Contoh Cerita Hikayat dan Isi Pokoknya Singkat dalam Bahasa Indonesia
Contoh Cerita Hikayat dan Isi Pokoknya Singkat dalam Bahasa Indonesia – Suatu hikayat bisa kamu temukan dalam cerita bahasa Indonesia di teks buku pelajaran atau buku cerita yang diperjualbelikan secara umum.
Apakah kamu tahu contoh-contoh beserta isi pokoknya?
Contoh Cerita Hikayat Singkat dan Isi Pokoknya
Daftar Isi
Daftar Isi
Hikayat menjadi media untuk hiburan, membawa pesan moral, hingga membangkitkan semangat pembaca. Apalagi hikayat tidak hanya menyuguhkan prosa dengan kalimat-kalimat indah, tetapi juga nilai moral.
Ada banyak cerita hikayat yang beredar di sekitar kita dan mudah kamu temukan di buku cerita. Bahkan, pelajar di sekolah juga bisa mengakses hikayat melalui buku pelajaran atau melalui cerita dari guru.
Agar semakin paham dengan hikayat dalam dalam bahasa Indonesia, berikut artikel mengenai contoh cerita hikayat beserta isi pokoknya secara singkat.
Contoh Cerita Hikayat 1: Putri Tapi Raja Na Uasan dan Pohon Sakti
Pada zaman dahulu kala, seorang raja dari Karo sangat gembira menyambut kelahiran anaknya yang kembar laki-laki dan perempuan.
Sudah menjadi adat di sana bahwa ada anak yang terlahir kembar dan berbeda jenis kelamin maka harus dipisahkan sebelum mereka dewasa.
Sebab, jika dijadikan satu negeri tersebut akan terkena kutukan dan bencana. Raja pun tetap merawat kedua anaknya dengan penuh kasih sayang.
Anak laki-lakinya diberi nama Aji Donda Hatahutan, sedangkan anak perempuan diberi nama Putri Tapi Raja Na Uasan.
Kedua anak kembar tersebut senantiasa bermain bersama dan tidak terpisahkan. Di usianya yang ke-10 tahun, sang raja memisahkan Putri Tapi Raja Na Uasan untuk dikirim ke rumah bibi.
Perpisahan keduanya membuat Aji Donda Hatahutan dan Putri Tapi Raja Na Uasan sangat sedih. Raja pun menjelaskan pada mereka bahwa akan terjadi bahaya apabila keduanya tetap bersama.
Melanggar Larangan
Keduanya tidak percaya akan hal tersebut dan melanggar larangan sang ayah.
Saat tidak ada orang, Putri Tapi Raja Na Uasan meninggalkan rumah bibinya dan menuju kerajaan untuk bertemu sang ayah dan Aji Donda Hatahutan meskipun ia tidak ingat jalan menuju rumah.
Di sisi lain, Aji Donda Hatahutan juga mencari Putri Tapi Raja Na Uasan ditemani anjing kesayangannya.
Setelah lama mencari, Putri Tapi Raja Na Uasan bersitirahat di bawah pohon yang dipenuhi berbagai macam buah.
Putri Tapi Raja Na Uasan mendengar gonggongan anjing milik Aji Donda Hatahutan.
Saat bertemu di bawah pohon tersebut, Aji Donda menawarkan buah-buahan yang ada di pohon, kemudian memanjatnya.
Hukuman Bagi Aji Donda dan Putri Tapi Raja
Tiba-tiba, tubuh Aji Donda tersedot ke dalam batang pohon. Putri Tapi Raja Na Uasan yang berusaha menarik tubuh Aji Donda juga ikut terseret.
Anjing kesayangan Aji Donda langsung berlari ke istana.
Dengan petunjuk gonggongan anjing tersebut, raja bergegas mencari putranya. Malang, kedua anaknya sudah masuk ke dalam batang pohon.
Sang raja memanggil dukun sakti untuk menyelamatkan mereka, tetapi justru para dukun tersebut ikut tersedot bersama anjing Aji Donda yang berusaha menyelematkannya.
Seorang datuk dengan kesaktian tinggi tergugah hatinya untuk menolong dan mengatakan bahwa keduanya tersedot ke dalam batang pohon yang tugasnya melanggar perintah adat.
Putri Tapi Raja Na Uasan dan Aji Donda juga berdosa karena melanggar perintah raja. Akhirnya, semua ikut menanggung akibatnya.
Agar tidak menimbulkan korban berikutnya, datuk sakti memberikan saran untuk menebang pohon sakti dan menjadikannya tongkat.
Orang-orang yang sudah terhisap di dalam batang pohon kemudian diukir sebagai bentuk penghormatan terhadap arwah.
Tragedi yang menyakitkan tersebut tetap teringat. Sedangkan tongkat yang dibuat dari batang pohon diberi nama “Tunggal Panaluan” dan kini dipakai dalam acara ritual.
Pesan moral:
Jangan melanggar perintah orang tua dan aturan adat.
Contoh Cerita Hikayat 2: Sumpah Putri Melur
Pada zaman dahulu kala, berdiri sebuah kerajaan yang dikenal dengan Kerajaan Batang Muar di pesisir pantai selatan pulau Sumatera.
Pemimpin kerajaan tersebut adalah Raja Mambang dan Ratu Nan Jombang dan terkenal sangat bijaksana.
Raja Mambang dan Ratu Nan Jombang mempunyai enam orang anak perempuan. Anak mereka yang paling bungsu bernama Putri Melur.
Saat anak-anak Raja Mambang dan Ratu Nan Jombang beranjak dewasa, raja terserang penyakit ganas hingga membuatnya meninggal.
Namun, sebelum beliau wafat, raja telah minta keenam putrinya agar memajukan Kerajaan Batang Muar.
Ratu Nan Jombang pun menjadi pengganti raja untuk memimpin. Beliau ingin memperluas kerajaannya hingga Malaka serta negeri Keling dengan menikahkan para putrinya.
Dengan demikian, tidak akan terjadi peperangan saat perluasan wilayah terjadi.
Kelima putri Ratu Nan Jombang setuju pada rencana ratu, tetapi tidak dengan Putri Melur. Ia justru menentang saran sang ratu.
Ia mengatakan bahwa jika menikah dengan pangeran, maka mereka akan melanggar janji raja.
Ratu pun murka dan mengatakan bahwa sepeninggal raja, ia lah yang akan membuat keputusan.
Jawaban tersebut membuat Putri Melur menjadi sedih, padahal yang ia lakukan adalah agar tidak melanggar janji.
Kesedihan Putri Melur
Putri Melur bercerita tentang masalahnya pada ombak laut yang ternyata didengar. Ombak laut meminta Putri Melur untuk menghindar agar ia tetap bisa berada di Batang Muar.
Selang beberapa lama, ada banyak kapal mewah yang mendekat ke pesisir.
Rupanya kapal tersebut adalah kapal para pangeran yang akan menikahi para putri Ratu Nan Jombang dan membawanya ke kerajaan.
Saat malam tiba, Putri Melur diam-diam pergi dari Batang Muar menggunakan perahu dan mendayungnya hingga sampai di pulau yang tersembunyi.
Ratu Nan Jombang ternyata tahu bahwa Putri Melur pergi.
Ratu Nan Jombang memerintahkan prajurit untuk mencari putrinya tetapi hasilnya nihil.
Esok harinya, saat Ratu Nan Jombang dan kelima putrinya akan berangkat ke kerajaan para pangeran, langit berubah gelap.
Gemuruh angin kencang disertai sambaran petir diikuti hujan yang turun dengan deras hingga membuat kapal-kapal yang dinaiki para putri berubah menjadi pulau kecil.
Putri Melur ditemukan beberapa waktu kemudian oleh nelayan dalam kondisi yang lemah. Akhirnya, ia menjadi pemimpin kerajaan Batang Muar dengan bijaksana.
Pesan Moral:
Janji yang diucapkan harus ditepati.
Penutup
Demikian informasi terkait contoh cerita hikayat dan isi pokoknya singkat dalam bahasa Indonesia yang perlu kamu ketahui. Ternyata ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari cerita-cerita hikayat singkat di atas.
Untuk memperluas pengetahuan, kamu dapat membaca buku kumpulan hikayat dari berbagai negara kemudian membuat ringkasannya.
Semakin banyak hikayat yang kamu baca, akan semakin terbiasa pula kamu menganalisis isi hikayat tersebut.
Dapatkan informasi tentang hikayat dan karya sastra bahasa Indonesia melalui blog Mamikos. Selain itu, ada pula informasi lainnya bagi para pelajar hingga anak kost. Semoga bermanfaat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: