4 Contoh Cerita Fantasi Dongeng yang Menarik Penuh Pesan Moral, Cocok untuk Anak-anak

4 Contoh Cerita Fantasi Dongeng yang Menarik Penuh Pesan Moral, Cocok untuk Anak-anak – Ada banyak contoh dongeng yang menarik dan cocok untuk anak-anak karena memiliki kandungan pesan moral di dalamnya.

Di antara dongeng yang cocok untuk anak-anak ini adalah dongeng fantasi. Berbeda dengan dongeng lainnya, dongeng fantasi ini sedikit berbeda dengan dongeng kebanyakan. Salah satu ciri yang dimiliki dongeng animasi ini adalah penciptaannya didasarkan pada kekuatan imajinasi pengarangnya.

Jika kamu belum mengetahui bagaimana contoh dari dongeng fantasi, kamu tidak perlu khawatir karena Mamikos akan memberikan contoh-contohnya buat kamu. Nah, di bawah ini adalah beberapa contoh dongeng cerita fantasi yang cocok untuk anak-anak dan bisa kamu pelajari.

4 Contoh Cerita Fantasi Dongeng yang Menarik Penuh Pesan Moral, Cocok untuk Anak-anak

pixabay.com/saralcassidy

A. Apa itu Cerita Fantasi?

Mungkin masih banyak diantara kalian yang masih kebingungan untuk memaknai cerita fantasi. Cerita fantasi adalah yang ditulis dengan menggunakan imajinasi penulisnya.

Sering sekali penulis menggunakan imajinasi yang tak terbatas dalam menciptakan cerita yang dibuatnya, sehingga terkadang jalan cerita yang terdapat pada cerita fantasi ini tak masuk akal dan hampir mustahil bisa terjadi di dunia nyata.

Beberapa contoh cerita yang termasuk cerita fantasi antara lain adalah cerita tentang Harry Potter yang dibuat dengan berlatar belakang dunia sihir.

B. Ciri-ciri Cerita Fantasi

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh cerita fantasi.

  • Terdapat kemustahilan, keajaiban, keanehan, dan kemisteriusan yang sulit terjadi di dunia nyata.
  • Ide ceritanya menarik, namun semuanya tidak masuk akal karena tidak mungkin sungguh-sungguh terjadi.
  • Kadang latar belakang cerita tidak ada di dunia nyata.
  • Tokohnya memiliki kesaktian yang tidak biasa.
  • Berupa fiksi dan tidak ada di dunia nyata.
  • Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan kadang tidak memakai bahasa yang tidak formal.

C. Struktur Penulisan Teks Cerita Fantasi

Berikut ini adalah struktur penulisan cerita fantasi.

1. Orientasi

Bagian ini berisi tentang pengenalan tokoh, watak tokoh, latar belakang, serta munculnya masalah yang dihadapi oleh tokoh utama.

2. Komplikasi

Bagian ini berisi munculnya masalah-masalah yang dihadapi oleh tokoh utama dan seringkali terjadi karena hubungan sebab-akibat sampai masalah mencapai puncaknya.

3. Resolusi

Bagian ini berisi tentang bagian akhir dari sebuah cerita yang isinya tentang penyelesaian masalah yang dihadapi oleh tokoh.

D. Contoh Cerita Fantasi

Berikut ini adalah beberapa contoh cerita fantasi yang penuh dengan pesan moral.

1. Janjinya Landak

Beberapa hari ini ketentraman seolah hilang dari hutan Dandaka. Semua binatang yang tinggal di sana merasa resah karena perbuatan landak.

Karenanya mereka lalu melaporkan apa yang telah dilakukan oleh landak kepada harimau selaku raja hutan.

Para binatang yang melaporkan perbuatan mengganggu yang telah dilakukan oleh landak diterima dengan baik oleh harimau.

Tetapi sayangnya harimau yang selama ini dianggap sebagai binatang terkuat tidak mampu berbuat banyak.  Bahkan, para binatang yang datang ke kediaman harimau dibuat terkejut dengan pengakuan harimau.

“Aku sendiri dapat dikalahkannya dengan mudah,” ujar harimau.

Pengakuan harimau ini membuat semua binatang yang datang ke rumahnya terkejut. Mereka terkejut karena binatang terkuat sekaligus penguasa hutan Dandaka telah dikalahkan oleh landak.

Sesaat kemudian keterkejutan mereka berubah menjadi kebingungan. Mereka merasa bingung karena tidak tahu harus minta tolong kepada siapa lagi. Di tengah kebingungan yang dirasakan oleh para binatang hutan Dandaka itu lalu muncullah kancil.

Awalnya kancil merasa bingung kenapa kediaman harimau dipenuhi oleh para binatang yang raut mukanya kelihatan sedih.

Terdorong rasa ingin tahunya. Kancil lalu bergegas masuk ke dalam halaman kediaman harimau. Setelah masuk ia pun lalu menemui empunya rumah untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi di hutan Dandaka.

“Kamu mau mengetesku atau kamu benar-benar ingin tahu?” tanya harimau.

“Aku benar-benar tidak tahu. Serius. Sebenarnya apa yang sudah terjadi dengan hutan ini?” tanya kancil.

“Ini semua terjadi karena perbuatan landak. Ia dengan kekuatannya sering mengganggu binatang lain.

Perilaku landak beberapa hari terakhir ini sangat mengganggu. Bahkan karena perbuatannya itu ketentraman yang ada di hutan ini seperti telah hilang.

Aku sudah mencoba mengingatkannya tetapi kata-kataku tidak dia gubris sama sekali,” jelas harimau.

Kancil lalu berpikir keras. Ia memutar otaknya untuk mencari cara agar landak mau sadar dan mau menghentikan perbuatan buruknya. Setelah terdiam agak lama. Akhirnya kancil mendapat ide untuk menghentikan perbuatan landak.

“Aku punya cara untuk menghentikan landak. Tetapi kuharap kamu dan semua binatang yang ada di hutan ini mendukung rencanaku. Bagaimana, kalian setuju?”

“Setuju,” jawab harimau dan semua binatang dengan hampir bersamaan.

Beberapa hari selanjutnya, tibalah saat untuk melaksanakan rencana kancil. Dengan rencana ini kancil berhadap landak bisa sadar. Sehingga ketentraman dapat dirasakan kembali oleh semua penduduk hutan Dandaka.

Pagi itu, sesudah menyembunyikan potongan batang pisang di balik semak belukar. Kancil lalu meletakkan berbagai jenis makanan tepat di depan batang pisang yang telah disembunyikannya di balik semak-semak. 

Ketika semua terpasang dengan baik. Kancil lalu pura-pura tidur tak jauh dari jebakan yang baru dipasangnya. Sembari tiduran sesekali kancil merintih kesakitan sembari memegangi perutnya. Tak lama berselang datanglah landak. Karena melihat perilaku aneh yang dilakukan kancil.

Landak pun bertanya, “Kenapa kamu merintih seperti itu?”

“Perutku sakit,” jawab kancil.

“Kenapa?”

“Dari kemarin aku belum makan,” jawab kancil.

“Kamu itu bagaimana, sih. Di depanmu banyak sekali makanan. Kenapa kamu tidak mengambilnya? Toh kalau kamu hanya mengambil satu. Pemiliknya juga tidak akan tahu.”

“Aku tidak berani. Sebab, makanan itu adalah hadiah yang diperuntukkan oleh siapa saja yang mampu mengalahkan sosok misterius yang ada di balik semak-semak itu.”

“Benarkah itu? awas kalau kamu bohong.”

“Aku tidak bohong. Coba saja kalau berani. Kalau kamu berhasil mengalahkan sosok misterius itu, kupastikan semua makanan itu akan menjadi milikmu.”

Merasa tertantang landak langsung berlari ke arah semak-semak. Setelah cukup dekat dengan semak-semak landak segera melingkarkan tubuhnya.

Kini wujudnya mirip dengan bola berdiri. Melihat pemandangan semacam itu kancil tersenyum. Ia senang karena rencananya berjalan lancar.

Tidak lama kemudian dari balik semak-semak terdengar suara meminta tolong.

“Tolong….tolong…tolong lepaskan aku,” teriak landak.

Mendengar teriakan dari landak ini kancil dengan diikuti oleh binatang lain yang keluar dari persembunyiannya segera bergegas ke arah sumber suara. Di sana mereka melihat tubuh landak menancap di batang pisang yang dipasang kancil.

“Tolong lepaskan aku!” pinta landak.

“Kami akan melepaskanmu, tetapi ada syaratnya,” ucap kancil.

“Apa syaratnya?”

“Kamu harus minta maaf dan berjanji tidak akan mengganggu kami lagi. Bagaimana?”

“Baiklah. Aku setuju. Aku akan meminta maaf kepada kalian atas perbuatanku kemarin. Aku juga berjanji tidak akan mengganggu kalian lagi,”

Setelah itu landak segera dilepaskan dari batang pisang. Semenjak kejadian itu perilaku landak telah berubah sepenuhnya.

Ia tidak lagi binatang hutan seperti dulu. Rupanya landak benar-benar menepati janjinya. Oleh karenanya semenjak hari itu ketentraman kembali dirasakan oleh seluruh penghuni hutan Dandaka.

2. Beno dan Goa Peniru

Ibu sering bercerita tentang goa peniru. Goa itu ada di tengah hutan. Kata ibu goa peniru dapat menirukan semua suara.

Beno penasaran dengan cerita ibunya. Ia ingin mencari tahu dan melihat sendiri goa peniru yang sering diceritakan ibunya.

“Apakah goa peniru itu benar seperti yang diceritakan ibu?” tanya Beno dalam hati.

Suatu hari Beno terbang jauh ke dalam hutan. Ia ingin tahu letak goa peniru berada. Akhirnya, Beno mampu menemukan goa peniru. Goa memiliki mulut goa yang besar. Di dalam goa sangat gelap.

Beno ingin masuk ke dalamnya. Tetapi, dia ragu dan takut untuk melakukannya. Beno lalu berdiri di depan mulut goa.

“Permisi,” Beno mengucapkan salam.

Tak lama kemudian ada suara serupa dengan suara Beno.  “Wah, ternyata kata ibu benar. Ibu ternyata tidak bohong. Goa peniru ternyata benar adanya,” batin Beno lagi.

“Halo, siapa di dalam sana?” Beno berkata lagi. Lagi-lagi Beno mendengar suara yang sama. Beno penasaran dengan pemilik suara itu.

Beno semakin penasaran dan ingin bertemu dengan pemilik suara itu. Ia kemudian berkata, “Ayo keluar! Aku ingin bertemu denganmu.”

Lagi-lagi Beno mendengar suara yang sama dengan yang diucapkannya. Beno kesal karena merasa dipermainkan.

Ia lalu menantang. “Ayo keluar sekarang! Kalau tidak keluar aku akan masuk dan memukulmu.”

Suara yang sama didengar Beno lagi. Beno kemudian masuk ke dalam goa. Sebelum masuk ke dalam goa, Beno, menyalakan senter yang dibawanya dari rumah.

Setelah masuk ke dalam goa Beno kaget sekali. Ternyata di dalam goa tidak ada siapa-siapa.

“Jangan-jangan itu suara hantu,” Beno ketakutan dan pulang

Sampai rumah Beno mengadu kepada ibunya.

“Bu, di dalam goa peniru ada hantu, Bu. Ada suara tanpa rupa. Ia sering menirukan kata-kataku. Bahkan, dia menantangku berkelahi.”

Cerita dari Beno ini hanya membuat ibunya tersenyum

“Beno, suara  itu bukan suara hantu, tetapi suara yang kamu dengar itu adalah gema.”

Beno ingin tahu apa itu gema.

“Gema itu apa, Bu?”

Kata ibu gema adalah pantulan suara. Gema sering terjadi di dalam goa.

“Jadi kalau kamu mendengar suara orang mengajak berkelahi, sebenarnya kamu yang mengajak berkelahi lebih dulu.”

Beno merasa malu karena sudah berkata bohong kepada ibunya. Namun, Beno juga merasa senang karena telah mengetahui rahasia goa peniru.

3. Kisah Kerbau dan Buaya

Suatu hari ada seekor buaya tertimpa pohon besar. Karena besarnya pohon yang menimpanya, si buaya tidak bisa melepaskan diri.

“Tolong…tolong,” teriak Buaya.

Beberapa waktu kemudian datanglah Kerbau memberi pertolongan. “Bo, tolonglah aku,” pinta Buaya.

Dengan tanduknya yang besar dan kuat. Kerbau lalu berusaha menyingkirkan pohon besar yang ada di punggung Buaya.

“Sekarang kamu sudah bebas,” kata Kerbau.

“Tapi, aku tidak bisa jalan sendiri. Tolong antarkan pulang, ya!”

“Iya, naiklah ke punggungku.”

Setelah Buaya naik ke punggungnya. Kerbau mengantar Buaya pulang. “Hlo, kok ada Kerbau yang menggendong Buaya?”

Kerbau mengantar Buaya sampai di tengah sungai. Tetapi, saat sampai di tengah sungai. Buaya malah hendak menyantap Kerbau.

“Nah, sebagai rasa terima kasihku. Kamu akan kumakan,” kata Buaya.

Kerbau terkejut.

“Hlo, kok jadi begini. Sabar…Sabar.”

“Tidak bisa. Pokoknya kamu harus kumakan. Aku sudah lapar.”

“Tunggu dulu sebentar. Aku mau jadi santapanmu. Tapi aku bertanya dulu kepada temanku.”

“Ya, sudah. Kamu mau tanya pada siapa?”

“Coba, saya tanya dulu pada Kijang.”

“Kalau begitu ayo aku antarkan.”

Setelah itu Kerbau dan Buaya menemui Kijang yang sedang bersantai di Padang rumput. “Jang, ada yang ingin kutanyakan padamu.”

 “Tanya apa?”

“Gini, aku tadi baru saja menolong Buaya. Lalu sekarang dia ingin memakanku. Sebaiknya aku setuju tidak ya kalau dijadikan makanan Buaya.”

“Aku kok bingung kenapa kamu bisa tiba-tiba bercerita seperti ini!”

Kerbau lalu menceritakan apa yang telah dialaminya. Kemudian Kerbau menceritakan cara dia menolong Buaya. “Aduh, aku kok tidak paham. Coba sekarang gantian kamu yang bercerita.

Buaya kemudian menceritakan hal yang sama dengan yang diceritakan  Kerbau

“Kok, aku semakin bingung. Bagaimana kalau dipraktekkan langsung saja.

Kerbau dan Buaya setuju.

Buaya, Kerbau, dan Kijang lalu kembali ke tempat Buaya tertimpa pohon yang membuatnya tidak bisa bergerak.

“Jadi inilah pohon yang menimpa tubuh Buaya dan yang kupindahkan dengan memakai tandukku,” kata Kerbau sambil menunjukkan pohon yang dimaksud.

“Sekarang angkat lagi pohon itu dan taruh di punggung Buaya.”

Kerbau menuruti permintaan Kijang. Buaya hanya menurut saat batang besar yang tadi menimpanya ditaruh kembali di atas punggungnya.

“Nah, seperti inilah posisi batang yang menimpaku, lalu aku minta tolong kepada Kerbau.”

Saat itu tiba-tiba Kijang berkata, “Nah, sekarang tiba waktunya bagi kita untuk melarikan diri agar tidak disantap Buaya.”

Kijang dan Kerbau lalu melarikan diri agar selamayt. Sementara buaya yang sadar telah ditipu Kerbau dan Kijang bengong.

4. Mengelabui Harimau

Bruukkk! Terdengar suara Kambing jatuh di semak-semak.

“Aduh kakiku,” kata Kambing lirih sambil meringis kesakitan. Semak-semak yang bergerak menarik perhatian harimau.

“Semaknya kok gerak sendiri. Ada apa, ya?” tanya kambing di dalam hati.

Harimau berjalan perlahan dan mengendap-endap. “Wah, ada Kambing. Badannya gemuk. Kelihatannya enak buat sarapan,” kata Harimau.

Kambing yang merasa terancam karena keberadaan Harimau bingung. “Aku harus bagaimana? Ingin lari, tapi kakiku sedang sakit,” kata Kambing.

Kambing menoleh mengamati sekitar dan menemukan buah pinang. “Wah, ada buah pinang. Dengan cara ini aku akan mencoba mengelabui harimau,” batin Kambing.

Harimau sudah menemukan tempat yang tepat. Sebentar lagi dia akan menerkam Kambing. Sadar nyawanya sedang terancam.

Kambing segera mengatur siasat. Ia kemudian memakan buah pinang dan mengoleskannya pada mulutnya, sehingga warna mulut kambing jadi merah.

“Wah, ternyata rasa daging Harimau lezat sekali. Namun, perutku masih lapar. Rasanya kalau hanya makan satu ekor harimau masih kurang, ya! Coba ada harimau satu lagi yang bisa kumakan. Pastinya perutku akan kenyang.

Harimau kaget dan takut mendengar kata-kata kambing. Saat mengetahui mulut Kambing berwarna merah seperti darah. Harimau takut sekali. Ia mengira kalau Kambing benar-benar telah memakan Harimau sungguhan.

Saking takutnya, Harimau lalu lari menyelamatkan diri. Saat berada di jalan Harimau berjumpa dengan Monyet.

“Kamu baru lihat apa? Kok kelihatannya ketakutan sekali?” tanya monyet.

“Aku baru melihat Kambing yang memakan harimau.”

Monyet tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Harimau. “Kamu itu ditipu Kambing. Gitu saja percaya!”

“Masak?” tanya Harimau tak percaya.

“Jika tidak percaya. Ayo kuantarkan!” ajak Monyet.

“Nggak mau. Kamu enak bisa memanjat. Bagaimana kalau kambingnya mengincarku?” ujar Harimau.

“Begini saja, ekormu ditali dengan ekorku. Jadinya aku tidak bisa lari meninggalkanmu,” usul Monyet.

“Baik,” jawab Harimau.

Setelah ekor Monyet dan Harimau diikat. Keduanya mendatangi Kambing. Untungnya Kambing tahu kedatangan keduanya. Kemudian kambing mengatur siasat lagi

“Nah, gitu dong, Nyet. Kamu tahu kalau aku masih lapar. Harimaunya besar, pasti dagingnya enak.”

Perkataan Kambing ini membuat Harimau lari ketakutan. Karena kurang berhati-hati. Kambing dan Monyet jatuh ke sungai.

Kambing yang melihat pemandangan seperti itu tertawa cekikikan.

Demikian informasi yang bisa Mamikos berikan tentang cerita fantasi yang penuh dengan pesan moral dan cocok untuk anak-anak. Semoga informasi ini bermanfaat bagi yang membutuhkannya.

FAQ

Apa dongeng yang cocok untuk anak-anak dengan usia 3-4 tahun?

Dongeng yang cocok untuk anak-anak dengan usia 3-4 tahun adalah fabel yakni sebuah dongeng yang menggambarkan binatang bisa berperilaku seperti manusia.

Apa saja yang termasuk cerita fantasi?

Beberapa cerita fantasi antara lain adalah Putri Salju, Cinderella, Pangeran Kodok, dan masih banyak lainnya.

Apa yang dimaksud dengan dongeng?

Dongeng adalah sebuah cerita khayalan yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata.

Apa yang dimaksud dengan pesan moral yang ada di dalam dongeng?

Pesan moral adalah suatu amanat yang dimasukkan oleh pengarang pada sebuah dongeng dengan harapan bisa menumbuhkan teladan bagi pembaca.

Apa manfaat mendongeng untuk anak?

Mendongeng bisa melatih anak-anak untuk berimajinasi, lebih peka terhadap yang ada di sekitarnya dan bisa membuat anak lebih dekat secara emosi dengan orang tuanya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta