30+ Contoh Kalimat Afiksasi beserta Jenis-jenisnya Lengkap dengan Penjelasannya
30+ Contoh Kalimat Afiksasi beserta Jenis-jenisnya Lengkap dengan Penjelasannya – Afiksasi adalah kata imbuhan yang sangat esensial dalam pembentukan struktur sebuah kata.
Dalam bahasa Indonesia afiksasi sangat dibutuhkan, sebab bahasa Indonesia tergolong ke dalam bahasa dengan sistem aglutinasi. Sistem aglutinasi adalah proses pembentukan kata yang proses penambahannya dilakukan dengan menempelkan unsur.
Masih kurang paham? Mari ikuti pembahasan arti afiksasi dan contoh kalimat afiksasi di bawah ini.
Pengertian dari Afiksasi
Daftar Isi
- Pengertian dari Afiksasi
- Ciri-ciri Afiksasi
- Fungsi dari Afiksasi
- Jenis-jenis Afiksasi
- Contoh Kalimat Afiksasi Lengkap
- 1. Contoh Kalimat Afiksasi untuk Prefiks
- 2. Contoh Kalimat Afiksasi untuk Sufiks
- 3. Contoh Kalimat Afiksasi untuk Konfiks
- 4. Contoh Kalimat Afiksasi untuk Infiks
- 5. Contoh Kalimat Afiksasi Kombinasi Afiks
- Mengenal Proses Afiksasi
Daftar Isi
- Pengertian dari Afiksasi
- Ciri-ciri Afiksasi
- Fungsi dari Afiksasi
- Jenis-jenis Afiksasi
- Contoh Kalimat Afiksasi Lengkap
- 1. Contoh Kalimat Afiksasi untuk Prefiks
- 2. Contoh Kalimat Afiksasi untuk Sufiks
- 3. Contoh Kalimat Afiksasi untuk Konfiks
- 4. Contoh Kalimat Afiksasi untuk Infiks
- 5. Contoh Kalimat Afiksasi Kombinasi Afiks
- Mengenal Proses Afiksasi
Terdapat berbagai pendapat yang mengungkapkan tentang pengertian afiksasi.
Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri, afiksasi adalah proses atau hasil penambahan afiks (prefiks, konfiks, sufiks) pada kata dasar.
Beberapa ahli juga pernah mengungkapkan pendapatnya mengenai afiksasi.
Apabila pendapat-pendapat tersebut digabungkan maka arti afiksasi adalah proses pembentukan kata dari kata kesederhanaan maupun kompleks sehingga membentuk pokok kata yang baru.
Singkatnya, afiks adalah kata imbuhan yang selalu terikat pada bagian tengah, awal maupun akhir sebuah kata.
Tidak ada pernyataan yang mengatakan ada jenis kata tertentu yang tidak bisa diberikan afiks. Menurut Samsuri (1988), semua jenis kata dapat diberikan afiks.
Ciri-ciri Afiksasi
Untuk mudah mengenali afiksasi, pastikan kamu mengetahui ciri-ciri afiksasi, berikut di antaranya:
- Afiksasi adalah kata berimbuhan yang suatu kata polimorfemis yang berarti terdiri dari lebih dari 1 morfem, di mana salah satu atau lebih morfemnya berupa afiks.
- Kata berimbuhan memiliki bentuk kata yang menyimpan makna gramatis ataupun makna gramatikal.
- Kata berimbuhan mengalami proses perubahan kelas kata dari bentuk kata dasarnya akibat proses afiksasi.
Fungsi dari Afiksasi
Afiksasi artinya adalah kata imbuhan yang ditambahkan pada suatu kata dasar.
Fungsi dari afiksasi adalah bermacam-macam. Lengkapnya sebagai berikut:
- Berfungsi untuk menempelkan imbuhan pada suatu kata benda. Misalnya imbuhan pen, per-, ke-, pe-, -isme, -wan, -sasi, ke-an, pe-an, tas dan masih banyak lagi.
- Berfungsi untuk untuk mengkonstruksi kata kerja. Misalnya imbuhan per-, ber-, ter-, me-, di, ter-kan, -kan dan lain-lain.
- Berfungsi untuk membangun kata sifat dari imbuhan. Misalnya imbuhan -I, -is, -wi, -iah.
- Berfungsi untuk penggunaan pada kata bilangan. Misalnya imbuhan ke- dan se-.
- Berfungsi untuk membuat kata keterangan. Misalnya imbuhan -an, -nya, se-nya.
Jenis-jenis Afiksasi
Setelah mengenal fungsi dan pengertian afiksasi, tahap selanjutnya adalah mengenal jenis-jenisnya.
Sebelum mengetahui contoh kalimat afiksasi, di bawah ini jenis-jenis afiksasi yang antara lain:
1. Prefiks
Prefiks dalam afiksasi adalah imbuhan yang diletakkan pada bagian awal bentuk kata dasar.
Selain menempelkan, proses pembentukan kata atau afiksasi dapat dilakukan melalui cara peleburan, pembubuhan atau penambahan afiks pada bagian awal kata dasar.
Contoh dari prefiks meliputi ter-, se-, meN-, peN-, per-, a-, pra- dan seterusnya.
2. Infiks
Infiks adalah imbuhan yang disisipkan, dibubuhkan atau ditambahkan pada bagian tengah kata dasar. Afiks ditambahkan pada bagian tengah kata dasar melalui proses afiksasi.
Contoh dari infiks adalah -el, -em, -er, -in-. Jika dibentuk menjadi suatu kata, maka infiks dapat membentuk kata gerigi, gemetar, gerigi, dan lain-lainnya.
3. Sufiks
Selanjutnya adalah sufiks. Sufiks atau akhiran merupakan afiks yang di tambahkan atau ditempelkan pada bagian akhir bentuk kata dasar, sehingga membentuk padanan kata baru.
Ada yang berpendapat bahwa kata sufiks berasal dari bahasa Latin “suffixus” yang artinya melekat.
Sama halnya dengan infiks, penggunaan sufiks dalam bahasa Indonesia masih terbatas.
Penggunaan sufiks dari bahasa asing masih umum digunakan, misalnya –er, –is, –isasi dan masih banyak lagi.
Sufiks-sufiks tersebut bukan asli dari bahasa Indonesia, melainkan serapan dari asing.
Afiks maupun sufiks bisa dianggap sebagai afiks bahasa Indonesia apabila dapat melekat dan ditambahkan pada bentuk kata dasar asli bahasa Indonesia, sehingga dapat membentuk kata-kata baru.
Dengan begitu, bahasa Indonesia hanya perlu menyesuaikan penulisan dan atau cara pelafalan suatu kata, misalnya -an, -kan, -i.
4. Konfiks
Konfiks memiliki arti gabungan antara afiks yang secara bersamaan mendukung makna tertentu.
Konfiks memiliki sebutan lain sebagai simulfiks. Akan tetapi ada yang berpendapat bahwa konfiks dan simulfiks memiliki konsep dasar yang tidak sama. Dari sebutan namanya saja sudah berbeda.
Konfiks mendukung makna atau pengertian tertentu berdasarkan kebersamaannya mendukung hal tersebut.
Sementara simulfiks mendukung kebersamaannya berdasarkan satuan gramatik yang lebih besar.
5. Interfiks
Melansir Bauer (1988), interfiks sebagai afiks yang muncul di antara dua elemen yang membentuk kata majemuk.
Interfiks diambil dari kata “inter” dan “fixus” yang jika digabungkan menjadi di antara dan melekat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa infiks yang melekat pada bagian dalam suatu bentuk kata dasar.
Kata interfiks yang berasal dari bahasa Inggris meliputi -o- dan -n-. Jika digunakan pada proses afiksasi adalah menjadi Indonesianology, yang terdiri dari kata Indonesia dan logi.
6. Simulfiks
Apabila dilihat dari asal muasal kata simulfiks yang berasal dari bahasa Latin, simulfiks terdiri dari dua kata, yakni “simulatus” yang berarti bersamaan membentuk” dan “fixus” yang berarti melekat.
Dalam bahasa Indonesia, simulfiks adalah pembentukan dua afiks atau lebih di mana unsur masing-masing tidak dihilangkan.
Penggunaan simulfiks lebih mudah ditemukan pada bahasa Indonesia tidak baku, misalnya kopi menjadi ngopi.
Sementara pada bahasa Inggris maupun bahasa Arab tidak mengenal adanya simulfiks.
7. Superfiks
Dilansir dari Kridalaksana dll, superfiks atau suprafiks adalah afiks yang dimanifestasikan dengan ciri-ciri suprasegmental atau afiks yang berhubungan dengan morfem suprasegmental.
Dalam bahasa Latin, superfiks berasal dari “supra” yang berarti di atas atau di luar.
Bahasa Indonesia belum memiliki superfiks asli, yang ada hanya superfiks serapan dari bahasa Inggris.
8. Transfiks
Dalam bahasa Inggris, transfiks terbentuk dari kata “trans” yaitu di atas atau di sepanjang.
Sehingga transfiks sering disebut sebagai afiks yang muncul di seluruh bentuk kata dasar.
Misalnya kata kitab dapat berubah menjadi katab apabila diberikan transfiks a-a-.
Itu adalah salah satu contoh transfiks dalam bahasa Arab. Sama seperti bahasa Inggris, bahasa Indonesia tidak memiliki transfiks.
Contoh Kalimat Afiksasi Lengkap
Kalau ini kali pertama kamu mempelajari jenis-jenis afiks, mungkin dibutuhkan pemahaman berulang-ulang untuk benar-benar menguasai materi tersebut.
Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah penjelasan afiksasi beserta contoh kalimat afiksasi:
1. Contoh Kalimat Afiksasi untuk Prefiks
Contoh imbuhan dan kalimatnya:
ber-
- Tatiana dan sahabat-sahabatnya bermain dari pagi hingga petang.
- Anita dilarang memakan sayuran itu karena beracun.
- Ibu selalu memberinya nasehat untuk bekerja dengan giat agar cepat naik pangkat.
- Ratusan angsa berenang di danau belakang sekolah Aisya saat sore hari.
ke-
- Ini sudah kesekian kalinya Adelia diperingatkan untuk tidak mengebut saat membawa motor.
- Laki-laki itu adalah kekasih Susan yang sangat dicintainya, tetapi keduanya harus berpisah karena alasan tertentu.
- Dia selalu percaya bahwa apapun yang menjadi kehendak-Nya adalah hasil terbaik dari usahanya.
se-
- Harun dan Talitha harus seagama terlebih dulu sebelum dapat menikah bersama.
- Semenjak lama tidak bertemu, keduanya menjadi tidak seakrab seperti dulu.
- Minggu depan, pasangan baru itu akan tinggal serumah selamanya.
- Setiap siswa diperkenankan untuk mengenakan pakaian yang seragam.
pe-
- Tobi adalah pekerja bangunan yang selalu bekerja keras menyelesaikan tugasnya.
- Pelatih tim sepak bola itu sangat bangga melihat timnya berhasil memenangkan liga sepak bola dunia.
- Ia sempat menjadi pecandu sebelum direhabilitasi di suatu tempat.
- Azka bercita-cita menjadi petani milenial yang sukses setelah lulus dari sekolahnya.
2. Contoh Kalimat Afiksasi untuk Sufiks
Contoh imbuhan dan kalimatnya:
-an
- Minuman yang dibuatnya sangat menyegarkan dahaga.
- Ia kasihan melihat para gelandangan yang tidur di bawah jembatan.
-i
- Arun mendatangi makam ibunya untuk berziarah.
- Gita tidak bisa berhenti menangisi kucingnya yang mati.
-kan
- Mobil dan motor diarahkan ke jalan lain karena ada masalah di jalan utamanya.
- Ibu meminta adik untuk membelikan garam di warung.
3. Contoh Kalimat Afiksasi untuk Konfiks
Contoh imbuhan dan kalimatnya:
ke-an
- Keramaian di pasar itu terjadi karena sebentar lagi tahun baru.
- Keadilan di negeri ini perlu ditegakkan.
- Anita memiliki kartu keanggotaan yang digunakan untuk mengakses tempat kebugaran tersebut.
peN-an
- Ia selalu ingin tinggal di daerah pedesaan ketimbang di perkotaan.
- Rumah kosong di ujung jalan itu konon tempat pelarian para buronan polisi.
4. Contoh Kalimat Afiksasi untuk Infiks
Contoh imbuhan dan kalimatnya:
-el-
- Adik sedang meniup gelembung udara dari sabun di taman belakang.
-em-
- Ia selalu takut untuk tampil di depan orang banyak makanya tubuhnya tampak gemetar.
-er-
- Gergaji mesin itu mengeluarkan suara yang menusuk telinga.Paman Doni membuat seruling dari bambu.
5. Contoh Kalimat Afiksasi Kombinasi Afiks
Contoh imbuhan dan kalimatnya:
-ber-
- Keberadaan Tania membuat setiap orang tidak nyaman karena sikapnya yang sombong.
- Ia menunjukkan keberaniannya saat menjelajahi gua angker seorang diri.
-ter-
- Kasus pembunuhan seorang gadis dapat terpecahkan berkat keterlibatan polisi dan warga sekitar.
- Ia memiliki keterampilan memasak yang diacungi jempol.
Mengenal Proses Afiksasi
Berbagai jenis afiks yang disebutkan pada contoh di atas terlebih dulu mengalami proses penambahan imbuhan.
Afiksasi bermakna proses penempelan, penambahan atau peleburan imbuhan pada kata dasar.
Proses dari afiksasi adalah sebagai berikut:
1. Imbuhan me– + (kata dasar)
Kata dasar yang memiliki awalan huruf “t” dileburkan menjadi huruf “n”. Contohnya adalah sebagai berikut:
- me– + tabrak = menabrak
- me– + tabur = menabur
- me– + tagih = menagih
2. Imbuhan me– + (kata dasar)
Kata dasar yang huruf awalannya berupa huruf “s” akan dileburkan menjadi huruf “ny”. Contohnya adalah sebagai berikut:
- me– + sabet = menyabet
- me– + sadari = menyadari
- me– + salib = menyalib
- me– + sangga = menyangga
3. Imbuhan me– + (kata dasar)
Kata dasar yang memiliki awalan huruf “k” akan berganti dengan huruf “ng”. Contohnya adalah sebagai berikut:
- me– + kaca = mengaca
- me– + kaget = mengagetkan
- me– + kail = mengail
Akan tetapi, kata asing yang belum diresmikan sebagai kata baku bahasa Indonesia tetap tidak menghilangkan huruf “k”. Misalnya:
- me– + konversi = mengkonversi
- me– + klarifikasi = mengklarifikasi
4. Imbuhan me– + (kata dasar)
Kata dasar yang memiliki awalan huruf “p” akan tergantikan menjadi huruf “m”. Contohnya adalah:
- me– + padami = memadami
- me– + padu = memadu
- me– + palak = memalak
5. Imbuhan me– + (kata dasar)
Bentuk kata dasar yang memiliki awalan huruf “c” akan dileburkan menjadi huruf “c” dengan penambahan huruf “n”. Contohnya:
- me– + caci = mencari
- me– + cela = mencela
- me– + campur = mencampur
- me– + cegah = mencegah
Afiksasi adalah pemahaman yang penting dipahami agar kamu bisa membuat struktur kalimat yang baku, benar dan sesuai Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
Tenang, afiksasi mudah dipahami, kok. Teorinya saja yang terlihat rumit.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: