35 Contoh Fakta dan Opini, Pengertian, Ciri-Ciri dan Cara Membedakannya
35 Contoh Fakta dan Opini, Pengertian, Ciri-Ciri dan Cara Membedakannya – Fakta dan opini merupakan dua istilah, sangat familiar dalam bahasa Indonesia. Apalagi jika dikaitkan dengan sebuah peristiwa. Untuk membedakan pemahaman tentang keduanya, kamu perlu tahu apa saja contoh fakta dan opini. Termasuk pengertian sampai cara untuk membedakannya.
Contoh Fakta dan Opini
Daftar Isi
Daftar Isi
Tidak sedikit orang sering salah memahami kalimat atau informasi fakta maupun opini, secara sepintas terlihat sama. Tapi ternyata, setelah dikaji lebih mendalam banyak perbedaan antara keduanya.
Biar kamu nggak bingung, coba cek beberapa contoh fakta dan opini untuk mempermudah memahami kedua istilah tersebut.
Contoh Fakta
- Bahasa Inggris adalah bahasa internasional, digunakan di berbagai negara sebagai bahasa untuk mempermudah komunikasi
- Ular merupakan salah satu hewan yang memiliki bisa paling mematikan di dunia.
- Penjualan mobil Toyota Avanza tahun 2021 mencapai 56.127 unit
- Harga iPhone 13 Pro Max saat ini mencapai Rp. 30.999.000
- Hari ulang tahun Kota Padang diperingati setiap tanggal 7 Agustus
- Pohon mangga berasal dari India dan termasuk ke dalam famili Anacardiaceae, genus Mangifera, spesies Mangifera Indica
- Ketombe berasal dari rontoknya sel kulit kepala dan terjadinya gangguan kinerja kelenjar sebum yang berada di area kulit kepala
- Kelinci merupakan hewan berbulu dan suka makan wortel
- Untuk meluruskan rambut dapat dilakukan dengan menggunakan alat catok atau proses smoothing di salon
- Jeruk nipis memiliki rasa asam, sedangkan garam rasanya asin
- Penyakit maag bisa muncul akibat terlambat makan
- Menggunakan helm dapat mencegah dampak parak kecelakaan
- Hari pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November
- Sekolah Dasar harus diikuti selama enam tahun, Sekolah Menengah Pertama sebanyak tiga tahun, dan Sekolah Menengah Atas
- Penghasilan Presiden Jokowi di tahun 2021 mencapai Rp. 61 juta perbulan
- Burung Kondor dari California yang hampir punah, ternyata bisa melahirkan anak tanpa terjadinya pembuahan atau disebut dengan istilah virgin birth
- Brookesia Nana adalah spesies bunglon terkecil didunia, yang ditemukan di Madagaskar Utara pada Februari 2021
- Efek dari Perang Saudara Mozambik, Afrika tahun di rentang tahun 1977-1992 berdampak pada terjadinya evolusi gajah, dimana ditemukan kawanan gajah tanpa gading akibat pembantaian gajah di era perang tersebut untuk diambil gadingnya.
- Mumi berusia 800 tahun baru saja ditemukan di pantai bagian tengah Peru Jumat (26/11). Dengan kondisi terikat tali dan posisi meringkuk sambil menutup bagian wajahnya dengan kedua tangan.
- Gigi susu pada anak-anak akan lepas secara alami dan berganti dengan gigi permanen
Contoh Opini
- Teh sangat cocok diminum bersama cemilan berupa gorengan hangat di sore hari
- Salah satu cara mengurangi efek kanker adalah membuat penderita bahagia tanpa memikirkan penyakitnya
- Hotel itu menjadi jarang dikunjungi karena ada unsur mistisnya
- Matematika adalah pelajaran paling sulit dibandingkan yang lain
- Manisnya buah rambutan melebihi rasa manis buah mangga
- Kamu lebih cocok pakai baju kemeja daripada sweater
- Wanita rambut panjang akan lebih enak dipandang daripada wanita rambut pendek
- Jangan berwisata dulu di akhir tahun karena macet dimana mana
- Rumah dengan desain minimalis sepertinya lebih disukai jika dibandingkan rumah klasik
- Buah alpukat bisa membuat cepat kenyang, jadi saat tidak sempat makan nasi kamu makan alpukat saja
- Tertawa itu sehat dan bisa membuat bahagia, apalagi kalau bisa dilakukan dengan orang-orang tersayang
- Lebar kening seseorang sepertinya dapat menentukan kepintarannya dalam berpikir dan berhitung
- Ketika kamu tidak bisa tidur, mendengarkan musik instrumen seharusnya dapat menjadi solusi agar tidur lebih nyenyak
- Ketika jatuh cinta, biasanya seseorang akan merasa sangat gembira saat bertemu pujaan hati
- Warna favorit bisa menjadi penentu karakter seseorang, walaupun mungkin tidak sepenuhnya benar
- Membaca banyak buku akan menambah wawasan, mungkin juga bisa meningkatkan kepintaran
- Mungkin pandemi Covid-19 akan selesai tahun 2023, terlihat dari banyaknya upaya dari berbagai pihak untuk meminimalisir penyebarannya.
- Menggunakan mobil matic lebih praktis ketimbang mobil transmisi manual.
- Rambut keriting akan memberikan kesan eksotis bagi seorang wanita, apalagi jika dibiarkan terurai panjang dan sedikit basah
- Belanja di marketplace sepertinya lebih efektif karena kamu bisa memilih barang lebih leluasa di berbagai toko recommended.
Pengertian Fakta dan Opini
Tidak sedikit orang yang sulit untuk membedakan, mana contoh fakta dan opini dalam sebuah kalimat atau informasi lainnya. Alhasil, terjadi miskomunikasi informasi yang bisa berdampak pada pemahaman tentang suatu objek atau peristiwa.
Untuk meminimalisir hal tersebut, tambah wawasan kamu terkait pengertian fakta dan opini secara jelas.
Pengertian Fakta
Adalah sebuah penjelasan atau informasi, yang diberikan sesuai dengan kondisi sebenarnya. Baik itu informasi sebuah kejadian, hingga hal-hal yang familiar di tengah masyarakat.
Fakta juga tidak bisa dibantah kebenarannya, biasanya didukung dengan data dari sumber terpercaya sebagai bukti dari informasi yang diberikan.
Objektivitas sangat diprioritaskan, baik itu menyangkut nama, tempat, waktu, hingga angka-angka yang berhubungan dengan sebuah fakta itu sendiri.
Fakta sangat erat hubungannya pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari ekonomi, pendidikan, industri, agama, dan hal yang memiliki bukti konkret dan tidak sekedar pendapat orang saja.
Pengertian Opini
Yaitu sebuah kalimat berisi pendapat atau sikap orang atau golongan tentang sebuah objek, bisa saja objek itu sudah terjadi, belum terjadi, atau yang sedang terjadi.
Kebenaran dari opini, masih bisa dibantah karena biasanya data pendukung tidak selengkap fakta. Bahkan ada opini yang akhirnya bertentangan dengan fakta, kemudian menjadi pemicu sebuah konflik.
Opini juga menjadi salah satu istilah yang sering dipakai di dunia politik, dimana semua orang bisa mengeluarkan pendapat walaupun landasannya terkadang tidak jelas dan tidak pula bisa dipertanggungjawabkan.
Ciri-Ciri Fakta dan Opini
Supaya kamu tidak terjebak dalam sebuah lingkaran informasi yang membingungkan dan tidak sebatas paham contoh fakta dan opini saja, apakah itu fakta atau opini.
Kenali juga ciri dari masing-masing istilah tersebut, untuk memudahkan ketika kamu perlu menarik sebuah kesimpulan.
Ciri-Ciri Fakta
- Dapat menjawab rumus sebuah kalimat sempurna yang berisi rumus 5W + 1H. dalam bahasa Indonesia akan berhubungan dengan penelusuran sebuah kejadian dengan rentetan yang jelas.
- Informasi didapatkan dari narasumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Sebagai contoh, fakta tentang data jumlah penduduk Indonesia saat ini maka narasumber terpercaya seperti pihak Badan Pusat Statistik.
- Akurasi data sangat tepat, baik itu yang berhubungan dengan kapan terjadinya, dimana terjadi, siapa yang melakukan, hingga angka-angka pendukung lainnya. Bisa dilihat dari contoh fakta dan opini di atas.
Sebagai contoh: data tentang sebuah acara pernikahan, akan ada informasi siapa yang menikah, dimana pernikahan dilaksanakan, kapan terjadinya sebuah pernikahan, siapa penghulunya, dan informasi lainnya seputar acara tersebut.
- Data yang terdapat di dalam sebuah fakta merupakan kolaborasi antara data angka kuantitatif dan pernyataan kualitatif.
- Ada yang menjelaskan sebuah kejadian lampau atau akan terjadi nanti.
- Informasinya memang berasal dari peristiwa yang benar-benar ada, bukan dibuat-buat.
- Jawaban dari berbagai pertanyaan seputar fakta tersebut sudah jelas dan pasti. Tidak ada kata “mungkin” atau “sepertinya”.
- Sifatnya adalah objektif, dimana semua informasi dalam kalimat fakta tersebut sudah diakui tentang kebenarannya. Terutama oleh pihak-pihak kompeten dan berkaitan dengan fakta tersebut.
Ciri-Ciri Opini
- Bukti keabsahan dari sebuah informasi belum bisa dipastikan kebenarannya. Sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut.
- Merupakan pendapat perorangan atau kelompok, terhadap sebuah objek atau kejadian. Kemudian dituangkan dalam sebuah kalimat atau disampaikan langsung kepada orang lain.
- Narasumbernya tidak ada, hanya penulis dari opini itu sendiri atau pendapat orang lain yang bisa menguatkan pendapat penulis.
- Selain pendapat, juga disertai adanya penjelasan tentang sebuah objek hingga penyampaian saran terhadap apa yang lebih baik dilakukan.
- Kebanyakan menggunakan beberapa kata pendukung seperti “sepertinya, bisa jadi, sebaiknya, mungkin, seharusnya”.
- Objek yang dibahas bisa saja sebuah peristiwa yang belum pernah terjadi, atau yang tak akan pernah terjadi dalam kondisi nyata.
Bagaimana Cara Membedakan Antara Fakta dan Opini?
Dengan mengantongi pemahaman lebih jelas tentang contoh fakta dan opini hingga pengertiannya, akan lebih mudah untuk membedakan keduanya.
Kamu juga dapat melakukan beberapa langkah berikut, supaya nantinya bisa dijelaskan apakah informasi yang kamu dapat itu fakta atau hanya sebatas opini saja.
Cek Kebenaran
Hal pertama yang bisa dilakukan adalah melakukan pengecekan kebenaran dari sebuah informasi. Mulai dari mencari bukti yang bisa dikumpulkan, bisa dicek melalui berbagai sumber seperti buku, surat kabar, internet, dan lainnya.
Ketika semua bukti terkumpul, kemudian bisa dipastikan bahwa informasi itu benar maka bisa dikategorikan fakta. Tapi, jika informasinya tidak bisa dipastikan kebenarannya maka bisa dimasukkan dalam kategori opini.
Cek Ciri-Ciri
Dengan pemahaman tentang ciri-ciri fakta dan opini dan contoh fakta dan opini, kamu bisa melakukan pengecekan berdasarkan ciri tersebut. Jika memenuhi ciri sebuah fakta, tentu akan masuk kategori fakta dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Tapi, ketika sebuah informasi tidak mencirikan sebuah fakta dan kebanyakan berisi pendapat dan persepsi seseorang maka bisa dikategorikan sebagai sebuah informasi jenis opini.
Cek Objektivitas dan Subjektivitas
Objektivitas sangat berhubungan dengan kalimat fakta, dimana informasi yang diberikan dijelaskan sesuai rentetan sebuah kejadian. Tanpa adanya penambahan data atau melebih-lebihkan dalam penggunaan bahasa.
Subjektivitas bertolak belakang dengan objektivitas, dimana banyak penjelasan berkaitan dengan sudut pandang seseorang dan tidak berlandaskan sebuah fakta. Bahkan tidak jarang, mengikutsertakan perasaan atau disebut juga mendramatisir sebuah kondisi.
Cek Penggunaan Kata Khusus
Kalimat fakta akan menggunakan kata-kata lugas penegas sebuah data. Sedangkan opini memiliki beberapa kata khusus yang biasanya digunakan, seperti “bisa jadi, saya rasa, dianggap, bisa disebut”.
Memastikan Pakai Nalar
Ketika semua cara di atas sudah dilakukan, langkah terakhir yang dapat dilakukan adalah melakukan penalaran sendiri terkait sebuah informasi.
Biasanya, untuk kalimat fakta maka seseorang akan menerima tanpa banyak pertimbangan karena didukung berbagai data valid.
Tapi kalau sebuah informasi bisa membuat kamu merasa kurang nyaman, tidak setuju dan dinilai sangat tidak masuk akal maka bisa disimpulkan bahwa informasi di dalamnya termasuk kategori opini.
Memperbanyak Sumber Informasi
Selain melakukan cek dan ricek di atas, kamu juga bisa memperbanyak wawasan tentang sebuah informasi. Sehingga nantinya bisa disimpulkan sendiri, apakah informasi tersebut masuk kategori fakta atau hanya sebatas opini.
Memahami berbagai contoh fakta dan opini, akan membuat kamu lebih pintar dalam menyimpulkan sebuah informasi. Apalagi jika dibarengi pengetahuan tentang pengertian hingga ciri kedua istilah tersebut.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: