Contoh Jenis Aktiva Tetap, Pengertian, Karakteristik dan Cara Pencatatannya

Dalam menjalankan suatu bisnis, kita harus mempertimbangkan aktiva tetap yang akan digunakan. Berikut artikel mengenai penjelasan aktiva tetap beserta cara pencatatannya.

10 November 2021 Sofia

Contoh Jenis Aktiva Tetap, Pengertian, Karakteristik dan Cara Pencatatannya – Saat kita menjalankan suatu bisnis, pengetahuan mengenai aktiva tetap atau yang biasa dikenal sebagai aset tetap menjadi hal penting untuk diperhatikan. Banyak pemilik UMKM yang hanya mempertimbangkan income dan menilai bisnis mereka tanpa mempertimbangkan hal dasar mengenai aktiva tetap. Apabila tidak mengetahui nilai aset, akuntansi keuangan bisnis kalian tidak akan lengkap dan tentunya tidak akan memberi gambaran nyata terkait bisnis tersebut.

Kali ini Mamikos akan berbagi informasi mengenai aktiva tetap, mulai dari pengertian, karakteristik, jenis aktiva tetap, hingga cara pencatatannya. Simak terus artikel berikut, ya!

Pengertian Aktiva Tetap

freepik.com

Sebelum beralih ke pembahasan mendetail terkait jenis aktiva tetap, alangkah baiknya berkenalan terlebih dahulu dengan definisi aktiva tetap. Aktiva tetap atau yang biasa disebut sebagai aset merupakan harta jangka panjang yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan operasional suatu perusahaan.

Dalam jangka panjang, aktiva tetap ini akan memberi keuntungan finansial bagi perusahaan sebab memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.

Aktiva tetap biasa dilambangkan dengan istilah properti, pabrik dan peralatan di neraca, sehingga aktiva atau aset tetap tidak mudah untuk diubah menjadi kas. Aktiva tetap juga menjadi peran yang sangat besar dalam proses untuk menghasilkan produk. Seperti halnya lahan sebagai tempat untuk berproduksi, serta mesin untuk alat menghasilkan suatu produk.

Fungsi Aktiva Tetap

Aktiva memiliki beberapa fungsi, di antaranya:

  • Sebagai sarana informasi terkait aset organisasi yang dapat membantu kalian dalam memperoleh laporan keuangan yang akurat dan menyeluruh, serta memperoleh penilaian bisnis.
  • Untuk memastikan profitabilitas aset tetap, serta memeriksa rencana tindakan depresiasi.
  • Untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut menguntungkan atau tidak menguntungkan.
  • Sebagai bentuk representasi yang diperjelas dari jumlah modal perusahaan dan nilai aset untuk keuntungan finansial yang diikuti evaluasi masalah dalam bisnis.

Karakteristik Aktiva Tetap

Aktiva tetap memiliki beberapa karakteristik yang dapat digunakan untuk membedakannya dengan aktiva lancar, di antaranya yaitu:

  • Aktiva tetap memiliki bentuk fisik (bentuk dan ukuran yang jelas)
  • Aktiva tetap digunakan dalam kegiatan operasional
  • Aktiva tetap tidak untuk diperjualbelikan kepada konsumen
  • Masa manfaat dari aktiva tetap lebih dari satu tahun
  • Aktiva tetap digunakan dalam seluruh kegiatan perusahaan terutama dalam proses produksi
  • Kepemilikan aktiva tetap tidak untuk dijual kembali, melainkan digunakan sebagai penunjang aktivitas perusahaan
  • Nilai aktiva tetap cukup besar
  • Aktiva tetap memiliki nilai material sehingga harga dari aktiva tersebut cukup signifikan

Jenis Aktiva Tetap

Seperti yang telah kita ketahui dalam pengertian, bahwa aktiva tetap merupakan barang yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Berikut beberapa contoh dari aktiva tetap.

1. Aktiva Tetap Berwujud

Contoh dari aktiva tetap berwujud, di antaranya:

  • Bangunan atau gedung, meliputi semua fasilitas yang dimiliki oleh entitas.
  • Lahan atau bidang tanah, baik yang sudah didirikan bangunan atau yang masih kosong.
  • Peralatan produksi, meliputi mesin yang digunakan perusahaan tersebut.
  • Kendaraan, seperti truk, mobil, dan lain sebagainya yang mendukung proses distribusi suatu perusahaan.
  • Perabotan atau isi dari bangunan, meliputi alat kantor, perabot pabrik, dan lain sebagainya.
  • Inventaris, meliputi inventaris laboratorium, inventaris gudang, inventaris pabrik, inventaris kantor, dan lain sebagainya.
  • Prasarana perusahaan, meliputi roil, pagar, dan lain sebagainya.

2. Aktiva Tetap Tak Berwujud

Sedangkan untuk aktiva tetap tak berwujud biasanya berupa hak usaha yang dimiliki suatu perusahaan. Berikut beberapa contoh dari aktiva tetap tak berwujud:

  • Lisensi
  • Hak cipta
  • Sistem keamanan
  • Merek dagang
  • Franchise

Beberapa dari contoh aktiva tetap juga dapat mengalami penyusutan nilai, di antaranya yaitu:

  • Gedung dan bangunan
  • Lahan atau bidang tanah
  • Peralatan
  • Kendaraan
  • Mesin

Cara Pencatatan Aktiva Tetap

Berikut penjelasan mengenai bagaimana cara memperoleh aktiva tetap beserta cara pencatatannya:

1. Pembelian Tunai

Aktiva tetap yang diperoleh melalui pembayaraan tunai maka harus dicatat sesuai dengan nominal atau jumlah uang yang dikeluarkan. Jumlah uang tersebut meliputi harga yang tercantum pada aktiva serta biaya lain yang dikeluarkan agar aktiva tersebut siap untuk dipakai.

Misalnya seperti dalam pembelian gedung beserta tanahnya. Maka harga perolehan akan dialokasikan untuk gedung dan tanah. Alokasi harga dilakukan dengan cara melihat harga pasar relatif dari tanah ataupun gedung yang dibeli oleh suatu perusahaan. Perusahaan akan mencari harga gedung dan harga tanah, lalu dari informasi tersebut akan dibandingkan dan menjadi dasar untuk alokasi harga perolehan.

2. Pembelian Angsuran

Harga aktiva tetap yang diperoleh melalui pembelian angsuran tidak boleh termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran akan dibebankan sebagai biaya bunga.

Cara pencatatannya yaitu proses pembayaran setiap tahun harus dibuat jurnal yang nantinya akan dikurangi hutang sebesar pokok pinjaman yang dilunasi. Selanjutnya mendebet biaya bunga untuk tahun yang bersangkutan dan kredit kasnya adalah sebesar angsuran.

Misal, PT Barizo membeli sebuah mobil perusahaan dengan harga Rp 100.000.000 menggunakan sistem cicil. Uang mukanya sebesar Rp 28.000.000, dan sisanya akan diangsur tiap bulan selama 3 tahun dengan bunga 12% per tahun. Berikut rinciannya:

Perolehan aktiva:
Harga Rp 100.000.000
Uang muka Rp 28.000.000
Hutang Rp 72.000.000

Pencatatan aset mobil:
Debet rekening: Mobil
Kredit rekening: Kas Rp 28.000.000
Hutang: Rp 72.000.000

Pencatatan angsuran dan bunga per bulan:
Debet rekening: Hutang Rp 2.000.000
Biaya bunga: Rp 720.000
Kredit rekening: Kas Rp 2.720.000

3. Ditukar Dengan Surat – Surat Berharga

Aktiva tetap yang diperoleh melalui penukaran dengan surat berharga seperti saham atau obligasi perusahaan, akan dicatat dalam pembukuan sebesar harga saham atau obligasi tersebut.

Pertukaran aktiva tetap dengan surat berharga akan dicatat dalam rekening modal saham atau utang obligasi sesuai dengan nominal yang ada. Sedangkan untuk selisih nilai pertukaran dengan nilai nominal akan dicatat dalam rekening agio atau disagio.

4. Ditukar Dengan Aktiva Tetap Lain

Banyak perusahaan yang melakukan pembelian aset tetap dengan cara tukar tambah atau dalam arti lain yaitu pembelian aktiva tetap baru menggunakan aktiva lama dan sebagian kekurangannya dibayarkan secara tunai. Pada kondisi seperti ini, prinsip harga perolehan tetap yang harus digunakan yaitu aktiva baru dikapitalisasikan dengan jumlah harga aktiva lama, selanjutnya ditambah uang tunai yang dibayarkan.

5. Aktiva Yang Dibuat Sendiri

Perusahaan juga kerap kali membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan. Semua biaya yang dibebankan dalam pembuatan aktiva tetap tersebut seperti bahan, factory overhead, dan lainnya, tidak menimbulkan masalah dalam penentuan harga pokok aktiva tetap yang dibuat.

Untuk membebankan biaya factory overhead sebagai berikut:

  • Kenaikan biaya factory overhead yang dibebankan pada aktiva yang dibuat
  • Biaya factory overhead di alokasikan dengan tarif yang digunakan untuk pembuatan aktiva dan produksi

Demikian informais mengenai aktiva tetap, mulai dari pengertian, karakteristik, hingga cara pencatatan aktiva tetap. Semoga informasi ini membantu!

Jangan lupa untuk selalu update informasi melalui blog Mamikos, dijamin ter up to date deh!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Close