Contoh Jenis Aktiva Tetap, Pengertian, Karakteristik dan Cara Pencatatannya
Contoh Jenis Aktiva Tetap, Pengertian, Karakteristik dan Cara Pencatatannya – Saat kita menjalankan suatu bisnis, pengetahuan mengenai aktiva tetap atau yang biasa dikenal sebagai aset tetap menjadi hal penting untuk diperhatikan. Banyak pemilik UMKM yang hanya mempertimbangkan income dan menilai bisnis mereka tanpa mempertimbangkan hal dasar mengenai aktiva tetap. Apabila tidak mengetahui nilai aset, akuntansi keuangan bisnis kalian tidak akan lengkap dan tentunya tidak akan memberi gambaran nyata terkait bisnis tersebut.
Kali ini Mamikos akan berbagi informasi mengenai aktiva tetap, mulai dari pengertian, karakteristik, jenis aktiva tetap, hingga cara pencatatannya. Simak terus artikel berikut, ya!
Pengertian Aktiva Tetap
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum beralih ke
pembahasan mendetail terkait jenis aktiva tetap, alangkah baiknya berkenalan
terlebih dahulu dengan definisi aktiva tetap. Aktiva tetap atau yang biasa
disebut sebagai aset merupakan harta jangka panjang yang digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan operasional suatu perusahaan.
Dalam jangka panjang,
aktiva tetap ini akan memberi keuntungan finansial bagi perusahaan sebab
memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.
Aktiva tetap biasa dilambangkan dengan istilah properti, pabrik dan peralatan di neraca, sehingga aktiva atau aset tetap tidak mudah untuk diubah menjadi kas. Aktiva tetap juga menjadi peran yang sangat besar dalam proses untuk menghasilkan produk. Seperti halnya lahan sebagai tempat untuk berproduksi, serta mesin untuk alat menghasilkan suatu produk.
Fungsi Aktiva Tetap
Aktiva memiliki
beberapa fungsi, di antaranya:
- Sebagai sarana informasi terkait aset organisasi yang dapat membantu kalian dalam memperoleh laporan keuangan yang akurat dan menyeluruh, serta memperoleh penilaian bisnis.
- Untuk memastikan profitabilitas aset tetap, serta memeriksa rencana tindakan depresiasi.
- Untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut menguntungkan atau tidak menguntungkan.
- Sebagai bentuk representasi yang diperjelas dari jumlah modal perusahaan dan nilai aset untuk keuntungan finansial yang diikuti evaluasi masalah dalam bisnis.
Karakteristik Aktiva Tetap
Aktiva tetap memiliki
beberapa karakteristik yang dapat digunakan untuk membedakannya dengan aktiva
lancar, di antaranya yaitu:
- Aktiva tetap memiliki bentuk fisik (bentuk dan
ukuran yang jelas) - Aktiva tetap digunakan dalam kegiatan
operasional - Aktiva tetap tidak untuk diperjualbelikan
kepada konsumen - Masa manfaat dari aktiva tetap lebih dari satu
tahun - Aktiva tetap digunakan dalam seluruh kegiatan
perusahaan terutama dalam proses produksi - Kepemilikan aktiva tetap tidak untuk dijual
kembali, melainkan digunakan sebagai penunjang aktivitas perusahaan - Nilai aktiva tetap cukup besar
- Aktiva tetap memiliki nilai material sehingga
harga dari aktiva tersebut cukup signifikan
Jenis Aktiva Tetap
Seperti yang telah kita ketahui dalam pengertian, bahwa aktiva tetap merupakan barang yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Berikut beberapa contoh dari aktiva tetap.
1. Aktiva Tetap Berwujud
Contoh dari aktiva
tetap berwujud, di antaranya:
- Bangunan
atau gedung, meliputi semua fasilitas yang dimiliki oleh entitas. - Lahan atau
bidang tanah, baik yang sudah didirikan bangunan atau yang masih kosong. - Peralatan
produksi, meliputi mesin yang digunakan perusahaan tersebut. - Kendaraan,
seperti truk, mobil, dan lain sebagainya yang mendukung proses distribusi suatu
perusahaan. - Perabotan
atau isi dari bangunan, meliputi alat kantor, perabot pabrik, dan lain
sebagainya. - Inventaris,
meliputi inventaris laboratorium, inventaris gudang, inventaris pabrik,
inventaris kantor, dan lain sebagainya. - Prasarana
perusahaan, meliputi roil, pagar, dan lain sebagainya.
2. Aktiva Tetap Tak Berwujud
Sedangkan untuk aktiva
tetap tak berwujud biasanya berupa hak usaha yang dimiliki suatu perusahaan.
Berikut beberapa contoh dari aktiva tetap tak berwujud:
- Lisensi
- Hak cipta
- Sistem keamanan
- Merek dagang
- Franchise
Beberapa dari contoh
aktiva tetap juga dapat mengalami penyusutan nilai, di antaranya yaitu:
- Gedung dan
bangunan - Lahan atau
bidang tanah - Peralatan
- Kendaraan
- Mesin
Cara Pencatatan Aktiva Tetap
Berikut penjelasan
mengenai bagaimana cara memperoleh aktiva tetap beserta cara pencatatannya:
1. Pembelian Tunai
Aktiva tetap yang
diperoleh melalui pembayaraan tunai maka harus dicatat sesuai dengan nominal
atau jumlah uang yang dikeluarkan. Jumlah uang tersebut meliputi harga yang
tercantum pada aktiva serta biaya lain yang dikeluarkan agar aktiva tersebut siap
untuk dipakai.
Misalnya seperti dalam
pembelian gedung beserta tanahnya. Maka harga perolehan akan dialokasikan untuk
gedung dan tanah. Alokasi harga dilakukan dengan cara melihat harga pasar
relatif dari tanah ataupun gedung yang dibeli oleh suatu perusahaan. Perusahaan
akan mencari harga gedung dan harga tanah, lalu dari informasi tersebut akan
dibandingkan dan menjadi dasar untuk alokasi harga perolehan.
2. Pembelian Angsuran
Harga aktiva tetap yang diperoleh melalui pembelian angsuran tidak boleh termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran akan dibebankan sebagai biaya bunga.
Cara pencatatannya yaitu proses pembayaran setiap tahun harus dibuat jurnal yang nantinya akan dikurangi hutang sebesar pokok pinjaman yang dilunasi. Selanjutnya mendebet biaya bunga untuk tahun yang bersangkutan dan kredit kasnya adalah sebesar angsuran.
Misal, PT Barizo membeli sebuah mobil perusahaan dengan harga Rp 100.000.000 menggunakan sistem cicil. Uang mukanya sebesar Rp 28.000.000, dan sisanya akan diangsur tiap bulan selama 3 tahun dengan bunga 12% per tahun. Berikut rinciannya:
Perolehan aktiva:
Harga Rp 100.000.000
Uang muka Rp 28.000.000
Hutang Rp 72.000.000
Pencatatan aset mobil:
Debet rekening: Mobil
Kredit rekening: Kas Rp 28.000.000
Hutang: Rp 72.000.000
Pencatatan angsuran dan bunga per bulan:
Debet rekening: Hutang Rp 2.000.000
Biaya bunga: Rp 720.000
Kredit rekening: Kas Rp 2.720.000
3. Ditukar Dengan
Surat – Surat Berharga
Aktiva tetap yang diperoleh melalui penukaran dengan surat berharga seperti saham atau obligasi perusahaan, akan dicatat dalam pembukuan sebesar harga saham atau obligasi tersebut.
Pertukaran aktiva tetap dengan surat berharga akan dicatat dalam rekening modal saham atau utang obligasi sesuai dengan nominal yang ada. Sedangkan untuk selisih nilai pertukaran dengan nilai nominal akan dicatat dalam rekening agio atau disagio.
4. Ditukar Dengan
Aktiva Tetap Lain
Banyak perusahaan yang
melakukan pembelian aset tetap dengan cara tukar tambah atau dalam arti lain
yaitu pembelian aktiva tetap baru menggunakan aktiva lama dan sebagian
kekurangannya dibayarkan secara tunai. Pada kondisi seperti ini, prinsip harga
perolehan tetap yang harus digunakan yaitu aktiva baru dikapitalisasikan dengan
jumlah harga aktiva lama, selanjutnya ditambah uang tunai yang dibayarkan.
5. Aktiva Yang Dibuat Sendiri
Perusahaan juga kerap
kali membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan. Semua biaya yang dibebankan
dalam pembuatan aktiva tetap tersebut seperti bahan, factory overhead, dan lainnya, tidak menimbulkan masalah dalam
penentuan harga pokok aktiva tetap yang dibuat.
Untuk membebankan
biaya factory overhead sebagai
berikut:
- Kenaikan biaya factory overhead yang dibebankan pada aktiva yang dibuat
- Biaya factory overhead di alokasikan dengan
tarif yang digunakan untuk pembuatan aktiva dan produksi
Demikian informais
mengenai aktiva tetap, mulai dari pengertian, karakteristik, hingga cara
pencatatan aktiva tetap. Semoga informasi ini membantu!
Jangan lupa untuk selalu update informasi melalui blog Mamikos, dijamin ter up to date deh!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: