21 Contoh Catatan Wali Kelas di Rapor untuk Siswa yang Bermasalah Termasuk yang Suka Bolos

21 Contoh Catatan Wali Kelas di Rapor untuk Siswa yang Bermasalah Termasuk yang Suka Bolos – Ketika hari pembagian rapor tiba, tentu semua siswa harap harap cemas dengan nilai seperti apa yang akan mereka dapat.

Di sisi lain, para pengajar atau guru juga sibuk dengan segala urusan nilai siswa serta pengisian rapor sebelum dibagikan. Guru kelas memiliki tugas untuk menghimpun semua nilai siswa di kelas yang diampu, kemudian mengisikannya ke dalam rapor.

Satu hal lagi yang membuat guru kelas repot adalah mengisi catatan untuk siswa. Makin repot kalau catatan siswa yang diisi adalah siswa bermasalah. Berikut adalah contoh catatan wali kelas di rapor untuk siswa yang bermasalah termasuk yang suka bolos.

Contoh Catatan Wali Kelas di Rapor untuk Siswa yang Bermasalah 1

1. “Siswa Ilham sering sekali tidur di dalam kelas. Setiap bersekolah dia nampak kurang bersemangat, sehingga dia kurang bisa mengikuti pelajaran. Ketika ditanya, dia ternyata tidak bisa tidur setiap malam karena pulang larut malam setelah bermain dengan teman-temannya. Ilham, tolong diatur waktu bermainnya, bermain boleh tapi ingat tanggung jawab yang lain.”

2. “Siswa Mada dikenal sebagai anak yang pendiam, sayang sekali dia terlalu pendiam, sehingga sulit bersosialisasi dengan teman-teman kelas. Oleh karena itu, Mada, kamu harus mencoba membuka diri dengan orang lain yaa.”

3. “Fitri tercatat sudah 5x tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Ada laporan dari kantor BK (Balai Konseling) siswa kalau Fitri pernah tertangkap basah sedang berada di wisata air panas dengan masih berpakaian sekolah. Kepada Fitri, minta tolong jangan membolos lagi, karena kamu sering bolos, akhirnya nilai kamu rendah.”

4. “Susan itu pintar dan cerdas, tapi sayangnya dia punya masalah khusus karena tidak pernah mengerjakan PR tepat waktu, sehingga terkesan menyepelekan tugas dari guru. Susan, meski kamu pintar, ingat untuk selalu menghargai guru yang memberimu tugas.”

5. “Maryono sering kesulitan mengatur prioritas di lingkungan sekolah. Kewajibannya adalah sebagai siswa dan belajar, tapi Maryono lebih banyak meninggalkan kelas karena memilih fokus ke ekstrakurikuler teater. Tidak salah untuk berteater, namun mohon diingat bahwa kamu adalah siswa, dan tugasmu adalah berada di kelas serta belajar, bukan berteater.”