Kumpulan Contoh Dongeng Legenda Singkat di Indonesia, Cerita Rakyat Nusantara!
Kumpulan Contoh Dongeng Legenda Singkat di Indonesia, Cerita Rakyat Nusantara! – Sebagian besar masyarakat Indonesia percaya bahwa asal-usul suatu tempat berkaitan dengan peristiwa besar yang terjadi di masa lalu.
Kisah atau cerita mengenai asal-usul suatu tempat ini sering disebut dengan legenda. Di Indonesia banyak sekali legenda yang populer di kalangan masyarakat.
Pesan Moral di Dalam Legenda
Daftar Isi
Daftar Isi
Meski banyak yang menyangkal kebenaran tentang legenda tersebut. Namun, setidaknya ada pesan moral yang tersimpan di dalam legenda tersebut.
Melalui pesan moral yang tersimpan dalam legenda-legenda tadi. Diharapkan dapat membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
Supaya kamu dapat memahami cerita yang termasuk legenda, kamu dapat memperhatikan dalam contoh-contoh di bawah ini
Contoh Dongeng Legenda 1
1. Legenda Danau Lipan
Pada zaman dahulu kala, daerah Muara Kaman merupakan sebuah lautan yang di pesisirnya terdapat sebuah kerajaan besar.
Kerajaan tersebut selain memiliki pelabuhan besar dan maju di masanya. Juga memiliki seorang putri yang sangat cantik jelita.
Kecantikan putri dari kerajaan Muara Kaman ini terkenal hingga ke berbagai penjuru negara. Sang putri yang bernama Putri Aji.
Sang Putri Aji ini memiliki kulit yang sangat putih. Saking putihnya sampai membuat sang putri mendapat julukan berdarah putih.
Sang putri memiliki kegemaran minum air pinang yang berwarna merah. Ketika meminum air pinang tampaklah air pinang yang melewati tenggorokannya.
Suatu ketika, kecantikan Putri Aji ini terdengar oleh seorang raja yang bertahta di Tiongkok. Sang raja Tiongkok ini sangat berhasrat untuk memperistri Putri Aji.
Maka dari itu setelah mempersiapkan puluhan ribu pasukannya, sang raja berangkat ke kerajaan Muara Kaman untuk melamar Putri Aji.
Sesampainya di kerajaan Muara Kaman, sang raja Tiongkok tadi disambut dengan baik. Selain disambut dengan makanan dan minuman yang lezat. Sang raja beserta rombongan disambut dengan tari-tarian yang indah.
Ketika pesta jamuan sedang berlangsung Putri Aji melihat cara makan raja tiongkok yang tidak biasa.
Sang raja memakan makanannya langsung dari mangkok tanpa memakai tangan atau sendok.
Melihat cara makan sang raja yang tak biasa ini membuat Putri Aji jijik. Makanya ketika sang raja mengatakan niatnya untuk menjadikan Putri Aji sebagai istrinya.
Putri Aji menolak lamaran tersebut dengan tegas. Sayangnya, penolakan ini berujung pada perang antara kerajaan Muara Kaman dan pasukan raja Tiongkok.
Peperangan yang tidak seimbang ini membuat banyak kerajaan Muara Kaman yang gugur. Pada suatu waktu, ketika jumlah prajurit tinggal beberapa ratus. Putri Aji segera membaca mantra peninggalan leluhurnya.
Putri Aji mengambil beberapa lembar daun sirih dan memakannya. Sembari mengunyah daun sirih. Putri Aji merapal sebuah mantra.
Setelah mantra selesai dirapal, kemudian kunyahan sirih itu disemburkannya. Anehnya potongan sirih ini berubah menjadi lipan yang ganas dan bertambah banyak.
Lipan yang mulanya hanya belasan berubah menjadi jutaan. Lipan-lipan ini menyerang pasukan tiongkok hingga tewas.
Banyaknya prajurit yang tewas membuat raja tiongkok mundur dari peperangan. Sang raja yang telah kehilangan banyak pasukan karena serangan lipan berniat melarikan diri.
Sayangnya, saat raja sudah berhasil memasuki kapalnya. Ada ribuan ekor lipan yang turut masuk ke kapal sang raja.
Ribuan lipan itu tak hanya membunuh sang raja, tetapi juga menenggelamkan kapal sang raja dari tiongkok tersebut.
Beberapa saat setelah tenggelamnya sang raja beserta kapalnya. Tiba-tiba muncul sebuah daratan baru. Di dekat daratan ini terdapat sebuah tempat yang mirip danau.
Untuk mengenang peristiwa tersebut lantas tempat yang mirip dengan danau ini diberi nama danau lipan.
Contoh Dongeng Legenda 2
2. Kecerdikan La Dana
Pada zaman dahulu hiduplah seorang lelaki bernama La Dana. Suatu hari La Dana bersama beberapa orang temannya diundang untuk menghadiri sebuah pesta kematian.
Di masyarakat Tana Toraja terdapat sebuah kebiasaan bahwa setiap tamu yang menghadiri pesta kematian akan mendapat daging kerbau.
Pada saat pesta tersebut La Dana mendapat bagian kaki belakang dari kerbau. Sementara kawannya yang ikut hadir dalam pesta kematian tersebut mendapat hampir seluruh bagian kerbau itu kecuali bagian kaki belakang.
Kemudian La Dana mengajukan usulan kepada temannya untuk menggabungkan daging-daging bagian yang didapatnya dan kemudian menukarkannya dengan seekor kerbau yang masih hidup.
Alasannya mereka melakukan hal tersebut karena mereka ingin memiliki seekor kerbau yang gemuk sebelum disembelih. Beruntungnya usulan tersebut disetujui oleh yang punya hajatan.
Sang pemilik hajatan memberikan kerbau hidup kepada La Dana dan sahabatnya. karena tidak tahu cara memelihara kerbau yang benar.
Maka sang sahabat meminta agar La Dana merawat kerbau tersebut. Beberapa minggu setelah kejadian itu sang sahabat setiap hari datang ke rumah La Dana untuk meminta agar kerbau yang dipelihara La Dana segera disembelih.
La Dana selalu mengelak apabila sang sahabat meminta kerbau yang dipeliharanya disembelih dan dibagi dagingnya. Karena merasa jengkel, La Dana terus mengelak. Akhirnya sang sahabat tak pernah datang menemui La Dana lagi.
Contoh Dongeng Legenda 3
3. Legenda Gunung Kelud
Pada zaman dahulu di daerah Kediri hidup seorang putri yang sangat cantik jelita. Putri tersebut bernama Dewi Kili Suci .
Kecantikan sang dewi telah membuat banyak pangeran dan raja jatuh hati padanya, namun tak ada satu orang pun pangeran atau raja yang berhasil meluluhkan hati sang putri.
Suatu hari kerajaan kediri mendapat tamu dua orang raja yang tak biasa. Satu berkepala kerbau, sementara satunya lagi berkepala sapi.
Raja yang berkepala kerbau bernama Mahesa Sura. Sementara yang berkepala lembu bernama Lembu Sura.
Keduanya dikenal sangat sakti. Sang putri yang sudah tahu niatan kedua raja tersebut segera mengajukan sebuah permintaan.
“Jika kalian ingin menjadikanku sebagai seorang istri. Maka kalian harus dapat membuatkanku sebuah sumur di puncak gunung Kelud hanya dalam waktu malam saja,” pinta Dewi Kili Suci.
Setelah mendengar permintaan sang dewi. Kedua raja tersebut segera bergegas naik ke puncak gunung kelud.
Setelah sampai di puncak gunung kelud. Kedua raja itu segera mengeluarkan kesaktiannya.
Bersamaan dengan dimulainya kedua raja ini melakukan penggalian di puncak gunung kelud. Dewi Kili Suci segera menyiapkan pasukannya. Setelah pasukan siap. Sang dewi memimpin pasukannya naik ke gunung kelud.
Ketika hampir mencapai puncak. Sang putri meminta agar pasukannya sembunyi di balik bebatuan bekas galian Mahesa Sura dan Lembu Sura.
Saat hampir tengah malam sumur yang digali Mahesa Sura dan Lembu Sura sudah jadi. Kedua raja ini tentu senang bukan kepalang. Sebab, sebentar lagi akan memiliki istri yang sangat jelita.
Setelah selesai melakukan penggalian. Keduanya kembali ke puncak. Begitu sampai di puncak keduanya bertemu Dewi Kili Suci.
Saat bertemu itulah Mahesa Sura dan Lembu Sura menagih janji Dewi Kili Suci. Sayangnya, sang dewi mengelak karena merasa sumur yang dibuat Mahesa Sura dan Lembu Sura masih kurang dalam.
Sebab, merasa tak ingin mengecewakan dan gagal dalam memenuhi permintaan perempuan cantik yang akan dijadikannya istri.
Kedua raja tadi turun ke dasar sumur lagi. Begitu kedua raja sampai di dasar sumur, Dewi Kili Suci meinta kepada para anak buahnya untuk menimbun sumur tersebut.
Selain itu sang dewi juga meminta agar prajuritnya menghujani kedua raja yang di dasar sumur itu dengan beraneka senjata.
Ratusan batu raksasa dan berbagai senjata yang dihujamkan ke dasar sumur membuat kedua raja itu tewas seketika.
Hanya dalam waktu sekejap sumur yang digali oleh Lembu Sura dan Mahesa Sura sudah terurug sempurna.
Ketika sang dewi dan para pengikutnya merayakan kemenangannya. Tiba-tiba terdengar suara menggelegar di angkasa.
Suara itu adalah suara Mahesa Sura dan Lembu Sura yang tidak terima dengan perbuatan sang dewi dan pengikutnya.
“Aku tidak terima dengan perbuatan kalian. suatu hari nanti daerah Kediri akan menjadi sungai, daerah Blitar akan menjadi latar (tanah yang lapang), dan daerah Tulungagung akan menjadi kedung (telaga) itulah sumpahku.”
Selang beberapa tahun kemudian, gunung kelud sering meletus dengan dahsyat. Konon letusan itu merupakan luapan amarah dari Mahesa Sura dan Lembu Sura yang tidak terima cintanya ditolak oleh Dewi Kili Suci.
Penutup
Demikianlah contoh deongeng legenda populer di Indonesia. Semoga dengan mencermati contoh dongen legenda ini dapat membuatmu lebih menghargai budaya yang dimiliki bangsa kita.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: