5 Contoh Gejala Sosial Positif dan Negatif beserta Penjelasannya

5 Contoh Gejala Sosial Positif dan Negatif beserta Penjelasannya – Gejala sosial senantiasa terjadi dalam kehidupan manusia.

Ada yang berupa gejala sosial positif, dan ada juga yang berupa gejala sosial negatif. Keduanya memberi dampak yang berbeda.

Simak penjelasan mengenai contoh gejala sosial positif dan negatif di sini.

Pengertian Gejala Sosial

Canva/@oleg-troinos-images

Apa itu gejala sosial? Gejala sosial adalah sebuah masalah sosial yang dipengaruhi dan atau mempengaruhi perilaku manusia di dalam kehidupan bermasyarakat. Makna lain dari gejala sosial adalah fenomena sosial.

Terjadinya gejala sosial atau fenomena sosial dapat dipicu oleh banyak hal, tapi yang pasti pemicunya adalah adanya gelombang perubahan sosial yang massif.

Sehingga mengubah paradigma seseorang atau masyarakat terhadap suatu hal atau suatu isu tertentu.

Dampak Gejala Sosial

Dari sudut pandang dampak yang ditimbulkan akibat adanya gejala sosial atau fenomena sosial ada dua, yakni gejala sosial positif dan gejala sosial negatif.

Gejala sosial positif berarti sebuah fenomena sosial atau gejala sosial yang menuntun seseorang atau kelompok menuju ke perubahan yang positif.

Di sisi lain, gejala sosial negatif adalah dampak dari sebuah gejala sosial atau fenomena sosial yang justru menghasilkan degradasi di dalam kehidupan bermasyarakat.

Artikel ini secara khusus akan mengulas contoh gejala sosial positif dan negatif yang nampak di tengah masyarakat.

Contoh Gejala Sosial Positif dan Negatif

Contoh Gejala Sosial Positif

1. Buku Digital

Salah satu contoh gejala sosial positif yang menghasilkan dampak positif bagi kehidupan bermasyarakat adalah buku digital.

Hadirnya buku digital mempermudah akses pengetahuan untuk semua lapisan masyarakat, sehingga semua orang berhak menjadi pintar.

Penggunaan buku digital bahkan sudah merambah ke bangku-bangku sekolah, dan dari pihak sekolah juga sudah menerapkan buku digital.

Selain pertimbangan ekonomis, dan keramahan lingkungan, buku digital juga dipandang praktis karena bisa dibawa kemanapun dan bisa dibaca sewaktu-waktu.

Buku digital menjadi contoh gejala sosial positif karena efek positif yang diberikan. 

2. Penggunaan Google Maps

Gejala sosial positif yang termasuk contoh adalah penggunaan Google Maps. Hadirnya Google Maps memberi pandangan baru pada masyarakat bahwa mereka tidak perlu khawatir tersasar ketika hendak mengunjungi suatu tempat.

Selain itu, mereka tidak perlu lagi basa-basi bertanya pada seseorang sebab sudah ada Google Maps.

Meski demikian, tidak dipungkiri bahwa Google Maps terkadang memang tidak akurat, bahkan Google Maps malah menjauhkan perjalanan dari tempat tujuan.

Setidaknya, Google Maps memberi kemudahan untuk memantau kondisi jalan, seperti kemacetan, atau adanya pergantian jalur maupun lajur.

Kecuali bepergian ke sebuah desa pelosok, Google Maps merupakan pilihan tepat ketika berada di sebuah lingkungan daerah kota yang seluruh wilayahnya kemungkinan besar sudah terpetakan.

3. Budaya Self-Reward

Budaya self-reward belakangan ini santer digaungkan karena untuk menekan tingkat depresi masyarakat Indonesia.

Penyebaran budaya self-reward semakin massif berkat adanya media sosial, sehingga meningkatkan kesadaran pentingnya menghargai diri sendiri.

Munculnya budaya self-reward ternyata berimbas positif terhadap kehidupan masyarakat yang lebih memberi penghargaan atas perjuangan mereka sendiri.

Alih-alih sepenuhnya memberikan hasil perjuangan mereka kepada orang lain sepenuhnya.

Namun, budaya self-reward juga harus memperhatikan intensitas serta kualitas, jangan sampai terlalu sering self-reward hingga lupa bahwa ada tanggungan yang wajib diselesaikan.

Meski demikian, patut diakui bahwa budaya self-reward telah mengubah paradigma masyarakat.

4. Emansipasi Wanita

Contoh gejala sosial positif selanjutnya adalah emansipasi wanita. Di Indonesia, meski sudah digaungkan sejak masa hidup R.A. Kartini, perjuangan emansipasi wanita terus berjalan.

Hingga akhirnya banyak wanita-wanita Indonesia di masa sekarang memiliki posisi, pendidikan, kedudukan, dan martabat yang setara dengan laki-laki.

Wanita bukan lagi dipandang sebagai obyek dapur maupun pemuas nafsu, namun manusia yang memiliki potensi untuk ikut mengubah kehidupan masyarakat.

Dampak positif emansipasi wanita yang paling dirasakan tentu di bidang pendidikan, sebab di masa sekarang wanita sudah punya hak untuk bersekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi.

5. Literasi Finansial

Contoh gejala sosial positif terakhir dalam artikel ini adalah merebaknya literasi finansial. 

Munculnya kesadaran literasi finansial ini secara langsung berdampak pada pola manajemen keuangan yang dilakukan masyarakat.

Masyarakat tidak lagi menghambur-hamburkan uang, namun mencari peluang-peluang investasi yang mampu memberi keuntungan sekaligus jaminan di masa depan.

Penyebaran pengetahuan literasi finansial pun mendapat sokongan dari adanya media sosial, sehingga memudahkan orang-orang untuk mengakses dasar-dasar pengetahuan literasi finansial/

Selain itu, fenomena pinjol (pinjalam online) yang telah memakan banyak korban, bisa dikatakan menjadi sebuah katalis akan merebaknya kesadaran literasi finansial.

Bahwa penataan keuangan sangat penting, apa lagi di tengah kondisi geopolitik yang serba tidak stabil.

Contoh Gejala Sosial Negatif

1. Pinjol (Pinjaman Online)

Pinjaman online (pinjol) memang memberi kemudahan untuk meminjam uang secara praktis dan cepat dengan modal cukup kartu identitas.

Akan tetapi, kemudahan tersebut berbanding lurus dengan risiko serta potensi depresi yang tinggi.

Belum lagi menanggapi munculnya pinjaman online ilegal yang sesuka hati menerapkan bunga tinggi dengan tenor singkat.

Pola pikir masyarakat yang sudah terdesak, dan enggan mencari solusi lain akhirnya mengarahkan keterdesakan kebutuhan finansial mereka ke pinjaman online (pinjol).

Bahkan tidak sedikit yang tanpa ragu menggunakan pinjaman online ilegal.

Awalnya mereka merasa senang karena mendapat uang dengan mudah, namun ketika jatuh tempo dan teror berdatangan, maka tingkat stress mereka akan menjadi tinggi, dan tak jarang mengarah pada tindakan mengakhiri diri sendiri.

Pinjaman online adalah contoh nyata gejala sosial negatif yang masih saja terjadi hingga saat ini.

2. Slot (Judi Online)

Sudah pinjol, judol juga, habislah sudah kehidupan. Judi online atau juga dikenal dengan istilah slot adalah praktek perjudian secara online dengan sistem deposit dan mengandalkan keberuntungan.

Sayangnya, keberuntungan di judi online semata hanya tipuan dari bandar judi online. Mereka memenangkan seseorang dengan tujuan agar orang yang menang tersebut menaruh taruhan yang lebih tinggi lagi.

Setelah orang itu menaruh taruhan yang lebih tinggi, bandar tidak akan memberi mereka kesempatan untuk menang kembali.

Penggunaan teknologi dengan didukung sumber daya manusia yang memahami bahasa pemrograman menjadi pilar bisnis judi online.

Masyarakat Indonesia saat ini menghadapi judi online sebagai gejala sosial atau fenomena sosial yang negatif.

Sebab, di banyak tempat, ketika bapak-bapak atau anak muda atau ibu-ibu nongkrong, mereka nongkrong sembari bermain judi online.

Parahnya, mereka bermain judi online menggunakan uang yang didapatkan dari hasil pinjaman online.

Jebakan-jebakan manis melipatgandakan uang dengan cara seperti ini akhirnya mengubah pandangan masyarakat secara total.

Bahwa ternyata ada jalan untuk menghasilkan uang banyak dengan cara yang sangat simpel sekaligus tidak perlu mengeluarkan keringat.

3. Budaya Spill

Spill adalah istilah yang digunakan untuk mengungkap perilaku buruk atau aib seseorang melalui media sosial.

Budaya spill memang berhasil mengungkap banyak perbuatan-perbuatan jahat, namun tidak jarang yang jatuhnya justru salah sasaran.

Sebagai contoh adalah peristiwa spill tentang KIP yang dialami oleh seorang mahasiswi di Malang.

Oleh temannya sendiri dia di-spill bahwa dia sebenarnya tidak layak menerima KIP karena punya iPhone, dan mainnya ke tempat-tempat yang bagus.

Sayang sekali, tuduhan tersebut tidak benar, sebab mahasiswi tersebut bisa membuktikan bahwa fasilitas-fasilitas yang ia miliki berasal dari hasil jerih payahnya memenangkan kompetisi atau perlombaan, sehingga mendapatkan insentif dari kampus tempat dia berkuliah.

Budaya spill harusnya berada di posisi netral, akan tetapi jika sedikit-sedikit melakukan spill apalagi tidak tepat, jatuhnya dapat menimbulkan fitnah.

4. Pamer Media Sosial

Contoh gejala sosial negatif berikutnya adalah perilaku pamer di media sosial yang terlalu berlebihan.

Orang-orang seperti itu biasanya cenderung mengalami narsistik atau memiliki penyakit narsistik, sehingga dengan mudahnya memamerkan apapun dalam hidup di media sosial.

Sebenarnya pamer adalah hak dari setiap orang, tidak ada larangan terhadap sikap pamer kecuali jangan berlebihan.

Masalahnya, pamer melalui media sosial tanpa memerhatikan batas-batas privasi dapat meningkatkan potensi pencurian data atau bahkan pemerasan menggunakan jaringan teknologi di media sosial.

5. Makanan Fast Food

Contoh gejala sosial negatif terakhir di artikel ini adalah budaya membeli makanan fast food atau cepat saji.

Para ahli sudah menyatakan bahwa fast food atau makanan cepat saji berisiko mendatangkan berbagai penyakit kronis, namun hal ini tidak diindahkan.

Masih saja banyak orang yang rutin mengonsumsi fast food tanpa tahu atau bahkan tanpa peduli terhadap kesehatannya sendiri.

Memang makanan fast food memberi kemudahan dan kepraktisan untuk menghilangkan rasa lapar, akan tetapi terlalu sering mengonsumsi fast food dapat menyebabkan munculnya penyakit-penyakit mengerikan.

Bahkan menurut data, korban jiwa akibat makanan fast food lebih banyak ditemukan daripada korban jiwa akibat rokok.

Nah, itulah 5 contoh gejala sosial positif dan negatif beserta penjelasannya yang bisa kamu pelajari. Semoga bermanfaat.

FAQ

Apa contoh gejala sosial negatif yang ada?

1. Pinjol (Pinjaman Online)
Pinjaman online (pinjol) memang memberi kemudahan untuk meminjam uang secara praktis dan cepat dengan modal cukup kartu identitas.
Akan tetapi, kemudahan tersebut berbanding lurus dengan risiko serta potensi depresi yang tinggi.
Belum lagi menanggapi munculnya pinjaman online ilegal yang sesuka hati menerapkan bunga tinggi dengan tenor singkat.
Pola pikir masyarakat yang sudah terdesak, dan enggan mencari solusi lain akhirnya mengarahkan keterdesakan kebutuhan finansial mereka ke pinjaman online (pinjol).

Apa bedanya gejala sosial positif dengan gejala sosial negatif?

Gejala sosial positif berarti sebuah fenomena sosial atau gejala sosial yang menuntun seseorang atau kelompok menuju ke perubahan yang positif.
Di sisi lain, gejala sosial negatif adalah dampak dari sebuah gejala sosial atau fenomena sosial yang justru menghasilkan degradasi di dalam kehidupan bermasyarakat.

Apa contoh gejala sosial positif?

1. Buku Digital
Salah satu contoh gejala sosial positif yang menghasilkan dampak positif bagi kehidupan bermasyarakat adalah buku digital.
Hadirnya buku digital mempermudah akses pengetahuan untuk semua lapisan masyarakat, sehingga semua orang berhak menjadi pintar.
Penggunaan buku digital bahkan sudah merambah ke bangku-bangku sekolah, dan dari pihak sekolah juga sudah menerapkan buku digital.

Apa saja contoh masalah sosial di masyarakat?

Contoh masalah sosial di masyarakat:
1. Pergolakan dan pemberontakan
2. Kriminalitas
3. KKN
4. Kenakalan Remaja

Apa saja bentuk gejala sosial yang ada di masyarakat?

Bentuk gejala sosial di antaranya kemiskinan, kepadatan penduduk, dan tawuran.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta