Kumpulan Contoh Cerita Legenda Bahasa Inggris Singkat beserta Artinya Lengkap

Kumpulan Contoh Cerita Legenda Bahasa Inggris Singkat beserta Artinya Lengkap – Siapa yang masa kecilnya sering dibacakan cerita legenda oleh orang tua saat akan tidur?

Cerita legenda merupakan narasi yang berhubungan dengan peristiwa sejarah maupun tokoh-tokoh di masa lalu yang mengandung unsur fiksi atau mitos sehingga lebih menarik. Contohnya seperti Bandung Bondowoso, Robin Hood, dan masih banyak lagi.

Selain dalam bahasa Indonesia, terdapat juga beberapa contoh cerita legenda bahasa Inggris yang sudah Mamikos kumpulkan pada artikel kali ini.

Kumpulan Contoh Cerita Legenda Bahasa Inggris

Canva/@Tumisu

Cerita legenda selalu mempunyai ciri khas utama seperti penggunaan frasa ‘Once upon a time’, ‘Long time ago’ dan lain sebagainya.

Selain itu, cerita legenda juga memiliki nilai moral atau pesan-pesan yang bisa dijadikan pembelajaran bagi pembaca atau pendengar.

Berbeda dari cerita fabel, cerita legenda memiliki kandungan sejarah atau nilai budaya di suatu tempat yang diturunkan melalui teks maupun secara lisan.

Nah, seperti apa sih contoh cerita legenda bahasa Inggris itu? Berikut adalah beberapa contoh cerita legenda bahasa Inggris yang populer di kalangan masyarakat.

1. The Tale of Sangkuriang and Tangkuban Perahu

In ancient West Java, there lived a princess named Dayang Sumbi and her loyal dog, Tumang. One day, Dayang Sumbi vowed to marry whoever retrieved her fallen spindle.

Tumang brought it back, and she kept her promise, marrying the enchanted dog. They had a son named Sangkuriang.

When Sangkuriang grew older, he accidentally killed Tumang while hunting, thinking Tumang was just a regular dog. Dayang Sumbi, devastated, banished Sangkuriang and struck him, leaving a scar on his forehead.

Years later, Sangkuriang returned and met Dayang Sumbi, who remained youthful. Not recognizing her as his mother, he fell in love and proposed.

Dayang Sumbi, recognizing him by his scar, set an impossible task to prevent the marriage to build a lake and a boat overnight.

Sangkuriang nearly succeeded, but Dayang Sumbi tricked him by creating the illusion of dawn. Furious at his failure, Sangkuriang kicked the boat, which became Mount Tangkuban Perahu, and the dam he built formed the Bandung Basin.

Sangkuriang disappeared, and Dayang Sumbi lived out her days in sorrow. This legend teaches the consequences of forbidden love and pride.

Artinya

Pada zaman dahulu di Jawa Barat hiduplah seorang putri bernama Dayang Sumbi dan anjing setianya, Tumang. Suatu hari, Dayang Sumbi bersumpah akan menikah dengan siapa pun yang mengambilkan gulungan benangnya yang saat itu ter jatuh.

Namun tanpa disangka Tumang-lah yang mengambilkannya dan ia memenuhi janjinya, menikahi anjing yang ternyata adalah pangeran yang dikutuk. Kehidupan mereka kemudian dikaruniai seorang putra bernama Sangkuriang.

Ketika Sangkuriang dewasa, ia secara sengaja membunuh Tumang saat berburu dikarenakan tidak ada satu hewan pun yang didapatnya. Sangkuriang kemudian mengambil hati Tumang dan membawanya pulang untuk dimasak.

Sementara Dayang Sumbi yang tersadar bahwa apa yang dibawa oleh Sangkuriang adalah hati Tumang sangat sedih, mengusir Sangkuriang dan memukulnya hingga meninggalkan bekas luka di dahinya.

Bertahun-tahun kemudian, Sangkuriang kembali dan bertemu dengan Dayang Sumbi yang tetap awet muda. Tidak mengenali bahwa wanita itu adalah ibunya, ia jatuh cinta dan melamar. Begitupula dengan Dayang Sumbi yang tak mengenali anaknya sendiri.

Suatu hari Dayang Sumbi tak sengaja mengenali Sangkuriang dari bekas luka di dahinya dan untuk mencegah pernikahan tersebut, ia memberikan tugas yang mustahil, yaitu membangun danau dan perahu dalam semalam.

Sangkuriang berusaha menepati tugas tersebut dan hampir berhasil, tetapi Dayang Sumbi menipunya dengan menciptakan ilusi fajar.

Marah karena gagal, Sangkuriang menendang perahu itu, yang kemudian menjadi Gunung Tangkuban Perahu dan bendungan yang ia bangun membentuk Cekungan Bandung.

Akhirnya, Sangkuriang pun menghilang dan Dayang Sumbi menjalani sisa hidupnya dengan penuh penyesalan.

2. The Cursed Son of Minang

Once upon a time in Sumatra, there lived a young boy named Malin Kundang with his poor, hardworking mother. Malin dreamed of a better life and one day decided to leave his village to seek fortune. He promised his mother he would return and take care of her.

Years passed, and Malin Kundang became a successful merchant. He married a beautiful woman and lived in luxury. One day, he returned to his village on a grand ship. His mother, overjoyed, rushed to the shore to greet him.

Seeing his old, poor mother, Malin Kundang felt ashamed of his origins. He pretended not to know her and refused to acknowledge her as his mother. Angered by his arrogance, his wife scorned the old woman, adding to her humiliation.

His mother, heartbroken, prayed to the gods to punish her ungrateful son. Suddenly, dark clouds gathered, and a fierce storm broke out. Lightning struck, and Malin Kundang, his ship, and everything he had were turned into stone.

To this day, the stones along the coast are believed to be Malin Kundang and his ship, a reminder of the consequences of abandoning and disrespecting one’s parents.

Artinya

Suatu hari desa kecil di pesisir Sumatra, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Malin Kundang bersama ibunya yang miskin dan pekerja keras.

Malin bermimpi untuk hidup yang lebih baik dan suatu hari memutuskan untuk meninggalkan desanya untuk mencari kekayaan. Dia berjanji kepada ibunya bahwa dia akan kembali dan merawatnya.

Bertahun-tahun berlalu dan Malin Kundang menjadi seorang pedagang yang sukses. Dia menikahi seorang wanita cantik dan hidup dalam kemewahan.

Suatu hari, dia kembali ke desanya dengan kapal yang megah. Ibunya yang sangat gembira bergegas ke pantai untuk menyambutnya.

Melihat ibunya yang tua dan miskin, Malin Kundang merasa malu dengan asal-usulnya. Dia berpura-pura tidak mengenalinya dan menolak mengakui bahwa itu adalah ibunya. Istrinya yang marah juga mengejek wanita tua itu dan semakin menyakiti hati ibunya.

Ibunya yang patah hati berdoa kepada para dewa untuk menghukum anaknya yang tidak tahu berterima kasih.

Tiba-tiba awan gelap berkumpul dan badai hebat terjadi. Kilat menyambar dan saat itulah Malin Kundang, kapal, dan semua yang dimilikinya berubah menjadi batu.

Hingga hari ini, batu-batu di sepanjang pantai diyakini sebagai Malin Kundang dan kapalnya masih berdiri kokoh sebagai pengingat akan hukuman bagi anak yang durhaka.

3. The Tale of Telaga Warna

Long ago, in a lush valley of West Java, there was a small kingdom ruled by a benevolent king and his queen. They were blessed with a daughter who had a heart as kind as her beauty. The princess loved nature and often wandered through the royal gardens.

One day, the princess discovered a magical stone that shimmered with all the colors of the rainbow. She kept it a secret, finding joy in its beauty. However, her curiosity turned to vanity as she became obsessed with the stone’s colors.

One evening, as she admired the stone, she accidentally dropped it into a small pond. To her astonishment, the pond began to glow with the same radiant colors. Over time, the pond’s waters absorbed the magical hues, transforming into a vibrant lake that reflected every color of the spectrum.

The people named the lake Telaga Warna, which means “Lake of Colors,” in honor of the magical stone’s influence. The lake served as a reminder of the princess’s vanity and the unexpected beauty that arose from her actions.

Artinya

Pada zaman dahulu di lembah subur di Jawa Barat terdapat sebuah kerajaan kecil yang diperintah oleh seorang raja yang baik hati dan ratu.

Mereka dikaruniai seorang putri yang memiliki hati seindah kecantikannya. Sang putri sangat mencintai alam dan sering berjalan-jalan di kebun istana.

Suatu hari, sang putri menemukan sebuah batu ajaib yang bersinar dengan semua warna pelangi. Ia menyimpannya sebagai rahasia dan sangat menyukai keindahannya.

Namun, rasa ingin tahunya berubah menjadi kesombongan saat ia menjadi terobsesi dengan warna-warna batu tersebut.

Pada suatu malam saat ia memandang batu itu, ia secara tidak sengaja menjatuhkannya ke dalam sebuah kolam kecil. Betapa terkejutnya ia ketika kolam tersebut mulai bersinar dengan warna-warna yang sama.

Seiring berjalannya waktu, air kolam menyerap warna-warna ajaib tersebut dan mengubahnya menjadi sebuah danau yang memantulkan setiap warna.

Hingga akhirnya rakyat menamai danau itu Telaga Warna yang berarti “Danau Warna,” sebagai penghormatan kepada pengaruh batu ajaib.

4. The Enchanted Silverwood Legend

Long time ago in a distant land, there was a beautiful forest known as the Silver Forest. Every tree, leaf, and flower in this forest shimmered with a silvery glow under the moonlight. The forest was protected by a wise and kind-hearted spirit named Elara.

Elara had watched over the Silver Forest for centuries, ensuring its magic remained pure and its creatures safe. People from nearby villages often visited to seek Elara’s guidance and blessings.

One day, a greedy nobleman named Lord Aric heard about the beauty and treasures of the Silver Forest. He decided to claim the forest and exploit its magic. With his men, Lord Aric entered the forest to capture Elara.

Elara warned them to leave, but Lord Aric refused to listen. When they tried to capture her, Elara merged herself with the forest, transforming into a great silver tree at its heart. This act released a powerful wave of magic, driving Lord Aric and his men out forever.

The Silver Forest remained protected, with the silver tree symbolizing Elara’s eternal guardianship. Villagers continued to honor Elara’s sacrifice and care for the forest. On nights of the full moon, the forest still shimmers with a silvery glow, a testament to the spirit that guards it.

Artinya

Dahulu kala di negeri yang jauh, ada sebuah hutan indah yang dikenal sebagai Hutan Perak. Setiap pohon, daun, dan bunga di hutan ini bersinar dengan cahaya perak di bawah sinar bulan. Hutan ini dijaga oleh roh bijak dan baik hati bernama Elara.

Elara menjaga Hutan Perak selama berabad-abad untuk menjaga keajaibannya tetap murni dan makhluk-makhluk di dalamnya aman. Penduduk desa sering datang untuk mencari bimbingan dan berkah dari Elara.

Suatu hari, seorang bangsawan serakah bernama Tuan Aric mendengar tentang keindahan dan harta Hutan Perak. Ia memutuskan untuk menguasai hutan tersebut dan mengeksploitasi keajaibannya. Bersama para prajuritnya, Tuan Aric memasuki hutan dan mencoba menangkap Elara.

Elara memperingatkan mereka untuk meninggalkan hutan, tetapi Tuan Aric tidak mau mendengarkan.
Ketika mereka mencoba menangkapnya, Elara menggabungkan dirinya dengan hutan dan berubah menjadi pohon perak besar di tengah hutan.

Gelombang sihir kuat yang dilepaskan dari pengorbanan Elara mengusir Tuan Aric dan pasukannya selamanya.

Hutan Perak tetap terlindungi dengan pohon perak sebagai simbol penjagaan abadi Elara. Penduduk desa terus menghormati pengorbanan Elara dan menjaga hutan dengan baik.

Pada malam bulan purnama, hutan itu masih bersinar dengan cahaya perak sebagai bukti kehadiran roh Elara yang menjaganya.

Penutup

Contoh cerita legenda bahasa Inggris singkat di atas adalah sedikit dari banyaknya kisah-kisah yang ada di dalam masyarakat.

Oh, ya, masih banyak teks lain seperti contoh cerita pendek bahasa Inggris yang bisa kamu baca pada artikel-artikel di blog Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta