Contoh Ekosistem Akuatik beserta Ciri-ciri dan Penjelasannya Lengkap dalam Ilmu Biologi

Contoh Ekosistem Akuatik beserta Ciri-ciri dan Penjelasannya Lengkap dalam Ilmu Biologi – Hubungan timbal balik antara berbagai jenis makhluk hidup dan lingkungannya disebut dengan ekosistem.

Salah satu dari berbagai jenis ekosistem yang akan Mamikos bahas kali ini adalah akuatik atau air dan merupakan ekosistem yang paling banyak di bumi.

Seperti apa sih contoh ekosistem akuatik dan ciri yang membedakannya dari hubungan makhluk hidup dengan lingkungan lainnya?

Ekosistem Akuatik: Air Tawar dan Air Laut

Canva/@gorsh13

Secara keseluruhan, pengertian ekosistem akuatik adalah ekosistem di dalam air yang termasuk di dalamnya berbagai jenis habitat air seperti sungai, danau, rawa, lautan, dan terumbu karang.

Di dalam ekosistem akuatik terdapat interaksi antara organisme hidup yang disebut dengan biotik dan lingkungan air atau abiotik. Interaksi tersebut meliputi suhu, pH, kadar oksigen, dan kandungan mineral.

Ekosistem akuatik sendiri dibagi menjadi ekosistem air tawar, ekosistem air laut dan ekosistem air payau. Nah, apa sih perbedaan ekosistem akuatik air tawar, air laut, dan air payau itu? Bagaimana ciri-cirinya?

Ekosistem Air Tawar

Seperti namanya, ekosistem air tawar adalah ekosistem yang terdapat di perairan yang memiliki kadar garam rendah, seperti danau, sungai, kolam, dan rawa.

Ciri-ciri Ekosistem Air Tawar

Ekosistem ini memiliki ciri-ciri yang khas yang membedakannya dari ekosistem air laut. Berikut adalah beberapa ciri utama ekosistem air tawar.

1. Memiliki Kadar Garam Rendah

Kadar garam dalam air tawar sangat rendah jika dibandingkan dengan air laut, biasanya kurang dari 0,5 ppt (part per thousand).

2. Suhu Bervariasi

Ciri-ciri ekosistem air tawar memiliki suhu yang sangat bervariasi tergantung pada lokasi geografis dan musim. Misalnya, suhu di danau pegunungan mungkin lebih rendah dibandingkan dengan sungai di dataran rendah.

3. Ragam Pencahayaan

Tidak hanya suhu, pencahayaan pada ekosistem air tawar juga sangat bervariasi. Pada perairan dangkal, cahaya matahari bisa mencapai dasar dan memungkinkan tumbuhan untuk berfotosintesis. Sementara di perairan yang lebih dalam intensitas cahaya akan berkurang.

4. Ketersediaan Oksigen

Kadar oksigen terlarut dalam air tawar dapat bervariasi tergantung pada suhu, kedalaman, dan aktivitas organisme. Oksigen lebih banyak terlarut di perairan dingin dan mengalir.

5. Keanekaragaman Hayati

Ekosistem air tawar mendukung berbagai jenis organisme, termasuk fitoplankton, zooplankton, ikan, amfibi, reptil, burung air, dan mamalia. Tumbuhan air seperti alga, lumut, dan tumbuhan berbunga juga umum ditemukan pada perairan ini.

6. Produktivitas Primer

Ciri selanjutnya adalah produktivitas primer yang tinggi terutama padaa daerah yang terkena sinar matahari secara langsung.

Produktivitas tersebut berupa tumbuhan air dan fitoplankton melakukan fotosintesis sebagai persediaan makanan bagi organisme lain.

7. Siklus Nutrien

Terakhir, ekosistem air tawar memainkan peran penting dalam siklus nutrien, termasuk karbon, nitrogen, dan fosfor. Nutrien ini berputar melalui berbagai organisme dan proses, seperti fotosintesis dan dekomposisi.

Ekosistem Air Laut

Ekosistem air laut adalah ekosistem yang terdapat di perairan dengan kadar garam tinggi, seperti lautan, laut, dan daerah pesisir. Selain itu, ekosistem air laut sangat luas dan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.

Ciri-ciri Ekosistem Air Laut

Berikut adalah beberapa ciri ekosistem air laut:

1. Memiliki Kadar Garam Tinggi

Berbanding terbalik dengan air tawar, air laut memiliki kadar garam yang tinggi sekitar 35 ppt (yang berasal dari mineral terlarut terutama natrium klorida atau garam meja.

Kadar garam itulah yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan organisme laut, termasuk adaptasi fisiologis mereka.

2. Suhu dan Cahaya

Suhu air laut bervariasi tergantung pada lokasi geografis dan kedalaman. Di daerah tropis permukaan laut bisa sangat hangat, sementara di daerah kutub air permukaan bisa mendekati titik beku. Di kedalaman laut suhu menjadi lebih stabil dan sangat dingin.

Sedangkan cahaya matahari pada ekosistem air laut dapat menembus sampai kedalaman tertentu, biasanya sekitar 200 meter pertama dan memungkinkan fotosintesis terjadi. Namun di bawah zona ini, intensitas cahaya menurun drastis dan akhirnya hilang, sehingga membentuk zona afotik.

3. Keanekaragaman Hayati

Ekosistem air laut mendukung berbagai jenis organisme, mulai dari plankton seperti fitoplankton dan zooplankton yang sangat kecil hingga mamalia besar seperti paus.

Habitat seperti terumbu karang dan hutan mangrove yang tumbuh di ekosistem air laut sangat kaya akan spesies dan memiliki interaksi ekologi yang kompleks.

4. Produktivitas Primer

Fitoplankton adalah produsen utama pada ekosistem laut. Mereka melakukan fotosintesis dan menghasilkan oksigen serta bahan organik yang menjadi dasar rantai makanan laut.

5. Arus Laut

Arus laut menggerakkan air di seluruh samudera yang mendistribusikan panas dan nutrien, serta mempengaruhi iklim global. Contohnya adalah Arus Teluk (Gulf Stream) di Samudra Atlantik yang membawa air hangat dari daerah tropis ke Eropa dan mempengaruhi iklim di wilayah tersebut.

Selain itu, pada ekosistem air laut terdapat arus permukaan yang didorong oleh angin dan arus dalam yang didorong oleh perbedaan densitas air akibat suhu dan salinitas.

6. Siklus Nutrien

Laut memainkan peran penting dalam siklus karbon, nitrogen, dan fosfor. Nutrien ini berputar melalui berbagai organisme dan proses biogeokimia. Misalnya, nitrogen dari atmosfer diikat oleh bakteri laut, digunakan oleh fitoplankton, dan kemudian didaur ulang melalui jaring makanan.

Pembagian Zona Ekosistem Air Laut

Ekosistem air laut dibagi menjadi beberapa zona berdasarkan kedalaman dan jarak dari pantai. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang pembagian zona air laut:

  • Zona Litoral: Daerah ini terletak di dekat pantai dan dipengaruhi oleh pasang surut. Habitat ini sering terkena perubahan lingkungan yang cepat dan ekstrem.
  • Zona Neritik: Seperti yang sudah Mamikos sebutkan di atas, zona neritik meluas dari garis pantai hingga kedalaman sekitar 200 meter. Di sini, cahaya matahari masih cukup untuk fotosintesis.
  • Zona Pelagik: Wilayah laut terbuka yang jauh dari pantai. Zona ini dibagi lagi menjadi lapisan berdasarkan kedalaman, seperti epipelagik (0-200 meter), mesopelagik (200-1000 meter), dan batipelagik (1000-4000 meter).
  • Zona Benthik: Zona ini merupakan dasar laut, tempat di mana berbagai organisme hidup di atau dekat dasar laut.
  • Zona Abisal: Bagian terdalam dari laut di bawah 2000 meter dengan tekanan tinggi dan suhu sangat rendah.

Ekosistem Air Payau

Selain air tawar dan air laut, ada juga jenis ekosistem akuatik lainnya yaitu air payau. Ekosistem air payau adalah ekosistem yang terbentuk di daerah percampuran antara air tawar dan air laut.

Ciri-ciri Ekosistem Air Payau

Meskipun ekosistem air payau merupakan campuran dari air tawar dan air laut, ekosistem ini tetap memiliki ciri-ciri yang membedakan dari keduanya, yaitu:

1. Salinitas Variabel

Air payau memiliki kadar garam yang lebih tinggi daripada air tawar tetapi lebih rendah daripada air laut. Salinitasnya bervariasi tergantung pada pengaruh pasang surut, aliran air tawar dari sungai, dan tingkat evaporasi. Biasanya berkisar antara 0,5 ppt hingga 30 ppt.

2. Fluktuasi Suhu dan Cahaya

Suhu air payau dapat bervariasi sesuai dengan musim dan kondisi geografis. Di daerah tropis, suhu biasanya lebih stabil dibandingkan dengan daerah beriklim sedang.

Sedangkan intensitas cahaya bisa berfluktuasi tergantung pada kedalaman, kekeruhan air, dan vegetasi di sekitar.

3. Produktivitas Primer Tinggi

Ekosistem air payau sering kali sangat produktif karena nutrien yang melimpah dari sungai dan laut yang mendukung pertumbuhan fitoplankton, alga, maupun tumbuhan air lainnya.

4. Keanekaragaman Hayati

Ekosistem ini mendukung berbagai jenis organisme yang dapat beradaptasi dengan fluktuasi salinitas, termasuk ikan, moluska, krustasea, burung, dan mamalia.

Contoh organisme yang hidup di ekosistem air payau seperti ikan bandeng, kepiting bakau, udang, burung air, dan berbagai jenis alga.

Berbagai Contoh Ekosistem Akuatik

Setelah mempelajari tentang berbagai jenis ekosistem akuatik di atas, yuk, kita langsung saja mengenal berbagai contoh ekosistem akuatik yang terbagi dari air tawar, laut, dan juga payau.

Contoh Ekosistem Akuatik Air Tawar

1. Danau

Danau merupakan cekungan besar yang dipenuhi air tawar dan sering kali terbentuk akibat aktivitas geologis seperti pergerakan lempeng tektonik atau vulkanisme.

2. Sungai

Contoh ekosistem akuatik air tawar lainnya adalah aliran air yang mengalir dari daerah hulu menuju hilir, yaitu sungai. Sungai berperan penting dalam mendistribusikan air dan nutrisi ke berbagai ekosistem daratan serta menyediakan habitat bagi ikan, amfibi, dan hewan lainnya.

3. Rawa

Rawa adalah daerah yang selalu tergenang air, baik secara permanen maupun musiman. Selain sebagai habitat berbagai jenis vegetasi air, rawa juga berfungsi sebagai penyaring alami air dan penyimpanan karbon.

4. Kolam

Jika dibandingkan dengan danau, kolam adalah badan air yang lebih kecil dan dangkal yang sering ditemukan di kawasan pedesaan dan berfungsi sebagai habitat bagi berbagai spesies ikan kecil, serangga air, dan tanaman air.

Contoh Ekosistem Akuatik Air Laut

1. Laut

Laut adalah badan air asin yang luas dan dalam serta menutupi sebagian besar permukaan bumi. Laut menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut dari plankton mikroskopis hingga paus besar. Laut juga berperan dalam sirkulasi iklim global melalui arus laut.

2. Terumbu Karang

Ekosistem terumbu karang  dibangun oleh koloni karang pembentuk terumbu yang mengeluarkan kalsium karbonat untuk membentuk struktur keras.

Fungsinya adalah sebagai tempat hidup keanekaragaman hayati laut yang sangat banyak dan melindungi pantai dari gelombang dan badai.

3. Padang Lamun

Lamun merupakan jenis tanaman berbunga yang hidup di air asin. Tanaman-tanaman tersebut kemudian membentuk padang lamun di dasar laut dangkal.

Padang lamun berfungsi sebagai tempat pemijahan dan asuhan bagi banyak spesies ikan dan invertebrata serta membantu dalam penyerapan karbon dan stabilisasi sedimen.

4. Samudera

Samudera adalah badan air asin sangat luas yang mengelilingi benua-benua dan memenuhi sebagian besar permukaan bumi. Samudera memiliki berbagai zona, dari zona pesisir hingga zona pelagik yang sangat dalam.

Contoh Ekosistem Akuatik Air Payau

1. Muara

Muara adalah tempat bertemunya sungai dengan laut, di mana air tawar bercampur dengan air asin. Sebagai salah satu ekosistem air tawar, muara menjadi tempat yang penting bagi banyak spesies ikan untuk memijah.

2.Hutan Mangrove

Contoh ekosistem akuatik ini terdapat di daerah pesisir yang tergenang air asin atau payau. Ciri utama pohon mangrove memiliki akar-akar yang menjulang ke atas untuk mendapatkan oksigen dari udara.

Hutan mangrove melindungi garis pantai dari erosi dan badai serta menyediakan habitat bagi berbagai spesies burung, ikan, dan invertebrata.

Penutup

Berbagai contoh ekosistem akuatik yang disebut di atas menjadi bukti bahwa kekayaan alam di bumi ini ternyata sangat beragam. Selain itu, ekosistem akuatik memiliki peran penting terhadap regulasi iklim, biogeokimia, dan manfaatnya bagi jutaan spesies air yang hidup di dalamnya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta