Contoh-contoh Naskah Drama Pendek tentang Sikap Toleransi 2 – 8 Orang

Contoh-contoh Naskah Drama Pendek tentang Sikap Toleransi 2 – 8 Orang — Sebuah drama dapat dengan baik melukiskan sebuah kehidupan hingga watak manusia melalui perbuatan dan tingkah laku yang dipentaskan di hadapan publik.

Biasanya kisah yang diangkat adalah cerita fiktif (bukan sebenarnya) dan bisa juga yang merupakan sebuah fakta dalam realita. Namun sebelum drama tersebut dapat dipentaskan, maka harus ada naskahnya dulu.

Tujuannya supaya para pemain dapat memainkan kalimat atau adegan yang diperlukan dalam drama yang dipentaskan. Yuk, simak beberapa contoh dari naskah drama pendek mengenai sikap toleransi berikut!

Daftar Contoh Naskah Drama Pendek Mengenai Sikap Toleransi

Tujuan dibuatnya sebuah naskah drama tersebut adalah agar nantinya para pemain mengetahui alur cerita, bagaimana harus memainkan tokoh hingga memahami dialog dalam cerita drama tersebut.

Oleh sebab itu, jika kamu hendak mementaskan sebuah drama, meskipun hanya drama pendek, tetap diperlukan sebuah naskah.

Unsur yang Perlu Diperhatikan dalam Sebuah Naskah Drama

freepik.com/author/freepik

Di sini sudah Mamikos rangkum beberapa penjelasan yang bisa kamu pelajari apabila hendak membuat naskah untuk drama.

Unsur-unsur dalam pembuatan naskah drama tersebut perlu kamu perhatikan supaya kamu dapat membuat naskah yang baik, rapi dan runut.

Unsur drama: Alur

Alur menjadi unsur dalam drama yang perlu diperhatikan yang pertama oleh kamu yang hendak membuat sebuah naskah drama.

Sederhananya, alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang akan terjadi dalam drama.

Sebuah alur harus memiliki konflik di awal, perkembangan konflik hingga bagaimana penyelesaian konflik tersebut. Alur juga sering disebut jalan cerita dari awal hingga cerita tersebut berakhir.

Dalam sebuah alur cerita akan dimulai dari pengenalan karakter, konflik hingga bagaimana masalah terpecahkan.

Unsur drama: Penokohan

Penokohan menjadi unsur dalam pembuatan naskah drama yang jangan sampai terlewatkan.

Penokohan dalam drama akan merangkum mulai dari nama tokoh, jenis kelamin, watak hingga di mana lingkungan sosialnya.

Penokohan ini bersifat penting karena akan sangat berpengaruh pada naskah drama.

Penulis harus sudah memutuskan mana tokoh yang sentral, tokoh baik, tokoh penyebab konflik sampai siapa tokoh yang membantu menyelesaikan konflik yang ada.

Unsur drama: Latar

Latar adalah unsur dari naskah drama yang jangan sampai terlupa. Latar akan menjelaskan mengenai keterangan tempat, waktu hingga suasana dalam drama itu sendiri.

Pemilihan latar akan perlu disesuaikan dengan jalan cerita, supaya penonton lebih paham akan alur cerita.

Latar akan menggambarkan keterangan tempat, waktu terjadinya peristiwa hingga suasana dan kondisi dari peristiwa yang terjadi.

Unsur drama: Bahasa

Kamu perlu melakukan penyesuaian bahasa dalam naskah drama dengan penokohan, alur hingga latar yang dipakai.

Bahasa yang digunakan akan mempermudah penonton untuk memahami inti dan jalan cerita dari drama tersebut.

Penulis punya tanggung jawab besar dalam menentukan bahasa yang akan dipakai.

Namun, ketentuan bahasa ini bisa kamu lakukan usai menentukan tema besar dan unsur drama lain seperti yang sudah Mamikos lampirkan sebelumnya.

Kumpulan Contoh Naskah Drama Pendek Mengenai Toleransi

Supaya kamu jauh lebih memahami dan mengenal seperti apa contoh naskah drama pendek tentang sikap toleransi tersebut, maka kamu bisa simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

1. Contoh Naskah Drama Pendek Toleransi Pertama

Judul: Kerja Kelompok Sekolah
Pemain: Angga, Sasi dan Doni (2-3 orang, bisa lebih)
Latar tempat: Halaman rumah Angga

Angga: Teman-teman! Sepertinya besok kita harus melakukan kerja kelompok Bahasa Indonesia. Sebab, tugasnya harus dikumpulkan minggu depan.

Doni: Tak masalah, mari kita kerjakan supaya cepat selesai. Itu juga demi kebaikan kita.

Sasi: Hmmmm.. Hmmmm.. (tampak tak tenang dan langsung berpikir keras)

Doni: Kamu kenapa, Sasi? Kok tidak menjawab ajakan Angga tadi?

Sasi: Hmmmm.. Sebenarnya begini teman-teman, besok sepertinya saya tidak bisa ikut kerja kelompok sebab saya harus merawat kakekku yang sedang sakit. Tidak ada orang di rumah.

Angga: Loh, kok begitu sih Sas? Tadi Doni sudah bilang kalau tugasnya akan lebih baik jika cepat selesai. Kamu juga tahu sendiri kalau menunda pekerjaan itu bakal repot ke belakangnya.

Sasi: Iya, aku tahu Angga. Tapi kakek saya sedang sakit dan saya ingin merawatnya. Di rumah sedang tidak ada orang, karena ibu bapak saya pergi bekerja. Bagaimana kalau kita kerja kelompok besok lusa saja?

Angga: Aku nggak mau! Aku maunya besok, kok. Kalau kamu ngga mau, ya sudah tidak usah ikut sekalian. Kenapa aku harus ikutin kamu? (terlihat marah dan hendak pergi.)

Doni: Hei, Angga! Jangan pergi dulu, kita masih bisa kok mengerjakan tugas kelompok itu besok lusa. Sekarang kan masih hari Selasa, sedangkan tugas harus terkumpul di hari Rabu pekan depan. Jadi, sama sekali tak ada masalah jika kita mengerjakannya ada salahnya kalau kita mengerjakannya hari Kamis.

Angga: T-t-t-tapi, Don, (hendak menyanggah)

Doni: Angga… Kita harus menerapkan sikap toleransi pada teman kita sendiri. Sasi tidak ikut bukan karena alasan yang macam-macam. Sasi bukan anak yang malas. Dia justru tidak dapat ikut karena harus merawat kakeknya yang sedang sakit. Apalagi di rumahnya tidak ada orang sama sekali (menyela perkataan Angga.)

Angga: (berpikir) Hmmmm…, Oke. Baiklah, kalau begitu. Setelah dipikir-pikir, waktunya memang masih cukup panjang. Oke Sasi, kita kerja kelompok hari Kamis saja, ya.

Sasi: Makasih ya Angga, Doni, kalian sudah mau memahami kondisi saya.

Angga: Iya Sasi, sama-sama, maafkan atas perkataanku tadi. Semoga Kakekmu cepat sembuh.

Doni: Nah, kalau begini kan jadi enak dan tidak perlu bertengkar dan berdebat. Bisa saling memahami itu indah, lho.

Dalam drama di atas, kamu dapat melihat mengenai pentingnya sikap toleransi agar tidak saling berselisih paham. Drama tersebut sudah menunjukkan latar tempat hingga penokohan dengan jelas.

Ada Angga sebagai tokoh yang memicu konflik, Sasi sebagai tokoh baik (protagonis) dan Doni sebagai tokoh yang menengahi.

2. Contoh Naskah Drama Pendek Toleransi Kedua

Judul: Membantu ibu saat di rumah
Pemain: Kakak, ayah dan bunda
Latar tempat: Rumah

Kakak: (sibuk bermain playstation)

Bunda: Kak, bisa tolong bunda ambilkan daun bawang di kulkas sebentar? Ini bunda lagi bikin adonan bakwan, tangan bunda kotor.

Kakak: Hmmm… jarak bunda ke kulkas kan dekat, Bun. Aku lagi sibuk main Playstation.

Bunda: Bunda minta tolong sebentar saja, nanti setelah kamu ambilkan daun bawangnya kan kamu bisa lanjut main lagi, Kak.

Kakak: Coba ngomong ke Ayah deh, Bund. Jarak Ayah ke dapur lebih deket daripada aku, Bund. (menolak dan melanjutkan bermain playstation.)

Bunda: Ayah kan lagi sibuk kerja di rumah, Kak. Sebentar saja Kak, tolong bantu bunda.

Ayah: (keluar ruangan kerja, menuju kulkas untuk mengambil daun bawang.)

Bunda: Eh ayah, makasih ya ayah (menerima daun bawang yang disodorkan ayah.)

Ayah: Kak, ayah tahu kamu lagi senang bermain playstation, tetapi kamu jangan lupa kewajiban kamu membantu ibu. Kasihan ibu kerepotan di dapur untuk membuatkan kita makanan.

Kakak: Tapi ayah.. Tadi aku nanggung main PS nya. Terus kan sekarang lagi momen liburan. Aku boleh dong menikmati waktu liburku.

Ayah: Kamu boleh menikmati waktu liburan. Tapi sebagai anggota di keluarga ini, kamu tetap harus menerapkan toleransi. Kamu harus tetap menjalankan kewajiban membantu anggota keluarga yang sedang memerlukan pertolongan.

Kakak: Hmm, iya deh ayah (bangun dan menghampiri Bunda.) Maafin kakak ya, Bun. Lain kali kakak akan lebih menyadari peran dalam keluarga dan membantu bunda.

Dalam drama di atas kamu dapat menyaksikan tentang pentingnya sikap menjaga toleransi di lingkungan keluarga. Drama tersebut juga sudah memuat latar tempat dan penokohan dengan lengkap.

3. Contoh Naskah Drama Pendek Toleransi Ketiga

Judul: Merayakan Hari Besar Keagamaan
Pemain: Michael, Ahmad, Putu dan Gede (bisa melibatkan lebih banyak orang)
Latar tempat: Sekolah

Putu: Eh, Ahmad, bukankah sebentar lagi bulan Ramadan. Apakah sekolah kita akan mengadakan lagi acara pesantren kilat seperti tahun sebelumnya?

Ahmad: Wah, saya belum berdiskusi dengan para pengurus rohis. Tapi mudah-mudahan saja ada, ya.

Gede: Iya, kalau ada pesantren kilat biasanya kita bisa ikut merayakan momen buka puasa meski tidak ikut berpuasa. Saat magrib berkumandang, ada banyak makanan dan minuman yang enak biasa, seperti kolak, jus buah, es campur dan lain-lain.

Michael: Tapi jadinya kan kita pulang terlambat, kan?! Karena kita harus menunggu dulu anak-anak yang berpuasa untuk selesai berbuka, salat, dan kegiatan lainnya.

Putu: Lho, bukannya tidak diwajibkan untuk ikut, ya?! (memasang tampang bingung dan heran.) Pak Guru sudah memperbolehkan kita yang bukan Islam untuk pulang lebih dulu. Pilihan kita sendiri mau ikut menemani teman-teman muslim buka puasa dan kegiatan pesantren kilatnya.

Gede: Apa yang diucapkan Putu tadi ada benarnya lho, Michael. Kita yang bukan Islam tidak diwajibkan untuk ikut merayakan momen buka puasa hingga pesantren kilat. Kamu bisa pulang begitu kegiatan ekstrakurikuler selesai.

Michael: Iya tetap saja, teman-temanku yang lain jadi ikut stay di sekolah. Aku jadi nggak ada kawan pulang. Mau tak mau kan aku juga ikut tinggal di sekolah.

Gede: Michael, tidak ada yang memaksa kamu untuk tinggal di sekolah. Bukan salah temen-temen muslim kita yang sedang melakukan ibadah juga. Kamu tinggal di sekolah itu murni keputusan kamu, bukan karena teman-teman muslim yang sedang menjalankan ibadah mereka.

Putu: Kamu harus menjaga tenggang rasa dan toleransi, Michael. Karena apa yang barusan kamu ucapkan itu pasti membuat hati Ahmad dan teman-teman muslim lainnya bersedih.

Michael: (menyadari kesalahan) Iya juga, ya. Maaf ya, Ahmad. Saya tidak bermaksud melukai kamu dengan ucapan saya tadi.

Ahmad: Tidak apa-apa Michael, santai saja.

Dalam drama di atas kamu bisa melihat betapa penting dan wajibnya dalam menjaga sikap tenggang rasa dan toleransi.

Dalam drama di atas kamu juga bisa melihat latar dan penokohan dengan sangat jelas.

Penutup

Demikianlah contoh naskah drama pendek tentang toleransi yang dapat Mamikos sampaikan di artikel kali ini.

Kamu bisa menyampaikan lagi apa yang diulas oleh Mamikos kali ini melalui postingan media sosial agar teman, sahabat, maupun pengikut kamu di media sosial dapat mengetahui juga informasinya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta