7 Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Lengkap

7 Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Lengkap – Menulis berdasarkan contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda cukup membantu.

Kamu bisa mengembangkan ide cerita sendiri yang lebih kreatif. Asal memenuhi 4 struktur tersebut dan bercerita mengenai kehidupan hewan, berarti sudah membuat fabel.

Jika belum cukup jelas, kamu bisa mengikuti struktur dari contoh cerita fabel yang akan Mamikos sampaikan di bawah ini. Mengenai penokohan dan karakter bisa mencari inspirasi dari kehidupan hewan di sekitar.

7 Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda

https://www.freepik.com/author/brgfx

Setiap cerita pastinya memiliki struktur sehingga pembaca mudah mengerti alurnya.

Mulai dari pengenalan tokoh dan karakter, kemudian permasalahan, lalu klimaks, dan anti klimaks atau penyelesaian. Berikut contoh fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda.

1. Contoh Cerita Fabel Beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Tentang Tupai yang Sombong

Tupai sangat terkenal karena kesombongannya, selalu memamerkan ketangkasannya meloncat. Setiap bertemu dengan binatang lain, ia selalu mengejek.‘’ Hei kalian, aku kasihan melihat kalian berjalan-jalan dalam cuaca seperti ini.’’ Ujar Tupai tertawa.

Suatu hari, Kura-kura dan Kancil sedang asik bermain bersama menangkap bola. Karena terlalu bersemangat Kancil melempar bola hingga tersangkut di dedaunan tepat di samping mereka. Namun, Kura-kura dan Kancil tidak tahu bagaimana caranya mengambil bola tersebut. ‘’Hahaa, kasihan sekali!’’ ujar Tupai

Tiba-tiba Tupai keluar dari balik pohon dan meloncat dari satu pohon ke pohon yang lainnya. Ia mengambil bola pada dedaunan tersebut. ‘’Tupai, cepat lemparkan bola itu pada kami.’’ Seru Kura-kura. ‘’tidak! Makannya, jangan menjadi binatang yang bisanya hanya berjalan, belajarlah naik ke atas pohon dan melompat sepetiku!’’ ujar Tupai sombong.

Kancil dan Kura-kura hanya menatap Tupai yang memainkan bola dengan memantul-mantulkannya pada pohon. “Sudahlah Kura-kura, sebaiknya kita pulang saja, biarkan dia bersenang-senang sendirian.’’ ujar Kancil. Kura-kura setuju ajakan si Kancil ‘’Baiklah Tupai, sepertinya kau menyukai bola kami, kau boleh memilikinya, kami pulang’’ Seru Kancil.

Tupai terkejut karena teriakkan Kancil dan kehilangan konsentrasi, sehingga tergelincir batang pohon sampai terjatuh, sangat disayangkan ia terjatuh ke dalam kubangan lumpur. ‘’Byyyyur!’’ Kura-kura dengan sigap menangkap bola saat Tupai terjatuh. Bersama Kancil, diapun menertawakan kesialan si Tupai. 

Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda dari kisah di atas dimulai dari pengenalan tokoh Tupai yang sombong.

Meski memang benar bahwa hewan satu ini pandai melompat dibanding hewan lainnya.

Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda tersebut masuk pengenalan masalah. Yaitu pada saat Tupai menunjukkan kesombongannya pada Kancil dan Kura-kura. 

Contoh fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda ini masuk resolusi pada saat Tupai terkena karmanya. Dimana dengan kesombongannya akhirnya justru membuatnya jatuh ke lumpur.

Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda pada bagian akhir dapat ditarik kesimpulan. Disebut juga koda, yaitu bahwa sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga.

2. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Tentang Bangau dan Anjing

Dahulu kala hiduplah seekor burung bangau dan seekor anjing di sebuah hutan belantara. Suatu hari Bangau berfikir sudah lama ia berteman tetapi belum pernah main ke rumah Anjing. Bangau kemudian bertanya pada anjing, “Kita sudah lama berteman, mengapa aku belum pernah kamu ajak main ke rumahmu?” Anjing kemudian menjawab,”Oh iya, bagaimana kalau besok kamu main ke rumahku?”. “Baiklah besok aku ke rumahmu”, jawab Bangau.

Keesokannya, Bangau berkunjung ke rumah Anjing yang langsung mengajaknya untuk makan. Seperti kebiasaannya Anjing menyajikan makanan di atas piring. Dengan lahapnya Anjing menyantap makanan. Namun Bangau kesusahan, sebab ia memiliki paruh panjang yang menyulitkannya mengambil makanan dari piring. 

Melihat makanan Bangau masih banyak Anjing bertanya “Bangau makananmu masih banyak sini aku bantu habiskan” Dengan sekejap makanan Bangau habis sementara ia masih lapar. Bangau akhirnya harus pulang dalam keadaan lapar. Lalu keesokannya ia gentian mengajak Anjing berkunjung ke rumahnya.

Saat sampai di rumah Bangau, Anjing disuguhkan dengan makanan yang diletakkan dalam bumbung bambu. Hal ini adalah kebiasaan Bangau agar mudah mengambilnya. Sementara Anjing yang tidak punya paruh merasa kesal karena tak bisa makan, akhirnya makanannya tumpah berserakan.

Anjing marah “Hai Bangau, kenapa kau hanya memikirkan diri sendiri, lihatlah aku tak bisa makan karena tidak punya paruh”. Bangau menjawab “Oh ya, lalu bagaimana aku tempo hari? Aku juga tak bisa makan dari atas piring karena paruhku panjang”. Anjing baru menyadari bahwa makanan Bangau masih banyak bukan karena sudah makan tapi karena tidak bisa mengambil makanan dari atas piring. Anjing pun segera meminta maaf pada Bangau

Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda di atas cukup ringkas dan jelas. Dimulai dari orientasi atau pengenalan mengenai kehidupan persahabatan antara Bangau dengan Anjing.

Komplikasi atau permasalahan dimulai pada saat Bangau mengunjungi rumah Anjing.

Dimana Bangau kesal karena tidak dapat menyantap makanan. Kemudian mengundang Anjing ke rumahnya dengan tujuan membalas.

Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda masuk tahap penyelesaian dimana Anjing menyadari kesalahannya dan meminta maaf. Masalah selesai dan tidak ada lagi salah paham.

Contoh fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda menemui kesimpulan berupa pesan moral. Yaitu, sesama teman seharusnya saling memahami kondisi satu sama lain.

3. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda tentang Gajah, Kerbau dan Harimau

Suatu hari seekor kerbau mencari gajah di dalam hutan untuk menemaninya mencari makanan. Akhirnya kerbau melihat gajah yang sedang berjalan dan langsung mengajaknya untuk bersama-sama mencari sumber makanan. “Hai Gajah, sedang apa kau? Aku ingin mengajakmu mengumpulkan makanan dari hutan.” Gajah menjawab “Ah, baiklah aku juga ingin mencari makan.” Sebelumnya, Kerbau juga mengajak Harimau untuk sama-sama mencari makanan di hutan. 

Ketiga hewan tersebut kemudian mulai mengumpulkan makanan dengan cara merebut dari hewan lain. Setelah mendapatkan makanan dalam jumlah cukup menurut mereka, mereka langsung masuk ke tempat persembunyian. Harimau menyuruh Kerbau untuk membagi makanan mereka secara adil. “Kerbau, kau yang membagi makanan itu pada kami, bagilah dengan adil”. Kerbau mengiyakan “baiklah, serahkan saja padaku”. Setelah dibagi ternyata Harimau merasa bagiannya sedikit sebab hanya mendapatkan 2 ekor kelinci dan 1 ekor rusa. Sementara kedua temannya mendapatkan daun, rumput dan buah-buahan dalam jumlah banyak sampai menggunung.

Harimau murka dan menganggap pembagian tidak adil, ia lalu menerkam Kerbau dan menyantapnya. Melihat kejadian tersebut Gajah segera mengingatkan “Hai Harimau, kau seharusnya mengerti bahwa makanan kami dengan makananmu berbeda. Itulah mengapa bagian kami lebih banyak, kami makan rumput, kamu makan daging hewan lain”. Mendengarnya Harimau juga murka “Diam, atau kau juga mau aku mangsa?” Gajah menjawab “Kalau kamu memangsaku juga, kamu tidak akan memiliki teman lagi. Hari ini mungkin kamu kenyang, tapi belum tentu besok kamu punya makanan”. Dan benar saja, Harimau langsung memangsa Gajah karena marah. Pada akhirnya ia menyesal karena tak lagi memiliki teman untuk mencari makan.

Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda ini diawali dengan pengenalan tokoh yaitu Kerbau, Gajah dan Harimau.

Dimana ketiganya merupakan spesies berbeda, namun memutuskan bekerja sama mengumpulkan makanan.

Komplikasi atau permasalahan dimulai pada saat Harimau yang merupakan karnivora mendapatkan pembagian makanan paling sedikit dan merasa tidak adil.

Dilanjutkan dengan klimaks yaitu Harimau menerkam kedua temannya.

Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda masuk penyelesaian yaitu pada saat Harimau menyadari ia kini sendiri. Meski ini bukan merupakan solusi, namun sebagai anti klimaks. 

Koda atau pesan moral dari cerita di atas adalah bahwa adil bukan berarti sama dalam jumlah.

Melainkan sesuai dengan porsinya masing-masing, sebab meski Harimau mendapat bagian berupa buah-buahan tentu tidak akan dimakan.

4. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda tentang Kancil dan Anjing Pemburu

Disebuah hutan ada pemburu ditemani anjingnya yang dilatih untuk memburu hewan-hewan di hutan. Pemburu melihat kancil sedang makan di tengah aksi perburuannya. Ia berusaha mengejar sang kancil sampai tertangkap dan dimasukkan ke dalam kandang. Sang kancil termasuk hewan yang cerdik, ia berusaha keluar dari kandang dengan menipu anjing pemburu. Kancil berkata bahwa ialah yang disayang oleh pemburu karena selalu diberi makanan, ia juga berkata bahwa anjing tadi akan digantikan olehnya.

Kancil terus menipu “Bayangkan kalau sebentar lagi kau dibuang oleh majikanmu, diusir dari rumahnya yang nyaman ini, bagaimana kau bisa hidup nyaman wahai Anjing?” Tanpa pikir lagi Anjing langsung membuka pintu kandang “Segeralah kau pergi Kancil, jauh-jauhlah dari sini agar majikanku tidak menemukanmu lagi” usirnya. Seketika kandang dibuka Kancil langsung lari menjauh tanpa sedikitpun menoleh. 

Sementara Anjing pemburu merasa bahagia membayangkan masa hidupnya akan lebih terjamin karena tidak ada saingan lagi. Tak lama kemudian pemburu pulang dan menghampiri kandang sambil membawa makanan Kancil. Mengetahui kandang kosong dalam keadaan terbuka pemburu marah. “Hai Anjing, aku suruh kau menjaga Kancil, mengapa bisa lepas?”. Mendengar tuannya murka Anjing ketakutan, “maaf Tuanku, tadi aku lupa mengunci kandang”. Tanpa pikir panjang, Pemburu mengokang senjata dan menembakkannya ke arah Anjing hingga meninggal. 

Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda di atas mengenalkan tokoh pemburu, anjingnya dan kancil yang cerdik. Aktifitas biasa bahwa pemburu selalu mencari hewan untuk dimakan atau dijual.

Kemudian berlanjut pada bagian komplikasi dimana kancil tertangkap dan dimasukkan kandang.

Contoh cerita beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda pada bagian ini berlanjut pada konflik kancil dan anjing yang merupakan akal kancil sendiri.

Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda lalu berakhir dengan nasib Anjing yang dihukum majikannya. Ini merupakan resolusi atau akhir dari cerita sekaligus merupakan pelajaran. 

Kemudian terakhir dari cerita ini sebagai pesan moralnya adalah jangan langsung percaya pada orang baru. Apalagi jika bukan teman, bisa jadi yang dikatakan adalah tipuan.

5. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Tentang Gajah Baik Hati

Di suatu hutan tinggallah seekor Gajah, tubuhnya tinggi, besar, gemuk, belalainya panjang dan kuat, sepasang gadingnya juga besar kokoh. Gajah itu sangat baik hati, ia selalu memberi makanan kepada binatang-binatang kelaparan. Ia juga selalu memberikan pertolongan kepada yang kesusahan, baik binatang besar maupun binatang kecil seperti tikus dan semut.

Pada suatu hari Gajah sengaja melakukan perjalanan berkeliling hutan dan bertemu dengan Harimau yang sedang kesakitan. Harimau itu tertimpa pohon tumbang akibat hujan semalam. ‘’Gajah, gajah, tolong aku!’’ kata Harimau sambil menahan rasa sakit. Mendengar teriakan Harimau, Gajah langsung mengangkat pohon yang menghimpit tubuhnya dengan belalai. ‘’Terima kasih kawan!’’ ucap Harimau yang langsung pergi meninggalkannya. 

Kembali Gajah berjalan, ia melihat kawanan semut yang hendak menyeberang sungai namun arus sangat deras. “Hai semut, apa yang kalian lakukan di sini arus sungai sangat deras”. “Hai Gajah, kami harus menyeberang karena sedang mencari makanan”. Kemudian Gajah mematahkan beberapa ranting pohon kemudian meletakkannya melintang supaya jadi jembatan bagi semut. 

Di satu kesempatan lain, Gajah sedang berjalan sambil mencari makan. Namun karena kurang waspada kakinya menyentuh tali jebakan. Tali itu menjerat kakinya hingga menyebabkannya tergantung secara terbalik. Gajah hanya bisa berteriak kesakitan, hingga terdengar oleh Harimau. Pada kesempatan yang sama semut melihat dari kejauhan posisi Gajah tersebut. Kedua hewan tersebut bergegas ke arahnya untuk membantu. 

Harimau menggigit pangkal tali yang terikat pada pohon sampai putus. Sehingga Gajah terlepas dan jatuh ke tanah. Semut bergegas membawakan dedaunan berkhasiat obat untuk dilekatkan pada luka jeratan. Seperti itulah, kebaikan Gajah dibalas oleh binatang lain yang pernah ditolongnya.

Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda di atas tokoh sentralnya adalah Gajah. Badannya yang kokoh didukung dengan rasa belas kasihan pada sesama menjadikannya memiliki sifat penolong.

Contoh fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda di sini tidak terlalu ada konflik. Permasalahan terjadi pada diri Gajah sendiri yang secara tidak sengaja terjerat tali jebakan.

Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda langsung pada resolusi atau penyelesaian. Yaitu teman-teman yang pernah ditolongnya datang, bekerja sama untuk membantunya lepas dari jeratan.

Pesan moral atau bagian koda adalah bahwa kebaikan akan berbalas kebaikan pula. Meski yang kita lakukan tidak seberapa membantu orang lain, namun bisa jadi akan kita tuai pada saat paling genting.

6. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Kancil ingin Jadi Merak

Di suatu hutan hidup sekawanan Kancil bertetangga dengan burung merak. Salah satu Kancil bernama Midi sangat mengagumi paman Merak tetangganya sejak kecil. Pada beberapa kesempatan Midi melihatnya mengepakkan bulu ekor yang ternyata sangat indah memukau mata. 

Sering sekali Midi bertanya pada ibunya, “Bu, bisakah aku memiliki bulu ekor yang indah seperti paman Merak?” Ibu menjawab “Tidak bisa Midi, kita bukan merak, melainkan kancil”. Sudah sejak lama Midi ingin memiliki bulu cantik layaknya merak. Tidak puas dengan jawaban ibu, Kancil lalu mendatangi paman Merak. “Paman, bisakah aku memiliki ekor sepertimu?” Paman Merak tertawa “Haha. Mana bisa Midi, kita ini berbeda”. Melihat wajah Midi langsung pias, Paman Merak merasa iba. “Apakah kamu benar-benar ingin memiliki ekorku?” Dengan berbinar Midi menjawab “benar paman”. Baiklah, ambil ekorku yang sudah rontok, kau boleh memilikinya.

Midi sangat girang, dikumpulkannya semua ekor rontok paman Merak dan dibawanya pulang. Sesampainya di rumah, ia meminta tolong pada ibu dan saudara-saudaranya untuk memasangkannya pada tubuhnya. Ibu memperingatkan, “untuk memasangnya kita perlu getah sebagai perekat Midi, kita harus mencarinya terlebih dahulu”. “Baik ibu, aku akan cari”. Setelah dikumpulkannya getah pepohonan lalu segeralah ekor tersebut dipasang. Midi sangat bahagia melihat bayangannya di air sangat cantik dengan ekor merak tersebut. Hingga ia enggan melepasnya.

