7 Contoh Cara Mengatasi Konflik Sosial Masyarakat dan Penjelasannya
7 Contoh Cara Mengatasi Konflik Sosial Masyarakat dan Penjelasannya — Konflik adalah arti dari percekcokan, perselisihan atau pertentangan yang terjadi antara dua orang atau lebih. Faktanya, ada beberapa konflik sosial yang terjadi di masyarakat.
Pada kesempatan ini, Mamikos punya pembahasan seputar contoh cara mengatasi konflik sosial masyarakat berikut penjelasan lengkapnya.
Mamikos sarankan untuk menyimak ulasan contoh cara mengatasi konflik ini hingga selesai.
Penjelasan dan Contoh Cara Mengatasi Konflik Sosial Masyarakat
Daftar Isi
- Penjelasan dan Contoh Cara Mengatasi Konflik Sosial Masyarakat
- Penjelasan Apa Itu Konflik Sosial
- Beberapa Bentuk Contoh Konflik Sosial Masyarakat
- Contoh Faktor Penyebab Konflik Sosial Masyarakat
- Beberapa Contoh Cara Mengatasi Konflik Sosial Masyarakat
- 1. Konsiliasi
- 2. Arbitrasi
- 3. Mediasi
- 4. Ajudikasi
- 5. Koersi
- 6. Kompromi
- 7. Toleransi
Daftar Isi
- Penjelasan dan Contoh Cara Mengatasi Konflik Sosial Masyarakat
- Penjelasan Apa Itu Konflik Sosial
- Beberapa Bentuk Contoh Konflik Sosial Masyarakat
- Contoh Faktor Penyebab Konflik Sosial Masyarakat
- Beberapa Contoh Cara Mengatasi Konflik Sosial Masyarakat
- 1. Konsiliasi
- 2. Arbitrasi
- 3. Mediasi
- 4. Ajudikasi
- 5. Koersi
- 6. Kompromi
- 7. Toleransi
Berdasarkan makna yang Mamikos temukan di Kamus Besar Bahasa Indonesia daring, konflik memiliki makna sebagai suatu ketegangan atau pertentangan yang terjadi antara dua orang atau lebih.
Konflik juga mempunyai arti sebagai perselisihan, pertentangan dan percekcokan yang terjadi dalam sebuah cerita rekaan atau drama.
Namun pada bahasan ini, Mamikos akan menguraikan informasi yang berkaitan dengan konflik sosial masyarakat.
Penjelasan Apa Itu Konflik Sosial
Di bahasan awal, Mamikos punya penjelasan mengenai apa itu yang dimaksud dengan konflik sosial. Konflik sosial diambil dari bahasa latin ‘configere’ yang memiliki arti sebagai saling memukul.
Lalu secara sosiologis, konflik sosial dapat diartikan sebagai sebuah proses sosial yang terjadi antara dua orang atau lebih yang berusaha untuk menghancurkan pihak satu sama lain dengan jalan membuat atau menjadikan mereka tidak berdaya.
Konflik ini menjadi salah satu proses sosial yang dialami masyarakat yang secara umum terdapat tingkatan keragaman tinggi.
Namun perlu kamu tahu bahwa terdapat perbedaan ukuran tata nilai dan norma yang dapat menjadi pemicu atau penyebab terjadinya suatu konflik sosial di daerah satu dan lainnya, atau dalam keluarga.
Saat suatu konflik tidak mampu lagi untuk dikelola secara tepat, maka tak menutup kemungkinan bahwa selanjutnya akan terjadi perpecahan hingga tindak kekerasan.
Beberapa Bentuk Contoh Konflik Sosial Masyarakat
Agar kamu bisa dapat dengan mudah memahaminya, Mamikos juga punya bahasan apa saja bentuk dan contoh konflik dalam masyarakat tersebut.
Konflik tersebut dapat berlangsung antara individu dengan individu lain, individu dengan golongan atau suatu kelompok, atau antar kelompok dalam lingkungan masyarakat.
Untuk penjelasan beberapa bentuk contoh konflik yang dapat terjadi di lingkungan bermasyarakat dapat kamu simak sebagai berikut ini.
- Konflik Individu dengan individu: contohnya suatu konflik yang terjadi antara penumpang yang satu dengan penumpang lain dalam bus.
- Konflik Antar Negara: merupakan konflik yang melibatkan antar dua negara atau lebih, contohnya konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan.
- Konflik Antar Rasial: merupakan konflik yang terjadi antara ras yang berbeda seperti yang terjadi di Afrika yang merupakan bentuk diskriminasi ras atau politik apartheid.
- Konflik Antar Kelas Sosial: konflik ini dapat terjadi antar kelas sosial yang berbeda ataupun setara. Contohnya seperti konflik antara bos dengan pegawainya.
- Konflik Antar Kelompok Sosial: merupakan sebuah konflik yang terjadi antara kelompok dalam masyarakat, misalnya saja konflik antara suporter klub tertentu, tawuran antar pelajar, hingga konflik antar partai politik.
- Konflik Interindividu: adalah suatu konflik internal yang terjadi atau berlangsung dalam diri seseorang. Contohnya saat seseorang hendak mengambil suatu keputusan dari dua pilihan atau lebih.
- Konflik Antar Generasi: adalah suatu konflik yang terjadi antar generasi. Contohnya seperti konflik antara anak- anak dengan orang tua mengenai suatu pandangan terhadap tradisi, adat istiadat, dan lain sebagainya.
- Konflik Destruktif: merupakan suatu konflik yang merusak serta merugikan pihak yang berkonflik seperti tawuran pemuda yang terjadi antar desa.
- Konflik Konstruktif: adalah suatu konflik yang bersifat membangun seperti perbedaan pendapat yang terjadi antara individu yang hadir dalam suatu rapat atau musyawarah.
- Konflik berdasarkan aktivitas manusia dalam masyarakat: bisa terdiri dari konflik ekonomi, konflik sosial, konflik politik, konflik budaya, konflik ideologi, dan konflik lainnya.
Contoh Faktor Penyebab Konflik Sosial Masyarakat
Tentunya ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya suatu konflik atau pertentangan sosial di masyarakat yang penjelasannya dapat kamu baca sebagai berikut.
1. Perbedaan Sudut Pandang
Faktor perbedaan sudut pandang antara individu yang satu dengan individu lain.
Adanya perbedaan pendirian dan perasaan yang mungkin jadi pemicu lahirnya bentrokan antara mereka, terutama pada perbedaan pendirian dan perasaan.
Hal tersebut lantas menjadi salah satu faktor penyebab konflik yang cukup signifikan.
2. Perbedaan dari Keberagaman Budaya yang Ada
Keberagaman dan perbedaan kebudayaan.
Perbedaan kepribadian dari individu yang satu dengan lainnya tergantung dari pola-pola kebudayaan yang jadi latar belakang pembentukan serta perkembangan kepribadian atau karakter mereka.
3. Perbedaan Kepentingan dari Individu
Adanya perbedaan kepentingan antara individu maupun kelompok/golongan menjadi sumber lain dari pertentangan yang terjadi.
Terlepas apakah itu adalah kepentingan ekonomi, politik, dan lain sebagainya.
4. Perubahan Sosial yang Terjadi
Perubahan sosial yang terjadi dengan cepat kurun waktu tertentu dapat mengubah nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Hal tersebut juga dapat memicu munculnya golongan-golongan yang berbeda pendirian.
Beberapa Contoh Cara Mengatasi Konflik Sosial Masyarakat
Supaya konflik sosial masyarakat tersebut tidak mengerucut dan mengarah pada tindak kekerasan, maka kita perlu mengurangi ketegangan atau sebab-sebab konflik sosial tersebut.
Usaha untuk mengatasi hal tersebut mungkin lebih kamu kenal dengan istilah akomodasi.
Di bawah ini terdapat penjelasan contoh cara mengatasi konflik sosial masyarakat atau proses akomodasi tersebut dengan jelas dan terperinci.
1. Konsiliasi
Konsiliasi adalah contoh cara mengatasi konflik sosial masyarakat yang sering dilakukan oleh lembaga-lembaga tertentu yang nantinya dapat menghasilkan suatu keputusan yang adil.
Dalam konsiliasi, berbagai kelompok/golongan yang tengah berkonflik akan duduk bersama lalu mendiskusikan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan/konflik yang terjadi.
2. Arbitrasi
Arbitrasi adalah suatu bentuk mengatasi konflik sosial dengan melibatkan pihak ketiga yang diketahui secara sadar oleh kedua belah pihak yang berkonflik. Arbitrasi dapat juga disebut sebagai perwasitan.
3. Mediasi
Mediasi adalah contoh cara mengatasi konflik sosial masyarakat berikutnya di mana para pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator.
Berbeda dengan arbitrasi, keputusan-keputusan pihak ketiga yang dihadirkan tidak mengikat pada pihak manapun alias netral.
4. Ajudikasi
Ajudikasi dikenal juga dengan meja hijau atau persidangan. Ajudikasi adalah langkah menyelesaikan konflik melalui pengadilan yang tetap, adil, dan jujur.
5. Koersi
Cara mengatasi konflik satu ini dilakukan dengan memaksa para pihak yang tengah berselisih untuk berdamai.
Paksaan ini dapat dilakukan secara psikologis maupun fisik. Contohnya seperti memaksa seseorang untuk menyelesaikan utangnya dengan tindakan tegas.
6. Kompromi
Kompromi jadi suatu bentuk akomodasi di mana para pihak yang terlibat akan saling mengurangi tuntutan dengan tujuan segera tercapainya penyelesaian dari perselisihan yang terjadi.
7. Toleransi
Toleransi jadi bentuk cara mengatasi konflik berikutnya di mana ada sikap saling menghargai dan menghormati pendirian masing-masing pihak yang tengah berkonflik.
Bahasan contoh cara mengatasi konflik sosial masyarakat dan penjelasannya di atas mengakhiri sudah ulasan Mamikos pada kesempatan ini.
Semoga bahasan contoh cara mengatasi konflik sosial masyarakat di atas dapat menambah pemahaman dan wawasan yang bermanfaat untuk kamu sekalian.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: