10 Contoh Inflasi di Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Indonesia Terbaru
10 Contoh Inflasi di Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Indonesia Terbaru – Inflasi merupakan keadaan ekonomi sebuah negara ketika harga barang dan jasa naik disebabkan ketidakseimbangan arus kas dan barang.
Inflasi dapat terjadi karena banyak hal, misalnya peningkatan biaya produksi yang umum terjadi pada negara bertumbuh dan berkembang.
Selain itu, tingginya permintaan terhadap barang dan jasa serta terjadinya kekacauan ekonomi politik sebuah negara. Apa saja contoh inflasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia? Simak ulasan berikut, ya!
10 Contoh Inflasi di Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Indonesia
Daftar Isi
- 10 Contoh Inflasi di Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Indonesia
- 1. Jumlah Uang Tunai yang Beredar di Masyarakat Tinggi
- 2. Harga Bahan Pokok Merangkak Naik
- 3. Turunnya Daya Beli Masyarakat
- 4. Suku Bunga Kredit Rendah
- 5. Keterbatasan Jumlah Barang di Pasar
- 6. Permintaan Masyarakat Akan Barang Tertentu Meningkat
- 7. Kenaikan Biaya Produksi
- 8. Pengajuan Kredit Dipersulit
- 9. Nilai Tukar Mata Uang Rupiah Menurun
- 10. Jumlah Utang Luar Negeri Terus Merangkak Naik
Daftar Isi
- 10 Contoh Inflasi di Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Indonesia
- 1. Jumlah Uang Tunai yang Beredar di Masyarakat Tinggi
- 2. Harga Bahan Pokok Merangkak Naik
- 3. Turunnya Daya Beli Masyarakat
- 4. Suku Bunga Kredit Rendah
- 5. Keterbatasan Jumlah Barang di Pasar
- 6. Permintaan Masyarakat Akan Barang Tertentu Meningkat
- 7. Kenaikan Biaya Produksi
- 8. Pengajuan Kredit Dipersulit
- 9. Nilai Tukar Mata Uang Rupiah Menurun
- 10. Jumlah Utang Luar Negeri Terus Merangkak Naik
Terjadinya inflasi didorong oleh berbagai sebab dan akan memberi dampak paling signifikan pada kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Sebab, ketika harga melonjak naik akan menurunkan daya beli masyarakat. Berikut beberapa contoh inflasi yang terjadi di masyarakat Indonesia.
1. Jumlah Uang Tunai yang Beredar di Masyarakat Tinggi
Salah satu contoh inflasi di kehidupan sehari-hari yang dapat dilihat dengan jelas adalah jumlah uang tunai beredar di masyarakat sangat tinggi.
Diawali dengan kemudahan mendapatkan bantuan keuangan berupa kredit dan pembagian bantuan langsung tunai.
Hal ini membuat masyarakat memiliki akses uang tunai dalam jumlah banyak dalam waktu singkat.
Selain itu, turunnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan seperti bank, menyebabkan banyak nasabah melakukan penarikan tunai.
Kasus pembobolan data nasabah di beberapa bank, membuat banyak masyarakat takut menyimpan uang mereka dalam bank sehingga lebih memilih menyimpan dalam bentuk tunai.
Hal ini makin meningkatkan jumlah uang tunai yang beredar.
2. Harga Bahan Pokok Merangkak Naik
Kondisi perekonomian Indonesia diperburuk dengan adanya kenaikan harga bahan-bahan pokok yang tidak terkendali.
Ini merupakan contoh inflasi di kehidupan sehari-hari yang dirasakan langsung oleh penduduk Indonesia.
Misalnya kenaikan harga minyak goreng dengan angka cukup signifikan. Kenaikan harga minyak goreng ini membuat kenaikan inflasi dengan efek luas, sebab diikuti kenaikan barang-barang kebutuhan pokok lainnya.
Meskipun sudah disediakan minyak goreng subsidi, tapi masih belum berhasil menurunkan harga ke sedia kala.
Bahkan, masih ada kemungkinan harga naik sewaktu-waktu disebabkan berbagai faktor memengaruhinya, seperti naiknya harga sawit dunia.
3. Turunnya Daya Beli Masyarakat
Disadari atau tidak, contoh inflasi di kehidupan sehari-hari lainnya adalah turunnya daya beli masyarakat. Khususnya golongan menengah ke bawah yang paling merasakan dampak akan inflasi yakni kenaikan harga barang.
Kenaikan harga barang tidak diikuti dengan naiknya pendapatan sehingga membuat kalangan menengah ke bawah memilih mengurangi belanja harian.
Dampaknya adalah perputaran uang menjadi tersendat dan memperburuk inflasi yang terjadi.
Kebijakan pemerintah dengan memberikan bantuan langsung tunai masih belum banyak membantu.
Karena tidak banyak membantu kalangan menengah ke bawah memenuhi kebutuhan pokoknya sehingga menimbulkan banyak masalah baru.
4. Suku Bunga Kredit Rendah
Contoh inflasi di kehidupan sehari-hari berikutnya adalah suku bunga yang rendah sehingga meningkatkan keinginan orang melakukan kredit pada bank maupun lembaga keuangan lainnya.
Hal ini menguntungkan para pengambil kredit, tapi menambah tingkat inflasi karena meningkatnya jumlah uang tunai di masyarakat. Daya beli mungkin akan meningkat, tapi pasar belum siap menerimanya.
Belum lagi jika pinjaman diajukan pada lembaga pinjaman online. Proses pencairan mudah, tapi makin banyak orang tercekik dengan kewajiban membayar utang yang tidak sesuai kemampuannya.
5. Keterbatasan Jumlah Barang di Pasar
Contoh inflasi di kehidupan sehari-hari berikutnya adalah keterbatasan jumlah barang di pasar.
Ketika jumlah barang tidak sesuai dengan kebutuhan alias lebih rendah dari permintaan, maka harga akan cenderung naik.
Sebagai contoh gagal panen yang menyebabkan ketersediaan beras menurun sedangkan permintaan tetap tinggi. Atau tingginya kebutuhan ekspor sehingga ketersediaan barang di pasar lokal menurun.
Pada dasarnya, permasalahan ini bisa membaik dan kembali ke kondisi semula dengan adanya treatment atau tanpa treatment.
Seringkali Pemerintah juga turun tangan dalam mengatasi keterbatasan barang dengan membuka penyimpanan negara.
6. Permintaan Masyarakat Akan Barang Tertentu Meningkat
Contoh inflasi di kehidupan sehari-hari berikutnya adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang yang tinggi. Hal ini bisa disebabkan karena dorongan kebutuhan atau tren yang terjadi.
Sebagai contoh ketika terdapat isu tertentu yang menyebabkan masyarakat melakukan panic buying.
Ketika pandemi Covid-19 terjadi misalnya terlihat bahwa permintaan akan barang tertentu meningkat sehingga menyebabkan kekalutan pasar.
Kekalutan pasar, menyebabkan kepanikan, kemudian mengakibatkan permintaan masyarakat meningkat meskipun kebutuhan terhadap barang tersebut tidak memiliki urgensi.
Hal ini membuat inflasi semakin buruk dan berimbas pada banyak hal lainnya.
7. Kenaikan Biaya Produksi
Contoh inflasi di kehidupan sehari-hari dapat dilihat dari kenaikan biaya produksi yang diakibatkan desakan kenaikan bahan baku, bahan bakar, maupun permintaan upah tenaga kerja yang meningkat.
Di negara yang sedang tumbuh dan berkembang, kenaikan biaya produksi terutama pada usaha kecil menengah sangat sering terjadi.
Hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal, misalnya kenaikan harga bahan bakar maupun ketersediaan bahan baku berkurang.
8. Pengajuan Kredit Dipersulit
Keadaan suku bunga rendah yang menyebabkan banyak orang mengajukan kredit biasanya diatasi dengan syarat kredit dipersulit.
Namun, hal ini juga menjadi contoh inflasi di kehidupan sehari-hari yang berdampak besar.
Sebab ada pihak-pihak seperti pelaku UMKM yang justru mengalami kesulitan keuangan tidak bisa mendapatkan kredit dengan mudah.
Kebutuhan tinggi membuat banyak orang beralih pada pinjaman online yang justru menimbulkan banyak masalah baru.
9. Nilai Tukar Mata Uang Rupiah Menurun
Tidak dapat dipungkiri bahwa nilai mata uang Rupiah Indonesia di mata dunia memang seringkali menurun.
Hal ini menjadi contoh inflasi di kehidupan sehari-hari berikutnya yang berdampak buruk pada perekonomian negara.
Semakin turun nilai tukar mata uang sebuah negara akan memengaruhi keparahan inflasi.
Semakin turun nilai Rupiah terhadap mata uang negara lain, maka akan memperparah inflasi dan menimbulkan berbagai masalah ekonomi.
10. Jumlah Utang Luar Negeri Terus Merangkak Naik
Contoh inflasi di kehidupan sehari-hari terakhir adalah peningkatan nilai utang Indonesia terhadap negara luar. Dari tahun ke tahun nilai utang luar negeri Indonesia terus meningkat sehingga meningkatkan potensi inflasi.
Menumpuknya hutang membuat Indonesia terjerat sehingga sulit mengambil kebijakan ekonomi sendiri dan terus dipengaruhi oleh negara lain. Hal ini menjadi tanda lemahnya ekonomi sebuah negara.
Akan tetapi, keadaan bisa menjadi normal ketika Indonesia mampu membayar tagihan dan tidak menambah jumlah utang.
Dengan demikian, kemungkinan inflasi terjadi dapat dihindari. Tentu saja, kebijakan ekonomi Pemerintah sangat berperan di sini.
Dapat disimpulkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia sangat rentan mengalami perubahan.
Kadang kondisi ekonomi normal, tapi tidak jarang mengalami inflasi maupun deflasi. Tergantung dari kondisi negara dan isu-isu yang muncul di dalamnya.
Hal tersebut tergantung dari berbagai faktor, di antaranya ketersediaan barang, jumlah permintaan, juga biaya produksi.
Beberapa contoh inflasi di kehidupan sehari-hari di atas memperlihatkan bahwa masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang paling terdampak.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: