Contoh Kalimat Berat Hati, Besar Mulut, Berat Sebelah, Besar Kepala, Mata Keranjang Bahasa Indonesia
Contoh Kalimat Berat Hati, Besar Mulut, Berat Sebelah, Besar Kepala, Mata Keranjang Bahasa Indonesia – Ungkapan sering digunakan dalam menyatakan kejadian.
Biasanya, pengucapan ungkapan (idiom) digunakan untuk menyindir seseorang secara halus. Setiap ungkapan pastinya mempunyai makna yang tersirat.
Sebab, tujuan dari penggunaan ungkapan adalah untuk menyampaikan sindiran secara halus. Contohnya ungkapan ‘rendah hati’ untuk ditujukan kepada anak yang tidak sombong. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Pengertian
dari Ungkapan (Idiom)
Daftar Isi
Daftar Isi
Ungkapan
merupakan sebuah gabungan kata yang dari maknanya telah menyatu, serta tidak akan
ditafsirkan dengan menggunakan makna dari unsur pembentuknya.
Idiom
merupakan suatu gabungan dari kata yang telah membentuk arti yang baru, di mana
tidak akan berhubungan langsung dengan kata pembentuk di dasarnya.
Ungkapan
merupakan sebuah gabungan dari dua kata ataupun lebih, yang dapat digunakan oleh
seseorang di dalam situasi tertentu, untuk dapat mengiaskan suatu hal.
Sesuai
juga dengan pengertiannya, idiom akan terbentuk dari adanya gabungan dua kata
ataupun lebih.
Gabungan
dari kata ini bila tidak terdapat konteks yang akan menyertainya, memiliki dua
kemungkinan makna, yakni makna yang sebenarnya (denotasi) dan juga makna yang tidak
sebenarnya (makna kias ataupun konotasi).
Oleh
sebab itu, untuk bisa mengetahui apakah gabungan dari kata itu termasuk dalam ungkapan
atau tidak, maka harus terdapat konteks dari kalimat yang dapat menyertainya.
Contohnya:
“Membanting tulang”
Gabungan
dari kata di atas tidak akan dapat dikatakan sebagai sebuah ungkapan. Sebab
konteks dari kalimat yang telah menyertai gabungan katanya memang belum jelas.
Gabungan
dari kata di atas memang masih memiliki dua kemungkinan pada makna, yang sesuai
dengan konteks kalimatnya.
Contohnya:
(a) Pak Budi selalu membanting tulang yang ada di sampingnya, sebagai luapan dari
emosinya. (b) Pak Budi sedang membanting tulang untuk bisa memenuhi kebutuhan
hidup dari keluarganya.
Dua contoh kalimat di atas, dapat memberikan konteks (situasi) pada sebuah gabungan kata “membanting tulang.”
Kalimat yang pertama telah membentuk makna sebagai denotasi (makna sebenarnya) dari gabungan kata “membanting tulang.”
Makna
denotasinya yaitu kegiatan dengan membanting tulang. Kalimat yang kedua
membentuk sebuah makna konotasi ataupun makna kias dalam kata “membanting
tulang.”
Makna
kias tersebut memiliki arti bekerja keras. Makna kedua inilah yang akan membuat
gabungan dari kata di atas dapat disebut sebagai ungkapan. Jenis ungkapan
(idiom).
Ciri-ciri
dari Ungkapan
Berikut
ini merupakan beberapa ciri-ciri dari ungkapan, yakni:
a.
Tidak dapat disisipi oleh konstituen yang lain dan tidak dapat diubah posisinya
tanpa merubah pada makna. Apabila akan diubah, kata tersebut tidak lagi menjadi
idiom, bahkan dapat jadi tidak akan bermakna.
Di
dalam idiom, tidak terdapat sebuah relasi yang sintagmatis antar konstituen,
yang akan merujuk pada makna dari referensial kata-katanya. Untuk itu,
penambahan pada konstituen akan bisa mengubah makna dari idiomatisnya.
b. Ketidakberterimaan bila mengalami sebuah afiksasi. Idiom tidak akan dapat mengalami bentuk perubahan struktural, yang akan mengubah padda makna idiomatisnya. Contohnya pada perubahan seperti ini:
- Ditinggi
hati - Membuah
tangan - Berbuah
tangan
c.
Perangkat gramatikal dari idiom tidak bisa untuk diubah.
Jenis-Jenis Idiom
Jenis Idiom Berdasarkan Pada Makna Unsur Pembentukannya
Berdasarkan
dari makna unsur pembentukannya, bisa untuk dibedakan menjadi beberapa macam jenis,
yakni diantaranya sebagai berikut ini:
Idiom
Penuh
Idiom penuh merupakan salah satu dari jenis ungkapan, yang mempunyai makna secara tidak tergambar dari unsur pembentuknya. Contoh dari idiom penuh:
- Gulung Tikar memiliki arti sebagai kondisi bangkrut, kemerosotan dari perusahaan
- Darah Biru memiliki arti bangsawan ataupun orang keraton.
Idiom
Sebagian
Idiom
sebagian merupakan salah satu dari jenis ungkapan, yang pada maknanya masih bisa
tergambar dalam makna dalam sebuah unsur pembentuknya. Contoh dari idiom
sebagian diantaranya sebagai berikut:
- Kabar
Burung memiliki arti sebagai kabar yang masih belum terdapat kepastian. - Kabar
Angin memiliki arti sebagai desas-desus
Jenis
Idiom Berdasarkan Pada Pemilihan Kata
Berdasarkan
dari pemilihan katanya, idiom bisa dibedakan dengan menjadi beberapa bagian,
diantaranya sebagai berikut:
Idiom
Menggunakan Bagian Tubuh
Ini
adalah salah satu dari jenis Idiom, yang dapat diungkapkan dengan menggunakan penggambaran
dari Bagian Tubuh.
Idiom
Menggunakan Kata Indera
Ini
adalah salah satu dari jenis Idiom, yang dalam pengungkapannya dapat diibaratkan
dengan menggunakan kata indera.
Idiom
Menggunakan Warna
Ini adalah salah satu dari jenis pengungkapan, yang akan disamakan dengan beberapa macam warna.
Idiom
Menggunakan Nama Benda Alam
Ini adalah salah satu dari jenis Idiom, yang dalam pengungkapannya akan disamakan dengan benda-benda di alam sekitar.
Idiom
Menggunakan Nama Binatang
Ini
adalah salah satu dari jenis Idiom, yang dalam pengungkapannya dapat diibaratkan
dengan jenis seekor hewan.
Idiom
Menggunakan Bagian Tumbuhan
Ini
adalah salah satu dari jenis Idiom, yang dalam pengungkapannya akan diibaratkan
dengan bagian pada tumbuhan.
Idiom
Menggunakan Kata Bilangan
Ini adalah salah satu dari jenis Idiom, yang dalam pengungkapannya akan diibaratkan dengan sebuah bilangan.
Contoh
Kalimat Ungkapan (Idiom)
Berikut
adalah beberapa contoh kalimat, dengan menggunakan ungkapan (idiom) Berat Hati,
Besar Mulut, Berat Sebelah, Besar Kepala, dan Mata Keranjang:
Berat
Hati
1.
Dengan berat hati, Rinto harus meninggalkan kampung halamannya untuk mencari
kerja di Ibu Kota Jakarta.
2.
Ibunya baru saja meninggal dua hari yang lalu. Sinta pun dengan berat hati
harus merelakan kepergian ibunya itu.
3.
Dengan berat hati, ketua panitia harus mengumumkan bahwa acara perkumpulan
alumni dibatalkan.
4.
Andi kalah dalam perlombaan lari di kampungnya. Dengan berat hati ia harus
merelakan gelar juara pertama itu.
5.
Dengan berat hati, Andre harus menerima tindakan selingkuh dari pacarnya itu.
Besar
Mulut
1.
Anak itu sangat besar mulut, segala kesuksesan orang tuanya selalu diumbar di kelas.
2.
Dilan selalu dijauhi oleh temannya, kebiasaan besar mulutnya itu yang menjadi
penyebab satu-satunya.
3.
Tidak sepantasnya seorang bos bertingkah besar mulut di hadapan karyawannya.
4.
Orang yang selalu besar mulut, selalu akan kalah dengan orang yang rendah hati.
5.
Pejabat itu terancam dipecat, sebab selalu bertingkah besar mulut setiap
diwawancarai oleh media.
Berat
Sebelah
1.
Pantas saja pertandingan bulutangkis itu terasa berat sebelah, wasitnya sudah
disogok oleh pihak negara lawan.
2.
Tina merasa ibunya bersikap berat sebelah kepadanya, sebab selalu membanggakan
kakaknya yang lebih sukses.
3.
Hubungan itu terasa berat sebelah, sebab sang pria selalu melakukan
perselingkuhan.
4.
Tindakan yang dilakukan oleh Nina memang berat sebelah, namun ia tetap harus
membela keluarganya.
5.
Melihat cara bermain lawan yang berat sebelah, atlet pencak silat itu
memutuskan untuk mengundurkan diri.
Besar
Kepala
1.
Pantas saja Rendra banyak tidak disukai oleh orang, sebab dia selalu besar
kepala sih!
2.
Bimo memang orangnya selalu besar kepala, suka tidak ingin mendengarkan
pendapat dari orang lain.
3.
Baru saja memenangkan perlombaan sepeda, mereka sudah langsung bersikap besar
kepala.
4.
Genta anak yang sangat rajin dan juga baik kok, tidak seperti apa yang
dikatakan oleh Haris bahwa dia sangat besar kepala.
5.
Dulu ketika belum menjadi orang yang kaya dia memang perhatian dan juga baik
sekali, namun setelah akhirnya sukses dia sudah berubah jadi orang yang sangat besar
kepala.
Mata
Keranjang
1.
Rendi adalah seorang mahasiswa yang mata keranjang di kampusnya.
2.
Rani bercerita dengan kawannya, jika pasangannya itu ternyata seorang pria yang
bermata keranjang.
3.
Lana tidak segan segan untuk memutuskan pacarnya yang sangat bermata keranjang
itu.
4.
Reni teman dekatku, bercerita bahwa ia mempunyai salah satu mantan pacar yang ternyata
bermata keranjang.
5.
Jordi kawan di kantorku, adalah seorang pria yang sangat bermata keranjang walaupun
sudah mempunyai seorang istri.
Penutup
Itu tadi pembahasan mengenai contoh kalimat dari ungkapan (idiom) yang sudah kamu baca dengan lengkap.
Semoga artikel bisa menambah pengetahuan kamu tentang penggunakan contoh kalimat dalam ungkapan (idiom).
Sebenarnya, masih ada jenis penggunaan Bahasa Indonesia lainnya yang lebih menarik, dan juga memiliki banyak makna.
Contoh artikel dari ungkapan (idiom) ini hanyalah salah satunya saja, dan kamu bisa membaca materi yang lainnya.
Demikian pembahasan mengenai contoh kalimat dari ungkapan (idiom), kamu dapat membaca artikel lainnya tentang Bahasa Indonesia pada kolom yang tersedia di Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: