10 Contoh Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan, Pemula Wajib Tahu Ini Sebelum Investasi
10 Contoh Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan, Pemula Wajib Tahu Ini Sebelum Investasi – Sudah sering mendengar kata investasi? Namun, masih banyak orang masih bingung membedakan antara investasi jangka pendek dan jangka panjang. Padahal, dua jenis ini memiliki karakter dan tujuan yang berbeda, lho!
Investasi jangka panjang itu ibarat menanam pohon. Kamu harus sabar merawatnya selama bertahun-tahun sampai akhirnya berbuah lebat. Jenis investasi ini cocok untuk tujuan keuangan jangka panjang seperti dana pensiun, pendidikan anak, atau beli rumah.
Artikel Mamikos akan membahas mulai dari instrumen klasik seperti emas dan properti, sampai produk modern seperti saham dan investasi reksadana. Yuk, simak pembahasannya sampai habis! 📈💰💲
Daftar Isi
Daftar Isi
10 Contoh Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan
Nah, agar kamu semakin paham apa saja instrumen investasi dan plus minusnya, cek rekomendasi beberapa contoh investasi jangka panjang yang menguntungkan!
1. Saham Blue Chip
Jika berbicara tentang investasi, saham pasti jadi topik pertama yang kebayang, kan? Nah, buat pemula, pilihlah saham blue chip. Saham blue chip adalah saham dari perusahaan besar, stabil, dan punya rekam jejak keuangan yang bagus. Contohnya kayak BCA, Telkom, atau Unilever.
Mengapa saham blue chip cocok buat investasi jangka panjang? Karena perusahaan besar biasanya lebih tahan terhadap gejolak ekonomi.
Jadi, meskipun harga saham bisa naik turun, secara jangka panjang trennya cenderung naik. Kalau kamu rutin beli dan simpan, keuntungan bisa datang dari dua arah: dividen dan kenaikan harga saham.
Tips untuk pemula: Jangan mudah panik jika harga saham turun sedikit. Fokus sama performa perusahaan, bukan sekadar harga sehari-hari. Ingat, ini maraton, bukan sprint.
2. Reksadana Saham
Kalau masih takut ribet pilih saham sendiri, kamu bisa coba reksadana saham. Di sini, kamu nitipin uang ke manajer investasi profesional yang bakal mengelola dana kamu dan membelikan saham-saham yang prospektif.
Keuntungan reksadana saham buat pemula adalah kamu nggak perlu pusing analisa saham satu per satu. Cukup rutin setor dana dan biarin profesional yang ngatur.
Dalam jangka panjang, reksadana saham bisa ngasih keuntungan menarik, apalagi kalau kamu konsisten nabung setiap bulan.
Plusnya lagi, sekarang investasi reksadana bisa dimulai dengan modal kecil, mulai dari Rp10 ribu aja lewat aplikasi investasi online. Cocok banget buat pemula yang baru belajar.
3. Properti
Siapa yang tidak ingin memiliki properti? Investasi properti kayak rumah, tanah, atau apartemen adalah salah satu pilihan investasi jangka panjang yang sudah terbukti menguntungkan.
Harga properti hampir selalu naik tiap tahun, terutama kalau lokasinya strategis. Selain itu, properti bisa jadi sumber penghasilan pasif kalau kamu sewain. Misalnya, punya kos-kosan atau kontrakan bisa jadi mesin uang bulanan tanpa harus kerja keras.
Tapi, ada hal yang perlu kamu siapin: modal awal yang lumayan besar. Kalau modalnya terbatas, kamu bisa mulai dari beli tanah di daerah berkembang yang harganya belum terlalu tinggi. Dalam jangka 5–10 tahun, harganya bisa naik berkali lipat!
4. Obligasi
Kalau kamu ingin investasi yang lebih aman dan stabil, coba deh obligasi. Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah atau perusahaan. Jadi, kamu “meminjamkan” uang ke pihak tersebut dan bakal dapat imbal hasil atau bunga tiap periode tertentu.
Obligasi negara kayak SBN (Surat Berharga Negara) atau ORI (Obligasi Ritel Indonesia) cocok banget buat pemula karena risikonya minim. Pemerintah yang menjamin, jadi aman banget. Kalau kamu simpan dalam jangka panjang, hasilnya bisa lumayan, lho.
Kelebihan lainnya, sekarang beli obligasi sudah gampang. Tinggal buka aplikasi investasi atau bank digital, kamu bisa punya obligasi mulai dari Rp1 juta aja.
5. Emas
Emas adalah investasi klasik yang nggak pernah lekang oleh waktu. Dari zaman dulu sampai sekarang, emas selalu jadi pilihan favorit banyak orang. Alasannya simpel: nilainya cenderung stabil dan bisa jadi pelindung aset saat ekonomi lagi goyang.
Kalau kamu beli emas batangan atau beli logam mulia, simpan aja di tempat aman dan jual lagi beberapa tahun ke depan. Biasanya harga emas naik seiring inflasi.
Tips buat pemula: Kalau mau investasi emas, beli yang bersertifikat resmi seperti Antam atau UBS. Jangan hanya koleksi perhiasan karena harga jualnya lebih rendah dibanding emas batangan.
6. Tabungan Pendidikan atau Dana Pensiun
Kalau kamu memiliki rencana jangka panjang seperti biaya sekolah anak atau persiapan pensiun, kamu bisa mulai dari sekarang dengan tabungan pendidikan atau dana pensiun.
Produk ini biasanya ditawarkan oleh bank atau perusahaan asuransi, dan sistemnya mirip tabungan berjangka. Kamu setor rutin tiap bulan, dan uangnya bakal diputar untuk investasi oleh pihak pengelola.
Investasi jenis ini memang keuntungannya nggak sebesar saham, tapi aman dan punya tujuan jelas. Cocok banget buat kamu yang ingin memastikan masa depan keluarga lebih tenang.
7. Bisnis Jangka Panjang
Investasi tidak melulu soal produk keuangan, lho! Kamu juga bisa “investasi” dengan membangun bisnis jangka panjang. Misalnya buka usaha properti, franchise, atau bisnis yang dengan potensi berkembang.
Memang risikonya lumayan besar, tapi kalau dijalankan dengan strategi yang tepat, bisnis bisa jadi sumber penghasilan yang terus bertumbuh. Apalagi kalau bisnisnya memiliki konsep yang evergreen, alias tidak ketinggalan zaman.
Tips buat pemula: Mulai bisnis yang sesuai passion dan minatmu. Jangan buru-buru ekspansi sebelum bisnis benar-benar stabil.
8. Investasi di Diri Sendiri
Nah, ini nih contoh investasi jangka panjang yang menguntungkan dan sering dilupakan yaitu investasi diri sendiri. Maksudnya gimana? Kamu bisa ikut pelatihan, kursus, kuliah, atau beli buku untuk upgrade skill dan pengetahuan.
Investasi ke diri sendiri efeknya luar biasa buat jangka panjang. Skill yang kamu pelajari bisa bikin kamu dapat gaji lebih tinggi, peluang bisnis baru, atau bahkan karier yang lebih cemerlang.
Jadi, jangan cuma mikirin investasi uang aja. Kamu sendiri adalah aset berharga yang harus terus dikembangkan.
9. Kripto (Crypto Asset) untuk Jangka Panjang
Investasi kripto sempat booming beberapa tahun belakangan. Meski terkenal volatil, beberapa orang yang sabar dan punya strategi benar bisa untung besar.
Kalau kamu tertarik, pilih kripto dengan fundamental kuat kayak Bitcoin atau Ethereum, dan fokus jangka panjang. Jangan mudah panik saat harga turun drastis, karena pasar kripto memang naik-turun ekstrem.
Tapi ingat, kripto berisiko tinggi. Jadi, jangan taruh semua uangmu di sini. Anggap aja bagian kecil dari portofolio investasi kamu.
10. Startup atau Equity Crowdfunding
Kalau kamu suka tantangan, coba investasi di startup lewat equity crowdfunding. Sekarang banyak platform resmi yang kasih kesempatan kamu buat jadi investor di bisnis-bisnis baru.
Risikonya memang tinggi, tapi potensi cuannya besar kalau startup yang kamu danai sukses. Bayangin aja kalau dulu kamu invest di perusahaan kayak Gojek atau Tokopedia waktu masih awal-awal, pasti sekarang nilainya sudah luar biasa.
Untuk pemula, pastikan kamu riset dulu tentang bisnisnya, legalitas platform, dan potensi pasarnya. Jangan asal ikutan hype.
Tips Sebelum Mulai Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan
Setelah tahu berbagai pilihan investasi di atas, ada beberapa tips penting agar kamu tidak salah langkah:
1. Pahami Tujuan Investasi
Sebelum terjun ke dunia investasi, kamu harus jelas dulu apa tujuan utamamu. Apakah ingin mempersiapkan dana pensiun, biaya sekolah anak, beli rumah, atau sekadar menambah aset di masa depan?.
Misalnya, kalau tujuanmu untuk jangka waktu 20 tahun ke depan, saham atau reksadana saham bisa jadi pilihan. Tapi kalau tujuannya untuk 3–5 tahun, investasi obligasi atau emas mungkin lebih aman.
Tanpa tujuan yang jelas, kamu bisa bingung dan mudah goyah saat pasar berfluktuasi. Banyak pemula yang panik jual asetnya karena nggak tahu arah investasinya mau ke mana.
Jadi, buatlah tujuan investasi sejak awal agar kamu lebih fokus dan disiplin. Anggap aja investasi ini perjalanan panjang menuju impianmu, bukan sekadar cara buat cari untung cepat.
2. Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi itu ibarat pepatah “jangan taruh semua telur di satu keranjang.” Maksudnya, jangan investasikan semua uangmu di satu instrumen aja. Kalau seluruh dana kamu taruh di saham, misalnya, saat pasar saham jatuh, kamu bisa rugi besar.
Penting untuk membagi investasi ke beberapa aset seperti saham, reksadana, emas, properti, atau obligasi. Misalkan ada satu aset turun, aset lainnya bisa menyeimbangkan kerugian.
Diversifikasi juga membuat lebih tenang karena risikonya tersebar. Kamu bisa atur komposisi investasi sesuai profil risiko, misalnya 50% di saham, 30% di obligasi, dan 20% di emas. Jangan lupa evaluasi portofolio secara berkala untuk menyesuaikan dengan kondisi keuangan dan tujuan hidupmu.
3. Siap Mental dan Sabar
Investasi jangka panjang bukan untuk orang yang mau cepat kaya. Pasar saham, harga properti, atau nilai aset lainnya bisa naik turun dalam jangka pendek.
Kalau mental kamu belum siap, bisa-bisa kamu panik dan malah jual rugi. Padahal, kalau sabar dan nggak gampang terbawa emosi, investasi kamu bisa tumbuh banyak dalam beberapa tahun.
Sabar itu kunci sukses investasi. Ingat, Warren Buffett, investor sukses dunia selalu bilang kalau pasar saham itu cara memindahkan uang dari orang yang tidak sabar ke orang yang sabar.
Jadi, tanamkan mindset bahwa investasi adalah perjalanan panjang. Fokus ke tujuan akhir, bukan ke naik turunnya grafik harian.
4. Belajar Literasi Keuangan
Literasi keuangan bukan hanya soal mengerti istilah rumit, tapi juga tahu cara kerja investasi dan risiko masing-masing instrumen. Kamu bisa mulai dari baca buku, nonton video edukasi, ikut seminar, atau ikut komunitas investasi.
Adanya pengetahuan yang cukup, kamu bisa ambil keputusan lebih bijak dan nggak gampang terpengaruh tren. Banyak orang gagal investasi bukan karena kurang modal, tapi karena nggak ngerti cara kerja instrumen yang dia pilih.
Jadi, sebelum investasi, investasikan dulu waktu dan tenaga untuk belajar.
5. Mulai dari Nominal Kecil
Salah satu kesalahan pemula adalah mikir kalau investasi cuma buat orang kaya. Padahal, sekarang kamu bisa mulai investasi dari nominal kecil, bahkan hanya Rp10 ribu untuk reksadana. .
Mulai dari nominal kecil juga membuat kamu lebih santai belajar. Kamu bisa coba berbagai instrumen tanpa takut rugi besar. Setelah paham dan percaya diri, baru tingkatkan jumlah investasinya.
Penutup
Nah, itulah beberapa contoh Investasi jangka panjang yang menguntungkan sebagai langkah cerdas untuk kamu yang ingin memiliki masa depan finansial lebih aman dan terencana. Kuncinya bukan soal modal besar, tapi niat dan keseriusan untuk belajar serta konsisten berinvestasi.
Kalau kamu pemula, tidak perlu takut untuk mulai. Sekarang banyak platform investasi yang ramah pengguna dan memungkinkan kamu mulai dari nominal kecil.
Fokus pada tujuan, disiplin, dan jangan mudah terbawa emosi saat pasar berfluktuasi. Ingat, investasi jangka panjang itu perjalanan, bukan lomba cepat-cepat kaya.
Mulailah dari langkah kecil hari ini, karena waktu adalah teman terbaik buat investor. Semakin cepat kamu mulai, semakin besar kesempatan asetmu berkembang di masa depan.
Referensi:
Apa Itu Investasi Jangka Panjang? Definisi hingga Contohnya [Daring]. Tautan: https://infolelang.bri.co.id/news/apa-itu-investasi-jangka-panjang/
Jenis Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan [Daring]. Tautan: https://www.dbs.id/digibank/id/id/articles/jenis-investasi-jangka-panjang-yang-menguntungkan/
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:
Kost Jogja Murah
Kost Jakarta Murah