4 Contoh Instrumen atau Produk Pasar Modal Beserta Penjelasannya
4 Contoh Instrumen atau Produk Pasar Modal Beserta Penjelasannya – Investasi saat ini sudah sangat mudah untuk dilakukan. Banyak sekali perusahaan investasi yang menyediakan berbagai macam produk pasar modal yang dapat dipilih. Produk tersebut dapat dipilih sesuai dengan kemampuan kamu sebagai investor.
Bahkan saat ini anak muda pun sudah dapat melakukan investasi karena tersedia sudah banyak produk investasi dari pasar modal yang sangat ramah bagi pemula. Hal inilah yang membuat kegiatan investasi menjadi kegiatan yang banyak diminati saat ini.
Macam-Macam Produk Pasar Modal Paling Laris
Daftar Isi
Daftar Isi
Ada banyak sekali jenis produk yang bisa ditemui ketika kamu melihat-lihat pasar modal. Mulai dari produk dengan nilai yang tinggi hingga produk bernilai rendah sekalipun bisa ditemukan di pasar modal. Kamu hanya tinggal memilih sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan saja
Sebagai calon investor, kamu hanya perlu menentukan jenis produk apa yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Setelah menetapkan perusahaan pasar modal atau produk pasar modal yang dipilih, kamu pun dapat melakukan kegiatan transaksi di pasar modal.
Namun, jika kamu masih kebingungan ingin memilih produk pasar modal apa saja, maka membaca penjelasan mengenai setiap produk dapat membantu. Berikut ini merupakan penjelasan lengkap mengenai beberapa produk yang tersedia di pasar modal.
Beberapa produk pasar modal di Indonesia yaitu:
1. Saham
Produk pasar modal ini sangatlah terkenal di kalangan investor ataupun di kalangan masyarakat. Saham merupakan surat-surat berharga yang digunakan sebagai bukti atas kepemilikan sebagian atau sebuah perusahaan.
Jika memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mendapatkan dividen ataupun keuntungan yang diperoleh oleh perusahan tersebut. Dengan demikian, memiliki saham sangatlah menguntungkan dan dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan yang menjanjikan.
Dalam penjualan saham di pasar modal, terdapat beberapa proses yang harus dilewati. Prose tersebut dimulai dari diadakannya penawaran umum yang dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO). Proses ini adalah proses saham diperkenalkan kepada publik untuk pertama kali.
Setelah diperkenalkan kepada publik, maka produk pasar modal tersebut akan masuk ke dalam listing bursa efek. Dengan demikian saham tersebut sudah dapat diperjual belikan kepada publik secara umum. Ada beberapa hal mengenai saham yang harus kamu ketahui, diantaranya:
Keuntungan Saham
Membeli saham di pasar modal tentu saja akan menguntungkan. Saham tersebut akan memberikan keuntungan dalam bentuk dividen. Hal ini dikarenakan modal yang kamu berikan untuk membeli saham akan dijadikan sebagai modal perusahaan emiten.
Dividen adalah keuntungan yang diperoleh dari perusahaan emiten. Namun pemberian deviden ini tentu saja harus sesuai dengan kesepakatan yang tertera dalam RUPS.
Jika seorang investor menginginkan dividen dalam jumlah besar, maka investor tersebut harus memegang saham yang telah dibeli dalam jangka waktu tertentu bahkan dalam kurun waktu yang relatif lama.
Periode waktu tersebut biasanya telah disepakati sejak awal pada saat pembelian saham. Dividen yang diterima pun dapat berupa uang tunai maupun dalam bentuk saham. Jika berupa saham, maka jumlah saham yang dimiliki akan semakin bertambah.
Resiko Membeli Saham
Selain mengetahui keuntungan membeli saham, kamu juga harus mengetahui resiko yang harus dihadapi. Mengetahui resiko dapat membuat kamu menjadi lebih berhati-hati sehingga resiko tersebut dapat diminimalkan.
Beberapa resiko dalam membeli saham antara lain adalah:
1. Kerugian
Harga saham akan selalu naik dan turun setiap waktu. Ada kalanya harga saham turun hingga sangat ekstrim. Ketika sudah begini, banyak investor yang menjual harga sahamnya dengan harga lebih rendah dari harga beli.
Hal ini tentu saja merupakan kerugian. Namun, jika keadaan harga saham semakin turun, maka investor tersebut juga tidak akan memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, pastikan kamu menjual dan membeli saham pada saat yang tepat agar untung.
2. Likuidasi
Kondisi ini dapat terjadi apabila perusahaan yang kamu beli sahamnya mengalami kebangkrutan. Pemilik saham akan menjadi prioritas terakhir dalam pembagian aset perusahaan yang tersisa.
Hal ini dikarenakan ada prioritas lainnya yang harus diutamakan oleh pihak perusahaan seperti membayar hutang. Nantinya, jika ada sisa dari aset perusahaan, maka barulah kamu akan dibagi. Hal ini tentu saja sangat merugikan.
3. Delisting
Kondisi ini terjadi apabila saham yang dimiliki ternyata dihapus oleh pihak bursa efek Indonesia. Penghapusan saham ini bisa saja diakibatkan karena tidak terpenuhinya kriteria sehingga saham tersebut tidak lagi memenuhi kualifikasi.
Akibat delisting ini, saham tidak akan bisa dijual ataupun di temui lagi di pasar modal. Hal ini tentu saja sangat merugikan, apalagi bagi pemilik saham yang besar.
Capital Gain Saham
Pada saham dikenal istilah capital gain. Istilah ini merupakan keuntungan yang didapatkan dari proses transaksi saham. Nilai capital gain didapatkan dari hasil menghitung selisih antara harga jual saham dan juga harga beli dari saham.
2. Obligasi
Selain saham, terdapat pula produk pasar modal yang bisa dibeli seperti obligasi. Produk pasar modal ini juga sering disebut sebagai surat hutang. Surat ini dapat dipindahtangankan dengan mudah. Apabila memiliki surat ini, maka kamu berhak mendapatkan bunga sebagai keuntungan.
Selain itu, kamu juga berhak mendapatkan pelunasan hutang yang harus dibayarkan pada jangka waktu yang telah disepakati. Jika memilih obligasi, maka kamu akan mendapatkan pendapatan tetap. Pendapatan tetap tersebut berasal dari bunga.
Manfaat Kepemilikan Obligasi
Beberapa manfaat yang akan kamu dapatkan jika memiliki obligasi adalah:
1. Memperoleh fee/kupon/nisbah dalam jangka waktu tertentu dengan kisaran diatas tingkat fee dari bunga Bank Indonesia.
2. Memperoleh keuntungan yang pasti dari proses penjualan obligasi pada pasar sekunder.
3. Resiko yang ditanggung lebih kecil karena obligasi sudah bebas resiko.
4. Ada banyak sekali pilihan seri yang bersifat hutang di pasar sekunder.
Jenis Obligasi yang Dijadikan sebagai Produk Pasar Modal
Berikut ini merupakan beberapa jenis obligasi yang dapat kamu pilih di pasar modal.
1. Obligasi Korporasi
Jenis obligasi ini biasanya diterbitkan oleh perusahaan swasta berskala Nasional. BUMN dan BUMD juga mengeluarkan obligasi jenis ini. Bunga yang dimiliki oleh jenis obligasi ini biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi pemerintah.
Namun, karena diterbitkan oleh pihak korporasi, maka kemungkinan gagal bayar pada obligasi akan lebih tinggi. Hal ini dikarenakan retur pada obligasi ini tidak dijamin.
2. Surat Utang Negara
Sesuai dengan namanya, obligasi jenis ini berbentuk surat utang yang dimiliki oleh negara. Selain itu, obligasi ini juga dapat berbentuk sebagai surat berharga syariah negara.
Surat utang milik negara berupa surat pengakuan utang negara yang berbentuk mata uang rupiah ataupun berbentuk valuta asing. Pembayaran bunga dan pokok utang telah dijamin oleh Negara Republik Indonesia berdasarkan masa berlakunya.
Sedangkan surat berharga syariah negara merupakan surat berharga milik negara yang diterbitkan menggunakan prinsip syariah. Surat ini diterbitkan sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset surat berharga syariah negara.
3. Sukuk
Jenis obligasi ini diterbitkan dengan menggunakan prinsip syariah. Dengan demikian investor dapat berinvestasi dengan menggunakan prinsip syariah dan terhindar dari unsur-unsur judi, ketidakjelasan dan juga riba.
Penerbitan produk pasar modal syariah ini telah dinyatakan sesuai dengan syariat. Hal ini dinyatakan oleh Dewan Syariah Nasional yang berasal dari Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Penerbitan sukuk dilakukan dengan menggunakan akad ijarah.
Hasil dari penerbitan sukuk biasanya digunakan untuk kegiatan investasi. Kegiatan investasi tersebut biasanya berupa pembelian hak manfaat dari barang-barang milik negara. Nantinya barang tersebut akan disewakan kepada pemerintah.
3. Reksadana
Jika kamu tidak memiliki modal yang cukup untuk membeli produk pasar modal yang utuh, maka reksadana adalah solusinya. Produk ini biasanya berasal dari berbagai instrumen investasi yang dijadikan sebagai tempat pengumpulan dana dari berbagai investor.
Di reksadana, dana dari berbagai investor tersebut akan diolah dengan baik sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang dapat dibagi. Produk pasar modal ini biasanya akan dikelola oleh seorang manajer investasi.
Hasil pengelolannya pun akan digunakan untuk berbagai produk yang ada seperti obligasi, saham, pasar uang, dan produk lainnya. Dengan demikian, proses investasi akan terasa lebih praktis dan tidak perlu modal yang banyak.
Manfaat Adanya Reksadana
Reksadana sangat cocok digunakan oleh orang-orang yang tidak memiliki dana yang cukup untuk membeli selembar saham ataupun obligasi. Selain itu, reksadana juga cocok dibeli oleh orang-orang yang sibuk dan tidak memiliki cukup waktu untuk mengelola produk pasar modal yang telah dibeli.
Dengan adanya reksadana ini, para masyarakat yang memiliki keinginan tetapi memiliki modal, waktu dan kemampuan yang terbatas masih dapat memperoleh keuntungan. Hal inilah yang membuat minat investasi masyarakat semakin besar.
Resiko Memilih Reksadana
Sama seperti produk lainnya, reksadana juga memiliki resiko. Resiko yang dimiliki oleh reksadana mengikuti jenis instrumen yang digunakannya. Jika instrumen yang digunakan adalah saham, maka resiko yang dimiliki persis dengan saham.
Selain itu, reksadana juga bisa mengalami masalah likuiditas. Untuk mencairkan reksadana, kamu bahkan membutuhkan waktu selama tiga hari.
4. Exchange Traded Fund (ETF)
Produk pasar modal ini sebenarnya sama saja sistemnya dengan reksadana. Namun ETF tidak dijual melalui manager investasi, melainkan langsung melalui Bursa Efek Indonesia. Hal ini tentu saja sesuai dengan namanya karena diperjualbelikan di bursa efek.
Manfaat Exchange Traded Fund (ETF)
Sama seperti produk pasar modal lainnya, Exchange Traded Fund (ETF) juga memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah:
1. Produk ETF diversifikasi menjadi beberapa saham unggulan untuk sekali order. Hal ini dikarenakan ETF terdiri dari berbagai jenis saham yang berada dalam portofolio seperti sebuah dana.
2. ETF akan memanfaatkan fleksibilitas dari proses jual atau beli yang tinggi. Investor dapat langsung membeli ataupun menjual pembelian ETF selama jam bursa seperti proses transaksi saham.
3. Memiliki nilai management fee ETF yang lebih rendah jika dibandingkan dengan Reksadana
4. Informasi mengenai saham yang menjadi komponen ETF dapat diperiksa setiap saat sehingga lebih transparan.
Resiko ETF
Produk pasar modal ini juga memiliki resiko. Resiko tersebut sama seperti saham. ETF juga sering mengalami perubahan nilai yang mengikuti naik turunnya harga saham. Kemudian ETF ini juga dapat beresiko mengalami likuiditas seperti saham.
Setelah mengetahui jenis produk pasar modal, kamu juga dapat memilih dengan mudah. Kamu dapat memilih produk investasi mana yang sesuai dari apa saja produk pasar modal yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: