Contoh Foto Ultraviolet, Ortokromatik, Nonkromatik, Pankromatik, dan Inframerah beserta Penjelasannya

Contoh Foto Ultraviolet, Ortokromatik, Nonkromatik, Pankromatik, dan Inframerah beserta Penjelasannya – Di dalam ilmu geografi, kamu akan mempelajari dua jenis citra yang dihasilkan oleh penginderaan jarak jauh, yaitu citra foto dan citra non foto.

Kedua citra tadi memberikan informasi tentang kondisi suatu wilayah yang akan dibuat peta. Selain memiliki perbedaan berupa data yang dihasilkan, alat yang digunakan untuk mengambil data juga berbeda

Citra non foto diambil dengan menggunakan satelit. Sementara data citra foto diambil dengan menggunakan wahana balon udara atau pesawat udara. Selanjutnya, data yang dihasilkan oleh citra foto ini antara lain adalah foto ultraviolet, ortokromatik, non kromatik, pankromatik, dan inframerah.

Contoh Foto Ultraviolet, Ortokromatik, Nonkromatik, Pankromatik, dan Inframerah

pixabay.com/winelimos

Di bawah ini adalah contoh dan penjelasan mengenai foto ultraviolet, ortokromatik, non kromatik, pankromatik, dan inframerah.

1. Foto Ultraviolet

istockphoto.com/p_wei

Jenis foto ini dibuat dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang antara 0,01 sampai dengan 0,4 mikrometer.

Keunggulan yang dimiliki oleh foto jenis ini adalah dapat menunjukkan objek dengan warna yang jelas sehingga dapat memudahkan seorang peneliti untuk mengenali objek yang ditangkap.

Sementara kekurangan yang dimiliki oleh foto jenis ini yaitu data yang diberikan tidak bisa memberi banyak informasi kepada seorang peneliti.

Meski demikian, keberadaan foto jenis ini memiliki sumbangsih yang besar terhadap kehidupan manusia.

Beberapa penggunaan foto jenis ini dalam kehidupan sehari-hari antara lain adalah untuk melakukan pemantauan terhadap sumber mata air dan melihat jaringan jalan raya yang ada di suatu wilayah.

Selain itu, foto jenis ini juga sering digunakan untuk melakukan pendeteksian terhadap tumpahnya minyak di lautan.

2. Foto Ortokromatik

pixabay.com/stocksnap

Jenis foto ini dihasilkan dengan memakai perekaman energi yang berasal dari elektromagnetik cahaya tampak mulai dari gelombang dengan warna biru sampai dengan sebagian berwarna hijau,

Panjang yang dimiliki oleh gelombang yang digunakan untuk menghasilkan foto ini berkisar antara 0,4 sampai dengan 0,56 mikrometer.

Selain itu perekaman energi yang dipakai untuk mengambil foto ini belum bisa menangkap gelombang yang memiliki warna merah.

Tidak mampunya perekam untuk menangkap warna merah menyebabkan tampilan objek yang memiliki warna merah akan terlihat gelap.

Sementara sensitivitas yang dimiliki alat perekam yang digunakan untuk merekam foto ini akan menjadikan gelombang berwarna biru akan terlihat dengan sangat jelas.

Dalam beberapa sumber dituliskan bahwa foto ortokromatik ini pertama kali dihasilkan di tahun 1873 oleh seorang ilmuan yang bernama Herman Wilhelm Vogel.

Pada saat pengambilan gambar, dia menambahkan sejumlah anilin yang termasuk senyawa organik yang mempunyai rumus kimia C6H5MH2 pada emulsi fotografi sehingga membuat perekam hanya memiliki sensitivitas pada gelombang yang memiliki warna biru.

Keberadaan foto ortokromatik di dalam penginderaan jauh sangatlah penting. Hal ini dikarenakan foto jenis ini sering digunakan untuk melakukan penelitian dan pemetaan di daerah pantai.

Beberapa alasan yang membuat foto ini sering digunakan untuk melakukan hal tersebut karena film yang dimiliki oleh alat perekamnya mampu melakukan perekaman terhadap objek yang berada di bawah permukaan air sampai dengan kedalaman 20 meter.

Meskipun cocok untuk digunakan dalam penelitian di daerah pantai, foto jenis ini memiliki banyak kekurangan. Salah satunya adalah foto ini kurang cocok untuk digunakan di malam hari karena objek yang ditangkap seringkali kurang jelas.

3. Foto Nonkromatik

pixabay.com/jarmoluk

Jenis foto inilah yang paling sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. hal ini dikarenakan data yang dihasilkan foto jenis ini sama seperti dengan yang tertangkap oleh mata normal manusia.

Foto jenis ini akan tetap memperlihatkan pucuk pepohonan berwarna hijau, tanah yang berwarna sedikit merah kecoklatan, laut terlihat biru, dan berbagai objek lainnya yang memiliki warna seperti yang ditangkap oleh mata manusia.

Salah satu penyebab yang menjadikan jenis foto ini berbeda dengan foto penginderaan jauh lainnya karena alat perekam yang digunakan untuk mengambil foto ini karena memiliki sensor yang berbeda.

Sensor yang digunakan pada alat perekam foto ini memiliki kemampuan untuk menangkap gelombang elektromagnetik pada spektrum tampak pada panjang gelombang dengan warna biru, merah, sampai dengan hijau.

4. Foto Pankromatik

pxfuel.com

Setelah sukses menciptakan alat perekam untuk menangkap foto ortokromatik, Herman Wilhelm Vogel kembali melakukan percobaan untuk menciptakan foto jenis baru.

Setelah melalui percobaan, akhirnya ilmuwan dari Jerman ini menambahkan suatu bahan kimia yang membuat kepekaan spektral yang dimiliki oleh film kamera menjadi lebih luas

Melalui percobaan ini Volgel berhasil membuat foto pankromatik, jenis foto ini dihasilkan dengan melakukan perekaman spektrum elektromagnetik yang memiliki gelombang lebih panjang dan lebih luas dibanding dengan foto ortokromatik.

Kebanyakan spektrum elektromagnetik yang dipakai dalam proses menciptakan foto jenis ini ada pada spektrum cahaya tampak dan sisanya ada di inframerah dekat.

Seperti foto ortokromatik, jenis film yang digunakan untuk mengambil foto jenis hanya dapat menerima satu aliran panjang gelombang.

Hal inilah yang menyebabkan foto yang dihasilkan dengan kamera ini akan selalu memiliki warna hitam dan putih.

Kelebihan yang dimiliki foto jenis ini antara lain memiliki resolusi spasial yang lebih halus dibanding foto jenis lainnya, memiliki stabilitas dimensional yang tinggi, serta kepekaan filmnya mirip dengan kepekaan mata manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari, foto jenis ini sering digunakan untuk keperluan berbagai penelitian yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Berikut ini adalah beberapa diantaranya

  • Dapat digunakan untuk melakukan klasifikasi dan pengenalan tanaman.
  • Dapat digunakan untuk memperkirakan volume kayu yang ada di suatu hutan.
  • Dapat digunakan untuk melakukan pendeteksian pencemaran air dan melakukan evaluasi terhadap kerusakan suatu wilayah akibat bencana banjir.
  • Dapat digunakan untuk melakukan penelitian ekologi hewan liar sekaligus untuk pencacahan jumlah populasi suatu hewan di alam liar.
  • Dapat digunakan untuk melakukan penelitian letak bangunan penting yang ada di suatu wilayah.
  • Dapat digunakan untuk melakukan penelitian terhadap kualitas perumahan yang ada di suatu wilayah.

5. Foto Inframerah

pixabay.com/arcaion

Jenis foto ini diperoleh dari hasil penangkapan energi yang berasal dari gelombang elektromagnetik yang ada pada pada spektrum inframerah.

Adapun spektrum inframerah yang termasuk mulai dari gelombang inframerah dekat, inframerah pendek, inframerah menengah, inframerah panjang, sampai dengan inframerah jauh.

Panjang gelombag inframerah yang bisa ditangkap oleh kamera jenis ini adalah gelombang yang memiliki panjang antara 0,7 sampai dengan 1 mikrometer.

Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh foto jenis ini adalah memiliki sifat pantulan yang khusus saat digunakan untuk melakukan perekaman objek pada suatu vegetasi.

Selain itu, foto jenis ini juga memiliki kemampuan untuk menembus kabut tipis dan mampu mencapai bagian dalam pada sebuah daun.

Namun, di balik kelebihannya ada beberapa kekurangan yang dimiliki oleh foto jenis ini. Beberapa kekurangan yang dimiliki antara lain:

Saat digunakan akan terlihat efek bayangan gelap dan kecepatan pada saat perekaman data yang tergolong rendah.

Foto jenis ini sering dimanfaatkan untuk keperluan penelitian pertanian yakni untuk mengetahui kesehatan suatu tanaman.

Selain di bidang pertanian, foto ini juga digunakan untuk keperluan kemiliteran yakni untuk memeriksa kondisi suatu wilayah, sehingga bisa digunakan untuk memastikan apakah ada objek di tempat itu selain tanaman.

Demikian penjelasan yang dapat Mamikos sampaikan tentang foto ultraviolet, ortokromatik, non kromatik, pankromatik, dan inframerah. Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

FAQ

Apakah yang dimaksud foto inframerah?

Foto pankromatik adalah sebuah foto yang cara membuatnya dengan menggunakan spektrum inframerah dengan yang memiliki panjang gelombang antara 0,9 sampai dengan 1,2 mikrometer.
Biasanya jenis foto ini digunakan untuk melakukan pendeteksian kondisi suatu tanaman, baik saat tanaman itu sehat maupun sedang sakit.

Apakah yang dimaksud dengan foto pankromatik?

Foto pankromatik adalah foto udara yang pembuatannya melibatkan seluruh spektrum yang bisa tertangkap oleh mata manusia yaki mulai dari warna merah sampai dengan warna ungu.
Kelebihan yang dimiliki oleh foto udara jenis ini adalah filmnya yang memiliki kepekaan hampir setara dengan kepekaan yang dimiliki oleh mata manusia.

Apa yang dimaksud dengan citra sensor inframerah?

Citra sensor inframerah sering disebut dengan citra inframerah termal adalah sebuah citra non foto yang dibuat dengan memakai spektrum inframerah termal.
Penginderaan jauh pada spektrum ini biasanya didasarkan pada beda suhu objek dengan pancarannya yang terdapat pada citra sehingga membuat foto memiliki beda warna atau beda rona.

Bagaimana cara fotografi inframerah bekerja?

Berbeda dengan kebanyakan kamera pada umumnya, kamera inframerah ini bekerja dengan mencari radiasi elektromagnetik yang memiliki frekuensi rendah.
Uniknya, kamera jenis ini bisa bekerja tanpa membutuhkan cahaya. Hal ini dikarenakan kamera jenis ini hanya bekerja apabila objek dapat memancarkan panas.

Apa yang dimaksud dengan citra foto dan non citra foto?

Citra foto merupakan suatu data yang diperoleh dengan menggunakan sensor kamera yang dipasang pada wahana udara seperti layang-layang, balon udara, drone, atau pesawat terbang.
Sementara citra non foto adalah suatu data yang diperoleh dengan memasang sensor yang cara kerjanya mirip scanner yang dipasang pada sebuah satelit buatan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta