5 Contoh Cerpen tentang Hewan dan Pesan Moralnya Terbaru
5 Contoh Cerpen tentang Hewan dan Pesan Moralnya Terbaru– Tokoh yang ada di dalam sebuah cerpen bisa menggunakan apa saja. Kadang di dalam sebuah cerpen memiliki tokoh utama berupa seekor hewan.
Cerpen yang memiliki tokoh utama bintang yang digambarkan berperilaku sebagaimana manusia ini sering disebut fabel. Seringkali fabel digunakan sebagai dongeng yang dibacakan untuk anak-anak sebelum tidur sebagai dongeng pengantar tidur.
Di dalam sebuah fabel terdapat pesan moral yang bertujuan membentuk karakter untuk menjadi pribadi yang baik di masa yang akan datang.
Contoh Cerpen tentang Hewan dan Pesan Moralnya
Daftar Isi
Daftar Isi
Di bawah ini adalah beberapa contoh cerpen tentang Hewan yang telah dilengkapi dengan pesan moralnya.
Contoh Cerpen tentang Hewan 1
1. Gajah dan Semut
Suatu hari beberapa kawanan gajah sedang bersenda gurau secara tidak sengaja merusak sejumlah sarang binatang.
Salah satu sarang yang rusak itu adalah sarang semut. Karena tak ingin lebih banyak lagi sarang rusak karena ulah kawanan gajah ini.
Seekor semut mendatangi kawanan gajah ini. Sang Semut meminta kepada kawanan gajah untuk tidak bersenda gurau lagi secara berlebihan.
Namun, permintaan semut ini ditolak. Malah pemimpin kawanan gajah ini memberi suatu tantangan. Ia dan kawanannya baru akan pergi kalau Semut bisa mengalahkannya.
Pemimpin kawanan gajah yang memiliki tubuh paling besar di hutan merasa bahwa di hutan ini tidak ada yang mampu melawannya.
Ia pernah mengalahkan sapi, kerbau, dan bahkan harimau yang perkasa. Hal inilah yang membuatnya merasa Semut bukan tandingannya.
Tantangan dari pemimpin kawanan ini pun akhirnya diterima semut. Dalam pertandingan itu gajah yang memiliki kaki sangat besar segera mengincar semut yang badannya jauh lebih kecil.
Ketika akan diinjak, semut segera naik dan menggigit kaki gajah. Namun, kulit gajah terlalu keras. Semut lalu berpikir sejenak.
Saat itulah semut segera masuk ke dalam telinga gajah dan langsung menggigitnya. Gigitan ini membuat gajah kesakitan dan bergulung-gulung.
Akhirnya gajah menyerah dan semut dinyatakan sebagai pemenang. Seperti yang sudah menjadi perjanjian sebelumnya. Begitu pemimpin kawanan gajah dapat dikalahkan.
Kawanan gajah itu pergi dan kepergian mereka membuat kawasan hutan menjadi tenang. Sebelum pergi kawanan ini membantu hewan-hewan memperbaik sarangnya.
Pesan Moral : Jangan merasa paling hebat hanya karena merasa memiliki badan yang paling besar dan tenaga paling kuat.
Contoh Cerpen tentang Hewan 2
2. Tupai dan Botol Madu
Suatu hari seekor tupai yang sedang berjalan-jalan di dalam hutan menemukan botol berisi madu.
Tupai yang kehausan ingin sekali meminum madu di dalam botol yang ditemukannya.
Namun, ukuran botol yang ditemukannya itu jauh lebih besar dari ukuran tubuhnya. Sehingga tupai tidak mungkin untuk meminumnya begitu saja.
Setelah berpikir beberapa saat. Akhirnya tupai menemukan sebuah ide. Tupai mengumpulkan banyak sekali batu-batu kecil.
Batu-batu yang berhasil dikumpulkannya itu lalu dimasukkan satu per satu ke dalam botol. Beberapa saat kemudian madu dari botol itu lama-lama naik.
Setelah madu sudah naik ke atas dan sedikit lagi akan tumpah. Tupai tak lagi memasukkan batu ke dalam botol.
Ia menyobek daun pisang dan menggunakannya sebagai sendok untuk mengambil madu di dalam botol.
Sekarang tupai dapat menikmati madu di dalam botol sampai puas.
Pesan Moral : Jangan mudah menyerah karena setiap usaha akan memberikan hasil yang manis seperti madu.
Contoh Cerpen tentang Hewan 3
3. Monyet, Kancil dan Jamur
Monyet dan Kancil bersahabat sejak kecil. Mereka sering bermain bersama dan mencari makanan bersama.
Hari ini Monyet dan Kancil berniat akan berburu jamur di dalam hutan yang menurut cerita yang didengarnya memiliki rasa yang sangat lezat.
Setelah berjalan berjam-jam akhirnya Monyet dan Kancil menemukan sebuah hamparan tanah yang sangat luas yang penuh dengan jamur.
Beberapa jamur yang tumbuh di tempat itu ada yang memiliki warna sangat indah. Tetapi, ada pula yang memiliki warna pucat.
Kancil segera mengumpulkan jamur-jamur yang berwarna indah. Menurut Kancil, semakin indah warna yang ada pada jamur membuat rasanya semakin lezat.
Berbeda dengan yang dilakukan Kancil. Monyet justru memilih jamur-jamur yang berwarna pucat. Sesaat kemudian mereka selesai mengumpulkan jamur.
Saat akan makan siang, Kancil terlihat sudah tidak sabar untuk menyantap jamur yang baru dipanennya. Namun, saat hendak akan memakannya.
Monyet datang dan membuang seluruh jamur milik kancil. Tentu saja Kancil kaget dan marah.
“Kenapa kamu membuang jamurku?” tanya Kancil.
“Karena jamur yang kamu ambil itu beracun. Kamu dapat mati kalau memakannya?”
“Hah? Darimana kalau jamur itu beracun?” Kancil kembali bertanya.
“Aku pernah membaca buku. Di buku yang kubaca disebutkan kalau semakin indah suatu jamur. Racunnya semakin berbahaya,” jelas Monyet.
“Kalau begitu aku makan apa dong?”
Monyet lalu menawarkan jamur yang baru diambilnya kepada Kancil. Semula Kancil merasa tidak yakin kalau jamur yang diambil Monyet rasanya akan enak.
Setelah mencicipi barulah kancil kaget. Ternyata jamur berwarna pucat yang diambil monyet memiliki rasa yang sungguh lezat. Sejak saat itu kancil tidak lagi pernah memandang sesuatu dari penampilannya.
Pesan Moral: Jangan pernah menilai sesuatu dari penampilan karena tidak selamanya yang terlihat baik memiliki sifat yang baik pula.
Contoh Cerpen tentang Hewan 4
4. Kambing Menyamar Jadi Harimau
Suatu hari seekor kambing meminta kepada Kancil untuk melukis bulu tubuhnya menjadi mirip dengan bulu yang dimiliki harimau. Permintaan kambing ini pun dituruti oleh kancil.
Setelah bulu di tubuhnya benar-benar mirip harimau. Kemudian kambing ini berjalan-jalan di dalam hutan dengan penuh rasa percaya diri.
Beberapa saat kemudian kambing bertemu dengan kerbau. Melihat ada sosok binatang yang memiliki bulu mirip kerbau yang melintas di dekatnya membuat kerbau lari terbirit-birit.
Padahal yang dilihat kerbau ini bukan harimau sungguhan melainkan kambing yang bulu tubuhnya dicat menjadi mirip bulu harimau.
Melihat kerbau yang lari terbirit-birit ini membuat kambing sangat senang. Setelah itu kambing kembali berjalan meneruskan perjalanannya.
Saat itu secara tidak sengaja berpapasan dengan lembu yang asyik makan. Lembu yang melihat sekilas ada hewan berwarna belang-belang di dekatnya segera kabur menyelamatkan diri.
Kambing kembali merasa sangat senang karena semua binatang mengira dirinya harimau sungguhan. Ia kemudian meneruskan perjalanannya.
Sesaat kemudian Kambing melihat ada beberapa kawanan kelinci yang sedang makan. Kambing berniat menakut-nakuti kelinci itu.
Setelah berjalan mengendap-endap, kambing kemudian melompat dan mengaum. Kambing mengira aumannya akan membuat para kelinci ketakutam
Sayangnya, yang terjadi malah kebalikannya. Aumannya membuat kelinci tertawa terpingkal-pingkal karena yang keluar dari mulut kambing bukan auman, tetapi mengembik.
“Oalah, kambing-kambing. Meski bulu tubuhmu mirip dengan harimau. Tapi, selamanya kamu tidak akan bisa mengaum. Kamu hanya bisa mengembik. Dan embikanmu tentu tidak akan membuat kami takut,” kata kelici.
Kambing yang merasa malu karena ditertawakan kelinci segera kabur dan setelah itu kambing menghapus cat ditubuhnya. Ia tidak ingin berpura-pura menjadi harimau lagi.
Pesan Moral : Jangan suka membohongi diri sendiri dengan berpura-pura menjadi orang lain.
Contoh Cerpen tentang Hewan 5
5. Beo dan Goa Kejujuran
Seekor beo kecil yang sedih karena dijauhi teman-temannya meminta saran kepada ibunya agar dirinya punya banyak teman lagi.
Sang ibu kemudian menyarankan kepada anaknya untuk mencari sebuah goa yang letaknya berada jauh di dalam hutan.
Setelah menemukan goa itu, sang ibu berpesan kepada anaknya untuk mengatakan sesuatu. Menurut ibunya hanya dengan cara itu beo kecil akan punya teman lagi.
Beo kecil segera menuruti permintaan ibunya. Setelah terbang beberapa saat. Beo kecil menemukan goa yang dimaksud ibunya.
Beo kecil lalu mengucapkan beberapa kata. sesaat kemudian dari dalam goa terdengar kata-kata yang membuat hati beo kecil sakit.
Beo kecil kemudian pulang dan mengadukan hal tersebut kepada ibunya. Setelah mendengar aduan dari anaknya.
Ibu beo tertawa kecil seraya berkata, “Nak, di dalam goa itu tidak ada siapa-siapa. Suara yang kamu dengar itu adalah pantulan suaramu sendiri. Seandainya kamu tadi berkata baik-baik. Pasti yang akan kamu dengar juga hal yang baik. Selain itu kamu juga akan punya banyak teman.”
“Iya, Bu. Saya meminta maaf. Saya tidak akan mengulanginya lagi.”
Sejak saat itu beo kecil tidak lagi berkata-kata kasar. Dan semenjak itu beo kecil kembali memiliki banyak teman.
Pesan Moral : Jagalah lisan kita agar banyak orang yang suka dengan kita.
Demikian beberapa contoh cerpen tentang hewan yang sudah dilengkapi dengan pesan moralnya.
Semoga artikel ini dapat menginspirasi kamu dalam membuat cerpen yang serupa.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: