9 Contoh Cara untuk Melakukan Pengendalian Sosial di Lingkungan Masyarakat
9 Contoh Cara untuk Melakukan Pengendalian Sosial di Lingkungan Masyarakat – Di dalam bermasyarakat setiap individu memiliki perilaku yang berbeda.
Hal tersebut normal bila masih dalam kadar yang wajar. Namun bila sudah berlebihan, maka pengendalian sosial pun dibutuhkan agar penyimpangan bisa terhenti.
Apa itu pengendalian sosial, bagaimana ciri, apa saja jenis, dan apa fungsinya serta contoh cara pengendalian sosial akan dibahas semuanya di artikel ini. Yuk, baca dengan seksama!
Contoh Cara untuk Melakukan Pengendalian Sosial
Daftar Isi
- Contoh Cara untuk Melakukan Pengendalian Sosial
- Definisi Pengendalian Sosial
- Ciri-ciri Pengendalian Sosial
- Tujuan Pengendalian Sosial
- Jenis Pengendalian Sosial
- Fungsi Pengendalian Sosial
- 9 Cara Pengendalian Sosial
- 1. Teguran
- 2. Pendidikan
- 3. Imbalan
- 4. Agama
- 5. Hukuman
- 6. Kekerasan
- 7. Gosip
- 8. Kepercayaan Supernatural
- 9. Tekanan Sosial
- Itulah 9 Contoh Cara untuk Melakukan Pengendalian Sosial di Lingkungan Masyarakat
Daftar Isi
- Contoh Cara untuk Melakukan Pengendalian Sosial
- Definisi Pengendalian Sosial
- Ciri-ciri Pengendalian Sosial
- Tujuan Pengendalian Sosial
- Jenis Pengendalian Sosial
- Fungsi Pengendalian Sosial
- 9 Cara Pengendalian Sosial
- 1. Teguran
- 2. Pendidikan
- 3. Imbalan
- 4. Agama
- 5. Hukuman
- 6. Kekerasan
- 7. Gosip
- 8. Kepercayaan Supernatural
- 9. Tekanan Sosial
- Itulah 9 Contoh Cara untuk Melakukan Pengendalian Sosial di Lingkungan Masyarakat
Sebelum membahas jauh mengenai contoh cara untuk melakukan pengendalian sosial, sebaiknya kamu memiliki landasan akan pengertian dari pengendalian sosial.
Definisi Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial merupakan sebuah sistem atau mekanisme yang digunakan oleh masyarakat guna mengarahkan semua anggota masyarakat di lingkungan tertentu agar senantiasa melaksanakan nilai dan norma sosial yang berlaku.
Joseph S. Roucek berpendapat bahwa pengendalian sosial merupakan istilah bersifat kolektif dengan acuan terhadap proses yang telah terencana sebelumnya.
Robert MZ Lawang mengungkapkan bahwa pengendalian sosial adalah cara yang telah diberdayakan masyarakat untuk mengembalikan atau membuat pelaku penyimpangan sosial pada jalan yang sesuai nilai dan norma.
Dapat disimpulkan bahwa pengendalian sosial adalah proses yang dimiliki individu maupun kelompok dengan tujuan mengajak, mempengaruhi, dan memaksa anggotanya untuk senantiasa melaksanakan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat tertentu.
Ciri-ciri Pengendalian Sosial
Kamu akan makin paham contoh cara untuk melakukan pengendalian sosial bila tahu ciri-ciri pengendalian sosial seperti yang tertulis dalam daftar berikut ini:
- Mempunyai cara yang digunakan untuk bisa mengontrol masyarakat pada di lingkungan tertentu
- Bertujuan untuk meraih keseimbangan atau harmoni antara stabilitas dan perubahan yang berlangsung di lingkungan masyarakat tertentu
- Pengendalian sosial biasanya dilakukan oleh kelompok terhadap individu maupun kelompok lain di suatu lingkungan masyarakat
- Disadari atau tidak, pengendalian sosial sistemnya bersifat dua arah
Itulah beberapa ciri dari sebuah pengendalian sosial.
Pengendalian sosial memiliki tujuan, bersifat dua arah, terjadi antara kelompok dan individu maupun kelompok dan kelompok, dan memiliki teknik atau cara tersendirinya.
Tujuan Pengendalian Sosial
Adapun contoh cara untuk melakukan pengendalian sosial, yang pasti pengendalian sosialnya sendiri memiliki tujuan. Apa tujuan dari pengendalian sosial? Berikut ini jawabannya:
- Tujuan pengendalian sosial yang pertama adalah mengurangi perilaku penyimpangan sosial yang dilakukan oleh pelaku.
- Tujuan pengendalian sosial yang kedua adalah untuk membuat pelaku sadar akan kesalahan yang telah dibuatnya.
- Tujuan pengendalian sosial yang ketiga adalah untuk meraih keseimbangan atau harmoni dalam hidup masyarakat karena telah melaksanakan semua nilai dan norma hidup yang berlaku.
- Tujuan pengendalian sosial yang keempat adalah untuk menguatkan dan menanamkan nilai dan norma yang berlaku ke dalam diri masyarakat.
- Tujuan pengendalian sosial yang kelima adalah untuk membantu pelaku sadar bahwa penyimpangan sosial yang dibuatnya berefek negatif terhadap dirinya dan juga masyarakat.
Demikianlah tujuan-tujuan yang dimiliki oleh pengendalian sosial.
Jenis Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial hadir dalam beberapa jenis bila dilihat dari berbagai aspek seperti petugas pelaksananya, berdasarkan waktu kejadiannya, dan sifatnya. Berikut ini detail jenis-jenis pengendalian sosial tersebut:
Berdasarkan Petugas Pelaksana
1. Pengendalian Sosial Formal
Pengendalian sosial jenis ini dilakukan oleh pihak-pihak dari lingkungan formal seperti sekolah, lembaga, dan pemerintah. Sifatnya terencana dan biasanya pengendalian tertuang dalam sebuah tulisan.
Pengendalian sosial formal bisa ditemui di lingkungan pekerjaan, di lingkungan perkantoran, lingkungan perusahaan, lingkungan serikat kerja, dan juga lembaga peradilan.
2. Pengendalian Sosial Informal
Pengendalian sosial informal merupakan jenis yang terbuat di dalam kelompok, sifatnya tidak resmi, dan peraturan yang berlaku pun tidak tertulis.
Contoh kecil dari pengendalian jenis formal adalah ketika sekelompok anak kecil memainkan suatu permainan dan ada yang licik, maka secara otomatis si pelaku akan diejek oleh anak kecil yang lainnya.
Berdasarkan Waktunya
3. Pengendalian Sosial Preventif
Pengendalian sosial preventif merupakan pengendalian sosial yang dilakukan sebelum sebuah penyimpangan sosial terjadi.
Pengendalian ini bisa dilakukan melalui sosialisasi nilai dan norma, penyuluhan dan pendidikan masyarakat, pemberian nasihat, dan konsekuensi.
4. Pengendalian Sosial Represif
Kebalikan dari pengendalian sosial preventif, pengendalian sosial represif terjadi pada saat setelah sebuah pelanggaran terjadi.
Biasanya pengendaliannya dilakukan dengan memberikan konsekuensi bagi pelanggar, hukuman setimpal, nasihat, dan juga penyuluhan.
Berdasarkan Sifatnya
5. Pengendalian Sosial Kuratif
Pengendalian sosial kuratif merupakan jenis pengendalian sosial yang melibatkan pembinaan langsung terhadap pelaku penyimpangan sosial guna menyadarkannya akan kesalahan yang telah dibuat dan menanamkan nilai dan norma yang berlaku pada pelaku.
6. Pengendalian Sosial Partisipatif
Pengendalian sosial partisipatif merupakan pengendalian sosial yang langsung melibatkan pelaku penyimpangan yang telah berubah agar lebih baik dalam membantu merubah perilaku menyimpang pelaku lain.
Demikianlah jenis-jenis pengendalian sosial yang perlu kamu ketahui. Berdasarkan waktunya pengendalian sosial terbagi menjadi 2 yaitu preventif dan represif.
Berdasarkan petugasnya ada formal dan informal. Sedangkan berdasarkan sifatnya ada kuratif dan partisipatif.
Fungsi Pengendalian Sosial
Sudah tahu definisi, ciri-ciri, tujuan, dan jenisnya; kamu juga perlu tahu fungsi dari pengendalian sosial di masyarakat. Berikut ini poin-poin yang merupakan fungsi dari pengendalian sosial:
- Fungsi pengendalian sosial yang pertama adalah sebagai penguat nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Dengan adanya pengendalian sosial, penyimpangan sosial bisa diredam sehingga masyarakat kembali lagi terhadap nilai dan norma yang dianut.
- Pengendalian sosial memiliki fungsi untuk memberikan imbalan pada pihak-pihak yang menaati nilai dan norma. Imbalan di sini berbentuk pujian, hadiah, dan penghormatan dengan tujuan agar norma dan nilai tetap dijalankan serta menjadi contoh untuk anggota kelompok lain.
- Fungsi pengendalian sosial berikutnya adalah untuk menanamkan rasa malu dalam diri pelaku penyimpangan. Ejekan dan komentar jelek yang diterima pelaku akan membuatnya malu sehingga di kemudian hari Ia tak lagi melakukan penyimpangan sosial.
- Pengendalian sosial juga memiliki fungsi untuk membenamkan rasa takut dalam diri anggota masyarakat melalui konsekuensi dan hukuman. Hal ini akan mencegah individu untuk melakukan perbuatan yang merugikan diri dan orang lain. Setelahnya individu hanya akan berbuat yang baik-baik saja.
- Fungsi terakhir atau kelima dari pengendalian sosial adalah terciptanya sebuah sistem hukum di masyarakat. Untuk mencapai tujuan bersama di suatu lingkungan, nilai dan norma patut berlaku untuk mengatur setiap individu. Dengan adanya konsekuensi atau ganjaran setimpal, otomatis penyimpangan sosial akan berkurang.
Demikianlah beberapa fungsi dari pengendalian sosial yang perlu kamu ketahui. Lalu dalam prakteknya, bagaimanakah contoh cara untuk melakukan pengendalian sosial? Jawabannya ada di bagian berikut ini!
9 Cara Pengendalian Sosial
Berikut ini beberapa contoh cara untuk melakukan pengendalian sosial yang perlu kamu tahu:
1. Teguran
Contoh cara untuk melakukan pengendalian sosial yang pertama adalah melalui teguran.
Teguran merupakan bentuk kritik sosial yang langsung dilontarkan oleh masyarakat terhadap anggotanya yang melanggar nilai dan norma.
Teguran bisa dalam bentuk lisan dan juga tulisan. Teguran dalam bentuk tulisan biasa berlaku di lingkungan formal. Biasanya diberikan secara bertahap berdasarkan besar kecilnya kesalahan.
2. Pendidikan
Pendidikan bisa dianggap sebagai alat dari pengendalian sosial.
Hal ini karena pendidikan mampu membina dan mengatur masyarakat terutama pada murid sekolah guna terciptanya sikap, sifat, dan perilaku yang sesuai dengan norma dan nilai baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Asumsi bahwa orang-orang berpendidikan akan lebih berperilaku baik daripada yang tidak berpendidikan sungguh memperlihatkan bahwa pendidikan adalah salah satu contoh cara untuk melakukan pengendalian sosial.
3. Imbalan
Pemberian imbalan sebagai cara pengendalian sosial sifatnya adalah preventif. Hal ini karena seseorang dijanjikan akan mendapatkan imbalan bila berperilaku sesuai dengan aturan yang ada.
4. Agama
Contoh cara untuk melakukan pengendalian sosial berikutnya adalah melalui agama.
Agama memiliki perintah dan larangan yang intinya membuat manusia menjadi lebih baik sebagai makhluk Tuhan dan juga sebagai makhluk sosial.
5. Hukuman
Hukuman menjadi salah satu contoh cara untuk melakukan pengendalian sosial yang berlaku untuk para pelaku penyimpangan sosial.
Karena hukuman bersifat memaksa maka efek jera pun akan dirasakan pelaku sehingga tidak berani lagi berbuat hal yang merugikan secara sosial.
6. Kekerasan
Kekerasan memang tidak dianjurkan sebagai solusi atau pun sebagai cara untuk melakukan pengendalian sosial.
Namun, bila berbagai cara tidak berhasil, maka kekerasan pun menjadi pilihan agar efek jera bisa membuat pelaku penyimpangan sosial berhenti merugikan masyarakat.
Pengendalian sosial melalui kekerasan biasa juga disebut dengan pengendalian sosial koersif. Sebaiknya pengendalian ini menjadi pilihan terakhir.
7. Gosip
Gosip atau desas-desus juga termasuk salah satu contoh cara untuk melakukan pengendalian sosial. Gosip merupakan kabar angin yang tidak bisa dibenarkan karena tidak ada bukti dari pernyataan yang tersebar.
Meskipun begitu, gosip bisa menjadi cara pengendalian sosial karena sifatnya yang cepat menyebar.
Pengendalian sosial melalui gosip akan lebih memberikan efek jera bagi pelaku penyimpangan sosial. Hal ini karena memang gosip yang tidak terkontrol pergerakannya.
Lambat laun fakta yang simpang siur jauh dari fakta akan membuat pelaku berhenti melakukan hal buruk karena ternyata membuat gambaran dirinya menjadi buruk di masyarakat.
8. Kepercayaan Supernatural
Di masyarakat yang masih percaya akan hal-hal supernatural, hal-hal supernatural ini sendiri bisa dijadikan salah satu cara untuk mengendalikan pengendalian sosial.
Ketakutan yang didatangkan dari isu supernatural terbilang lebih efektif dalam mengendalikan kondisi sosial.
9. Tekanan Sosial
Contoh cara untuk melakukan pengendalian sosial yang terakhir adalah tekanan sosial. Sudah menjadi hal yang wajar bila setiap individu selalu ingin diterima oleh kelompoknya.
Dengan demikian, individu akan berusaha mengikuti aturan, nilai, dan norma yang berlaku pada kelompoknya.
Demikianlah contoh cara untuk melakukan pengendalian sosial yang perlu kamu ketahui. Semuanya memiliki tingkat efek yang berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi penyimpangan sosial yang ada.
Itulah 9 Contoh Cara untuk Melakukan Pengendalian Sosial di Lingkungan Masyarakat
Pengendalian sosial diperlukan masyarakat agar nilai dan norma yang berlaku tetap ada dan kuat.
Pada prakteknya, pengendalian sosial dilakukan oleh berbagai pihak dengan dan atau tanpa disadari. Di lingkungan formal maupun informal, pengendalian sosial terjadi begitu saja.
Contoh cara untuk melakukan pengendalian sosial diantaranya adalah melalui teguran, pendidikan, imbalan, agama, hukuman, kekerasan, tekanan sosial, gosip, dan kepercayaan supernatural.
Semoga contoh cara untuk melakukan pengendalian sosial ini menambah pengetahuanmu, ya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: