4 Contoh Diakronik dan Sinkronik dalam Kehidupan Sehari-hari beserta Penjelasannya

4 Contoh Diakronik dan Sinkronik dalam Kehidupan Sehari-hari beserta Penjelasannya – Ketika mempelajari Sejarah, kita akan diajarkan untuk menerapkan cara berpikir diakronik dan sinkronik.

Adanya dua konsep berpikir ini akan membuat sejarah dapat memberikan gambaran yang utuh, tentang sebuah peristiwa atau perjalanan sejarah dari tinjauan aspek tertentu.

Lantas, bagaimana contoh penerapan cara berpikir diakronik dan sinkronik dalam kehidupan sehari-hari? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel berikut.

Berikut Contoh Diakronik dan Sinkronik dalam Kehidupan Sehari-hari

unsplash.com/sarah_noltner

Tahukah
kamu bahwa cara berpikir diakronik dan sinkronik itu penting untuk kamu
memahami peristiwa-peristiwa pada masa lampau dan peristiwa yang sedang terjadi
belakangan ini.

Kenapa penting? Karena jika kamu sudah bisa menerapkan kedua cara berpikir tersebut, maka kamu bisa menangkal berita-berita hoax.

Selain itu, kamu juga dapat dengan mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang datang ke kamu, baik dari guru, orangtua teman-teman, dan lingkungan sekitar kamu.

Lalu, apa sih pengertian, ciri, serta contoh cara berpikir diakronik dan sinkronik dalam kehidupan sehari-hari? Kita bahas satu per satu di artikel ini, ya!

Apa
itu Diakronik dan Sinkronik?

Sebelum
melihat contoh cara berpikir diakronik dan sinkronik, mari kita mulai
pembahasan artikel ini dengan melihat terlebih dahulu pengertian dari diakronik
dan sinkronik.

Pengertian
Diakronik

Secara etimologis, kata ‘Diakronik’ berasal dari Bahasa Yunani yaitu ‘Dia’ yang berarti ‘melalui’ atau ‘melampaui’, dan ‘chronicus’ yang berarti ‘waktu’.

Nah, diakronik di sini bisa diartikan sebagai memanjang dalam waktu, namun terbatas pada ruang.

Diakronik
ini merupakan suatu cara untuk berpikir secara runtut (kronologis) di dalam
menganalisis atau meneliti sesuatu hal tertentu.

Dalam sejarah, cara berpikir diakronik disebut juga berpikir secara kronologis.

Maksud dari kronologis ini adalah suatu catatan mengenai peristiwa ataupun kejadian tersebut secara runtut berdasarkan dengan waktu kejadian peristiwa yang dicatat tersebut.

Melalui
cara berpikir ini, kita akan diajak menelusuri dan menganalisa peristiwa
berdasarkan jam, hari, minggu, bulan, atau tahun.

Pengertian
Sinkronik

Berbeda dari konsep diakronik yang memandang sejarah dalam pembabakan umum, baik itu dari periode atau kronologi peristiwa.

Cara berpikir sinkronik merupakan pembahasan sejarah pada suatu peristiwa atau kejadian secara mendalam dan spesifik.

Secara etimologis, ‘sinkronik’ juga berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘syn’ yang berarti ‘dengan’, dan ‘chronos’ yang berarti waktu.

Singkatnya, sinkronik berhubungan dengan suatu peristiwa tertentu yang terjadi pada suatu masa dalam sejarah.

Cara
berpikir sinkronik lebih mengutamakan keluasan ruang, tapi tidak terlalu
memikirkan dimensi waktunya. Melalui konsep ini, kita dapat menganalisa suatu
peristiwa sejarah tertentu pada waktu tertentu.

Misalnya, penggambaran sosial dan politik Indonesia yang terjadi ketika reformasi 1998.

Di sini, peristiwa sejarah digambarkan hanya analisis struktur dan fungsi sosial dan politik di tahun 1998 saja.

Berangkat dari situ akan dijelaskan apa yang terjadi pada Indonesia di tahun 1998.

Menjelaskan tokoh-tokoh yang terlibat, daftar daerah mana saja peristiwa reformasi terjadi, dan bagaimana dampak reformasi bagi pemerintahan serta masyarakat Indonesia.

Jadi, cara berpikir ini hanya berfokusnya pada peristiwa, bukan urutan waktunya.

Seringkali, sinkronik digunakan dalam ilmu sosial, seperti sosiologi, politik, antropologi, ekonomi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya.

Meski begitu, baik ilmu sejarah maupun ilmu sosial saling berkaitan. Ada kalanya ketika ingin meneliti sejarah, kamu bisa menggunakan ilmu sosial, begitupun sebaliknya.

Ciri-ciri
Konsep
Diakronik dan Sinkronik

Supaya kamu semakin paham tentang cara berpikir diakronik dan sinkronik, kamu juga perlu tahu nih, ciri-ciri dari kedua konsep berpikir tersebut.

Simak ulasan berikut untuk mendapatkan penjelasannya.

Ciri-ciri
Diakronik

Secara
garis besar ada 3 ciri dari cara berpikir diakronik, antara lain:

a)
Memanjang dalam waktu dan menyempit dalam ruang

Kamu
tinggal mengingat saja jika diakronik itu fokusnya pada waktu. Maka dari itu,
cara berpikir diakronik lebih mengutamakan urutan waktu dan tidak terlalu
memperhatikan keluasan ruang.

b)
Bersifat kronologis atau fokus pada urutan waktu kejadian

Artinya, kronologis digunakan untuk menempatkan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya secara berurutan.

Nah, kronologi ini punya kebalikan, yakni anakronik. Anakronik berarti menempatkan objek, tokoh, peristiwa, atau kebiasaan yang tidak sesuai dengan urutan waktunya.

c)
Bersifat vertikal

Coba kamu bayangkan garis vertikal yang tegak lurus, atau lebih mudahnya kamu bisa membayangkan pohon kelapa yang batangnya lurus banget dan tidak punya cabang.

Nah, perumpamaan pohon kelapa itu hampir mirip seperti ciri-ciri vertikal dari cara berpikir diakronik.

Maksudnya, dalam hal ini, alur waktu berjalan lurus saja tanpa ada penjelasan yang lebih luas.

Ciri-ciri
Sinkronik

Jika cara berpikir diakronik punya ciri-ciri, cara berpikir sinkronik juga punya cirinya tersendiri.

Berikut adalah ciri-cirinya.

a)
Memanjang dalam ruang dan menyempit dalam waktu

Kebalikan dari cara diakronik yang memanjang dalam waktu tapi menyempit dalam ruang.

Jika dalam cara berpikir sinkronik, cirinya adalah memanjang dalam ruang dan menyempit dalam waktu.

Maksudnya adalah aspek ruang menjadi poin penting yang menjadi fokus pembahasan suatu peristiwa.

Dalam cara berpikir sinkronik akan dibahas sebuah peristiwa secara runtut dan mendetail.

b)
Mengkaji waktu tertentu

Ciri
lainnya dari cara berpikir sinkronik adalah mengkaji waktu tertentu. Jadi,
sinkronik hanya fokus mengkaji pada satu waktu tertentu saja guna mendalami
peristiwa sejarah.

c)
Bersifat horizontal

Terakhir, cara berpikir sinkronik bersifat horizontal. Dalam hal ini, sinkronik melihat peristiwa sejarah pada ruang yang lebih luas dalam berbagai aspek, seperti aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

Contoh Diakronik dan Sinkronik dalam Kehidupan Sehari-hari

Gimana? Udah makin kebayang tentang cara-cara berpikir diakronik dan sinkronik ini?

Biar makin kebayang, berikut adalah contoh cara berpikir diakronik dan sinkronik dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh
Diakronik 1: Peran perempuan dalam kehidupan masyarakat

Contoh diakronik yang satu ini adalah melihat adanya peran perempuan dari masa ke masa, khususnya dalam posisi sosial.

Dulunya, perempuan tidak dapat dengan mudah memperoleh pendidikan karena hanya kalangan-kalangan tertentu saja yang bisa mendapatkannya.

Namun, pada saat ini peran perempuan sudah terlihat tidak seperti pada masa dulu.

Nyatanya, kini perempuan sudah bisa masuk dalam ranah politik, sosial dan kelembagaan lainnya.

Contoh
Diakronik 2: Kegiatan belajar mengajar

Kegiatan belajar mengajar merupakan proses belajar yang dilakukan antara guru dengan peserta didik untuk memperoleh hasil belajar tertentu, yakni berupa pemahaman suatu materi.

Hal ini juga termasuk dari proses diakronik karena memikirkan hal secara lebih mendalam dan berlangsung selama seumur hidup.

Mengingat belajar adalah salah satu hal yang tidak hanya bisa dilakukan dibangku sekolah, melainkan juga di kehidupan sehari-hari.

Contoh
Sinkronik 1: Mengerjakan tugas dari guru

Mengerjakan tugas atau PR dari guru merupakan suatu hal yang memiliki batas waktunya. Sehingga, contoh ini masuk dalam proses sinkronik.

Selain itu, ketika mengerjakan tugas itu sendiri juga akan dijabarkan secara lengkap.

Ini artinya,  pada proses tersebut memerlukan pemikiran yang mendalam dengan batasan waktu karena tugas tersebut karena harus segera dikumpulkan agar bisa memperoleh nilai dari guru.

Contoh
Sinkronik 2: Berolahraga untuk persiapan pertandingan

Melakukan
olahraga secara rutin sebelum pertandingan dimulai juga merupakan salah satu
contoh proses sinkronik. Mengingat proses latihan ini harus dilakukan dalam
jangka waktu tertentu.

Jika
seseorang semakin giat berlatih maka pertandingan nantinya akan lebih mudah
dihadapi karena sudah memiliki pengalaman dan kemampuan yang maksimal.

Nah, di atas tadi adalah contoh diakronik dan sinkronik dalam kehidupan sehari-hari yang bisa Mamikos jabarkan.

Semoga informasi di atas bermanfaat ya untuk kamu dalam memahami kedua konsep berpikir ini.

Jika kamu ingin mengulik materi edukasi lainnya, silahkan kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.

FAQ

Apa saja contoh dari diakronik?

Contoh Diakronik 1: Peran perempuan dalam kehidupan masyarakat
Contoh Diakronik 2: Kegiatan belajar mengajar

Apa saja contoh peristiwa sinkronik?

Contoh peristiwa sinkronik: Pembacaan teks proklamasi 1945 dan penculikan pahlawan dalam G30S/PKI

Apa saja contoh cara berpikir sinkronik?

Contoh cara berpikir sinkronik:
1. Mempelajari sejarah masa lalu.
2. Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola, gejala, dan karakter.

Apa perbedaan diakronik dan sinkronik?

Perbedaan diakronik dan sinkronik, yaitu diakronik merupakan suatu cara untuk berpikir secara runtut (kronologis) di dalam menganalisis atau meneliti sesuatu hal tertentu. Sedangkan, cara berpikir sinkronik merupakan pembahasan sejarah pada suatu peristiwa atau kejadian secara mendalam dan spesifik.

Apa ciri-ciri berpikir sinkronik?

a) Memanjang dalam ruang dan menyempit dalam Waktu
b) Mengkaji waktu tertentu
c) Bersifat horizontal


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta