Contoh Gelombang Berjalan dan Stasioner dalam Kehidupan Sehari-hari dan Sifatnya

Contoh Gelombang Berjalan dan Stasioner dalam Kehidupan Sehari-hari dan Sifatnya — Gelombang merupakan fenomena fisika yang melandasi sebagian besar interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Dua jenis gelombang yang sering ditemui adalah gelombang berjalan dan gelombang stasioner.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi contoh gelombang berjalan dan stasioner dalam kehidupan sehari-hari serta sifat-sifat unik yang membedakan keduanya.

Berikut Contoh Gelombang Berjalan dan Stasioner

Freepik.com/@Freepik

Kebanyakan gelombang tidak mampu kita lihat bentuknya dengan kasatmata. Meskipun begitu, fenomena fisika ini nyata adanya.

Hal ini bisa kita rasakan saat sedang mendengarkan musik, merasakan adanya gempa karena gerakan lempeng bumi, dan lain sebagainya.

Untuk memahami materi gelombang lebih lanjut, khususnya gelombang berjalan dan stasioner, simak contoh gelombang berjalan dan stasioner dari Mamikos berikut, ya!

Pengertian Gelombang

Sebelum membahas contoh gelombang berjalan dan stasioner, kita pelajari lebih dulu mengenai pengertian gelombang, yuk!

Menurut Ningrum (2017) dalam Getaran, Gelombang dan Optika, gelombang adalah perambatan energi atau informasi melalui medium tanpa perpindahan materi secara keseluruhan.

Hal ini terjadi karena partikel dalam medium (jika ada) bergetar atau bergerak berdasarkan gaya yang diberikan oleh gelombang sehingga energi atau informasi dapat diteruskan melalui medium tersebut.

Gelombang dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan dapat dijelaskan dengan berbagai konsep fisika, seperti gelombang mekanik, elektromagnetik, atau gelombang materi.

Secara umum, gelombang dapat digambarkan sebagai suatu pola perubahan yang berulang dari suatu besaran fisika, seperti amplitude, frekuensi, dan panjang gelombang.

Gelombang juga dapat dinyatakan dalam persamaan matematis yang menggambarkan hubungan antara besaran-besaran tersebut.

Pengertian Gelombang Berjalan

Selanjutnya, kita pelajari dulu pengertian gelombang berjalan yuk, sebelum melihat contoh gelombang berjalan dan stasioner.

Gelombang berjalan adalah gelombang yang merambat melalui suatu medium atau ruang tanpa memerlukan adanya pantulan atau refleksi.

Ketika gelombang berjalan, energi atau informasi yang dibawanya dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain melalui perambatan gelombang yang terus berlanjut.

Gelombang berjalan berbeda dengan gelombang stasioner, di mana gelombang tampak diam dan energi cenderung terperangkap di dalam pola simpul dan ventral.

Gelombang berjalan dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan medium, seperti gelombang suara yang merambat melalui udara atau gelombang elektromagnetik yang merambat melalui ruang hampa.

Pengertian Gelombang Stasioner

Sebelum kita mengupas lebih dalam contoh gelombang berjalan dan stasioner, kita ketahui dulu yuk pengertian kedua gelombang tersebut!

Gelombang stasioner merupakan fenomena di mana dua gelombang yang identik, dengan frekuensi dan amplitudo yang sama, saling mendekati dari arah berbeda dan berinteraksi satu sama lain.

Akibat pertemuan ini, terbentuklah pola tetap dari titik-titik di mana amplitudo gelombang tampak diam atau tidak bergerak.

Titik-titik ini disebut simpul, sementara bagian-bagian di antara simpul disebut puncak atau ventral.

Fenomena ini terjadi ketika gelombang yang diteruskan melalui medium memantul dari batas tertentu, seperti ujung tali yang terikat pada sebuah dinding atau gelombang suara yang dipantulkan oleh dinding ruangan.

Gelombang asli yang diteruskan bertemu dengan gelombang pantulan sehingga terjadi interferensi, yaitu pencampuran atau penjumlahan amplitudo gelombang-gelombang tersebut.

Sifat Gelombang

Nah, tadi kita sudah mempelajari mengenai pengertian gelombang baik gelombang berjalan maupun stasioner.

Kita pelajari sifat gelombang dulu yuk agar kamu nanti bisa mencirikan perbedaan contoh gelombang berjalan dan stasioner!

Sifat gelombang mengacu pada karakteristik atau atribut yang dimiliki oleh gelombang dan memengaruhi cara gelombang berinteraksi dengan medium dan lingkungannya.

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai beberapa sifat contoh gelombang berjalan dan stasioner:

Sifat Gelombang Berjalan

Gelombang berjalan memiliki beberapa sifat yang membedakannya dari jenis gelombang lainnya. Berikut adalah beberapa sifat gelombang berjalan:

1. Transmisi Energi

Gelombang berjalan dapat mentransmisikan energi dari satu tempat ke tempat lain tanpa memindahkan materi secara keseluruhan.

Contohnya adalah gelombang suara yang mentransmisikan energi bunyi melalui udara tanpa memindahkan massa udara secara keseluruhan.

2. Refleksi

Gelombang berjalan bisa dipantulkan saat bertemu dengan permukaan halangan.

Refleksi ini dapat menghasilkan fenomena seperti gema atau pantulan gelombang pada permukaan yang keras.

3. Difraksi

Gelombang berjalan dapat membengkok atau menyebar ketika melewati sebuah celah atau rintangan.

Fenomena ini disebut difraksi dan terjadi ketika panjang gelombang mendekati atau sebanding dengan ukuran objek yang dilewati.

4. Interferensi

Ketika dua gelombang berjalan bertemu, mereka bisa saling mempengaruhi satu sama lain.

Jika kedua gelombang tersebut dalam fase yang sama, mereka bisa menguatkan satu sama lain, menghasilkan interferensi konstruktif.

Namun, jika mereka dalam fase yang berlawanan, mereka bisa saling mengurangi, menghasilkan interferensi destruktif.

5. Kecepatan

Gelombang berjalan memiliki kecepatan tergantung pada medium di mana gelombang tersebut berpropagasi.

Kecepatan gelombang suara, misalnya, berbeda di udara daripada di air.

6. Polarisasi

Beberapa jenis gelombang berjalan dapat memiliki polarisasi, yang mengacu pada arah getaran partikel medium pembawa gelombang.

Gelombang elektromagnetik, misalnya, dapat memiliki polarisasi linear, sirkular, atau elips tergantung pada arah getaran medannya.

Sifat Gelombang Stasioner

Mempelajari lebih dulu sifat gelombang stasioner juga penting sebelum menyimak contoh gelombang berjalan dan stasioner. Simak, ya!

Gelombang stasioner memiliki sifat-sifat khas yang membedakannya dari gelombang berjalan. Di antaranya yaitu:

1. Noda Stasioner

Gelombang stasioner memiliki daerah yang disebut nodal, di mana amplitudo gelombang tidak berubah.

Nodal terjadi karena interferensi destruktif antara gelombang yang bergerak dalam arah yang berlawanan.

2. Bilangan Gelombang

Gelombang stasioner memiliki bilangan gelombang yang diskrit. Artinya, hanya ada beberapa panjang gelombang yang memungkinkan untuk membentuk gelombang stasioner dalam suatu medium tertentu.

Hal ini disebabkan oleh syarat pembatasan yang diberikan oleh panjang medium tempat gelombang berinteraksi.

3. Mode Harmonik

Gelombang stasioner memiliki mode harmonik tertentu yang disebut mode stasioner. Ini adalah mode di mana panjang gelombang di dalam medium cocok dengan syarat-syarat pembatasan medium.

Mode-mode ini memiliki frekuensi yang merupakan kelipatan integer dari frekuensi dasar atau frekuensi fundamental.

4. Perubahan Bentuk

Bentuk gelombang stasioner dapat berubah seiring waktu karena energi diperdagangkan antara gelombang yang bergerak ke arah yang berlawanan.

Pada titik-titik tertentu, energi yang diperdagangkan antara gelombang dapat menyebabkan perubahan dalam amplitudo dan posisi nodal.

20 Contoh Gelombang Berjalan dan Stasioner

Berikut 20 contoh gelombang berjalan dan stasioner yang sudah Mamikos kumpulkan dari berbagai referensi.

Untuk memudahkanmu mengetahui perbedaannya, Mamikos sudah memisahkan contoh antara gelombang berjalan dan gelombang stasioner. Yuk, simak!

Contoh Gelombang Berjalan

Berikut merupakan 10 contoh gelombang berjalan yang umum terjadi dalam berbagai konteks:

1. Gelombang Suara

Gelombang suara adalah contoh gelombang berjalan yang merambat melalui medium, seperti udara, air, atau benda padat.

Gelombang suara terbentuk ketika benda bergetar, menyebabkan perubahan tekanan dalam medium yang merambat sebagai gelombang.

2. Gelombang Air di Laut

Gelombang air di laut adalah contoh gelombang berjalan yang terjadi di permukaan air laut.

Gelombang ini disebabkan oleh gaya gravitasi, angin, atau aktivitas seismik di bawah permukaan laut.

3. Gelombang Cahaya

Gelombang cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang merambat melalui ruang hampa atau medium transparan, seperti udara atau air.

Gelombang cahaya terbentuk oleh vibrasi medan listrik dan medan magnetik.

4. Gelombang Elektromagnetik dalam Antena

Gelombang elektromagnetik dalam antena merupakan contoh gelombang berjalan yang merambat melalui kabel koaksial atau ruang hampa dalam antena.

Gelombang ini digunakan dalam komunikasi nirkabel, seperti radio atau telepon seluler.

5. Gelombang Seismik

Gelombang seismik adalah gelombang berjalan yang merambat melalui kerak bumi sebagai akibat dari gempa bumi atau aktivitas geologi lainnya.

Gelombang seismik ini dapat berupa gelombang primer (P-wave) dan gelombang sekunder (S-wave).

6. Gelombang Mikro

Gelombang mikro adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang pendek, yang digunakan dalam komunikasi nirkabel, radar, dan pemrosesan sinyal.

7. Gelombang Ultrasonik

Gelombang ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi yang lebih tinggi dari batas atas pendengaran manusia (sekitar 20 kHz).

Gelombang ultrasonik digunakan dalam bidang medis untuk pencitraan ultrasonografi dan dalam industri untuk pengujian non-destruktif.

8. Gelombang Radio

Gelombang radio adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang lebih panjang dari gelombang mikro.

Gelombang radio digunakan dalam siaran radio, televisi, dan komunikasi nirkabel.

9. Gelombang Elektromagnetik dalam Kabel Serat Optik

Gelombang elektromagnetik dalam kabel serat optik adalah contoh gelombang berjalan yang merambat melalui serat optik sebagai medium transmisi.

Gelombang ini digunakan dalam telekomunikasi optik untuk mentransmisikan data dalam bentuk cahaya.

10. Gelombang Gempa Bawah Air

Gelombang gempa bawah air adalah gelombang berjalan yang merambat melalui air laut sebagai akibat dari gempa bumi laut atau aktivitas geologi lainnya.

Gelombang ini dapat menyebabkan tsunami jika memiliki amplitudo yang cukup besar.

Contoh Gelombang Stasioner

Terdapat berbagai contoh gelombang stasioner dalam berbagai konteks fisika. Berikut ini adalah 10 contoh gelombang stasioner beserta penjelasannya:

1. Gelombang pada Tali Tegang

Ketika sebuah tali ditarik hingga tegang kemudian digetarkan pada satu ujungnya, gelombang yang dipantulkan dapat berinterferensi dengan gelombang asli menciptakan pola gelombang di sepanjang tali.

2. Gelombang Suara dalam Tabung Resonansi

Ketika gelombang suara dipantulkan dari ujung tabung yang tertutup atau terbuka, gelombang yang dipantulkan dapat berinterferensi dengan gelombang asli.

3. Gelombang pada Membran Drum

Ketika membran drum dipukul, gelombang yang terbentuk pada membran dapat memantul kembali dari tepi membran atau tepi wadah tempat membran dipasang.

4. Gelombang Elektromagnetik dalam Resonator

Dalam resonator elektromagnetik, seperti antena atau kavitasi mikro-gelombang, gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dari permukaan resonator dapat berinterferensi dengan gelombang asli dalam medan elektromagnetik.

5. Gelombang Air dalam Tabung atau Kolom Udara

Ketika udara dipompa atau ditiup melalui tabung tertutup atau terbuka, gelombang suara yang dipantulkan dari ujung tabung dapat berinterferensi dengan gelombang asli membentuk pola gelombang di dalam tabung.

6. Gelombang pada Tali Resonansi pada Instrumen Musik

Dalam instrumen musik yang menggunakan dawai sebagai sumber suara, seperti gitar, biola, atau piano, gelombang pada dawai dapat memantulkan dari ujung yang terikat pada bodi instrumen, membentuk pola simpul dan ventral.

7. Gelombang pada Permukaan Air

Contoh gelombang stasioner berikutnya adalah ketika gelombang pada permukaan air bertemu dengan rintangan, seperti jaringan ikan atau tembok.

8. Gelombang pada Kabel Koaksial

Contoh gelombang stasioner berikutnya terjadi dalam kabel koaksial, gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dari ujung kabel dapat berinteraksi dengan gelombang asli.

9. Gelombang pada Gelombang Bunyi di Ruangan

Selanjutnya, contoh gelombang stasioner yaitu ketika gelombang suara di ruangan dipantulkan dari dinding atau permukaan yang keras.

10. Gelombang pada Jaringan Mikro dan Gelombang Elektromagnetik

Contoh gelombang stasioner yang terakhir terjadi dalam jaringan mikro atau struktur yang memiliki dimensi mikro.

Gelombang elektromagnetik yang memantul dari permukaan jaringan pada akhirnya akan dapat berinteraksi dengan gelombang asli dalam medan elektromagnetik.

Penutup

Nah, itu dia 20 contoh gelombang berjalan dan stasioner yang telah Mamikos rangkum untukmu.

Dari contoh gelombang berjalan dan stasioner di atas semoga kamu makin memahami mengenai gelombang khususnya gelombang berjalan dan stasioner.

Jika kamu merasa artikel contoh gelombang berjalan dan stasioner sangat bermanfaat dalam belajar, jangan lupa baca artikel lain di blog Mamikos.

Jangan lupa juga bagikan artikel contoh gelombang berjalan dan stasioner ini ke teman-temanmu, ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta