Contoh Jurnal Umum beserta Cara Membuatnya yang Benar, Lengkap!

Contoh Jurnal Umum beserta Cara Membuatnya yang Benar, Lengkap! – Apakah kamu memerlukan contoh jurnal umum untuk mencatat transaksi keuangan bisnis atau perusahaan?

Dalam ilmu akuntansi, jurnal umum wajib dibuat secara tepat dan detail. Wajib memuat tanggal, nama transaksi, jumlah atau nominal dan keterangan penting lainnya.

Pada dasarnya, kamu perlu mengikuti ketentuan dalam persamaan dasar dan siklus akuntansi.

Agar tidak sampai membuat kesalahan, mari pahami beberapa hal dasarnya seperti definisi hingga contohnya dalam artikel ini.

Memahami Definisi dari Jurnal Umum

https://www.pexels.com/@olia-danilevich/

Jurnal umum ialah istilah yang kerap menggambarkan bentuk pencatatan sebuah transaksi pengeluaran maupun pemasukan dalam suatu bisnis.

Tidak jarang pencatatan ini lantas dipakai dalam pembuatan laporan keuangan.

Kalau kamu mengamati contoh jurnal umum, pasti akan menemukan beragam informasi yang berguna dalam pembuatan laporan keuangan. Sehingga aktivitas tersebut bisa berjalan lebih mudah dan cepat. 

Tidak hanya itu, biasanya juga dipakai sebagai bahan analisis perkembangan bisnis. Karena mampu mengetahui aliran dana yang masuk dan keluar dari suatu perusahaan.

Jika saja ada tindakan penyelewengan dana juga dapat ditemukan melalui pencatatan transaksi ini.

Oleh sebab itu, memang begitu penting untuk membuat jurnal umum secara tepat supaya mampu mencegah korupsi yang bisa berakibat pada kebangkrutan bisnis.

Kamu sendiri bisa mendefinisikan jurnal umum sebagai aktivitas mengidentifikasi, menilai dan mencatat dampak ekonomi akibat transaksi tertentu.

Di dalamnya memuat detail nama transaksi, kelompok akun hingga nominal pada kolom debit atau kredit.

Kalau kamu mengamati contoh jurnal umum, biasanya juga memuat beragam hal yang tidak bisa dituliskan dalam jurnal khusus. Pencatatan ini dilaksanakan dalam suatu periode tertentu.

Bentuk pencatatan ini sebenarnya boleh diterapkan pada perusahaan jenis apa saja, baik itu perusahaan dagang maupun jasa.

Akan tetapi, lebih efektif diterapkan pada perusahaan jasa. Sebab, pencatatan bisa dilakukan secara kronologis dengan lebih mudah. 

Ketika mengamati contoh jurnal umum, mungkin kamu akan menemukan penerapannya dalam perusahaan jasa dan dagang.

Kamu dapat membandingkan keduanya sebelum mulai membuat pencatatan transaksi secara mandiri.

Jadi, jangan hanya mempelajari teori mengenai ilmu akuntansi. Pahami juga contoh penerapannya sehingga akan lebih mudah ketika ingin praktik. Begitu juga dalam hal pembuatan jurnal umum.

Mengenal Beragam Fungsi Jurnal Umum

Setiap bentuk dokumentasi dalam bisnis sudah tentu mempunyai fungsi khusus.

Begitu juga dengan jurnal umum. Kamu dapat menyimak beragam fungsinya di bawah ini.

1. Fungsi Historis

Setiap transaksi akan dicatat dengan memperhatikan tanggal terjadinya. Sehingga mampu mengabadikan aktivitas perusahaan sepanjang waktu secara berurutan dan terus menerus.

Tidak ada hari di mana aktivitas ini diliburkan tanpa alasan jelas.

Fungsi historis ini tampak dalam aktivitas yang dijalankan secara sistematis dan kronologis. Bukan sekedar melakukan pencatatan ketika ada keperluan khusus atau momen tertentu.

Tentu sangat dilarang jika tiba-tiba tidak melakukan pencatatan hanya karena bolpoin habis.

2. Fungsi Pencatatan

Fungsi selanjutnya ialah pencatatan setiap transaksi yang terjadi di dalam perusahaan.

Tatkala memperhatikan contoh jurnal umum, kamu pasti akan mendapati perubahan pada kekayaan, modal, biaya hingga pendapatan suatu perusahaan.

Karena semuanya tercatat secara rapi, nantinya bisa dipakai sebagai bahan yang valid dan sah dalam pembuatan laporan keuangan.

Laporan nantinya dapat disusun secara lengkap dan isinya dapat dipertanggung jawabkan. 

3. Fungsi Analisis

Jika memperhatikan contoh jurnal umum, kamu dapat menemukan fungsi analisis.

Karena pencatatan transaksi memuat hasil analisis transaksi berupa pendebitan dan pengkreditan akun tertentu.

Analisisnya meliputi penggolongan nama akun, pencatatan di pendebitan maupun pengkreditan sekaligus jumlahnya.

Fungsi analisis nantinya juga akan bermanfaat untuk perusahaan terkait.

4. Fungsi Instruksi 

Kamu juga bisa melihat fungsi instruksi ketika membaca contoh jurnal umum. Karena memuat perintah untuk mendebit maupun mengkredit akun.

Akan tetapi, pencatatannya wajib sesuai dengan transaksi yang terjadi di dalam perusahaan.

Jadi, jurnal umum mempunyai fungsi memberikan perintah atau petunjuk dalam proses memasukkan data ke buku besar. Bukan sekedar upaya membuat dokumen untuk perusahaan.

5. Fungsi Informatif 

Ada juga fungsi informatif yang dihadirkan karena mampu menyediakan penjelasan atas bukti pencatatan transaksi.

Siapa saja yang membacanya juga akan bisa memahami informasi tersebut secara jelas.

Tujuan Pembuatan Jurnal Umum dalam Bisnis

Terdapat beragam tujuan mengapa sebuah perusahaan membuat jurnal umum.

Secara umum memang dipakai untuk mencatat transaksi keuangan. Akan tetapi, secara lebih detail tujuannya adalah sebagai berikut.

1. Untuk Melakukan Identifikasi Transaksi 

Tujuan pertama ialah untuk mengidentifikasi setiap transaksi yang sudah terjadi.

Ketika membaca contoh jurnal umum, kamu pasti akan mampu menyelidiki setiap transaksi secara detail. 

Bukan sekedar mengetahui aktivitas suatu perusahaan. Namun lebih dalam dari itu, bisa melakukan identifikasi.

Informasi detail ini penting untuk diketahui di masa sekarang maupun masa mendatang. 

2. Untuk Menentukan Nilai Transaksi

Mari melanjutkan ke tujuan lainnya, yakni menentukan nilai transaksi. Tentu ada nilai yang wajib dituliskan. Kamu dapat mengetahui nilainya secara mudah hanya dengan membaca contoh jurnal umum.

Masalah keuangan memang penting di dalam perusahaan. Adanya arus kas yang keluar atau masuk wajib tercatat dan terpantau. Kamu pasti tahu sendiri jika keuangan punya pengaruh besar terhadap kesuksesan bisnis. 

3. Untuk Mencatat Dampak Ekonomi Transaksi

Tujuan yang tidak kalah penting ialah mencatat dampak ekonomi transaksi. Tentu akan ada dampak dari setiap aktivitas perusahaan.

Secara singkat, kamu bahkan bisa tahu apakah perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian dari aktivitas terkait. 

Jadi tidak heran kalau mencatat transaksi sangat penting dilakukan. Jika saja rupanya mengalami kerugian, nantinya dapat menghindari hal serupa di lain waktu.

Jika tidak dicatat tentu ada kemungkinan mengulangi kesalahan yang sama bukan?

Ketika belum mempelajari contoh jurnal umum memang rasanya terkesan remeh mengenai pencatatan transaksi ini. Akan tetapi, begitu kamu memulai untuk mencatat, pasti akan memahami beragam tujuannya.

Panduan Membuat Jurnal Umum dalam Bisnis

Membuat jurnal umum bukan perkara sederhana yang dapat dilakukan tanpa berpikir. Selain itu kamu juga perlu mengikuti panduan seperti di bawah ini. Supaya proses dan hasilnya nanti benar.

1. Mempelajari Persamaan Akuntansi

Sebelum memahami contoh jurnal umum, kamu wajib tahu apa itu persamaan akuntansi.

Kalau tidak tahu, bagaimana mungkin bisa mencatat transaksi secara tepat? Apalagi banyak akun dan penempatan debit maupun kredit yang berbeda. 

Jadi, pertama-tama pahami dahulu mengenai persamaan akuntansi. Kenali apa saja akunnya dan bagaimana peletakan debit dan kredit. Pahami semuanya baru nanti dapat melakukan pencatatan secara tepat dan cepat.

2. Menyimpan dan Mengidentifikasi Bukti Transaksi

Setelah memahami persamaan akuntansi dan contoh jurnal umum, selanjutnya kumpulkan bukti transaksi di perusahaan.

Misalnya saja berupa invoice, nota, faktur maupun kuitansi. Lantas, lanjutkan dengan identifikasi, ya.

Jangan lupa kalau kamu hanya perlu memilih transaksi yang menyebabkan perubahan posisi keuangan perusahaan.

Kalau misalnya tidak memberikan pengaruh sama sekali maka tidak perlu digunakan dalam pencatatan.

3. Pencatatan 

Langkah terakhir tentu saja membuat jurnal umum. Kamu hanya perlu melakukan pencatatan berdasarkan apa yang sudah diidentifikasi di atas.

Jadi, wajib mengikuti panduan ini secara runtut, jangan memulai dari langkah yang dikehendaki.

Ada yang wajib kamu tahu, yakni sistem pencatatan memakai double-entry system.

Yakni setiap transaksi yang dicatat akan memberikan dampak pada dua posisi keuangan (debit dan kredit) dalam jumlah sama.

Coba kamu baca lagi mengenai persamaan akuntansi jika belum memahami sistem double-entry system. Silahkan baca lagi contoh-contoh pencatatan kalau merasa bingung mengenai penerapannya.

Contoh Jurnal Umum pada Perusahaan Dagang

Supaya kamu bisa lebih memahami topik ini, mari mencoba memahami contohnya dalam kasus data transaksi Perusahaan Jaya pada Bulan Juni 2022.

Contoh jurnal umum ini dimulai dengan pencatatan tanggal 1 Juni di mana dilakukan pembelian barang dagang secara kredit dari Perusahaan sinar sebanyak Rp140.000.000,- Kredit ini melibatkan terminal 2/10, n/30.

Kemudian, dilanjutkan pada tanggal 5 Juni terjadi pembelian perlengkapan kantor dalam harga Rp50.000.000,- Pembelian keperluan kantor ini dilaksanakan secara tunai tanpa ada kredit.

Terus berlanjut ke tanggal 8 Juni, perusahaan melunasi semua utang kepada Perusahaan Sinar berkaitan dengan pembelian barang ketika tanggal 1 Juni. Total biaya pelunasan ialah Rp140.000.000,-

Masih ada lagi aktivitas di tanggal 15 Juni yakni penjualan barang secara tunai dengan harga Rp100.000.000,-.

Terakhir ada aktivitas ketika tanggal 22 Juni yakni perusahaan membayar biaya operasional usaha, seperti listrik, air dan internet dengan jumlah Rp5.000.000,-

https://mekari.com

Kamu bisa menyimak contoh jurnal umum pada gambar. Perhatikan saja mulai tanggal 1 Juni tercatat transaksi pembelian barang dagang secara kredit Rp140.000.000,- yang masuk dalam kolom debit dan kredit.

Perhatikan pencatatan tanggal 1 Juni, nama akun berupa persediaan barang dagang utang, kemudian jumlah debit dan kredit sama-sama Rp140.000.000,- Begitu juga dengan tanggal setelahnya.

Kamu bisa memperhatikan semuanya tercatat secara detail bukan? Kamu juga dapat menganalisis arus kas yang masuk dan keluar dari perusahaan secara mudah tanpa menerapkan rumus tertentu.

Contoh Jurnal Umum pada Perusahaan Jasa

Kalau sebelumnya berupa perusahaan dagang, sekarang mari mencoba memahami contoh dari perusahaan jasa.

Mungkin kamu tidak akan banyak menemui perbedaan. Akan tetapi, coba pahami dahulu contohnya.

Pada bulan Maret 2020, CV Kemilau Sinar memulai transaksi dengan menerima investasi dari Ibu Kirana, sang pemilih perusahaan. Hal tersebut terjadi di tanggal 03 Maret 2020 dengan nominal sebesar Rp800.000.000,-

Dilanjutkan ketika tanggal 08 Maret 2020 dilakukan pembayaran uang sebanyak Rp30.000.000,- guna menyewa kantor. Penyewaan berlangsung selama masa satu tahun.

Kemudian ketika tanggal 17 Maret 2020 terjadi pembelian peralatan dan perlengkapan kantor.

Peralatan kantor membutuhkan dana Rp15.000.000,- Sementara perlengkapan kantor memerlukan dana Rp8.000.000,-

https://ginee.com/id/insights

Silakan mengamati contoh jurnal umum pada gambar terlebih dahulu. Kamu bisa melihat adanya perubahan pada kas perusahaan yang bermula pada tanggal 3 Maret 2020. 

Tampak kalau ada arus kas di debit sebanyak Rp8.000.000.000,- Begitu juga ada perubahan modal awal pada bagian kredit dengan nominal serupa, yakni Rp8.000.000.000,-

Mari melanjutkan ke tanggal 8 Maret 2020, ada keterangan sewa dibayar dimuka. Pada bagian debit ada angka Rp30.000.000,- Begitu juga angka pada bagian kredit Rp30.000.000,-

Ketika tanggal 17 Maret 2020 ada perubahan pada peralatan sebanyak Rp15.000.000,- Kemudian juga ada perubahan di bagian perlengkapan sebanyak Rp8.000.000,-

Ketika membahas ilmu akuntansi tidak terlepas dari yang namanya jurnal umum. Meskipun begitu, bukan hal mudah untuk membuatnya jika tidak membaca atau memahami contoh jurnal umum terlebih dahulu.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta