Contoh Jurnal Pembelian dan Penjualan Perusahaan beserta Cara Membuatnya Yang Benar
Contoh Jurnal Pembelian dan Penjualan Perusahaan beserta Cara Membuatnya Yang Benar – Anak-anak akuntansi pasti pernah belajar tentang ini.
Jurnal pembelian dan penjualan merupakan salah satu hal yang
penting dalam suatu perusahaan. Sebab berkaitan erat dengan kegiatan finansial.
Mamikos akan memberikanmu beberapa contoh jurnal pembelian
dan penjualan perusahaan beserta cara-cara membuatnya yang baik dan benar.
Jadi, simak terus artikel berikut ini ya!
Definisi Jurnal Pembelian dan Penjualan Perusahaan
Daftar Isi
Daftar Isi
Eits, jangan salah sangka ya! Jurnal pembelian dan penjualan perusahaan yang dimaksud bukanlah jurnal artikel yang biasa dibaca dan dianalisis untuk keperluan penelitian.
Jurnal yang ini
merupakan rekam jejak atau pendataan dan pencatatan terkait segala jenis
transaksi pembelian dan penjualan di suatu perusahaan.
Pembelian dan
penjualan yang dilakukan harus dicatat semua, baik yang menggunakan sistem
pembayaran debit maupun kredit. Jadi, saat membuat jurnal ini, kamu harus
ekstra hati-hati dan teliti!
Cara Membuat Jurnal Pembelian dan Penjualan Perusahaan
Sebelum kita
membahas satu per satu contoh jurnal pembelian dan penjualan perusahaan kamu
harus mengetahui terlebih dahulu struktur dan cara membuatnya.
1. Jurnal Pembelian
Ada beberapa hal
penting yang harus kamu perhatikan sebelum membuat jurnal pembelian perusahaan.
Di antaranya adalah:
- Pembelian yang dilakukan
dengan metode pembayaran tunai dicatat dalam jurnal pengeluaran kas. - Pembelian secara kredit
dicatat dalam jurnal debit akun pembelian dan kredit akun utang dagang. - Lebih baik bila membuat
jurnal pembelian untuk transaksi dengan atau di satu pihak. Jadi, jurnal
transaksi dengan perusahaan B dibedakan dengan jurnal transaksi dengan
perusahaan C. - Untuk pembelian yang
tidak berulang secara rutin (hanya sekali atau dua kali), catatlah transaksi di
kolom “Serba-serbi.”
2. Jurnal Penjualan
Sama seperti
pencatatan jurnal pembelian, ada beberapa hal penting yang harus kamu
perhatikan saat membuat jurnal penjualan perusahaan.
- Jurnal penjualan dapat
ditulis dengan metode periodik atau perpetual. - Penjualan yang dilakukan dengan metode pembayaran tunai dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
- Pastikan posisi debit dan
kredit selalu seimbang dan tepat. - Cantumkan nomor faktur
agar kamu lebih mudah memeriksa saldo yang sudah tercatat. - Saat utang sudah lunas,
segera cek kembali pembayarannya, lalu kamu bisa menghapusnya dari jurnal
penjualan. - Jika ada retur, catat
dalam kolom kredit.
Jenis-jenis Jurnal Pembelian Perusahaan
Sebelum kita membahas satu per satu contoh jurnal pembelian dan penjualan perusahaan yang lebih lengkap, mari pelajari tentang jenis-jenis jurnal pembelian dan penjualan terlebih dahulu.
Ada beberapa jurnal pembelian yang perlu kamu ketahui. Di antaranya adalah:
1. Jurnal Pembelian Tunai
Sesuai dengan
namanya, jurnal ini berisi catatan lengkap transaksi pembelian perusahaan yang
dilakukan secara tunai.
Biasanya, jurnal
ini menggunakan metode perpetual, alias dicatat berdasarkan transaksi yang
masuk.
2. Jurnal Pembelian Kredit
Nah, kalau jurnal
pembelian yang satu ini khusus untuk transaksi kredit. Dicatat dalam kolom
kredit dengan mencantumkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
3. Jurnal Pembelian dengan Diskon dan PPN
Selanjutnya ada
jurnal pembelian untuk transaksi yang mendapatkan diskon. Kamu harus mencatat
transaksi tersebut bersama dengan pengurangan biayanya.
4. Jurnal Pembelian Retur dan Potongan
Dan jenis jurnal
pembelian perusahaan yang terakhir adalah jurnal retur dan potongan pembelian.
Untuk jurnal ini,
ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan, yaitu:
- Sebelum mengirimkan
kembali barang, kamu harus mengirim memorandum debit terlebih dahulu kepada
penjual. Pastikan memorandum itu berisi informasi lengkap mengenai barang yang
hendak diretur dan permintaan diskon pembelian. - Saat kamu mengirimkan
barang tersebut, atau diberikan potongan sebelum pembayaran faktur, maka jumlah
yang ada di memorandum debit tersebut akan dikreditkan dari faktur yang nanti
akan dikurangi dengan diskon pembelian.
Jenis-jenis Jurnal Penjualan Perusahaan
Nah, sekarang mari
kita pelajari tentang jenis-jenis jurnal penjualan.
1. Jurnal Penjualan Tunai
Jurnal yang satu
ini cukup mudah. Sebab, kamu hanya perlu mencatat jumlah penjualan yang
dibayarkan secara tunai.
Biasanya,
penjualan dengan metode ini tercatat juga dalam mesin kasir. Jadi, kamu perlu
memperhatikannya akun penjualannya dengan teliti ya.
Kalau ada
penjualan dengan metode kredit, maka transaksi itu akan diproses oleh badan
kliring atau perantara penjual dengan bank kartu kredit tersebut.
Nanti, bank-lah
yang akan mengirimkan uang tunai kepada pihak penjual sesuai dengan jumlah total
penjualan yang menggunakan kartu kredit.
Biasanya, akan ada
biaya tambahan untuk proses pengiriman uang tunai ini sebesar 2 sampai 3
persen.
2. Jurnal Penjualan Kredit
Nah, kamu sudah paham proses transaksi penjualan secara kredit kan? Untuk pencatatan penjualan ini, kamu bisa memasukkannya ke kolom utang dagang.
Ada juga kolom
bernama wesel tagih dan wesel bayar yang berisi informasi mengenai pengiriman uang
tunai dari pihak bank.
3. Jurnal Penjualan Diskon
Selanjutnya ada
jurnal penjualan diskon. Jurnal ini tidak hanya berisi jumlah penjualan yang
dikenakan diskon, tetapi juga tenggat waktu pembayarannya.
Jika pembeli
membayar sebelum tenggat waktu, biasanya penjual akan memberikan diskon.
4. Jurnal Penjualan Retur dan Potongan
Dan yang terakhir
adalah jurnal penjualan retur dan potongan. Ini berarti jurnal yang berisi
informasi barang-barang yang dikembalikan oleh pembeli.
Proses pengembalian
barangnya tentu saja harus sesuai dengan syarat dan ketentuan yang sudah disepakati
oleh penjual.
Jika barang yang
hendak dikembalikan ternyata dibeli secara kredit, maka penjual akan membuat
memo kredit yang berisi jumlah dan alasan kredit. Nantinya, memo ini mengurangi
jumlah utang usaha.
Contoh Jurnal
Pembelian dan Penjualan Perusahaan
Supaya kamu lebih
memahami teori yang sudah diberikan di atas, silakan simak contoh jurnal
pembelian dan penjualan perusahaan beserta penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Contoh Jurnal Pembelian Tunai
Sebagai contoh, perusahaan
A selalu membeli bahan baku di perusahaan B dengan total jumlah sebesar dua
juta rupiah. Maka, jurnal pembelian tunainya sebagai berikut:
Sementara itu,
kalau ada beberapa pembelian yang tidak rutin, maka masuk ke dalam akun serba-serbi.
Pencatatannya sebagai berikut:
Contoh Jurnal Pembelian Kredit
Sebagai contoh, perusahaanmu
membeli keperluan operasional secara kredit sebesar dua juta rupiah, ditambah PPN
10%. Maka, jurnal pembeliannya sebagai berikut:
Contoh Jurnal Pembelian dengan Diskon dan PPN
Sebagai contoh, perusahaanmu
mendapat faktur pembelian dari perusahaan E dengan syarat pembayaran 2/10 dan
n/30, sebesar 4 juta rupiah dan PPN 10% pada tanggal 8 Maret 2023.
Nah, 2/10 itu
berarti kamu akan mendapat diskon sebesar 2% kalau kamu membayar faktur paling
lambat 10 hari setelah tanggal transaksi.
Sementara itu,
n/30 berarti waktu pembayaran paling lambat untuk faktur ini adalah 30 hari
setelah tanggal transaksi.
Jadi, dalam contoh
ini, kamu harus membayar pada tanggal 18 Maret 2023 untuk mendapatkan diskon 2%
atau sebesar 80 ribu rupiah.
Kemudian, diasumsikan
bahwa kamu harus meminjam uang dengan periode 10 hari kredit untuk membayar
tagihan faktur pembelian ini.
Jika suku bunganya
6% dan dihitung dalam waktu 360 hari, maka pencatatan tagihan pembelian ini di jurnal
adalah sebagai berikut:
Sementara itu, perhitungan
bunga pinjamannya adalah sebagai berikut:
Rp4.320.000,00 x
6% x 20/360 = Rp14.400,00
Jadi, penghematan
bersih yang didapat oleh perusahaanmu adalah:
Diskon 2% + Bunga
6%
(Rp80.000,00 –
Rp14.400,00) = Rp65.600,00
Contoh Jurnal Pembelian Retur dan Potongan
Sebagai contoh, kamu
membuat membeli bahan baku di PT. B dengan total dua juta lima ratus rupiah
dengan syarat pembayaran 2/10 dan n/30 per tanggal 8 Maret 2023.
Tapi, pada tanggal
11 Maret 2023, kamu melakukan pengembalian barang sebesar satu juta rupiah.
Dan pada tanggal 18
Maret 2023, kamu membayar faktur dengan dikurang retur barang. Maka, cara
mencatat jurnal pembelian ini adalah sebagai berikut:
Contoh Jurnal Penjualan Tunai dan Kredit
Sebagai contoh, perusahaanmu
menjual bahan baku senilai tiga juta rupiah. Maka penulisan dalam jurnal
penjualannya adalah sebagai berikut:
Contoh Jurnal Penjualan
Retur dan Potongan
Sebagai contoh,
kamu menjual produk jualanmu sebesar 50 juta rupiah. Satu minggu kemudian, pelangganmu
ingin mengembalikan barang seharga 5 juta rupiah.
Hal ini membuatmu
memiliki margin kotor sekitar 30% dari hasil penjualan tersebut. Maka,
pencatatannya adalah sebagai berikut:
Jangan lupa
menghitung jumlah diskon apabila pihak pembeli membayar tagihan sesuai dengan tenggat
waktu yang telah disepakati ya!
Penutup
Itulah beberapa
contoh jurnal pembelian dan penjualan perusahaan beserta cara membuatnya yang
baik dan benar.
Jika masih merasa bingung, jangan ragu untuk bertanya kepada guru, dosen atau pihak-pihak yang lebih berpengalaman ya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: