Contoh-Contoh Konflik SARA beserta Penyebab dan Cara Mengatasinya

Contoh-Contoh Konflik SARA beserta Penyebab dan Cara Mengatasinya — Apa yang ada di pikiranmu ketika menyinggung tentang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)? Faktanya, isu SARA menjadi yang paling sering dibicarakan oleh masyarakat kita.

Pada kesempatan kali ini Mamikos akan membahas secara khusus contoh-contoh konflik SARA beserta penjelasan mengenai penyebab dan bagaimana cara mengatasinya?

Pastikan membaca artikel contoh konflik SARA beserta penyebab dan cara mengatasinya di sini sampai selesai nanti.

Penjelasan dan Contoh Konflik SARA, Penyebab dan Cara Mengatasi

Canva/@vectorjuice

Sebagaimana ungkapan Mamikos di atas, pada kesempatan ini kamu akan mengetahui uraian lengkap terkait contoh-contoh konflik SARA beserta penyebab dan cara mengatasinya.

Jadi apabila kamu penasaran dan ingin tahu ulasan contoh-contoh konflik SARA beserta penyebab dan cara mengatasinya tersebut, kamu wajib membaca artikel Mamikos ini sampai akhir nanti.

Karena di sini Mamikos akan menyampaikan penjelasan tentang SARA, contoh-contoh konfliknya berikut apa saja penyebab dan bagaimana cara tepat mengatasinya sampai tuntas.

SARA merupakan sebuah isu penting sekaligus sensitif.

Sebab, di dalamnya terdapat hal-hal yang berkaitan dengan suku, agama, ras, dan antargolongan yang nyaris selalu dibicarakan oleh masyarakat di Indonesia.

SARA sendiri adalah istilah yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kamu sebab Mamikos yakin istilah ini sering muncul atau kamu jumpai.

Baik dari surat kabar, tayangan televisi, radio hingga melalui obrolan sehari-hari.

Meski begitu rupanya masih banyak juga mereka yang belum memahami arti atau makna SARA sepenuhnya.

Hal tersebut dikarenakan pembahasan mengenai SARA menjadi hal yang kerap dihindari untuk menghindari perpecahan atau perselisihan.

Itulah mengapa di awal Mamikos mengatakan bahwa ini adalah isu yang sensitif untuk dibicarakan.

Padahal sesungguhnya makna SARA tidak berkaitan dengan tindakan apa pun yang merujuk pada konflik negatif yang menyebar di masyarakat. Makanya perlu disadari bahwa makna SARA harus dipahami sesuai konteksnya.

Bukan hanya itu saja. Dengan mengetahui definisi SARA sebenarnya juga dapat membantu masyarakat luas untuk dapat menghindari konflik yang berkaitan dengan SARA itu sendiri.

Kamu pun bisa mencari tahu lebih jauh mengenai definisi SARA, apa saja contoh-contoh konfliknya beserta mencari tahu apa saja penyebab dan bagaimana mengatasi hal tersebut.

Semuanya sudah Mamikos rangkum dengan saksama ada penjelasan berikut ini.

Memahami Penjelasan yang Dimaksud dengan SARA

Di poin awal ini Mamikos akan langsung menjelaskan pemahaman yang dimaksud dengan SARA agar kamu bisa memahaminya sejak pertama.

Merujuk pemahaman yang dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, SARA merupakan akronim dari suku, agama, ras, dan antargolongan.

Sementara, menurut buku berjudul Pengaruh Politisasi SARA Terhadap Partisipasi Masyarakat Mengikuti Pilpres 2019, SARA dipahami sebagai sebuah pandangan atau tindakan yang berkaitan erat dengan sentimen identitas diri yang menyangkut agama, keturunan, suku, kebangsaan, maupun golongan.

Pembicaraan atau dialog mengenai SARA menjadi topik yang biasanya akan sangat dihindari.

Seperti yang sudah Mamikos ungkap sebelumnya, sebab SARA akan selalu berhubungan dengan isu yang cukup sensitif di tengah masyarakat.

Pembahasan mengenai SARA ini kerap kali berujung pada konflik atau perselisihan dan tak jarang pada perpecahan. Padahal sesungguhnya SARA bukanlah hal negatif atau sesuatu yang patut untuk dihindari.

SARA juga membuktikan bahwa Indonesia adalah sebuah negara yang amat kaya karena terdiri dari berbagai macam budaya serta adat istiadat yang terus lestari karena diwariskan secara turun temurun.

Meski begitu, tetap tidak dapat dipungkiri bahwa pembahasan SARA yang didasari karena sentimen negatif dapat berpotensi menimbulkan konflik bahkan perpecahan.

Oleh karenanya, diperlukan regulasi hukum yang tegas serta tindakan pencegahan yang tepat agar konflik berkepanjangan atau perpecahan akibat SARA dapat dihindari.

Beberapa Kategori Tindakan yang Menyinggung SARA

Berdasarkan informasi yang dikutip dari buku berjudul Pengaruh Politisasi SARA Terhadap Partisipasi Masyarakat Mengikuti Pilpres 2019 karya dari Ujang Permana dan Idris Hadriana, beberapa tindakan yang menyinggung SARA terbagi ke dalam tiga kategori, yang penjelasannya bisa kamu simak di bawah ini.

a. Kategori Individual

Dalam kategori individual akan meliputi tindakan SARA yang dilakukan oleh individu atau kelompok tertentu yang bersifat menyerang, melecehkan, menghina, dan mengintimidasi diri maupun golongan lain.

b. Kategori Institusional

Kategori institusional adalah sebuah tindakan SARA yang dilakukan oleh sebuah institusi, baik institusi negara atau swasta yang secara sengaja dan tidak sengaja membuat sebuah peraturan diskriminatif terhadap sebuah golongan tertentu.

c. Kategori Kultural

Kategori tindakan yang menyinggung SARA yang terakhir meliputi penyebaran ide-ide diskriminatif serta mitos yang berkaitan dengan suatu golongan atau kelompok dalam masyarakat.

Penyebaran ide tersebut dapat berujung kepada konflik yang sangat sulit dihindari.

Oleh karenanya, perlu dilakukan suatu pencegahan dan tindakan tegas terhadap pelaku untuk menghindari tersebarnya isu negatif yang dapat menimbulkan konflik hingga perpecahan.

Cara Pencegahan Atas Konflik SARA

Perilaku diskriminatif SARA adalah suatu tindakan yang perlu dicegah dan diatasi secara bersama-sama tanpa memandang siapa dan apa latar belakangnya.

Sebagaimana informasi yang dikutip dari buku berjudul Modul Belajar Alta School, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah konflik SARA terbagi ke dalam beberapa tindakan.

Penjelasan mengenai tindakan-tindakan yang bisa dilakukan bisa kamu simak sebagai berikut.

1. Tindakan Preventif

Tindakan preventif atau pencegahan dapat dilakukan sebelum munculnya konflik SARA tersebut.

Salah satu cara yang dapat segera dilakukan adalah dengan memberikan edukasi dan pemahaman mengenai adanya keberagaman suku, budaya, dan agama yang ada di negara ini.

Tak hanya itu, hal lain yang bisa juga dilakukan adalah dengan memupuk sikap toleransi, kerja sama, gotong royong, saling menghargai, dan menghormati antar sesama suku, agama, dan bangsa sejak dini.

2. Tindakan Represif

Langkah kedua yang bisa dilakukan untuk mencegah konflik SARA adalah dengan cara melakukan tindakan represif.

Upaya satu ini dapat dilakukan untuk segera menghentikan konflik yang telah terjadi atau sedang berlangsung.

Salah satu caranya adalah dengan melakukan pembubaran paksa terhadap kelompok atau institusi yang melakukan suatu tindakan diskriminatif, penangkapan pelaku yang melakukan tindakan tersebut, dan beberapa tindakan nyata lainnya.

Upaya satu ini juga bertujuan untuk menghentikan penyebaran berbagai ide negatif dan diskriminatif tentang SARA sehingga tidak berlanjut ke konflik yang lebih besar dan akhirnya menjadi semakin sulit diatasi.

3. Tindakan Kuratif

Langkah pencegahan konflik SARA yang terakhir yang akan Mamikos bahas adalah dengan cara melakukan tindakan kuratif. Kuratif ini dapat dilakukan sebagai upaya untuk menangani akibat (efek) dari konflik SARA.

Tindakan menanggulangi konflik SARA ini dapat berupa pendampingan bagi korban kekerasan atau diskriminatif, melakukan kerjasama perdamaian antar pihak yang berkonflik, dan lain sebagainya.

Hal tersebut bertujuan untuk mencegah konflik yang sama terulang kembali dan agar suasana menjadi lebih kondusif.

Contoh-Contoh Konflik SARA yang Ada di Sekitar Kita

Sudah siap untuk mengetahui apa saja contoh-contoh konflik SARA yang pernah terjadi di Indonesia? Di bagian ini kamu akan menyimak secara lengkap beberapa contoh konflik SARA yang pernah terjadi untuk dijadikan bahan renungan dan pembelajaran.

Berikut ini beberapa contoh konflik SARA yang termasuk ke dalam pelanggaran HAM yang antara lain adalah:

  1. Konflik antar etnis yang terjadi pada 1998 antara etnis pribumi dan Tionghoa,
  2. Konflik antar agama yang terjadi di Ambon pada 1999,
  3. Konflik antar suku, yakni suku dayak dan Madura,
  4. Kerusuhan yang pernah terjadi di Wamena, Papua,
  5. Konflik antarsuku yang terjadi di Sampit pada 2001,
  6. Konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang terjadi di Aceh,
  7. Konflik penyerangan terhadap kelompok Syiah yang terjadi di Madura pada 2012,
  8. Konflik terorisme yang pernah terjadi di Bali,
  9. Konflik antarorganisasi keagamaan masyarakat yang terjadi di Jakarta,
  10. Konflik sosial pengusiran mahasiswa yang terjadi di Yogyakarta.

Beberapa Upaya Menangani Konflik SARA

Terdapat beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk menangani konflik yang semuanya sudah Mamikos rangkum sebagai berikut ini.

a. Lebih mendekatkan Diri pada Tuhan YME

Upaya yang pertama yang bisa dilakukan adalah dengan cara mendekatkan diri pada Tuhan. Kamu perlu memahami bahwa Tuhan menciptakan keberagaman bukan tanpa tujuan. Namun tujuannya juga bukan untuk menjadikannya penyebab konflik hingga terjadi perpecahan.

Keberagaman yang Tuhan ciptakan bertujuan agar manusia dapat saling belajar untuk menerima, menghargai, dan membantu antar sesama tanpa terkecuali.

b. Memahami Hak Warga Negara yakni Mendapat Perlindungan

Indonesia adalah negara hukum yang menjamin akan memberikan perlindungan pada semua rakyatnya dan menjadi bagian hak yang dimiliki sebagai warga negara.

Indonesia juga menjamin warga negaranya terbebas dari tindakan yang bersifat diskriminatif dan mereka berhak untuk mendapat perlindungan dari negara.

c. Saling Menghargai dan Menghormati Satu Sama Lain

Berikut ini merupakan beberapa contoh sikap saling menghargai dan menghormati antar warga negara yakni:

Menghormati dan menghargai mereka yang berlatar belakang suku, budaya, asal daerah, agama, atau golongan yang berbeda.

Bergaul dengan siapa saja tanpa melihat apa latar belakang suku, budaya, agama, dan golongan nya.

Mau mengenal dan mempelajari kebudayaan dan adat dari daerah lain sebagai bagian dari keragaman.

d. Tidak Berprasangka Buruk pada Orang Lain

Pemicu konflik SARA banyak disebabkan atas prasangka buruk pada orang lain yang memiliki perbedaan.

Jika kamu memiliki prasangka buruk, maka kamu akan dengan mudah dipengaruhi atau dihasut untuk melakukan tindakan tercela yang bertentangan dengan Pancasila.

Bahasan mengenai contoh-contoh konflik SARA beserta penyebab dan cara mengatasinya yang sudah Mamikos himpun dan sampaikan pada artikel kali ini harus disudahi dulu sampai di sini.

Semoga saja apa yang sudah kamu baca dan simak pada bahasan contoh-contoh konflik SARA beserta penyebab dan cara mengatasinya di sini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi kamu.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta