Contoh Cerita Fantasi Pendek Tentang Persahabatan di Sekolah yang Menarik
Contoh Cerita Fantasi Pendek Tentang Persahabatan di Sekolah yang Menarik – Cerita fantasi menjadi salah satu jenis teks yang paling banyak dibaca.
Cerita fantasi merupakan cerita hasil khayalan atau fantasi sang pengarang, cerita fantasi tidak terjadi di dunia nyata.
Yuk baca beberapa contoh cerita fantas pendek tentang persahabatan di sekolah berikut ini.
Berikut Contoh Cerita Fantasi Pendek Tentang Persahabatan di Sekolah
Daftar Isi
Daftar Isi
Mengandung keajaiban, keanehan, atau kemisteriusan, cerita fantasi merupakan imajinasi dari sang pengarang.
Cerita fantasi umumnya biasanya diberi watak dan ciri yang unik, serta jarang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa yang digunakan dalam cerita fiksi juga variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan yang bukan bahasa formal.
Ada dua jenis cerita fantasi berdasarkan kesesuaian dengan kehidupan nyata, antara lain cerita fantasi total dan cerita fantasi irisan.
Berdasarkan latar cerita, cerita fantasi terbagi menjadi dua yakni latar waktu sezaman dan latar lintas waktu.
Di
bawah ini Mamikos punya beberapa contoh cerita fantasi pendek bertemakan
persahabatan di sekolah yang bisa jadi bahan bacaan kamu.
Contoh
Cerita Fantasi 1
Judul:
Kado Terakhir Untuk Sahabat
Lima hari sebelum kawanku pindah jauh disana. Selepas makan siang, aku langsung kembali beranjak ketempat aku bermain dengan sahabatku.
“Hei, kemana saja kamu? Daritadi aku nungguin.” Tanya sahabatku yang bernama Alvi.
“Tadi aku makan siang dulu.” jawabku sambil menahan perut yang penuh dengan makan siang.
“Ah ya sudah, ayo kita lanjutkan saja mainnya.” sahut Alvi. Tidak lama saat aku & Alvi sedang asyik bermain congklak, Rafid adiknya Alvi datang menghampiri kami berdua.
“Kak, aku pengen bilang.” Kata Rafid
“Bilang apa?” Sahut Alvi penasaran
“Kata bapak, sebentar lagi kita pindahan.” Jawab Rafid
“Hah? Pindah kemana?” Tanyaku memotong pembicaraan mereka “Ke Bengkulu.” Jawab Rafid dengan singkatnya
“Ya udah kak, ayo disuruh pulang sama ibu buat makan siang dulu.” Ajak Rafid ke Alvi
“Iya deh.. ehm.. Alma, aku pulang dulu ya aku mau makan siang.” Ujar Alvi
“Eh, iya deh aku juga mau pulang kalau gitu,” sahutku tak mau kalah.
Sesampainya dirumah aku langsung masuk kedalam kamar & entah kenapa perkataan Rafid yang belum pasti tersebut, terlintas kembali ke pikiranku.
“Andai perkataan tersebut benar, tak terbayang bagaimana perasaanku nanti.” Ujarku pada cermin yang menatapku datar.
“Sudahlah daripada aku memikirkan yang belum pasti lebih baik aku mendengarkan musik saja” Ujarku kembali sambil beranjak mengambil mp3.
Tak lama kemudian aku mendengar sebuah pembicaraan, yang aku tau suaranya sudah tak asing lagi bagiku yaitu orang tuaku & orang tua Alvi sahabatku.
Aku mencoba mendekati pintu kamar untuk mendengarkan pembicaraan itu.
Tak lama tanganku keringat dingin, aku sudah mendapatkan inti pembicaraan ternyata benar apa yang dikatakan Rafid pada Alvi tadi siang bahwa mereka akan pindah kurang lebih sebulan lagi.
Lemas sudah tubuhku setelah mendengar kabar itu, tiba-tiba ibu mengetuk kamarku & mengagetkanku yang sedang bingung itu.
*Tok3X… “Alma, kamu mengunci pintu kamarmu ya”, tanya ibu sambil mencoba membuka pintu
“Enggak kok” Jawabku dengan lemasnya
“Kamu kenapa.. ayoo buka kamarmu!!” Teriak ibu “iya.. sebentar” sahutku sambil membuka pintu.
“Ngapain kamu mengunci kamar?” Tanya ibu.
“Gak knapa2… tadi aku memang lg duduk didepan pintu” Jawabku sambil menoleh keruang tamu yang berhadapan dengan kamar tidurku.
“Ya sudah, tadi orang tuanya Alvi bilang kalau mereka ingin pindah bulan depan.”
“Iya, aku sudah tau.” Sahutku kembali ke kamar tidur.
“Oh kamu tidak sedih kan?” Tanya ibu yang menghampiriku.
“…” tak kujawab pertanyaan ibu.
“Hm.. Sudahlah tak usah dibahas dulu.. Sana tidur siang dulu biar nanti malam bisa mengerjakan PR.” ujar ibu sembari mengelus elus rambutku. “iya…” jawabku singkat.
Esoknya tepat dihari Minggu, matahari pagi menyambutku. Suara ayam berkokok dan jam beker menjadi satu.
Tetapi, aku tetap saja masih ingin ditempat tidur. Sampai sampai ibuku memaksaku untuk tidak bermalas malasan.
“Alma, ayoo bangun.. perempuan gak baik bangun kesiangan” ujar ibu sambil melipat selimutku.
“Sebentar dulu lah.. aku masih ngantuk.” Sahutku sambil menarik selimut ditangan ibu.
“Itu Alvi ngajak kamu main.. ayoo bangun!!” Ujar ibu kembali sambil mengeleng gelengkan kepala.
“Oh oke oke…” Sahutku semangat karena ingat bahwa Alvi akan pindah sebulan lagi.
Lalu, aku langsung beranjak dan segera lari keluar kamar tidur untuk mandi & sarapan. Setelah itu Alvi tiba-tiba menghampiri rumahku
“Assalamualaikum, Alma!!” Panggil Alvi dari depan rumah.
“Walaikumsallam, iya!!” sahut ibuku yang beranjak keluar rumah.
“Oh ibunya Alma, ada Alma nya gak?” Tanya Alvi.
“Alma nya lagi sarapan, sebentar ya tunggu dulu aja. Sini masuk.” jawab ibuku.
“Iya, terimakasih.” Sahut Alvi.
Ketika aku sedang asyik asyiknya sarapan, Alvi mengagetkanku.
“Alma, makan terus kau ini” Ujar Alvi sambil tertawa.
“Yee, ngagetin saja kamu ini. Aku laper tau.” Sahutku sambil melanjutkan sarapan.
“Kok gak bagi-bagi aku sih” Tanya Alvi sambil menyengir kuda.
“Kamu mau, nih aku ambilin ya” Jawabku sambil mengambil piring.
“Hahaha.. tidak, aku sudah makan, kau saja sana gendut” sahut Alvi sambil tertawa terbahak-bahak.
“Ya sudah…” Jawabku kembali sambil membuang muka. Tak berapa lama kemudian, sarapanku habis lalu Alvi mengajakku bermain games.
“Sudah kan, ayoo main sekarang.” Ajak Alvi semangat.
“Aduh, sebentar dong. Perutku penuh sekali ini” sahutku lemas karena kebanyakan makan.
“Ah ayolah, makanya jangan makan banyak-banyak. Kalau gitu kapan mau dietnya” Ujar Alvi menyindirku.
“Ya sudah ya sudah.. ayoo mau main apa?” Ajakku masih malas.
“Vietcong yuk tempur tempuran” Jawab Alvi semangat seperti pahlawan jaman dulu.
“Hah, okedeh…” Sahutku sambil menyalakan laptop milik ayah.
Contoh
Cerita Fantasi 2
Judul:
Hari Ini Esok Dan Selamanya
Waktu seakan cepat berlalu, langkah kaki kini tak lagi sama. Aku selalu bingung dan selalu ingin bertanya pada tuhan. Apa arti dari sebuah persahabtan yang indah dan abadi? Adakah sahabat sejati itu? “hai ri?” sebuah suara memecahkan lamunanku. Pemilik suara itu adalah, milik sahabatku seli. Tetapi bagiku dia hanyalah seorang yang ada ketika aku tertawa, namun pergi ketika aku menangis.
“ada apa sel?”
“hmmmm kamu udah ngerjain pr matematika belum?”
“udah, emangnya kenapa?”
“boleh dong?”
Ya, aku tau sebab mengapa dia bertanya seperti itu. Dia datang karena dia sedang membutuhkanku. Kriiinngg… Suara bel pulang sekolah. Terlihat anak-anak smp negri 1 pangkalan berhamburan keluar kelas. Laangkahku masih terasa lesu dengan pertanyaan pertanyaan yang belum satu orang pun bisa menjawabnya. Bahkan aku sendiri yang membuat pertanyaan itu.
Tuhan adakah sahabat sejati itu? “aku berharap hari ini aku dapat menemukan dia.. Dia sahabat sejatiku. Bukan dia yang sudah lama di sampingku namun pergi ketika tangisan membasuhi pipiku. Walau singkat pertemuan, tapi aku ingin selamanya dia ada dalam setiap tangisan, tawa, duka, suka yang akan menghiasi hari hariku. Tuhan aku mohon..” gumamku dalam langkah yang tak lagi sama
Tanpa sadar “bruuukkk”
Semua isi tas ku berhamburan keluar, secara bersamaan orang yang ku tabrak pun membantuku untuk berdiri. Setelah bola mataku menatap wajah dia yang membantuku berdiri, heningan serta sepenggal kenangan terlintas dalam benakku. Flashback
“Dian, perginya berapa lama?” tanyaku dengan wajah mungil 5 tahun
“aku berangkatnya cuma segini, kok.. Riri gak usah takut, kita kan punya janji sahabat hari ini esok dan selamanya” jawab dian sambil menunjukan 7 jarinya, entah itu tujuh hari, tujuh bulan atau bahkan tujuh tahun. Karena saat itu wajah wajah polos masih terpasang dalam wajahku dan dian sahabat kecilku. Diam, hening, haru kini terpadu dalam sanubariku ketika aku berhadapan kembali dengan sahabat kecilku dian. Ya, sekarang aku tau jawabannya, tujuh tahun dia pergi meninggalkanku.
Terima kasih tuhan, pertanyaan itu kini terjawab oleh kenangan “sahabat hari ini esok dan selamanya” janji itu dia balas hari ini. Mungkin waktu telah aku buang percuma dengan pertanyaan pertanyaan yang membuat waktuku terbuang. Di dekatku.. Di hatiku ada sepenggal memori yang akan selalu ku simpan yaitu “sahabat hari ini esok dan selamanya”
Contoh
Cerita Fantasi 3
Judul:
Sahabat Selamanya
Hai namaku Michael Alyesha. Aku masih duduk di bangku kelas tiga SD. Aku mempunyai seorang sahabat ia bernama: Chika jessi, namun aku seiring memanggilnya dengan sebutan chika. Hari-hariku selalu penuh dengan canda dan tawa bersamanya.
Hari kamis pun tiba saatnya aku sekolah dengan giat. Michael pun segera bangun dari tempat tidurnya.
“Umm.. pagi yang sangat cerah” kata Michael
“Michael ayo bangun ini sudah jam 06.30, kamu bangun terlambat lagi?” ujar sang mamah
“oke mah” ujar Michael dengan santai
Michael pun segera membereskan tempat tidurnya dan segera mandi.
Setelah itu Michael dihampiri oleh salah seorang sahabatnya yang bernama chika.
“Michael cepat kamu sudah ditunggu chika didepan” ujar sang mamah dengan agak marah, karena Michael bangun terlambat lagi.Michael dan chika pun tiba sampai sekolah. Bell sekolah pun sudah berbunyi.
Kami berdua pun duduk, untuk mengikuti pelajaran. Tiba-tiba ada seoarang cewek yang masuk keruang kelas kami.
“Oh iya anak-anak kita kedatangan tamu dari panitia lomba membuat cerpen. Anak-anak bu guru mau menyampaikan sebuah pengumuman” kata bu guru”
“iya bu…” seru murid-muridnya
“ini ada lomba membuat cerpen tingkat kota yang diselenggarakan pada hari minggu 02 april 2013, tempatnya di SMP 2 JAKARTA jika ada yang mau ikut lomba ini, segera mendafatarkan diri ke kak nita itu panitia lomba membuat cerpen” kata buguruMichael sangat antusias untuk mengikuti lomba itu.
“kak aku mau ikutan lomba membuat cerpen” ujar Michael dengan semangat.
“baik… nama adek siapa, kelas berapa dan umurnya berapa?” kata kak nita dengan suara yang sangat lembut
“namaku Michael Alyesha, aku kelas tiga SD, umurku 9 tahun kak, oh iya kak berarti lombanya tinggal 2 hari lagi ya?” kata Michael
“iya dek, lombanya tinggal 2 hari lagi” jawab kakak nita
“apakah ada yang mau ikut lagi, selain Michael?” Tanya bu guru
“Tidak ada bu…” seru para muridBell pulang sekolah pun telah berbunyi.
Saat di perjalanan mau pulang chika bertanya kepada Michael.
“Michael kamu benar mau ikut lomba membuat cerpen?” Tanya chika
“iya aku mau ikut lomba membuat cerpen, emang kenapa chik?” jawab chika
“iya tidak papa sih… oke deh nanti waktu kamu lomba aku pasti bakal datang deh. Buat nyemangatin kamu hehe…” kata chika
“makasih ya chika. Kamu memang sahabat aku yang paling oke deh” ujar Michael
Keesokan harinya. aku dan chika main sore disebuah taman
“chika aku udah buat cerpen nih… judulnya SAHABAT SELAMANYA, tapi bagus nggak ya chik?” tanya Michael dengan wajah pesimis
“coba aku lihat ceritanya… tapi dari judulnya si udah bagus. kayaknya isinya juga bagus deh” kata chika
Setelah chika membaca cerpen yang dibuat oleh Michael.
“wahh… Michael kamu hebat, kamu bisa buat cerpen sebagus ini” ujar chika
“makasih atas pujiannya chik. Tapi apa benar chik cerpen buatanku bagus?” tanya chika dengan wajah heran melihat chika yang senang saat membaca cerpennya
“iya benar masa aku bohong sama kamu hehe…” ujar chika
“hufftt… besok lomba membuat cerpennya lagi. Aku kok jadi takut gini ya chik” ujar Michael
“nggak usah takut, kamu harus tetap semangat jangan putus asa oke… besokkan ada aku dan keluargamu datang kesana buat nyemangatin kamu… oke” ujar chika kepada Michael
“oke deh… makasih ya chik, kamu udah nyemangatin aku” kata Michael
“iya sama-sama Michael” kata chikaKeesokan harinya, perlombaan pun hampir dimulai
“heyy… Michael semangat ya!!! Semoga kamu menjadi juara oke” kata chika
“oke chik… doa’in aja biar aku jadi juara ya” kata Michael
“eh tuh… lombanya udah mau dimulai kesana gih. Semangat ya Michael Alyesha !!!” ujar chika
“ya udah aku kesana dulu ya mah, papah, chika” ujar Michael“Semangat!!!” seru mamah, papah Michael dan chika sahabatnyaDan perlombaan pun telah selesai.
Saatnya para juri mengumumkan siapa pemenang dari perlombaan membuat cerpen.
“Inilah saat-saat yang kita tunggu yaitu mengumumkan siapa pemenang dari perlombaan ini” kata juri
“Dan pemenang juara pertama adalah… Michael Alyesha… cerpen yang berjudul SAHABAT SELAMANYA” ujar sang juri dengan suara yang seru
“horee… aku menang” ujar Michael dengan semangat
“Michael kamu hebat, selamat ya sahabatku…” ujar chika
“makasih ya chika… makasih juga atas dukunganmu selama ini. Kamu emang sahabat aku yang paling setia hehehe…” kata michael
“Iya sama-sama Michael. Oh iya walupun kamu sudah menjadi juara, kamu tidak boleh sombong ya hehe…” kata Chika
“pasti chik, aku akan selalu tetap menjadi Michael yang selalu ceria dan tidak pernah sombong hehe…” kata Michael kepada Chika
“oh iya buat mamah sama papahku, aku juga mau berterimakasih kepada kalian. tanpa adanya kalian disini aku tidak bisa sehebat ini. Terima kasih ya mah, pah :D” ujar Michael kepada mamah papahnya.
Nah, di atas tadi Mamikos sudah bagikan beberapa contoh cerita fantasi pendek bertemekan persahabatan di sekolah.
Semoga contoh di atas bisa menjadi bahan referensi atau ide ya untuk kamu dalam menulis cerita fantasi pendek.
Jika kamu ingin mencari informasi menarik lainnya, kamu bisa temukan di situs Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: