Contoh Diferensiasi Konten, Proses, dan Produk pada Kurikulum Merdeka beserta Penjelasannya

Contoh Diferensiasi Konten, Proses, dan Produk pada Kurikulum Merdeka beserta Penjelasannya — Masing-masing dari peserta didik punya kebutuhan yang beragam satu sama lainnya. Karena, tiap pribadi siswa itu unik dan menarik.

Proses pembelajaran haruslah bermakna bagi setiap siswa yang hadir di kelas. Dan, untuk mencapai hal tersebut, guru perlu paham betul seperti apa karakteristik setiap siswa yang ada di kelasnya.

Penjelasan dan Contoh Diferensiasi Konten, Proses, dan Produk

freepik.com/Freepik

Dari apa yang disampaikan di atas, maka dapat disimpulkan guru memiliki tugas untuk dapat menciptakan kesempatan belajar yang sesuai dan relevan bagi setiap siswanya.

Hanya saja pada saat ini, pendekatan pembelajaran yang memperhatikan betul adanya perbedaan di antara siswa masih kurang dilakukan.

Masih banyak guru lebih memilih pendekatan seragam meskipun guru tersebut dihadapkan pada keragaman karakteristik para peserta didik yang ada di dalam kelasnya.

Kurikulum Merdeka Belajar bisa dibilang adalah terobosan penting dalam dunia pendidikan Indonesia yang punya tujuan untuk memberikan kebebasan kepada siswa dalam menentukan jalur pendidikan mereka sendiri.

Dan, salah satu aspek kunci dari penerapan pembelajaran Kurikulum Merdeka adanya pembelajaran berdiferensiasi yang mengakui dan menghargai perbedaan setiap karakteristik peserta didik.

Mengenal yang Dimaksud Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan suatu pendekatan instruksional yang mana guru akan melakukan berbagai metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan setiap peserta didik yang berbeda-beda karakteristiknya.

Kebutuhan yang dimaksud di sini mencakup pengetahuan, gaya belajar, minat, serta pemahaman terhadap mata pelajaran yang diajarkan di dalam kelas.

Prinsip dasar dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi adalah memastikan bahwa setiap peserta didik di dalam kelas mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan tingkat pengetahuan dan keunikan mereka masing-masing.

Salah satu tujuan utama dari penerapan pembelajaran berdiferensiasi adalah menciptakan kesetaraan belajar bagi semua siswa tanpa terkecuali. Sehingga tidak ada lagi kesenjangan belajar antara siswa yang berprestasi maupun yang tidak.

Sederhananya, pembelajaran berdiferensiasi sengaja dirancang untuk membuat siswa merasa tertantang dan terlibat dalam proses belajar yang mereka hadapi.

Konsep Pembelajaran Berdiferensiasi

Konsep pembelajaran berdiferensiasi mencakup ke dalam tiga jenis utama, yakni diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk.

Diferensiasi konten akan berfokus pada perbedaan materi pembelajaran yang nantinya disesuaikan dengan tingkat kesiapan belajar, minat, atau gaya belajar dari siswa yang bersangkutan.

Kemudian, dalam diferensiasi proses akan melibatkan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa, misalnya saja pemberian pertanyaan panduan atau penggunaan pengelompokan yang lebih fleksibel.

Dan, pada diferensiasi produk mengacu pada variasi tugas atau produk yang nantinya diberikan kepada siswa sesuai dengan minat atau kemampuan mereka masing-masing.

Keberhasilan dari penerapan pembelajaran berdiferensiasi dapat terlihat dalam proses dan hasil pembelajarannya. Termasuk apakah ada peningkatan keterampilan siswa serta perasaan nyaman dan kesuksesan dari proses belajar yang mereka jalani.

Ciri-ciri Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi

Berikut ini adalah penjelasan dari ciri-ciri pembelajaran yang menerapkan metode berdiferensiasi yang perlu kamu pahami.

1. Pengajaran yang berlandaskan fleksibilitas

Pengajaran dan penilaian dalam metode pembelajaran berdiferensiasi menuntut yang namanya fleksibilitas. Guru harus mampu untuk selalu menyesuaikan metode pengajaran, materi, dan penilaiannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dari siswa yang diajarnya.

Fleksibilitas yang dimaksud mencakup pada penggunaan berbagai sumber daya, termasuk bahan ajarnya, teknologi yang digunakan, maupun dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung.

2. Pengelompokan berdasarkan kebutuhan siswa

Metode berdiferensiasi harus mengelompokan siswa sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Guru dapat membentuk sebuah kelompok kecil dengan siswa yang memiliki tingkat pemahaman yang serupa.

Atau, bisa juga membuat sebuah kelompok terpisah untuk siswa yang membutuhkan bantuan tambahan yang berbeda. Hal ini memungkinkan siswa belajar dengan teman sebaya mereka dan mendapatkan dukungan sesuai yang sepatutnya mereka dapatkan.

3. Penilaian yang formatif

Pada penerapan pembelajaran berdiferensiasi akan menggunakan penilaian formatif secara kontinu. Guru akan secara aktif memantau kemajuan siswa di kelas, memberikan mereka umpan balik tepat waktu, serta menyesuaikan bagaimana strategi pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan.

Dengan penilaian formatif, siswa bersangkutan dapat mengevaluasi posisi mereka, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta mengembangkan strategi belajar yang jauh lebih efektif di masa mendatang.

4. Tantangan bagi siswa yang sesuai

Metode berdiferensiasi juga akan memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan dan minat dari siswa.

Guru harus dapat menyesuaikan kurikulum serta aktivitas belajar untuk menantang siswa yang lebih mampu serta memberikan dukungan bagi siswa yang memerlukan bantuan tambahan.

5. Keterlibatan aktif dari siswa

Pembelajaran berdiferensiasi akan mendorong keterlibatan aktif para siswa dalam proses belajar di dalam kelas. Guru berkewajiban untuk menciptakan lingkungan kolaboratif di mana siswa dapat bekerja sama, berkomunikasi, serta berbagi ide mereka.

Siswa juga harus diberikan kesempatan untuk bertanya, menyampaikan pendapat, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait pembelajaran yang mereka jalani.

Metode Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Kurikulum Merdeka

Di sini Mamikos sudah rangkum penjelasan dan contoh diferensiasi pada kurikulum merdeka. Metode pembelajarannya akan dibedakan ke dalam empat aspek, di antaranya adalah:

1. Konten

Konten akan mengacu pada materi pembelajaran yang dilakukan. Siswa mempunyai tingkat pengetahuan yang beragam satu sama lain terhadap suatu mata pelajaran.

Beberapa mungkin belum memiliki pengetahuan sebelumnya, sementara siswa yang lain mungkin sudah menguasainya sebagian.

Dengan memperhitungkan pengetahuan dan gaya belajar dari siswa, guru pun akan terbantu untuk mengembangkan berbagai konten dan bahan ajar yang sesuai pada siswanya.

2. Proses

Proses akan berkaitan dengan bagaimana cara guru memberikan instruksi kepada siswa yang diajarnya. Penilaian kontinu selama pembelajaran membantu guru memahami apakah siswa tersebut telah belajar dengan baik atau belum.

3. Produk

Produk akan mencakup metode penilaian yang digunakan guru untuk mengetahui bagaimana tingkat penguasaan materi oleh siswa tersebut.

Metode penilaian terbaik adalah yang sesuai dengan minat intelektual serta gaya belajar dari masing-masing siswa.

Pendekatan diferensiasi produk akan memberikan siswa pilihan untuk menunjukkan seperti apa pemahaman mereka secara individual.

4. Lingkungan belajar

Lingkungan belajar memengaruhi hasil pembelajaran dari siswa di dalam kelas. Lingkungan kondusif tentu dapat meningkatkan proses pembelajaran, sementara lingkungan yang bising dapat mengganggu konsentrasi belajar.

Desain ruang kelas harus selalu mendukung kerja kelompok dan individu, serta faktor lingkungan seperti pencahayaan, suasana, dan pengaturan ruangan juga harus selalu diperhatikan dengan baik.

Begini Perbedaan Diferensiasi Konten, Proses, dan Produk

Setelah membaca uraian contoh diferensiasi konten, proses, dan produk di atas, mari simak apa saja yang menjadi perbedaan diferensiasi konten, proses dan produk tersebut di bawah ini:

1. Pada Fokusnya

Konten proses berfokus pada metode yang digunakan untuk melakukan suatu tindakan atau mencapai tujuan. Sementara konten produk akan berfokus pada hasil akhir dari tindakan atau proses tersebut.

2. Pada Tujuannya

Konten proses akan lebih terkait dengan berbagai langkah atau strategi yang diterapkan dalam menjalankan suatu aktivitas.

Sedangkan konten produk akan lebih terkait dengan hasil yang dapat diamati atau diproduksi dari proses yang berjalan.

3. Pada Peran Pentingnya

Peran penting pada konten proses adalah untuk memahami cara-cara yang digunakan untuk mencapai hasil. Sementara pada konten produk untuk menunjukkan hasil nyata dari usaha atau kegiatan.

Dengan memahami perbedaan diferensiasi konten proses dan produk ini, guru menjadi lebih terbantu dalam merencanakan, mengelola, atau mengevaluasi aktivitas pembelajaran siswa dengan lebih baik.

Manfaat Pembelajaran Berdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka

Beberapa keuntungan dari menerapkan pembelajaran berdiferensiasi bagi siswa, di antaranya adalah:

1. Pertumbuhan yang seragam bagi semua siswa

Tujuan dari pembelajaran berdiferensiasi adalah mendukung perkembangan setiap siswa dalam proses belajar mereka selama di dalam kelas.

Hal ini memungkinkan guru untuk menjangkau dan memengaruhi setiap siswa sesuai dengan tingkat, kemampuan, dan potensi mereka masing-masing.

2. Pembelajaran yang lebih menyenangkan

Di saat guru menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa, proses belajar akan menjadi lebih menyenangkan bagi siswa tersebut.

3. Pembelajaran dalam kelas yang dipersonalisasi

Fokus dari pembelajaran berdiferensiasi adalah membantu siswa memahami dan menggali potensi serta kemampuan mereka sebagai individu.

Guru harus mampu mengembangkan pembelajaran berdasarkan tingkat pengetahuan, preferensi belajar, serta minat dari masing-masing siswa.

Akhir

Setelah membaca dengan saksama uraian dan penjelasan contoh diferensiasi konten, proses, dan produk pada kurikulum merdeka di atas, Mamikos harapkan kamu jadi semakin mengerti mengenai hal tersebut.

Jangan ragu untuk membagikan ulang info contoh diferensiasi konten, proses, dan produk pada kurikulum merdeka yang sudah Mamikos rangkum pada artikel kali ini.

FAQ

Jelaskan apa itu diferensiasi konten, proses, atau produk?

Diferensiasi konten, proses, dan produk merupakan salah satu strategi pembelajaran yang akan menyesuaikan dengan kemampuan, minat, dan kebutuhan dari peserta didik. Dengan begitu, materi, kegiatan, dan hasil belajar dari siswa dapat lebih relevan.

Sebutkan apa saja contoh diferensiasi konten?

Hal ini dapat mencakup menyediakan materi tambahan, memodifikasi tingkat kesulitan, atau menggunakan sumber daya yang berbeda sesuai dengan kebutuhan tiap individu. Contoh diferensiasi konten antara lain adalah menyediakan bahan bacaan dengan tingkat kesulitan yang berbeda satu sama lain.

Contoh diferensiasi proses apa saja sebutkan?

Berikut ini adalah penjelasan beberapa contoh diferensiasi proses, di antaranya adalah Kegiatan Berjenjang, Penggunaan Kelompok Belajar, Penggunaan Teknologi Pendidikan, Proyek Pilihan, Penilaian Formatif yang Berkelanjutan, dan Pembelajaran Berbasis Masalah.

Apa yang dimaksud diferensiasi produk dan sebutkan contohnya?

Diferensiasi produk merupakan suatu strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produk yang berbeda dari produk pesaing. Misalnya untuk sabun mandi, pembedaan dapat dilakukan berdasarkan merek, ukuran, warna, bau, atau kemasan.

Bagaimana cara untuk mengetahui diferensiasi konten?

Untuk mengetahui diferensiasi konten, kamu perlu paham dulu apa tujuan diferensiasi. Kemudian identifikasi audiens, analisa konten yang ada, tentukan area diferensiasi, buat konten yang diferensiasi, menguji dan mengevaluasi, serta melakukan iterasi dan perbaikan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta