80 Contoh Majas Paradoks beserta Pengertian dan Ciri-cirinya

Contoh Majas Paradoks beserta Pengertian dan Ciri-cirinya — Pada pelajaran Bahasa Indonesia, kita sudah pernah mendapatkan materi pelajaran berupa majas.

Majas dikenal sebagai gaya bahasa yang memiliki pesan imajinatif dan kiasan. Jika ditelusuri dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, maka majas adalah cara untuk melukiskan sesuatu dengan cara menyamakannya dengan sesuatu yang lain atau membuat kiasan.

Terdapat beberapa bentuk majas yang sudah pernah kita kenal, yakni majas sindiran, majas penegasan, majas perbandingan, dan terakhir majas pertentangan. Nah, salah satu contoh dari majas pertentangan ini yang kemudian dikenal sebagai majas paradoks.

Mengenali Majas Paradoks

Majas jenis paradoks ini sering sekali ditemui dan digunakan dalam penulisan karya sastra Indonesia.

Di kesempatan ini, Mamikos akan memberikan gambaran mengenai contoh-contoh majas paradoks, pengertian dan seperti apa ciri-cirinya dengan lengkap.

Apabila kamu tidak sabar untuk segera mengetahui info selengkapnya, maka kamu bisa menggulir tulisan ini sampai akhir.

Contoh Majas Paradoks

Sebelum masuk pada penjelasan secara mendalam mengenai contoh majas paradoks, mari pahami terlebih dahulu majas paradoks secara keseluruhan sebelum mengetahui apa saja contoh serta ciri-cirinya.

Berikut ini adalah penjelasan menyeluruh mengenai pengertian majas paradoks yang perlu kamu ketahui terlebih dahulu.

Memahami Pengertian Majas Paradoks

Majas paradoks merupakan sebuah gaya bahasa yang menerangkan sesuatu secara bertentangan atau berkebalikan.

Ada juga pemahaman yang mengatakan bahwa majas paradoks adalah suatu majas yang mengandung ungkapan pernyataan dua hal yang seakan berlawanan, namun keduanya sama-sama benar.

Majas paradoks merupakan salah satu dari bagian dari kategori majas pertentangan sebab isi dari majas tersebut mengandung sesuatu yang bertolak belakang.

Ada dua jenis majas paradoks yang mengandung pemahaman berbeda, di antaranya adalah:

• Terdapat dua konteks berbeda yang berada dalam satu kalimat yang sama, dimana ada dua komponen bertentangan di sana.
• Terdapat dua konteks berbeda yang mengarah pada sebuah kebenaran, dimana ada dua kata berlawanan, namun malah membentuk sebuah kalimat harmonis yang sepadan.