Mengenal Contoh Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan beserta Ciri-cirinya Lengkap

Teks ulasan merupakan sebuah teks yang isinya penilaian, baik itu pujian maupun kritikan terhadap suatu karya. Untuk melihat contoh kaidah kebahasaan teks ulasan, yuk baca dibawah ini!

26 November 2023 Lili Y

Atau misalnya kamu ingin membeli produk skincare, pastinya sebelum kamu membeli, kamu akan membaca beberapa teks ulasan dari pembeli sebelumnya untuk mengetahui tanggapan mereka tentang produk yang ingin kamu beli ini.

Jika terdapat teks ulasan yang positif, maka tentu saja kamu tidak akan ragu untuk membelinya. Begitupun sebaliknya, jika kamu membaca review buruk, maka mungkin kamu akan ragu untuk membeli produk tersebut.

Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan

Seperti teks lainnya yang memiliki struktur dan kaidah kebahasaan, teks ulasan pun memiliki struktur dan kaidah kebahasaannya sendiri untuk membedakan teks ini dengan teks lainnya.

Untuk struktur teks ulasan terdiri dari identitas, orientasi, analisis, sinopsis, evaluasi dan juga rekomendasi.

Berikut penjelasan tentang struktur teks ulasan:

  • Identitas Karya – Identitas karya berupa judul karya, nama pengarang, tahun terbit dan jumlah halaman buku.
  • Orientasi – Jika ini membahas tentang buku, maka paragraf pertamanya bisa berisi tentang penjelasan buku yang mendapatkan penghargaan dan perhatian dari banyak orang.
  • Sinopsis – Sinopsis adalah ringkasan tentang isi buku tersebut, intinya sebuah gambaran singkat tentang buku yang dibaca oleh penulis.
  • Analisis – Rangkuman sebuah karya seni termasuk karakter dan plot.
  • Evaluasi – Penjelasan tentang penilaian, pendapat, atau rekomendasi.
  • Rekomendasi – Pendapat terakhir yang berisi penilaian atau intisari dari karya seni yang dikritik dan merekomendasikan apakah kamu perlu membaca atau membelinya.

Berikut penjelasan tentang kaidah kebahasaan teks ulasan:

  • Menggunakan konjungsi penerang – Misalnya, “Merupakan”, “Adalah”, “Yakini” “Yaitu”, “Bahwa”. Contohnya, “Dilan merupakan panglima perang di geng motornya, sehingga memiliki banyak musuh.”
  • Menggunakan Konjungsi temporal – Misalnya, “Hingga”, “Kemudian”, “Semenjak”, “Akhirnya” dan “Sejak”. Contohnya, Sejak berpacaran dengan Milea, Dilan mulai berubah tidak bolos lagi.
  • Menggunakan konjungsi penyebab – Misalnya, “Sebab”, “Oleh karena itu”, “Akan tetapi” dan “Maka”. Contohnya, “Akan tetapi Dilaan tidak benar-benar berhenti untuk tawuran dengan sekolah lain.”
  • Menggunakan pernyataan saran atau rekomendasi – Ini biasanya diletakkan pada akhir kalimat. Kata-kata yang digunakan ialah “Sebaiknya”, “Jangan”, “Silakan”, “Hendaknya”, “Harusnya”, “Belilah”, “Tontonlah” dan “Nikmatilah”.
Close