Keesokan harinya, Midi merasa lelah karena tidak bisa tidur seperti biasanya. Ekor buatannya sangat mengganggu, hingga ia hanya bisa beristirahat dalam posisi berdiri. Ia lalu meminta bantuan keluarganya kembali untuk melepas semua ekor tersebut. Sayang, perekatnya sangat kuat hingga menyebabkan kulitnya ikut terkelupas saat ekor dilepas. Midi sangat kesakitan dengan luka tersebut. Ia menangis, dan berjanji untuk tidak akan memasang ekor merak itu lagi.

Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda di atas dimulai dengan pengenalan tokoh utama yaitu Midi si kancil. Juga beberapa keluarganya serta tokoh lain yaitu Paman Merak.

Komplikasi terjadi saat Midi menginginkan ekor merak pada dirinya. Padahal ia adalah seekor Kancil.

Konflik berlanjut dengan memasangkan ekor-ekor merak di tubuhnya menggunakan getah, yang kemudian tidak dapat dilepas.

Resolusinya adalah pelepasan ekor yang menyebabkan Midi tak bisa tidur dengan nyenyak itu. Namun ini juga masih menyisakan permasalahan sebab justru membuat kulit tubuhnya terkelupas.

Pesan moralnya adalah, bahwa kita harus jadi diri sendiri. Bangga dengan kepunyaan dan kemampuan diri sendiri. Boleh mengagumi orang lain, namun bukan berarti kita juga harus menjadi orang lain.

7. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda tentang Ikan, Kepiting dan Bangau

Sungai mulai mengering karena kemarau, ikan dan kepiting mulai kehausan dan ingin mencari tempat aman yang masih banyak airnya. Di seberang sana terdapat danau yang airnya masih penuh karena dekat sumber mata air. Itulah tujuan keduanya.

Bangau yang terbang mengitari langit melihat ikan dan kepiting kepayahan berjalan menuju danau. Ia lalu menghampiri keduanya “hai teman-teman, mau kemana kalian?” “Hai bangau, aku dan kepiting mencari danau untuk kami tinggali, bisakah kau membantu?” Bangau langsung setuju “tentu saja, aku bantu kau dulu ikan, mari aku jepit dengan paruhku karena aku tak punya tangan”. Ikan langsung bersedia. Tak lama kemudian bangau kembali menghampiri kepiting. “Hai, kepiting sekarang giliranmu ayo aku antar.” “Baik, tapi aku berpegangan sendiri, aku punya capit untuk melakukannya”. Bangau menolak “tidak, sebaiknya kau kujepit dengan paruh saja sama seperti ikan”

Kepiting tetap menolak dan langsung melompat ke arah leher bangau untuk menjepitkan capitnya. “Aku lebih suka berpegangan seperti ini saja bangau”. “Hai, kau bisa membunuhku karena aku tak bisa bernapas”. Kepiting justru semakin mencengkeram leher Bangau menggunakan capitnya. “Bagaimana dengan ikan temanku tadi? Kau juga memakannya dengan alasan mengantarkannya ke danau itu bukan?” “Ah, ampun Kepiting ampun, jangan capit aku”. Bangau akhirnya mati karena dicapit lehernya oleh kepiting karena telah menipu ikan.

Cerita di atas bagian orientasi adalah kondisi kemarau, kemudian pengenalan tokoh yaitu ikan dan kepiting. Bangau dimunculkan setelahnya. Kemudian lanjut pada bagian komplikasi.

Komplikasi atau pengenalan masalah pada contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda di atas adalah perseteruan antara kepiting dengan bangau. Bahwa sebelumnya bangau telah menipu ikan dan memakannya.

Resolusinya adalah kepiting yang kemudian mencapit bangau untuk memberikan pelajaran. Pada akhirnya bangau mati karena kehabisan napas. Ini adalah karma dari ulahnya menipu si ikan.

Pesan moral dari fabel di atas adalah, kejahatan akan dibalas kejahatan pula. Aksi menipu si bangau ternyata tercium oleh kepiting yang seolah tidak tahu.

Pada akhirnya kepiting membalas perbuatan buruk bangau agar tidak memangsa ikan lain lagi.

Masih banyak contoh yang bisa dibuat berdasarkan struktur fabel. Kamu bisa mengembangkannya sendiri dengan terlebih dulu memilih karakter, tokoh dan tema cerita.

Kemudian, ikuti seperti contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta