Contoh Cerita Perilaku Jujur, Amanah dan Istiqomah Dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh Cerita Perilaku Jujur, Amanah dan Istiqomah Dalam Kehidupan Sehari-hari – Setiap insan manusia wajib memiliki perilaku jujur, amanah serta istiqomah.

Meski begitu, menjadi seseorang yang berperilaku demikian tentu banyak tantangannya.

Oleh karena itu, kali ini Mamikos akan bagikan contoh cerita perilaku jujur, amanah serta istiqomah di dalam kehidupan sehari-hari yang dapat membuat kita semua lebih semangat dalam berbuat baik.

Berikut Contoh Cerita Perilaku Jujur, Amanah dan Istiqomah Terbaru

unsplash.com

Kejujuran menjadi salah satu sikap yang wajib dibekali sedari kita kecil. Jika kita berusaha untuk jujur, maka kebaikan pun akan datang kepada kita.

Selain lewat contoh kecil di dalam kehidupan sehari-hari, sifat baik ini dapat kamu ajarkan kepada adik kecilmu atau anakmu kelak lewat cerita tentang kejujuran.

Nyatanya, ada banyak cerita rakyat maupun dongeng yang mengandung pesan moral tentang perilaku jujur, amanah serta istiqomah yang bisa kamu kisahkan kepada adik kecilmu atau anakmu.

Dengan bereerita akan memberikan pemahaman yang lebih efektif kepada anak-anak tentang nilai moral.

Di bawah ini Mamikos bagikan beberapa pilihan cerita tentang perilaku jujur, amanah serta istiqomah yang bisa kamu bacakan kepada si kecil.

Contoh Cerita 1

Judul: Penebang Kayu dan Kapaknya

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang penebang kayu di sebuah desa kecil. Dia sangat menyukai pekerjaan dan sangat jujur. Setiap hari, Si Penebang Kayu pergi ke hutan terdekat untuk menebang pohon. 

Dia membawa kayu hasil menebangkan kembali ke desa, lalu menjualnya kepada para pedagang. Penghasilannya cukup untuk membeli kebutuhan sehari-hari, dan bahagia dengan kehidupannya yang sederhana.

Suatu hari, saat menebang pohon di dekat sungai, kapaknya terlepas dari tangan, dan jatuh ke sungai. Sungai itu begitu dalam sehingga sulit mengambil kapaknya kembali. Dia sangat khawatir dan sedih karena hanya memiliki satu kapak dan sudah terjatuh ke sungai. 

Di dalam kesedihannya itu, dia berdoa kepada Dewi. Dia berdoa dengan sungguh-sungguh sehingga Dewi muncul di depannya dan bertanya, “Ada apa, anakku?” Penebang kayu kemudian menceritakan tentang kapaknya yang jatuh ke sungai, dan meminta tolong agar Dewi membantunya mengambilnya kembali.
Sang Dewi memasukkan tangannya jauh ke dalam sungai dan mengambil kapak perak, lalu bertanya, “Apakah ini kapakmu?” Si Penebang Kayu melihat kapak dan berkata “Tidak”.

Dewi memasukkan kembaki tangannya ke sungai, dan menunjukkan kapak emas dan bertanya, “Apakah ini kapakmu?”
Penebang kayu melihat kapak itu dan berkata “Tidak”. Dewi berkata, “Coba lihat lagi, ini adalah kapak emas yang sangat berharga, apakah kamu yakin ini bukan milikmu?” Penebang kayu berkata, “Tidak, itu bukan milikku. Saya tidak bisa menebang pohon dengan kapak emas. Itu tidak berguna bagiku”.

Sang Dewi tersenyum dan akhirnya memasukkan tangannya ke dalam air lagi dan mengeluarkan sebuah kapak besin. Kemudian bertanya, “Apakah ini kapakmu?” Kali ini penebang kayu berkata, “Ya! Ini adalah milikku! Terima kasih!” Dewi sangat terkesan dengan kejujurannya sehingga dia memberinya kapak besi, juga kapak emas dan perak sebagai hadiah atas kejujurannya.

Contoh Cerita 2

Judul: Anak Laki-laki dan Bunga

Alkisah hiduplah dua anak laki-laki yang saling bersahabat. Keduanya tinggal di sebuah istana bersama keluarga mereka, yang bekerja untuk melayani Raja.

Salah satu dari anak laki-laki tersebut menyukai seorang anak perempuan yang juga tinggal di istana. Dia sangat ingin memberikan hadiah kepada anak perempuan yang disukainya itu.

Suatu hari, Si Anak Laki-laki sedang berjalan dengan sahabatnya di aula utama istana. Ketika berjalan-jalan, dia melihat sebuah vas besar berisi bunga-bunga indah. Dia pun mengambil satu untuk diberikan kepada anak perempuan yang disukainya.

Pada hari berikutnya, berikutnya, dan berikutnya, dia melakukan hal yang sama. Hingga suatu hari, Raja menyadari bunga di dalam vas tinggal sedikit. Raja sangat marah dan memanggil semua orang di istana untuk berkumpul.

Ketika semua orang menghadap Raja, anak laki-laki itu berpikir untuk mengatakan bahwa dialah yang mengambil bunganya. Namun, temannya menyuruhnya diam, karena Raja akan sangat marah padanya.

Ketika Raja mendekat, anak laki-laki itu pun mengaku. Sesaat setelah anak laki-laki itu mengakui perbuatannya, muka Raja menjadi merah karena marah.

Tetapi saat mendengar alasannya, senyum muncul di wajah Raja. Sang Raja pun berkata “Ternyata bunga itu punya manfaat lebih baik daripada di dalam vas saja.”

Sejak hari itu, Si Anak Laki-laki dan Raja menjadi teman baik. Mereka kemudian mengambil dua bunga yang indah, satu untuk Si Anak Perempuan, dan yang lainnya untuk Ratu.

Contoh Cerita 3

Judul: Jujur di Sekolah Membawa Berkah

Pada hari Senin, aku bersama teman-teman se-SD melaksanakan upacara bendera. Yang bertugas hari itu adalah peserta kelas 5 SD, termasuk aku yang juga ditugaskan menjadi pengibar bendera. Beruntung waktu itu kegiatan upacara dilaksanakan sebentar saja, soalnya Guru selaku pembina upacara hanya menyampaikan sepatah dua patah kata pesan.

Pak Guru berpesan agar kita semua terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, patuh kepada orang tua dan guru, menjaga kebersihan diri, sekolah, dan lingkungan, serta berperilaku jujur. Sesudah upacara, aku bersama dua orang temanku pun sempat melipat bendera.

Bersamaan dengan itu, secara tidak sengaja aku lihat ada uang Rp50.000 yang jatuh dari saku celana seorang siswa kelas 6. “Eh, Toni. Itu ada uang kakak kelas barusan jatuh. Bagaimana ini?” “Wah, banyak itu! Bagaimana kalau sepulang sekolah nanti kita makan-makan di warung baksonya Bu Siti. 50.000 lho, lumayan, kan. Kita bisa dapat porsi komplit.”

Aku pun agak gemetar mendengar percakapan kedua orang temanku. Sebenarnya sejak awal melihat uang itu aku ingin langsung mengembalikannya kepada Kakak kelas, tapi aku takut. Aku juga tidak kenal.

“Begini saja, teman-teman. Menurutku, lebih baik kita kembalikan uang ini kepada Kakak kelas dan kalian tolong temani aku.” “Ya udah deh. Aku setuju. Toh, ini juga bukan uang milik kita, kan. Jelas-jelas tidak akan berkah jika kita membelanjakannya. Selain itu, kita juga harus jujur kepada diri sendiri dan orang lain.”
“Setuju. Oke. Mari kita bergegas menuju kelas 6 sebelum bel berbunyi.” Teman-temanku memang orang-orang yang baik. Buktinya, mereka mau mendukung niat yang baik serta membudayakan perilaku jujur.

Pada saat itu juga, akhirnya kami langsung pergi ke kelas 6. Aku tidak takut lagi karena sudah didampingi teman-teman baik. Saat masuk ke kelas 6, aku pun terlebih dahulu menyimpan uang Rp50.000 tersebut sembari bertanya kepada seluruh siswa di kelas tersebut.

“Maaf, izin sebentar. Apakah di sini ada Kakak-kakak yang baru saja kehilangan uang?” Aduh, aku kaget! Ternyata ada lebih dari 5 orang siswa yang mengaku kehilangan, padahal kan uangnya cuma selembar saja.

Aku sontak langsung bertanya kepada kelima siswa tersebut tentang berapa jumlah uang yang hilang, ternyata mereka berbohong. Ada yang menjawab Rp5.000, Rp10.000, Rp.20.000, hingga Rp100.000. Ternyata mereka tidak tanggung-tanggung ingin menipuku dan teman-teman.

Meski begitu, tetap saja hanya ada satu orang yang menjawab Rp50.000, dan aku yakin memang dialah pemilik uang yang asli. Detik itu pula, aku pun mengembalikan uang tersebut.
Tanpa banyak berbicara, kami pun langsung masuk ke kelas. Tak lupa, dia sang senior juga mengucapkan terima kasih seraya tersenyum. “Terima kasih, Dek. Uang ini adalah ongkos Kakak selama 3 hari.”

Kami pun ikut bahagia melihat Kakak kelas yang juga bahagia. Sembari berjalan menuju kelas, tiba-tiba Pak Guru yang menjadi pembina upacara tadi memanggilku. “Nak, ke sini sebentar. Iya, kalian bertiga. Cepat, ya!”

Entah ada angin apa kok Pak Guru sampai memanggil kami ke ruang guru. Ketika aku dan teman-teman tiba di ruang guru, ternyata di sana sudah ada hidangan lontong daging. “Anak-anak, kalian sungguh hebat. Kalian adalah panutan siswa yang mengudarakan perilaku kejujuran di sekolah. Sebagai apresiasi, Bapak traktir kalian untuk bersama-sama kita makan lontong.”
Aku dan teman-teman senang bukan kepalang. Aku jadi teringat kata temanku tadi bahwa kejujuran itu sebenarnya selalu membawa berkah. Yang baik selamanya akan selalu baik.

Contoh Cerita 4

Judul: George Washington dan Pohon Ceri

Ketika George Washington berusia enam tahun, dia tinggal di sebuah peternakan bersama keluarganya. Ayahnya sangat bangga kepadanya, karena George adalah anak yang baik dan jujur.
Suatu hari, ketika kembali dari kota, ayah George yaitu Tuan Washington memiliki kejutan untuk putranya. Dia membawakan hadiah sebuah kapak kecil yang baru.

George kecil sangat senang dan ingin segera menggunakannya. Dia mulai memotong apa saja yang dilihatnya. George pergi keluar rumah, lalu ke kebun dan memotong salah satu pohon ceri kesayangan ayahnya.

Tak lama kemudian, ayahnya mengetahui kalau pohon cerinya sudah ditebang, dan menjadi sangat marah. Sang ayah bertanya pada George, apakah dia yang memotong pohon ceri itu?  Saat itu George gemetar ketakutan, tetapi dia mengaku kalau itu perbuatannya. Dia mengumpulkan keberanian dan berkata, “Aku tidak bisa berbohong. Aku yang melakukannya dengan kapak baruku,” kata George.

Ayahnya bertanya, “Mengapa kau memotong pohon itu, padahal sudah kuperingatkan untuk berhati-hati dengan pohon ceri itu?” “Tadi aku bermain-main dengan kapak, dan memotong apapun yang kulihat. Aku sangat menyesal, Ayah,” jawab George.

Karena George berkata jujur, Tuan Washington tidak marah lagi. Dia pun mendekat dan memeluk putranya sambil berkata, “Ayah sangat bangga padamu George, karena sudah jujur dan mengakui perbuatanmu.

Nah, di atas tadi Mamikos sudah bagikan 4 contoh cerita perilaku jujur, amanah serta istiqomah yang mengandung pesan moral penting untuk kehidupan. Kamu bisa membacakan cerita di atas kepada adik kecilmu atau anakmu guna mengajarkan sikap tentang kejujuran. Jika kamu ingin mencari informasi menarik lainnya, kamu bisa kunjungi situs Mamikos dan temukan infonya di sana.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah