7 Contoh Fenomena Hidrosfer dalam Kehidupan Sehari Hari dan Penjelasannya
7 Contoh Fenomena Hidrosfer dalam Kehidupan Sehari Hari dan Penjelasannya – Bumi adalah salah satu planet yang 71% nya tertutup air. Luas daratan dengan luas lautan saja lebih lebih luas lautan dibandingkan luas daratan, perbandingannya sangat jauh.
Diperkirakan sekitar 361740000 kilometer persegi, air menutupi 71% bumi. Ini mencakup lautan, sungai, danau, dan sungai. Juga, sebagian dari kuantitas terbungkus es. gunung es, serta uap air di atmosfer.
Ini juga termasuk air bawah tanah, yang ada di akuifer dan sumur. Jadi. semua air yang ada di Bumi disebut hidrosfer. Bumi adalah tempat di mana semua jenis makhluk hidup berdampingan. Planet ini terdiri dari berbagai lapisan yang mendukung kebutuhan manusia untuk kelangsungan hidupnya.
Apa Itu Hidrosfer?
Daftar Isi
- Apa Itu Hidrosfer?
- Contoh Fenomena Hidrosfer dalam Kehidupan Sehari Hari
- 1. Sungai di Dasar Laut
- 2. Danau Dengan 3 Warna yang Berbeda
- 3. Salju Abadi di Puncak Gunung Jayawijaya
- 4. Pertemuan Dua Perairan Sungai yang Tidak Terintegrasi
- 5. Air laut di Selat Gibraltar
- 6. Danau Mendidih di Dominica
- 7. Banjir bandang
Daftar Isi
- Apa Itu Hidrosfer?
- Contoh Fenomena Hidrosfer dalam Kehidupan Sehari Hari
- 1. Sungai di Dasar Laut
- 2. Danau Dengan 3 Warna yang Berbeda
- 3. Salju Abadi di Puncak Gunung Jayawijaya
- 4. Pertemuan Dua Perairan Sungai yang Tidak Terintegrasi
- 5. Air laut di Selat Gibraltar
- 6. Danau Mendidih di Dominica
- 7. Banjir bandang
Salah satu lapisan Bumi yang bergesekan langsung dengan kehidupan manusia adalah hidrosfer.
Hidrosfer adalah kata yang berasal dari Bahasa Yunani, hydro dan sphere. “Hydro” diartikan kedalam Bahasa Indonesia yaitu air, sementara “sphere” adalah lapisan.
Jika didefinisikan secara luas, Hidrosfer adalah bagian dari bumi di mana air ada dalam bentuk air permukaan, air bawah tanah dan di udara.
Lautan, danau, sungai, air bawah tanah, aliran air, daratan es, dan uap air di atmosfer secara kolektif disebut hidrosfer. Itu adalah bagian dari Bumi yang terdiri dari semua air cair yang kita temukan.
Dengan kata lain, lautan hanya menutupi sekitar 71% permukaan bumi, sehingga hidrosfernya sangat besar. Pergerakan hidrosfer dan pertukaran air antara hidrosfer dan kriosfer merupakan dasar dari siklus air.
Selain itu, aliran dan pertukaran air yang terus-menerus membantu mengangkut air panas dari kutub ke daerah tropis, membentuk arus yang mengatur suhu bumi.
Pertukaran air ternyata merupakan elemen integral dari hidrosfer. Terutama, hidrosfer sebagian besar adalah air.
Keberadaan hidrosfer bergantung pada fenomena penting yang disebut siklus air atau siklus hidrologi.
Ada empat langkah dalam siklus air, yaitu evaporasi, kondensasi, presipitasi dan limpasan permukaan. Air dari danau, lautan, sungai, dll menguap oleh panas matahari.
Perubahan wujud dari cair menjadi gas ini disebut penguapan. Uap air yang terbawa udara panas mulai mendingin ketika semakin tinggi dari permukaan bumi. Kemudian berubah menjadi awan dan kemudian menjadi air hujan atau salju.
Proses ini dikenal sebagai kondensasi. Ketika air terakumulasi di awan, menjadi berat dan mulai turun kembali dalam bentuk salju atau hujan tergantung pada suhu atmosfer. Proses ini dikenal sebagai presipitasi.
Saat hujan, sejumlah kecil air diserap oleh tanah dan menjadi air tanah. Bagian yang tersisa mengalir melalui perbukitan, pegunungan dan dikumpulkan di berbagai bagian hidrosfer.
Proses ini disebut sebagai limpasan permukaan. Sedangkan, siklus air yang melalui berbagai tahapan dan keadaan disebut hidrosfer.
Contoh Fenomena Hidrosfer dalam Kehidupan Sehari Hari
Seperti yang kita semua ketahui, bahwa kelangsungan hidup organisme hidup tanpa air tidak mungkin.
Kehidupan di bumi sepenuhnya bergantung pada air. Oleh karena itu bumi dikenal sebagai planet air.
Hidrosfer memainkan peran penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut contoh fenomena Hidrosfer dalam kehidupan sehari-hari:
1. Sungai di Dasar Laut
Fenomena hidrosfer yang pertama adalah sungai di dasar laut, yang mana fenomena ini terjadi di Angelita Cenote yang berlokasi di perairan Karibia Meksiko.
Dalam bahasa Maya, Cenote berarti Gua, jadi sebenarnya sungai Angelita Cenote dinaungi oleh lapisan hidrogen sulfida yang terbentuk dari pembusukan organisme di dalam gua.
Tumpukan pembusukan organisme ini membentuk menjadi dinding yang pada akhirnya membatasi air tawar dan air laut. Ini diberi nama halocline.
Fenomena haloklin adalah zona vertikal di laut yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan lapisan air sehingga kadar garam turun drastis dan membuat air menjadi hambar.
2. Danau Dengan 3 Warna yang Berbeda
Bagi masyarakat sudah pasti tidak asing dengan danau 3 warna, karena danau ini memang ada di Indonesia, lebih tepatnya terletak di Kelimutu, Nusa Tenggara Timur.
Danu 3 warna ini sudah terbentuk sejak jutaan tahun yang lalu yang diakibatkan oleh letusan gunung berapi.
Yang menjadi unik dari danau ini yaitu ketiga perairan telaga tersebut memiliki warna yang berbeda-beda di setiap telaga.
Warna air danau ini terkadang warnanya berubah menjadi hijau, biru, hitam, merah, dan bahkan putih.
Menurut ahli, perubahan warna ini terjadi karena pengaruh sinar matahari dan kandungan mineral, bebatuan, dan lumut yang mengendap di dalamnya.
3. Salju Abadi di Puncak Gunung Jayawijaya
Meskipun Indonesia hanya memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau, nyatanya ada tempat di Indonesia yang bersalju yaitu di puncak gunung Jayawijaya Papua.
Di puncak gunung Jayawijaya tepatnya di puncak Carstensz, kamu bisa melihat salju abadi.
Namun karena pemanasan global, saat ini salju abadi yang ada di puncak gunung Jayawijaya ketebalan salju mulai menipis.
Suhu udara yang hangat menyebabkan salju di atas puncak gunung ini lama-kelamaan mencair sedikit demi sedikit.
4. Pertemuan Dua Perairan Sungai yang Tidak Terintegrasi
Contoh fenomena hidrosfer yang selanjutnya adalah pertemuan dua perairan sungai yang tidak terintegrasi.
Fenomena ini terjadi Brasil kota Manaus. Ada dua sungai yang melintasi kota ini, yaitu Sungai Amazon dan Sungai Rio Negro.
Ketika air sungai bertemu, maka akan terlihat batas yang sangat jelas karena air Sungai Amazon berwarna coklat dan sungai Rio Negro berwarna hitam.
Menurut para ahli, fenomena ini terjadi karena perbedaan massa jenis, kecepatan, dan temperatur air kedua sungai tersebut.
5. Air laut di Selat Gibraltar
Contoh fenomena hidrosfer terakhir selanjutnya. Selat Gibraltar merupakan selat yang membatasi Benua Eropa dan Benua Afrika. Di selat ini terdapat pertemuan dua laut yaitu Laut Tengah dan Samudera Atlantik.
Pertemuan kedua aliran tersebut tidak menyebabkan air bercampur tetapi keduanya terpisah dengan jelas menurut asalnya masing-masing.
Air Mediterania berwarna biru tua dan air dari Samudra Atlantik berwarna biru cerah.
Jika Anda memperhatikan pertemuan kedua arus tersebut, mereka menciptakan sekat yang tidak bisa ditembus hingga kedalaman 1.000 meter.
Fenomena ini terjadi karena adanya perbedaan densitas arus laut yang bergerak dan cenderung mempertahankan keadaan aslinya.
Selain itu, tegangan permukaan masing-masing air menciptakan ilusi bahwa ada sekat yang memisahkan keduanya sehingga air laut tidak bercampur.
6. Danau Mendidih di Dominica
Contoh fenomena hidrosfer terakhir berikutnya. Contoh fenomena hidrosfer berikutnya adalah danau mendidih yang bernama Boiling Lake yang terletak di Taman Nasional Dominica Morne Trois Pitons.
Dari jauh kita bisa melihat danau yang dikelilingi asap seperti air mendidih di atas kompor.
Danau ini terbentuk akibat aktivitas vulkanik yang memang mengelilingi danau. Permukaan air danau yang mendidih diperkirakan akibat aliran magma di dasar danau yang masih sangat aktif dan kuat.
Suhu di sekitar danau berkisar antara 80 hingga 90 derajat Celcius. Meski begitu, danau ini tetap dibuka untuk umum dan bisa menjadi tujuan wisata yang menarik saat berkunjung ke Dominica.
7. Banjir bandang
Contoh fenomena hidrosfer terakhir. Banjir bandang juga merupakan fenomena hidrosfer, ini terjadi karena akibat ulah manusia yang nebang pohon tanpa menanam pohon baruingga saat hujan melanda, air tidak diserap oleh akar pohon.
Umumnya banjir bandang melanda daerah yang permukaannya rendah akibat aliran air yang sangat deras sehingga tidak dapat terserap oleh tanah.
banjir bandang terjadi pada aliran sungai dan dekat pemukiman sehingga air naik dan membanjiri pemukiman.
Di Indonesia sendiri hujan g sering terjadi karena banyak hutan yang rusak parah akibat penebangan yang tidak dibarengi dengan menanam pohon kembali.
Penutup
Hidrosfer adalah jumlah dari semua air di Bumi dan siklus air yang mendistribusikannya ke seluruh permukaan bumi.
Nah itulah ke 7 contoh fenomena hidrosfer yang perlu kamu ketahui. Ada banyak fenomena-fenomena hidrosfer yang unik, namun juga ada yang berbahaya seperti banjir bandang dan lain sebagainya.
Untuk mencari informasi menarik lainnya kamu bisa berkunjung ke halaman blog Mamikos!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: