5 Contoh Jaringan Permanen Berdasarkan Fungsinya Lengkap dengan Penjelasan

5 Contoh Jaringan Permanen Berdasarkan Fungsinya Lengkap dengan Penjelasan – Pada tumbuhan, terdapat dua jenis jaringan yang memiliki peran penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen.

Jaringan meristem terdiri dari sel-sel tumbuhan yang aktif membelah, sedangkan jaringan permanen terdiri dari sel-sel hasil pembelahan yang telah mengalami perubahan bentuk dan fungsi membentuk bagian dari organ-organ tumbuhan.

Di bawah ini, Mamikos akan membahas lebih lanjut mengenai contoh jaringan permanen pada tumbuhan berdasarkan fungsinya secara lebih detail. Yuk, simak lebih lanjut!

Beberapa Contoh Jaringan Permanen Berdasarkan Fungsinya

Pexels.com/Mikhail Nilov

Jaringan permanen berasal dari jaringan meristem primer yang telah berdiferensiasi.

Jaringan inilah yang disebut sebagai jaringan dewasa dan bersifat non meristematik (tidak aktif membelah).

Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen dapat dibedakan menjadi 5, yaitu Jaringan Epidermis, Parenkim, Penyokong, Pengangkut, dan Gabus.

Berikut adalah uraian lengkap tentang contoh-contoh jaringan permanen berdasarkan fungsinya:

1. Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis terletak di bagian paling luar pada setiap organ tumbuhan. Fungsinya berkaitan sebagai pelindung jaringan yang ada di bawahnya.

Ciri-ciri jaringan epidermis meliputi : 

  • Terdiri dari sel-sel hidup yang tersusun rapat dan berlapis tunggal
  • Bentuk selnya persegi panjang
  • Tidak memiliki klorofil 
  • Mampu membentuk derivat jaringan epidermis tertentu

Derivat jaringan epidermis ini adalah alat tambahan pada epidermis yang berasal dari epidermis, namun memiliki fungsi dan struktur yang berlainan.

Bentuk-bentuk derivat jaringan epidermis antara lain : 

  1. Stomata (mulut daun) : tempat pertukaran gas dalam proses fotosintesis dan sebagai jalur utama penguapan air (transpirasi).
  2. Trikoma (rambut-rambut) : membantu tumbuhan merambat, mengurangi penguapan, serta membantu penyerapan air dan mineral dari dalam tanah.
  3. Spina (duri asli) : tonjolan pada permukaan epidermis batang yang berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari serangan predator.
  4. Emergensia : spina palsu yang terbentuk dari jaringan epidermis dan subepidermis (jaringan di bawah epidermis)
  5. Velamen : derivat epidermis pada tumbuhan epifit yang tersusun dari sel-sel mati serta berfungsi untuk menyimpan air dan mengikat oksigen.
  6. Bulliform (sel kipas) : sel epidermis yang dinding selnya terdiri atas selulosa dan pektin serta diselubungi kutikula di bagian luarnya.
  7. Sel kersik (sel silika) : sel epidermis yang mengandung kristal kersik dan membuat batang menjadi keras dan kuat.
  8. Litokis : sel epidermis yang mengalami penebalan dinding sel dan mengandung sistolit.

2. Jaringan Parenkim (Jaringan Dasar)

Jaringan parenkim menyusun sebagian besar tubuh tumbuhan, seperti akar, batang, daun, dan buah. Oleh karena itu, jaringan ini juga dikenal sebagai jaringan dasar.

Jaringan parenkim dapat ditemukan pada semua jenis tumbuhan dan memiliki berbagai fungsi tergantung pada tempat jaringan ini berada. 

Ciri-ciri jaringan parenkim meliputi : 

  • Terdiri dari sel-sel hidup berukuran besar dan tipis
  • Sel-selnya berbentuk polihedral (segi banyak) dan tersusun kurang rapat
  • Memiliki banyak vakuola
  • Mengandung banyak kloroplas
  • Jaringan dewasa dengan sifat meristematik (mampu membelah diri)

Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim dibedakan atas  : 

  1. Parenkim palisade (parenkim tiang)
  2. Parenkim bunga karang (parenkim spons)
  3. Parenkim bintang
  4. Parenkim lipatan

Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan atas  : 

  1. Parenkim penimbun : memiliki banyak vakuola untuk menyimpan banyak zat
  2. Parenkim pengangkut : berperan dalam transportasi berbagai zat dan hasil fotosintesis
  3. Parenkim penyembuh : berperan dalam penyembuhan luka dan regenerasi
  4. Parenkim air : menyimpan air dalam jumlah besar pada tumbuhan xerofit
  5. Parenkim udara (aerenkim) : menyimpan udara dan sebagai tempat pertukaran gas
  6. Parenkim asimilasi (klorenkim) : mengandung kloroplas dan berperan dalam proses fotosintesis

3. Jaringan Penyokong (Jaringan Mekanik/Penguat)

Jaringan penyokong tersusun atas dua macam jaringan, yaitu jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim. Fungsinya berkaitan sebagai penunjang bentuk tubuh tumbuhan. 

Jaringan kolenkim berdasarkan struktur penebalan dindingnya dapat dibedakan atas kolenkim sudut, kolenkim lancunar, kolenkim tangensial, dan kolenkim annular.

Ciri-ciri jaringan kolenkim meliputi : 

  • Terdiri dari sel-sel hidup
  • Tidak ada ruang antar selnya
  • Bentuk selnya memanjang secara aksial
  • Dinding selnya tebal serta banyak mengandung selulosa dan pektin
  • Mengalami penebalan di sudut-sudut selnya tetapi kurang merata di seluruh dinding sel
  • Terletak tepat di bawah epidermis dan tidak terdapat pada akar
  • Memiliki sifat meristematik
  • Berfungsi untuk menguatkan jaringan muda yang masih aktif tumbuh

Jaringan sklerenkim berdasarkan bentuknya dapat dibedakan atas serabut (serat) dan sklereid.

Ciri-ciri jaringan sklerenkim meliputi : 

  • Terdiri dari sel-sel dewasa yang telah mati
  • Tidak ada ruang antar selnya
  • Dinding selnya keras dan tebal
  • Dinding sel sekunder mengalami lignifikasi 
  • Tidak memiliki nukleus dan sitoplasma
  • Terdapat pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan atau perkembangan
  • Berfungsi dalam struktur mekanis sebagai penyangga

4. Jaringan Pengangkut

Nama lain dari jaringan pengangkut adalah berkas vaskular. Jaringan ini berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara serta mendistribusikan hasil fotosintesis ke bagian lain dari tumbuhan.

Berdasarkan fungsinya, jaringan pengangkut dibedakan atas : 

  1. Xylem (pembuluh kayu) berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke bagian atas tumbuhan (daun). Sel pada jaringan xylem tidak memiliki sekat antar selnya, berdinding tipis, dan mengandung lignin.
  2. Floem (pembuluh tapis) berfungsi untuk membawa dan mendistribusikan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan yang lain. Jaringan ini terdiri dari sel tapis, sel pengiring, sel albumin, serat-serat floem, dan parenkim floem.

5. Jaringan Gabus

Jaringan gabus merupakan jaringan yang terdiri dari sel-sel gabus dan dapat ditemui pada tumbuhan dikotil, tumbuhan berkayu, dan beberapa tanaman berbatang lunak (herba).

Jaringan gabus dapat berfungsi sebagai pengganti epidermis ketika lapisan epidermis rusak karena faktor usia atau gangguan lainnya.

Fungsi lain dari jaringan gabus meliputi : 

  • Melindungi tumbuhan dari cedera fisik
  • Melindungi tumbuhan dari kehilangan air berlebih
  • Melindungi tumbuhan dari infeksi patogen
  • Melindungi tumbuhan dari paparan panas

Kambium gabus yang membentuk jaringan ke arah dalam dinamakan feloderm. Jaringan feloderm terdiri atas sel-sel hidup yang dapat berkembang dan berubah menjadi jaringan parenkim yang menyusun tubuh tumbuhan.

Sementara itu, jika kambium gabus membentuk jaringan ke arah luar maka dinamakan sebagai felem. Penyusun jaringan felem adalah sel-sel mati berbentuk kotak dengan dinding sel yang menebal akibat aktivitas suberin dan memiliki sifat tidak tembus air.

Umumnya, tumbuhan lebih banyak memproduksi felem dibandingkan dengan feloderm. Felem yang telah mati akan berubah menjadi lapisan gabus.

Dengan memahami karakteristik masing-masing jaringan permanen ini, kamu akan lebih memahami kompleksitas dan keunikan tumbuhan.

Penutup

Demikianlah contoh-contoh jaringan permanen pada tumbuhan berdasarkan fungsinya yang telah Mamikos ulas.

Semoga penjelasan ini bermanfaat sebagai materi belajar untuk mengenal struktur dan organ-organ pada tumbuhan.

Dengan memahami karakteristik dari setiap contoh jaringan permanen tersebut, diharapkan kamu akan mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Jika masih ingin mengeksplorasi lebih banyak materi seputar Biologi, kamu juga bisa mengunjungi situs blog Mamikos ini.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta