15 Contoh Cerita Legenda Bahasa Inggris Singkat beserta Artinya Lengkap
Siapa yang masa kecilnya sering dibacakan cerita legenda oleh orang tua saat akan tidur?
Cerita legenda merupakan narasi yang berhubungan dengan peristiwa sejarah maupun tokoh-tokoh di masa lalu yang mengandung unsur fiksi atau mitos sehingga lebih menarik. Contohnya seperti Bandung Bondowoso, Robin Hood, dan masih banyak lagi.
Selain dalam bahasa Indonesia, terdapat juga beberapa contoh cerita legenda bahasa Inggris yang sudah Mamikos kumpulkan pada artikel kali ini. 📖😊✨
Daftar Isi
- Kumpulan Contoh Cerita Legenda Bahasa Inggris
- 1. The Tale of Sangkuriang and Tangkuban Perahu
- 2. The Cursed Son of Minang
- 3. The Tale of Telaga Warna
- 4. The Enchanted Silverwood Legend
- 5. The Legend of Mount Merapi
- 6. The Tale of Roro Jonggrang
- 7. The Magic of Telaga Warna
- 8. The Golden Crocodile of Sumatra
- 9. The Spirit of Lake Toba
- 10. The Legend of Dewi Sri
- 11. The Mystery of Nyi Roro Kidul
- 12. The Fire Spirit of Mount Bromo
- 13. The Magical Dewdrop of Java
- 14. The Lost Princess of Bali
- 15. The Lantern of Prambanan
- Penutup
Daftar Isi
- Kumpulan Contoh Cerita Legenda Bahasa Inggris
- 1. The Tale of Sangkuriang and Tangkuban Perahu
- 2. The Cursed Son of Minang
- 3. The Tale of Telaga Warna
- 4. The Enchanted Silverwood Legend
- 5. The Legend of Mount Merapi
- 6. The Tale of Roro Jonggrang
- 7. The Magic of Telaga Warna
- 8. The Golden Crocodile of Sumatra
- 9. The Spirit of Lake Toba
- 10. The Legend of Dewi Sri
- 11. The Mystery of Nyi Roro Kidul
- 12. The Fire Spirit of Mount Bromo
- 13. The Magical Dewdrop of Java
- 14. The Lost Princess of Bali
- 15. The Lantern of Prambanan
- Penutup
Kumpulan Contoh Cerita Legenda Bahasa Inggris
Cerita legenda selalu mempunyai ciri khas utama seperti penggunaan frasa ‘Once upon a time’, ‘Long time ago’ dan lain sebagainya.
Selain itu, cerita legenda juga memiliki nilai moral atau pesan-pesan yang bisa dijadikan pembelajaran bagi pembaca atau pendengar.
Berbeda dari cerita fabel, cerita legenda memiliki kandungan sejarah atau nilai budaya di suatu tempat yang diturunkan melalui teks maupun secara lisan.
Nah, seperti apa sih contoh cerita legenda bahasa Inggris itu? Berikut adalah beberapa contoh cerita legenda bahasa Inggris yang populer di kalangan masyarakat.
1. The Tale of Sangkuriang and Tangkuban Perahu
In ancient West Java, there lived a princess named Dayang Sumbi and her loyal dog, Tumang. One day, Dayang Sumbi vowed to marry whoever retrieved her fallen spindle.
Tumang brought it back, and she kept her promise, marrying the enchanted dog. They had a son named Sangkuriang.
When Sangkuriang grew older, he accidentally killed Tumang while hunting, thinking Tumang was just a regular dog. Dayang Sumbi, devastated, banished Sangkuriang and struck him, leaving a scar on his forehead.
Years later, Sangkuriang returned and met Dayang Sumbi, who remained youthful. Not recognizing her as his mother, he fell in love and proposed.
Dayang Sumbi, recognizing him by his scar, set an impossible task to prevent the marriage to build a lake and a boat overnight.
Sangkuriang nearly succeeded, but Dayang Sumbi tricked him by creating the illusion of dawn. Furious at his failure, Sangkuriang kicked the boat, which became Mount Tangkuban Perahu, and the dam he built formed the Bandung Basin.
Sangkuriang disappeared, and Dayang Sumbi lived out her days in sorrow. This legend teaches the consequences of forbidden love and pride.
Artinya
Pada zaman dahulu di Jawa Barat hiduplah seorang putri bernama Dayang Sumbi dan anjing setianya, Tumang. Suatu hari, Dayang Sumbi bersumpah akan menikah dengan siapa pun yang mengambilkan gulungan benangnya yang saat itu ter jatuh.
Namun tanpa disangka Tumang-lah yang mengambilkannya dan ia memenuhi janjinya, menikahi anjing yang ternyata adalah pangeran yang dikutuk. Kehidupan mereka kemudian dikaruniai seorang putra bernama Sangkuriang.
Ketika Sangkuriang dewasa, ia secara sengaja membunuh Tumang saat berburu dikarenakan tidak ada satu hewan pun yang didapatnya. Sangkuriang kemudian mengambil hati Tumang dan membawanya pulang untuk dimasak.
Sementara Dayang Sumbi yang tersadar bahwa apa yang dibawa oleh Sangkuriang adalah hati Tumang sangat sedih, mengusir Sangkuriang dan memukulnya hingga meninggalkan bekas luka di dahinya.
Bertahun-tahun kemudian, Sangkuriang kembali dan bertemu dengan Dayang Sumbi yang tetap awet muda. Tidak mengenali bahwa wanita itu adalah ibunya, ia jatuh cinta dan melamar. Begitupula dengan Dayang Sumbi yang tak mengenali anaknya sendiri.
Suatu hari Dayang Sumbi tak sengaja mengenali Sangkuriang dari bekas luka di dahinya dan untuk mencegah pernikahan tersebut, ia memberikan tugas yang mustahil, yaitu membangun danau dan perahu dalam semalam.
Sangkuriang berusaha menepati tugas tersebut dan hampir berhasil, tetapi Dayang Sumbi menipunya dengan menciptakan ilusi fajar.
Marah karena gagal, Sangkuriang menendang perahu itu, yang kemudian menjadi Gunung Tangkuban Perahu dan bendungan yang ia bangun membentuk Cekungan Bandung.
Akhirnya, Sangkuriang pun menghilang dan Dayang Sumbi menjalani sisa hidupnya dengan penuh penyesalan.
2. The Cursed Son of Minang
Once upon a time in Sumatra, there lived a young boy named Malin Kundang with his poor, hardworking mother. Malin dreamed of a better life and one day decided to leave his village to seek fortune. He promised his mother he would return and take care of her.
Years passed, and Malin Kundang became a successful merchant. He married a beautiful woman and lived in luxury. One day, he returned to his village on a grand ship. His mother, overjoyed, rushed to the shore to greet him.
Seeing his old, poor mother, Malin Kundang felt ashamed of his origins. He pretended not to know her and refused to acknowledge her as his mother. Angered by his arrogance, his wife scorned the old woman, adding to her humiliation.
His mother, heartbroken, prayed to the gods to punish her ungrateful son. Suddenly, dark clouds gathered, and a fierce storm broke out. Lightning struck, and Malin Kundang, his ship, and everything he had were turned into stone.
To this day, the stones along the coast are believed to be Malin Kundang and his ship, a reminder of the consequences of abandoning and disrespecting one’s parents.
Artinya
Suatu hari desa kecil di pesisir Sumatra, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Malin Kundang bersama ibunya yang miskin dan pekerja keras.
Malin bermimpi untuk hidup yang lebih baik dan suatu hari memutuskan untuk meninggalkan desanya untuk mencari kekayaan. Dia berjanji kepada ibunya bahwa dia akan kembali dan merawatnya.
Bertahun-tahun berlalu dan Malin Kundang menjadi seorang pedagang yang sukses. Dia menikahi seorang wanita cantik dan hidup dalam kemewahan.
Suatu hari, dia kembali ke desanya dengan kapal yang megah. Ibunya yang sangat gembira bergegas ke pantai untuk menyambutnya.
Melihat ibunya yang tua dan miskin, Malin Kundang merasa malu dengan asal-usulnya. Dia berpura-pura tidak mengenalinya dan menolak mengakui bahwa itu adalah ibunya. Istrinya yang marah juga mengejek wanita tua itu dan semakin menyakiti hati ibunya.
Ibunya yang patah hati berdoa kepada para dewa untuk menghukum anaknya yang tidak tahu berterima kasih.
Tiba-tiba awan gelap berkumpul dan badai hebat terjadi. Kilat menyambar dan saat itulah Malin Kundang, kapal, dan semua yang dimilikinya berubah menjadi batu.
Hingga hari ini, batu-batu di sepanjang pantai diyakini sebagai Malin Kundang dan kapalnya masih berdiri kokoh sebagai pengingat akan hukuman bagi anak yang durhaka.
3. The Tale of Telaga Warna
Long ago, in a lush valley of West Java, there was a small kingdom ruled by a benevolent king and his queen. They were blessed with a daughter who had a heart as kind as her beauty. The princess loved nature and often wandered through the royal gardens.
One day, the princess discovered a magical stone that shimmered with all the colors of the rainbow. She kept it a secret, finding joy in its beauty. However, her curiosity turned to vanity as she became obsessed with the stone’s colors.
One evening, as she admired the stone, she accidentally dropped it into a small pond. To her astonishment, the pond began to glow with the same radiant colors. Over time, the pond’s waters absorbed the magical hues, transforming into a vibrant lake that reflected every color of the spectrum.
The people named the lake Telaga Warna, which means “Lake of Colors,” in honor of the magical stone’s influence. The lake served as a reminder of the princess’s vanity and the unexpected beauty that arose from her actions.
Artinya
Pada zaman dahulu di lembah subur di Jawa Barat terdapat sebuah kerajaan kecil yang diperintah oleh seorang raja yang baik hati dan ratu.
Mereka dikaruniai seorang putri yang memiliki hati seindah kecantikannya. Sang putri sangat mencintai alam dan sering berjalan-jalan di kebun istana.
Suatu hari, sang putri menemukan sebuah batu ajaib yang bersinar dengan semua warna pelangi. Ia menyimpannya sebagai rahasia dan sangat menyukai keindahannya.
Namun, rasa ingin tahunya berubah menjadi kesombongan saat ia menjadi terobsesi dengan warna-warna batu tersebut.
Pada suatu malam saat ia memandang batu itu, ia secara tidak sengaja menjatuhkannya ke dalam sebuah kolam kecil. Betapa terkejutnya ia ketika kolam tersebut mulai bersinar dengan warna-warna yang sama.
Seiring berjalannya waktu, air kolam menyerap warna-warna ajaib tersebut dan mengubahnya menjadi sebuah danau yang memantulkan setiap warna.
Hingga akhirnya rakyat menamai danau itu Telaga Warna yang berarti “Danau Warna,” sebagai penghormatan kepada pengaruh batu ajaib.
4. The Enchanted Silverwood Legend
Long time ago in a distant land, there was a beautiful forest known as the Silver Forest. Every tree, leaf, and flower in this forest shimmered with a silvery glow under the moonlight. The forest was protected by a wise and kind-hearted spirit named Elara.
Elara had watched over the Silver Forest for centuries, ensuring its magic remained pure and its creatures safe. People from nearby villages often visited to seek Elara’s guidance and blessings.
One day, a greedy nobleman named Lord Aric heard about the beauty and treasures of the Silver Forest. He decided to claim the forest and exploit its magic. With his men, Lord Aric entered the forest to capture Elara.
Elara warned them to leave, but Lord Aric refused to listen. When they tried to capture her, Elara merged herself with the forest, transforming into a great silver tree at its heart. This act released a powerful wave of magic, driving Lord Aric and his men out forever.
The Silver Forest remained protected, with the silver tree symbolizing Elara’s eternal guardianship. Villagers continued to honor Elara’s sacrifice and care for the forest. On nights of the full moon, the forest still shimmers with a silvery glow, a testament to the spirit that guards it.
Artinya
Dahulu kala di negeri yang jauh, ada sebuah hutan indah yang dikenal sebagai Hutan Perak. Setiap pohon, daun, dan bunga di hutan ini bersinar dengan cahaya perak di bawah sinar bulan. Hutan ini dijaga oleh roh bijak dan baik hati bernama Elara.
Elara menjaga Hutan Perak selama berabad-abad untuk menjaga keajaibannya tetap murni dan makhluk-makhluk di dalamnya aman. Penduduk desa sering datang untuk mencari bimbingan dan berkah dari Elara.
Suatu hari, seorang bangsawan serakah bernama Tuan Aric mendengar tentang keindahan dan harta Hutan Perak. Ia memutuskan untuk menguasai hutan tersebut dan mengeksploitasi keajaibannya. Bersama para prajuritnya, Tuan Aric memasuki hutan dan mencoba menangkap Elara.
Elara memperingatkan mereka untuk meninggalkan hutan, tetapi Tuan Aric tidak mau mendengarkan.
Ketika mereka mencoba menangkapnya, Elara menggabungkan dirinya dengan hutan dan berubah menjadi pohon perak besar di tengah hutan.
Gelombang sihir kuat yang dilepaskan dari pengorbanan Elara mengusir Tuan Aric dan pasukannya selamanya.
Hutan Perak tetap terlindungi dengan pohon perak sebagai simbol penjagaan abadi Elara. Penduduk desa terus menghormati pengorbanan Elara dan menjaga hutan dengan baik.
Pada malam bulan purnama, hutan itu masih bersinar dengan cahaya perak sebagai bukti kehadiran roh Elara yang menjaganya.
5. The Legend of Mount Merapi
Long ago, in a village nestled at the foot of Mount Merapi, the villagers told stories of a giant guardian spirit named Jaya.
Jaya was said to appear whenever the volcano threatened to erupt and bring destruction. He protected the villagers, warning them of danger and guiding them to safety.
One year, Merapi erupted more violently than ever before. Lava flows threatened to engulf homes, and ash covered the skies. The villagers prayed desperately for protection.
Suddenly, a colossal shadow appeared over the slopes. Jaya had arrived. His immense presence seemed to calm the rumbling volcano, and miraculously, the lava diverted away from the village.
From that day onward, the villagers held annual festivals to honor Jaya. They offered prayers and gifts to show gratitude for his protection. The legend teaches that respect for nature and its spirits is essential. It also reminds people that bravery, faith, and unity can help overcome the most dangerous challenges.
Artinya
Dahulu, di sebuah desa di kaki Gunung Merapi, penduduk menceritakan kisah tentang roh penjaga raksasa bernama Jaya.
Jaya dikatakan muncul setiap kali gunung berapi itu mengancam akan meletus dan membawa kehancuran. Ia melindungi penduduk, memperingatkan bahaya, dan menuntun mereka menuju keselamatan.
Suatu tahun, Merapi meletus lebih dahsyat daripada sebelumnya. Aliran lava mengancam menelan rumah-rumah, dan abu menutupi langit. Penduduk berdoa dengan putus asa untuk keselamatan.
Tiba-tiba, sebuah bayangan raksasa muncul di lereng gunung. Jaya telah datang. Kehadirannya yang luar biasa seolah menenangkan gunung yang bergemuruh, dan secara ajaib, lava mengalir menjauh dari desa.
Sejak saat itu, penduduk mengadakan festival tahunan untuk menghormati Jaya. Mereka memberikan doa dan persembahan sebagai tanda terima kasih atas perlindungannya.
Legenda ini mengajarkan bahwa rasa hormat terhadap alam dan roh penjaganya sangat penting, serta mengingatkan bahwa keberanian, iman, dan kebersamaan dapat membantu menghadapi tantangan paling berbahaya.
6. The Tale of Roro Jonggrang
In Central Java, there lived a beautiful princess named Roro Jonggrang. Prince Bandung Bondowoso fell in love with her and wished to marry her. However, the clever princess did not want to marry him. She set an impossible condition: he had to build one thousand temples in a single night.
Bandung Bondowoso called upon supernatural spirits to help. Working tirelessly, they nearly completed the task. As dawn approached, Roro Jonggrang devised a plan. She instructed the villagers to light fires in the east, simulating sunrise. Believing the night was over, the spirits fled, leaving the temples unfinished.
Angry and betrayed, Bandung Bondowoso cursed Roro Jonggrang, turning her into a stone statue, completing the thousandth temple.
Today, the Prambanan Temple complex stands as a testament to this legend. Visitors see it as a symbol of love, pride, and human cunning. The story teaches that cleverness can outsmart even the strongest forces, but pride can lead to tragedy.
Artinya
Di Jawa Tengah, hiduplah seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang. Pangeran Bandung Bondowoso jatuh cinta padanya dan ingin menikahinya. Namun, sang putri cerdas tidak ingin menikah dengannya. Ia memberikan syarat yang mustahil: membangun seribu candi dalam satu malam.
Bandung Bondowoso memanggil roh-roh gaib untuk membantu. Mereka bekerja tanpa henti, hampir menyelesaikan tugas. Saat fajar mendekat, Roro Jonggrang membuat rencana.
Ia menyuruh penduduk desa menyalakan api di timur, meniru matahari terbit. Karena percaya malam telah usai, roh-roh itu pergi, meninggalkan candi-candi yang belum selesai.
Marah dan merasa dikhianati, Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang, mengubahnya menjadi patung batu, menyelesaikan candi keseribu. Kini, Kompleks Candi Prambanan berdiri sebagai bukti legenda ini. Pengunjung melihatnya sebagai simbol cinta, kesombongan, dan kecerdikan manusia.
Cerita ini mengajarkan bahwa kepintaran bisa mengalahkan kekuatan besar sekalipun, tetapi kesombongan dapat membawa tragedi.
7. The Magic of Telaga Warna
Long ago, in the fertile valleys of West Java, there was a small kingdom ruled by a wise king and queen. Their daughter, Princess Dewi, had a heart as kind as her face was beautiful. She loved wandering in the royal gardens and exploring nature.
One day, Dewi found a small stone that shimmered with all the colors of the rainbow. She kept it secret and admired its beauty every day. However, her fascination soon turned into vanity. She became obsessed with how the stone reflected light and praised her own reflection in its glow.
One evening, as she admired it near a pond, she accidentally dropped it. The stone sank to the bottom, and to her surprise, the water began to glow in dazzling colors.
Over time, the pond absorbed the colors and turned into a sparkling lake. The villagers named it Telaga Warna, the “Lake of Colors,” in honor of the magical stone.
The legend reminds people that beauty can be found unexpectedly, even in mistakes. It also teaches humility: pride and obsession can have consequences, but the world can turn them into something beautiful. Today, the lake continues to shine, attracting visitors from far and wide.
Artinya
Dahulu, di lembah subur Jawa Barat, ada sebuah kerajaan kecil yang diperintah oleh raja dan ratu bijak. Putri mereka, Dewi, memiliki hati sebaik wajahnya yang cantik. Ia senang berjalan-jalan di kebun istana dan menjelajahi alam.
Suatu hari, Dewi menemukan batu kecil yang bersinar dengan semua warna pelangi. Ia menyimpannya sebagai rahasia dan mengagumi keindahannya setiap hari.
Namun, kekagumannya berubah menjadi kesombongan. Ia menjadi terobsesi dengan bagaimana batu itu memantulkan cahaya dan memuji bayangannya sendiri di sinarnya.
Suatu malam, saat mengaguminya di dekat kolam, ia secara tidak sengaja menjatuhkannya. Batu itu tenggelam ke dasar, dan mengejutkan, air kolam mulai bersinar dengan warna-warna memukau.
Seiring waktu, kolam menyerap semua warna dan berubah menjadi danau berkilau. Penduduk menamainya Telaga Warna, “Danau Warna,” sebagai penghormatan kepada batu ajaib itu.
Legenda ini mengingatkan orang bahwa keindahan bisa ditemukan secara tak terduga, bahkan dari kesalahan.
Ia juga mengajarkan kerendahan hati: kesombongan dan obsesi dapat memiliki konsekuensi, tetapi dunia bisa mengubahnya menjadi sesuatu yang indah. Hingga kini, danau itu terus bersinar dan menarik pengunjung dari jauh.
8. The Golden Crocodile of Sumatra
In a remote village along the Batanghari River, people told stories of a golden crocodile that guarded hidden treasures. This crocodile, named Emas, appeared only to those with pure hearts. Many had tried to hunt or capture Emas, but none succeeded.
One day, a young boy named Ardi, known for his honesty and kindness, ventured into the riverbank. He saw Emas basking under the sun and instead of trying to harm it, he spoke gently, asking for its blessing for the village.
Amazed by his pure intentions, the crocodile gave him a golden scale and disappeared beneath the water.
Ardi presented the scale to the village elders. It brought prosperity without greed or harm, teaching everyone that respect, honesty, and kindness could yield rewards far greater than selfish desire. The legend of Emas spread, reminding generations that integrity is more valuable than wealth.
Artinya
Di sebuah desa terpencil di tepi Sungai Batanghari, penduduk menceritakan kisah tentang seekor buaya emas yang menjaga harta tersembunyi. Buaya ini, bernama Emas, muncul hanya kepada mereka yang berhati murni. Banyak yang mencoba menangkap atau membunuhnya, tetapi tidak ada yang berhasil.
Suatu hari, seorang anak laki-laki bernama Ardi, dikenal karena kejujuran dan kebaikannya, pergi ke tepi sungai.
Ia melihat Emas berjemur di bawah sinar matahari dan alih-alih menyakitinya, ia berbicara lembut, memohon berkah untuk desa. Terkagum oleh niat murninya, buaya itu memberinya sisik emas dan hilang ke dalam air.
Ardi menyerahkan sisik itu kepada tetua desa. Hal itu membawa kemakmuran tanpa keserakahan atau kerusakan, mengajarkan bahwa rasa hormat, kejujuran, dan kebaikan dapat memberi hadiah jauh lebih besar daripada keinginan egois.
Legenda Emas menyebar, mengingatkan generasi bahwa integritas lebih berharga daripada kekayaan.
9. The Spirit of Lake Toba
Long ago, in the highlands of North Sumatra, a giant serpent ruled the waters of Lake Toba. The serpent was feared by villagers, who believed it could swallow entire boats. One day, a brave young man named Toba vowed to calm the serpent’s fury.
He offered fish, flowers, and songs, approaching the lake respectfully. Slowly, the serpent’s anger faded, revealing a gentle spirit beneath. Toba’s courage and respect transformed the serpent into a guardian of the lake, protecting fishermen and villagers alike.
The lake became a source of life and prosperity. The people learned that courage, respect, and understanding nature’s mysteries were essential to survival. The legend of Lake Toba continues to remind visitors that even feared creatures can be allies if approached with wisdom and heart.
Artinya
Dahulu, di dataran tinggi Sumatra Utara, seekor ular raksasa menguasai perairan Danau Toba. Ular itu ditakuti penduduk desa, yang percaya bisa menelan seluruh perahu. Suatu hari, seorang pemuda pemberani bernama Toba berjanji untuk menenangkan amarah ular itu.
Ia menawarkan ikan, bunga, dan nyanyian, mendekati danau dengan penuh hormat. Perlahan, kemarahan ular mereda, memperlihatkan roh lembut di baliknya. Keberanian dan rasa hormat Toba mengubah ular menjadi penjaga danau, melindungi nelayan dan penduduk desa.
Danau itu menjadi sumber kehidupan dan kemakmuran. Penduduk belajar bahwa keberanian, rasa hormat, dan memahami misteri alam sangat penting untuk bertahan hidup.
Legenda Danau Toba terus mengingatkan pengunjung bahwa makhluk yang ditakuti pun bisa menjadi sekutu jika didekati dengan bijak dan hati tulus.
10. The Legend of Dewi Sri
Dewi Sri was a goddess of rice and fertility worshiped in Java and Bali. It is said she brought prosperity and agricultural success to the people. Long ago, the land suffered from famine, and crops would not grow.
Dewi Sri appeared, teaching farmers the right techniques for planting and harvesting. She gave them golden seeds that flourished into rice fields. However, she warned that greed and disrespect toward nature would lead to crop failure.
Villagers followed her guidance, and the lands thrived. The story of Dewi Sri teaches that gratitude, respect for nature, and diligence in work are vital for prosperity. Today, rituals and offerings honor Dewi Sri, ensuring the land remains fertile and communities flourish.
Artinya
Dewi Sri adalah dewi padi dan kesuburan yang disembah di Jawa dan Bali. Konon ia membawa kemakmuran dan keberhasilan pertanian bagi masyarakat. Dahulu, tanah mengalami kelaparan, dan tanaman tidak tumbuh.
Dewi Sri muncul, mengajarkan para petani teknik menanam dan memanen yang benar. Ia memberi mereka biji emas yang tumbuh menjadi sawah subur. Namun, ia memperingatkan bahwa keserakahan dan kurang hormat terhadap alam akan menyebabkan gagal panen.
Penduduk mengikuti petunjuknya, dan tanah menjadi makmur. Kisah Dewi Sri mengajarkan bahwa rasa syukur, menghormati alam, dan rajin bekerja sangat penting untuk kemakmuran. Hingga kini, ritual dan persembahan menghormati Dewi Sri agar tanah tetap subur dan masyarakat berkembang.
11. The Mystery of Nyi Roro Kidul
Along the southern coast of Java, people believed in the Queen of the Southern Sea, Nyi Roro Kidul. She was said to rule the ocean with beauty and power. Sailors and fishermen feared angering her, as storms would rise from her wrath.
A fisherman named Jaka respected the sea, never taking more than needed. One day, he rescued a mysterious woman caught in a storm. She revealed herself as Nyi Roro Kidul, testing his respect. Grateful for his kindness, she blessed his village with abundant fish and calm seas.
The legend reminds people to respect nature and the spirits that dwell within it. Greed and disrespect lead to misfortune, while humility and care bring protection and prosperity.
Artinya
Di pesisir selatan Jawa, penduduk mempercayai Ratu Laut Selatan, Nyi Roro Kidul. Ia dikatakan menguasai lautan dengan kecantikan dan kekuatan. Para nelayan takut membuatnya marah karena badai akan muncul dari amarahnya.
Seorang nelayan bernama Jaka menghormati laut, tidak pernah mengambil lebih dari yang dibutuhkan. Suatu hari, ia menolong seorang wanita misterius yang terjebak dalam badai.
Wanita itu ternyata Nyi Roro Kidul, menguji rasa hormatnya. Bersyukur atas kebaikannya, ia memberkati desanya dengan ikan melimpah dan laut yang tenang.
Legenda ini mengingatkan orang untuk menghormati alam dan roh yang ada di dalamnya. Keserakahan dan kurang hormat membawa bencana, sementara kerendahan hati dan kepedulian mendatangkan perlindungan dan kemakmuran.
12. The Fire Spirit of Mount Bromo
Long ago, Mount Bromo in East Java was feared for its sudden eruptions. Villagers believed a fire spirit lived inside the volcano, controlling its flames. One young girl, Sari, noticed that the eruptions coincided with times when the villagers ignored rituals and offerings.
Sari bravely climbed the mountain and sang a song of respect, offering flowers and incense to the volcano. Suddenly, the ground trembled, and a fiery glow appeared, forming the spirit of Bromo.
The spirit was pleased with Sari’s devotion and promised to protect the village as long as they continued to honor the mountain.
The villagers learned to live in harmony with nature, performing rituals and showing respect for Mount Bromo. This legend teaches the importance of respecting nature’s power, understanding its signs, and honoring traditions passed down through generations.
Artinya
Dahulu, Gunung Bromo di Jawa Timur ditakuti karena erupsinya yang tiba-tiba. Penduduk desa percaya ada roh api yang tinggal di dalam gunung, mengendalikan apinya. Seorang gadis muda, Sari, menyadari bahwa letusan terjadi ketika penduduk mengabaikan ritual dan persembahan.
Sari dengan berani mendaki gunung dan menyanyikan lagu penghormatan, sambil mempersembahkan bunga dan dupa.
Tiba-tiba tanah bergetar, dan cahaya api muncul membentuk roh Bromo. Roh itu senang dengan pengabdian Sari dan berjanji akan melindungi desa selama mereka menghormati gunung.
Penduduk belajar hidup selaras dengan alam, melakukan ritual, dan menghormati Gunung Bromo. Legenda ini mengajarkan pentingnya menghormati kekuatan alam, memahami tanda-tandanya, dan menjaga tradisi turun-temurun.
13. The Magical Dewdrop of Java
In a quiet Javanese village, children played in a field surrounded by rice terraces. One day, a little girl named Putri discovered a sparkling dewdrop that never dried. Curious, she drank it and immediately felt a surge of energy and wisdom.
The elders explained that the dewdrop was a gift from the spirits of nature, meant for those with a pure heart. Putri used her newfound wisdom to help the villagers, teaching them new farming techniques and helping resolve conflicts.
Years later, Putri became a wise leader, and the dewdrop remained a symbol of kindness, learning, and harmony with nature. The legend reminds people that small blessings, when used for good, can change the course of a community.
Artinya
Di sebuah desa kecil di Jawa, anak-anak bermain di ladang yang dikelilingi sawah bertingkat. Suatu hari, seorang gadis kecil bernama Putri menemukan embun berkilau yang tak pernah kering. Penasaran, ia meminumnya dan langsung merasakan energi dan kebijaksanaan yang luar biasa.
Para tetua menjelaskan bahwa embun itu adalah hadiah dari roh alam, diberikan kepada mereka yang berhati murni. Putri menggunakan kebijaksanaannya untuk membantu penduduk desa, mengajarkan teknik pertanian baru dan membantu menyelesaikan konflik.
Bertahun-tahun kemudian, Putri menjadi pemimpin bijaksana, dan embun itu tetap menjadi simbol kebaikan, pembelajaran, dan keharmonisan dengan alam. Legenda ini mengingatkan bahwa berkat kecil, jika digunakan untuk kebaikan, dapat mengubah jalannya sebuah komunitas.
14. The Lost Princess of Bali
A long time ago, Bali was ruled by a kind king and queen who had a daughter named Ayu. One night, Ayu vanished mysteriously, leaving the kingdom in despair. Legend says she was taken by spirits of the sacred forest as a test of the villagers’ loyalty and kindness.
The people ventured into the forest, offering fruits, songs, and prayers. Ayu appeared, impressed by their devotion and respect. She returned safely, teaching the villagers that kindness, courage, and respect for nature would always protect them.
This legend is celebrated every year during ceremonies in Bali, reminding everyone that care for the environment and moral integrity are treasures more valuable than gold.
Artinya
Dahulu, Bali diperintah oleh raja dan ratu yang baik hati, yang memiliki seorang putri bernama Ayu. Suatu malam, Ayu hilang secara misterius, meninggalkan kerajaan dalam kesedihan. Legenda mengatakan ia dibawa oleh roh hutan suci sebagai ujian bagi kesetiaan dan kebaikan penduduk desa.
Penduduk masuk ke hutan, mempersembahkan buah, nyanyian, dan doa. Ayu muncul, terkesan dengan pengabdian dan rasa hormat mereka. Ia kembali dengan selamat, mengajarkan bahwa kebaikan, keberanian, dan menghormati alam akan selalu melindungi mereka.
Legenda ini dirayakan setiap tahun dalam upacara di Bali, mengingatkan semua orang bahwa merawat lingkungan dan integritas moral adalah harta lebih berharga daripada emas.
15. The Lantern of Prambanan
In the ancient temple complex of Prambanan, a young boy named Wira discovered a glowing lantern hidden under the ruins. The lantern could show glimpses of the past and future, but only to those who respected history and tradition.
Wira used the lantern to learn about his ancestors and the temple’s origin. Guided by the visions, he helped rebuild damaged structures, preserving the temple for generations to come.
The legend of the Prambanan lantern teaches that understanding history and honoring cultural heritage ensures wisdom and prosperity for the future.
Artinya
Di kompleks candi Prambanan kuno, seorang anak laki-laki bernama Wira menemukan lentera bercahaya tersembunyi di bawah reruntuhan. Lentera itu dapat memperlihatkan sekilas masa lalu dan masa depan, tetapi hanya bagi mereka yang menghormati sejarah dan tradisi.
Wira menggunakan lentera itu untuk mempelajari leluhurnya dan asal-usul candi. Dibimbing oleh penglihatan itu, ia membantu membangun kembali struktur yang rusak, melestarikan candi untuk generasi mendatang.
Legenda lentera Prambanan mengajarkan bahwa memahami sejarah dan menghormati warisan budaya menjamin kebijaksanaan dan kemakmuran bagi masa depan.
Penutup
Contoh cerita legenda bahasa Inggris singkat di atas adalah sedikit dari banyaknya kisah-kisah yang ada di dalam masyarakat.
Oh, ya, masih banyak teks lain seperti contoh cerita pendek bahasa Inggris yang bisa kamu baca pada artikel-artikel di blog Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: