakan supaya calon mempelai mendapat restu dari Allah serta mampu menjadi suri tauladan yang baik. Serta dapat mengangkat martabat dan harga dirinya dan keluarganya.
2. Pranatamangsa
Contoh budaya non benda Indonesia kedua. Masyarakat Jawa memiliki kearifan lokal yang disebut dengan pranatamangsa.
Adapun yang dimaksud dengan pranatamangsa adalah sistem penanggalan atau kalender yang berkaitan dengan aktivitas pertanian.
Kalender Pranatamangsa dibuat dengan berdasarkan pada siklus peredaran Matahari. Kalender pranatamangsa ini mempunyai jumlah hari sebanyak 365 hari.
Kalender pranatamangsa ini memberikan paparan fenomena dan gejala alam lainnya yang kemudian dijadikan patokan dalam melakukan kegiatan pertanian.
Hingga sekarang banyak orang Jawa yang tidak berani melanggar patokan ini dikarenakan dalam pranatamangsa ini memberikan informasi berupa perkiraan tentang terjadinya bencana alam, sebaran penyakit, dan gejala alam yang dapat mengganggu kegiatan di sektor pertanian.
3. Ledhek Gondhel Beruk Mari Kangen
Contoh budaya non benda selanjutnya. Masyarakat yang tinggal Dusun Karanglo, Kec Tawangmangu, Kab. Karanganyar memiliki seni pertunjukan ritual yang dinamakan Ledhek Gondhel Beruk Mari Kangen.
Uniknya, pagelaran ritual ini hanya digelar sekali dalam satu tahun. Biasanya pagelaran ritual ini dilaksanakan setelah dilangsungkannya panen raya.
Tujuan dilangsungkannya acara ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan karena telah diberikan panen yang melimpah.
Selain itu tujuan lain dari tradisi ini adalah untuk memberikan hiburan kepada masyarakat yang telah bekerja keras mengolah sawahnya.
Seperti kebanyakan seni pertunjukan ritual di Indonesia pada umumnya. Sebelum tradisi ini digelar akan diawali dulu dengan genduri bersama masyarakat satu dusun secara serentak.
Tujuan dilakukannya genduri di sini adalah memohon kepada Tuhan supaya jalannya acara diberi kelancaran.
Setelah genduri selesai barulah acara Ledek Gondel Beruk Mari Kangen pun dimulai. Selama jalannya acara beberapa kali pecahlah tawa penonton. Hal ini dikarenakan pertunjukan ini mirip dengan drama komedi.
4. Babako
Masyarakat Minangkabau memiliki sebuah tradisi yang dinamakan babako. Tradisi ini upacara adat yang termasuk pra pernikahan di kalangan masyarakat Minangkabau.
Tradisi ini hanya dilakukan oleh kerabat pihak ayah. Secara sepintas dapat dikatakan bawah babako merupakan tradisi yang memberikan gambaran kehidupan gotong-royong yang hingga sekarang masih dilestarikan masyarakat Minangkabau.
Tradisi babako biasanya dilangsungkan beberapa hari sebelum dilaksanakannya akad nikah.
Proses awal dari tradisi ini dimulai dengan melakukan penjemputan anak gadis yang akan menikah oleh pihak ibu/kerabat ayahnya calon suami (induk bako) .
Selama menginap di sana beberapa orang tua akan memberikan petuah dan nasihat yang berguna bagi calon pengantin yang sebentar lagi akan mengakhiri masa lajangnya.
5. Macapatan Malem Jumat Legen
Para pujangga Jawa banyak yang karyanya abadi hingga sekarang. Karya-karya para pujangga ini menyimpan ajaran-ajaran nasihat yang penting untuk diwariskan kepada generasi penerus supaya ajaran tersebut tidak punah tergerus zaman.
Kebanyakan karya-karya ini dituliskan dalam bentuk tembang macapat. Supaya nyawa dari karya ini tidak hilang. Maka cara membacanya pun harus dibuat sama dengan metrumnya atau jenis tembangnya.
Di daerah Yogyakarta masih banyak sanggar yang menawarkan sekaligus mengenalkan generasi muda dengan sebuah seni tembang yang dinamakan Macapatan.
Selain hasil ciptaan sendiri naskah yang digunakan atau dilantunkan dengan tembang-tembang macapat kebanyakan berisi ajaran, cerita, sejarah, dan lain-lain.
Tujuan dilakukannya pembacaan secara metrumnya adalah untuk memberikan pengetahuan kepada generasi muda tentang cara membaca sebuah tembang macapat
6. Macceraq Tappareng
Macceraq Tappareng merupakan contoh budaya non benda berikutnya. Maccaraq tappareng sebuah upacara ritual yang hingga sekarang dilestarikan oleh masyarakat nelayan yang tinggal di kawasan Danau Tempe Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan.
Ritual ini digelar setahun sekali. Biasanya ritual ini dilaksanakan selama 2-3 hari. Upacara dilaksanakan dengan memasang sejumlah sesajen berupa kambing atau kerbau.
Sesajen akan diletakkan di sejumlah titik yang ada di tengah danau. Acara pelaksanaan ritual ini dipimpin oleh seorang sesepuh.
Dan sesepuh inilah yang mendapat tugas untuk menaruh sesajen di tempat yang telah ditentukan sebelumnya.
Adapun tujuan dilaksanakan acara ini adalah agar para dewa yang berada di danau melindungi para nelayan dan memberikan keselamatan saat mencari ikan.
Tujuan selanjutnya dari dilangsungkannya acara ini adalah sebagai wujud rasa syukur dari nelayan kepada dewa penguasa danau yang telah memberi mereka tangkapan ikan yang melimpah.
Selain itu dengan mengadakan acara ritual ini para nelayan berharap agar dewa yang bermukim di danau memberikan mereka ikan yang melimpah di tahun yang akan datang.
7. Mahalama Amongo
Mahalama Amongo merupakan contoh budaya non benda selanjutnya, sebuah anyaman tikar yang merupakan hasil dari kerajinan tradisional masyarakat Gorontalo yang bermukim di desa Tamboo Kec. Tilongkabila Kab. Bone Bolango.
Yang menarik dari anyaman ini adalah proses pembuatannya yang hanya diperbolehkan dilakukan oleh perempuan.
Kegiatan membuat anyaman ini masih lestari hingga sekarang. Biasanya anyaman ini digunakan sebagai alas tempat tidur dan dipasang sebagai hiasan di ruang tamu.
Untuk menyelesaikan pembuatan tikar dengan ukuran 3 x 5 meter dibutuhkan waktu kurang lebih seminggu.
Meski mendapat gempuran yang luar biasa dari tikar produksi pabrik, tetapi para ibu-ibu di desa Tamboo masih mempertahankan warisan leluhurnya.
Selain digunakan untuk menjaga agar warisan leluhurnya tidak punah tergerus zaman. Para ibu yang melestarikan pembuatan tikar ini juga menjadikan kegiatan ini untuk menambah pendapatan keluarga.
8. Tradisi Balamang
Tradisi Balamang merupakan sebuah tradisi yang dijaga kelestariannya oleh masyarakat Aneuk Jamee yang berada di Kabupaten Aceh Selatan Provinsi Aceh.
Balamang sendiri merupakan tradisi memasak nasi lemang yang hanya boleh dilakukan oleh kaum perempuan saja.
Tradisi ini biasanya dilakukan sehari sebelum datangnya hari besar seperti sehari sebelum bulan ramadhan, sehari sebelum idul fitri dan sehari sebelum idul adha.
9. Mendu
Mendu merupakan seni pertunjukan teater rakyat yang dapat dijumpai di masyarakat Riau, Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat.
Teater dimulai dengan nyanyian dan tarian yang diiringi beragam tetabuhan dari alat musik hingga pengenalan pemeran teater.
Hikayat Dewa Mendu merupakan cerita yang populer dari seni pertunjukan ini. Dalam setiap pementasannya dipentaskan dengan menggunakan bahasa bahasa Melayu Mendu dan bahasa pesisiran.
Pusat kegiatan Mendu berasal dari daerah Natuna, Anambas, Sungai Ulu dan pulau Midai serta Siantan.
Kesenian ini telah mulai dimainkan sejak tahun 1876. Sayangnya ketika jepang melakukan invasinya terhadap Indonesia. Sampai membuat Mendu tidak diadakan lagi.
Kesenian mendu baru diadakan lagi pada tahun 1980 atau dilakukan lagi setelah Indonesia merdeka.
10. Nyangku
Contoh budaya non benda terakhir. Nyangku merupakan upacara adat yang digelar oleh masyarakat yang tinggal di Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat.
Upacara Nyangku sendiri merupakan serangkaian prosesi adat yang ditujukan untuk mensucikan dan membersihkan benda-benda pusaka peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora serta raja-raja lain yang disimpan di Pasucian Bumi Alit.
Bumi alit sendiri merupakan museum tempat penyimpanan benda peninggalan bersejarah yang berada di dekat Situ Lengkong Panjalu.
Upacara ini digelar setiap hari senin atau kamis terakhir yang jatuh pada bulan rabiul awal. Tujuan diadakannya upacara ini adalah untuk memperingati dan menghormati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Demikianlah beberapa contoh budaya non benda yang ada di Indonesia. Semoga melalui artikel ini kamu dapat semakin cinta dengan budaya tanah air.
FAQ
Produk non benda contohnya adalah tarian, drama, cerita rakyat, hingga puisi.
Menurut UNESCO, budaya non benda adalah sehimpun praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan hidup yang dimiliki suatu kelompok masyarakat.
Berikut ini 3 contoh kerajinan yang mengambil inspirasi budaya non benda:
1. Kaos bertema cerita rakyat
2. Batik modern
3. Topeng
Berikut ini contoh produk kerajinan:
1. Wayang Kulit
2. Songket
3. Noken
Berikut ini contoh budaya benda:
1. Angklung
2. Keris
3. Candi
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: