10 Contoh Hewan yang Mengalami Evolusi dan Penjelasannya
10 Contoh Hewan yang Mengalami Evolusi dan Penjelasannya – Hewan sebagai makhluk hidup, pastinya juga mengalami sebuah proses evolusi.
Proses evolusi sudah terjadi sejak ratusan juta tahun lalu, dan mungkin hingga sekarang masih berlangsung.
Evolusi
terjadi, akibat dari kondisi lingkungan di sekitarnya. Hewan pun sering
melakukan proses migrasi, yang mana habitat mereka akan menentukan cara hidup
mereka. Oleh karenanya, banyak hewan yang melakukan proses evolusi.
Bila kamu ingin melihat contoh hewan yang mengalami evolusi, kamu bisa membaca artikel di bawah ini.
Sebab, Mamikos sudah memberikan informasi tentang contoh hewan yang mengalami evolusi.
Tentang
Evolusi Hewan
Daftar Isi
Daftar Isi
Teori evolusi menjelaskan, bahwa semua bentuk makhluk hidup akan berevolusi, tidak terkecuali juga dengan hewan. Evolusi pada hewan berawal dari koanoflagelata.
Pada
saat itu (700-an juta tahun yang lalu), hewan yang terdapat di muka bumi ini
hanyalah berbentuk semacam koanoflagelata.
Oleh
sebab itu, keanekaragaman hewan yang terjadi pada saat ini, yaitu karena adanya
evolusi hewan. Kesimpulannya, semua jenis hewan berevolusi dan juga koanoflagelata,
yaitu nenek moyang dari semua jenis hewan.
Evolusi
hewan (kingdom Animalia atau Metazoa), sudah kembali setidaknya pada 710 juta
tahun yang lalu.
Angka
ini bisa diperoleh dari bukti sedimen fosil, yang dipercaya berisikan sisa-sisa
steroid yang hingga saat ini, dihasilkan oleh organisme kelompok spons
(Porifera).
Angka
ini juga telah konsisten, dengan analisis sebuah molekuler yang menyimpulkan juga
bahwa nenek moyang dari semua jenis hewan (yang hidup saat ini), sudah berusia
sekitar 770 juta tahun yang lalu.
Kategori
Evolusi
Secara
garis besar, terdapat beberapa macam kategori dari evolusi, yaitu:
- Evolusi
progresif, merupakan evolusi yang lebih mengarah pada kemungkinan populasi,
dalam suatu spesies bisa bertahan hidup. - Evolusi
regresif, ini adalah evolusi yang akan mengarah pada kemungkinan, dalam
populasi suatu spesies yang menjadi punah. - Evolusi
divergenevolusi konvergen, merupakan perubahan dalam organ yang berbeda, pada
spesies-spesies yang mempunyai hubungan kekerabatan, jauh menuju kesamaan pada fungsi
organ tersebut. Itu adalah bentuk perubahan dari satu spesies, dengan menjadi
banyak spesies yang baru.
Faktor
Pendukung Terjadinya Evolusi
Evolusi
bisa terjadi, sebab adanya variasi genetik dan juga seleksi alam. Variasi genetic,
pada dasarnya dapat terjadi sebab adanya mutasi gen, rekombinasi gen, hanyutan
gen, dan juga aliran gen.
Masih
melansir dari Modul Kemdikbud Tema 16: Mutasi Genetik dan Teori Evolusi,
berikut ini adalah beberapa penjelasannya.
1.
Mutasi Gen
Mutasi
merupakan perubahan, yang terjadi secara mendadak di dalam kromosom. Mutasi bisa
menyebabkan terbentuknya variasi, pada sifat-sifat di dalam suatu populasi.
Kemudian, terjadilah proses seleksi alam yang menghasilkan berbagai organisme, dengan sifat yang adaptif terhadap lingkungannya.
Mutasi gen sifatnya bisa menguntungkan, ataupun merugikan untuk kelestarian spesies.
Mutasi akan menguntungkan, bila menghasilkan spesies yang lebih adaptif terhadap lingkungannya.
Sebaliknya, mutasi akan merugikan bila menghasilkan suatu spesies, yang tidak akan adaptif terhadap lingkungannya.
2.
Rekombinasi Gen
Rekombinasi gen, merupakan peristiwa dalam pembentukan susunan gen yang baru.
Rekombinasi gen bisa terjadi, pada saat peristiwa pindah silang dalam fase profase I dari meiosis I.
3.
Hanyutan Genetik
Hanyutan genetic, adalah sebuah peristiwa dalam perubahan frekuensi gen di dalam sebuah populasi.
Hal ini terjadi, karena adanya suatu populasi kecil, yang dapat berpisah dari populasi asalnya.
Akibatnya,
akan terdapat gen-gen tertentu yang mempunyai jumlah banyak, sedikit, ataupun
bahkan dapat menghilang dari populasi.
4.
Aliran Gen
Aliran
gen adalah sebuah peristiwa pertukaran gen antar populasi, yang disebabkan oleh
adanya proses imigrasi dan juga emigrasi dalam populasi.
Sebagai contoh, seekor kumbang merah akan melakukan imigrasi, ke populasi kumbang cokelat.
Kemudian, apabila terjadi proses perkawinan, akan terdapat gen baru dalam populasi kumbang cokelat.
Contoh Hewan yang Mengalami Evolusi
1.
Kepiting Yeti
Kepiting
yeti, pertama kalinya telah ditemukan pada tahun 2010. Makhluk ini hidup di dalam
lubang termal, dekat Antartika yang suhunya dapat mencapai 380 derajat celsius.
Namun, lubang yang mereka tinggali sebenarnya dikelilingi oleh air beku.
Para kepiting yeti betina harus pergi ke sebuah area yang beku itu ketika bertelur, sebab lubang thermal yang ditinggali memiliki kandungan sulfur terlalu tinggi bagi telur-telur mereka.
Kepiting
ini mempunyai warna putih, serta rambut berpola aneh yang diperkirakan sebagai
bentuk untuk adaptasi.
Lengan
mereka yang terlihat dipenuhi dengan rambut, sebetulnya berfungsi sebagai taman
untuk dapat menumbuhkan bakteri, di mana bakteri tersebut pun nantinya akan menjadi
makanan si kepiting.
2.
Semut Velvet
Sebenarnya
semut velvet merupakan sejenis tawon. Semut velvet jantan mempunyai sayap,
sedangkan untuk betinanya tidak.
Satu
sengatan dari semut velvet, dapat menjatuhkan seekor sapi dengan seberat 2 ribu
pound. Namun, tidak hanya pada versi dewasanya saja yang sangat berbahaya.
Semut
beludru merah betina, akan mencari sarang dari serangga lain ketika bertelur,
kemudian anak-anak mereka yang baru saja lahir akan memakan larva dari serangga
lainnya.
3.
Ikan Berbibir Merah
Ikan ini dikenal juga dengan bibir mereka yang berwarna merah, serta karakter mereka yang kesulitan untuk berenang.
Jadi, sirip yang mereka miliki, akan berfungsi sebagai kaki untuk dapat berjalan di dasar laut.
Ikan bibir merah, sering ditemukan di bagian dasar laut dengan kedalaman 3-76 meter.
Bibir merah yang mereka miliki, juga dinilai sebagai sebuah cara untuk menarik pasangan, namun yang memilikinya kemungkinan besar yaitu ikan jantan.
4.
Blobfish
Pada
tahun 2013, blobfish dinobatkan sebagai jenis Hewan Terjelek di Dunia. Ikan ini
mempunyai tubuh bergelatin, yang mengambang di bagian atas dasar laut dengan
kedalamannya 6-1.200 meter.
Sebenarnya blobfish mempunyai tulang, namun karena adanya tekanan kuat di dasar laut, tulang mereka pun menjadi sangat lunak.
Dan justru hal inilah yang dapat menarik minat, dari para ilmuwan.
5.
Kepiting Laba-laba Jepang
Kepiting
laba-laba Jepang memiliki tungkai sepanjang 10-12 kaki, artinya dua kali tinggi
dari manusia rata-rata.
Makhluk
laut tersebut, untuk pertama kalinya ditemukan pada tahun 1836, dan kebanyakan terdapat
di perairan area pantai selatan Jepang.
Akibat
adanya penangkapan yang berlebihan, sekarang kepiting ini telah dilindungi.
Awalnya, kepiting laba-laba Jepang dianggap sebagai sebuah hidangan, di
berbagai kawasan di Jepang.
6.
Tarsier
Tarsier
hanya bisa tumbuh, hingga seukuran dari kepalan manusia. Mata mereka berukuran
separuh dari kepala.
Akan
tetapi, kepala tarsier dapat berputar hingga 180 derajat, sebagai bentuk
evolusi respons dari mata mereka.
Meskipun
berukuran sangat kecil, namun makhluk ini mempunyai kaki belakang yang sangat
kuat, sehingga dapat melompat sejauh tiga kaki.
Dan
tentu saja, mata mereka yang sangat besar mempunyai kemampuan penglihatan yang
sangat baik, pada saat malam hari.
7.
Burung Shoebill
Meskipun sekilas tidak terlihat menakutkan, burung shoebill merupakan jenis karnivora raksasa.
Hewan yang berukuran empat hingga lima kali ini, sering memakan penyu, ikan, bahkan juga anak buaya.
Burung
yang tinggal di kawasan rawa-rawa Afrika Timur itu, seringkali memenggal
mangsanya sebelum akan melahapnya.
Tidak hanya itu, anak burung shoebill yang lebih muda, hanya akan berfungsi sebagai pendukung dari kakaknya dan akan diabaikan oleh orang tuanya.
Namun, para ahli menilai hal semacam ini, merupakan bentuk dari konservasi energi.
8.
Gavial
Meskipun
mirip dengan buaya, gavial memiliki gigi yang lebih tajam. Reptil ini dapat
tumbuh hingga mencapai 20 kaki.
Kontras dengan ukurannya yang sangat besar, gavial tidak akan menyerang manusia.
Mereka hanya akan memakan bangkai, yang telah terapung dari sisa-sisa upacara penguburan.
9.
Common Eastern Froglet
Katak
inilah yang akan melahirkan melewati mulutnya. Setelah katak jantan akan membuahi
telurnya secara eksternal, para katak betinanya kemudian akan menelan
telur-telur tersebut.
Telur-telur itu nantinya akan dapat menetas, serta tumbuh sebagai katak dewasa di dalam perut induknya.
Para katak betina ini kemudian akan melahirkan anaknya, melewati mulut dalam jangka waktu seminggu. Sayang sekali, katak jenis ini sudah punah pada tahun 1980-an.
10.
Tikus Mondok Berhidung Bintang
Tikus
mondok berhidung bintang, bisa ditemukan di dataran rendah basah Kanada bagian
timur, dan juga Amerika Serikat bagian timur laut.
Fungsi
dari moncong bintang pada hewan ini, sama halnya seperti mata manusia.
Sementara cakarnya, berfungsi sebagai alat untuk dapat menggali di bawah
rawa-rawa, yang merupakan lokasi habitat utamanya.
Penutup
Itu
tadi pembahasan mengenai contoh hewan yang mengalami evolusi, semoga artikel di
atas dapat memberikan sedikit gambaran untuk kamu, bahwa hewan pun juga
mengalami sebuah proses evolusi.
Sebenarnya
masih ada banyak jenis hewan yang mengalami evolusi, namun Mamikos memberikan
sedikit gambaran saja, agar kamu pun bisa mudah untuk memahami berbagai contoh
hewan yang mengalami evolusi.
Demikian pembahasan mengenai contoh hewan yang mengalami evolusi, kamu dapat membaca artikel lainnya mengenai contoh hewan atau proses evolusi, pada kolom yang tersedia di Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: