10 Contoh Kalimat dengan Penulisan yang Salah serta Perbaikannya dalam Bahasa Indonesia
10 Contoh Kalimat dengan Penulisan yang Salah serta Perbaikannya dalam Bahasa Indonesia – Dalam setiap pelajaran bahasa Indonesia, tentu kita sering diajarkan bagaimana cara menulis kalimat dengan baik.
Di dalam materi contoh kalimat dengan penulisan yang salah serta perbaikannya, kamu akan mengetahui bahwa sifat utama kalimat yang salah adalah terlalu bertele-tele atau tidak efektif dan ada kata tidak baku.
Jika kamu menuliskan paragraf dengan isi bertele-tele juga pasti akan membuat bingung para pembacanya. Pastikan kamu mengerti bagaimana versi benarnya dari beberapa contoh berikut ini.
10 Contoh Kalimat dengan Penulisan yang Salah
Daftar Isi
Daftar Isi
Pasti kamu sudah pernah mendengar istilah kata tidak baku. Di dalam bahasa Indonesia terdapat kamus besar berisi kumpulan kata baku.
Jika kamu bingung seperti apa kata bakunya, kamu bisa membuka kamus besar bahasa Indonesia tersebut untuk mengetahuinya.
Kata tidak baku artinya adalah sebuah kata tidak sesuai dengan seharusnya. Hal ini sering sekali tidak dipahami oleh masyarakat Indonesia.
Bahkan, masih banyak yang menganggap contoh kalimat dengan penulisan yang salah itu sudah benar, padahal masih salah.
Kesalahan ini biasanya terjadi karena banyak yang tidak mengetahui apa kata bakunya, padahal kata baku sudah merupakan standar dalam bahasa Indonesia.
Misalnya, orang-orang lebih sering menganggap bahwa kata apotik sudah benar, padahal kata bakunya adalah apotek.
Kemudian, kalimat tidak efektif juga menjadi tanda pada contoh kalimat dengan penulisan yang salah. Tidak efektif artinya masih bertele-tele atau tidak langsung pada intinya.
Tidak efektif ini membuat kalimat tidak nyaman dibaca, bahkan bisa membuatnya sulit dimengerti.
Materi tentang penulisan dan berbahasa dengan baik ini merupakan materi dasar dalam bahasa Indonesia.
Bahkan sudah diajarkan sejak dini untuk membentuk kebiasaan berbahasa dengan baik serta materi ini biasanya diulang-ulang di setiap sekolah, mulai dari dasar sampai atas.
Agar lebih paham lagi bagaimana cara penulisan dan berbahasa dengan baik, kamu harus banyak belajar contoh kalimat dengan penulisan yang salah serta bagaimana perbaikannya.
Berikut ini beberapa contoh penulisan salah dan bagaimana perbaikannya.
Contoh 1
Ibu mengantri di loket untuk membeli tiket kereta api tujuan kota Surabaya.
Contoh tersebut menyatakan bahwa ada seorang ibu pergi ke loket untuk membeli tiket kereta api tujuan kota Surabaya.
Memang contoh tersebut bisa dimengerti bagaimana maksudnya. Jika membacanya kamu juga tidak akan salah paham dengan maksudnya.
Namun, sebenarnya dari contoh kalimat dengan penulisan yang salah tersebut tetap ada kesalahan. Kesalahannya terletak pada kata tidak baku, yaitu mengantri. Padahal kata baku seharusnya adalah mengantre.
Sehingga, jika dibenarkan akan menjadi Ibu mengantre di loket untuk membeli tiket kereta api tujuan kota Surabaya.
Memang kesalahannya tidak harus terletak pada efektif atau tidaknya. Namun, bisa juga dari kata baku atau tidaknya sehingga harus benar-benar diperhatikan.
Contoh 2
Aku membawakan kue agar untuk diberikan kepada pamanku yang sedang sakit.
Dari contoh kalimat dengan penulisan yang salah tersebut jika ditanya mana letak kesalahannya, tentu kamu sudah bisa menjawabnya.
Pada contoh ini kesalahannya tidak lagi terletak pada baku atau tidak, namun terletak pada efektif atau tidaknya.
Jika diperhatikan lagi, memang contohnya tidak enak dibaca karena bertele-tele. Itu sebabnya harus diperbaiki menjadi ‘Aku membawakan kue untuk diberikan kepada pamanku yang sedang sakit’.
Tentu pernyataan ini sudah sesuai dengan kaidah bahasa dengan baik dan benar.
Penggunaan kata agar dan untuk tidak seharusnya diletakkan dalam satu kalimat. Terutama jika letaknya sangat berdekatan.
Contoh 3
Maya pergi ke luar kota dengan naik motor padahal itu sangat beresiko.
Di dalam contoh kalimat dengan penulisan yang salah ini masih cukup efektif sehingga masih enak dibaca dan mudah dipahami.
Namun, terdapat satu kesalahan kecil pada contoh tersebut yaitu terdapat kata tidak baku. Seharusnya berisiko bukan beresiko.
Sehingga, jika diperbaiki menjadi ‘Maya pergi ke luar kota dengan naik motor padahal itu sangat berisiko’.
Sangat mudah memahaminya asalkan kamu banyak belajar tentang kata-kata baku serta belajar bagaimana menyusun kalimat secara efektif agar mudah dipahami.
Terkadang contoh seperti itu memang tidak mengundang salah paham karena kesalahannya hanya pada baku atau tidak. Namun, jika tidak efektif tentu akan membuat bingung pembaca atau pendengarnya.
Contoh 4
Adik hari ini dibawa ke rumah sakit akibat terserang penyakit tipes.
Selalu perhatikan baik-baik kalimatnya jika ingin menentukan apakah memang salah.
Banyak sekali murid yang mengalami kesalahan kecil dalam mengenali mana kalimat salah dan benar karena tidak teliti, seperti pada contoh kalimat dengan penulisan yang salah tersebut.
Kebanyakan orang mengenal dengan istilah penyakit tipes, padahal tipes tidak baku meskipun hampir semua orang di Indonesia mengenalnya dengan nama tersebut. Kata baku tipes adalah tifus.
Sehingga, perbaikannya adalah ‘Adik hari ini dibawa ke rumah sakit akibat terserang penyakit tifus’.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang baku dan tidak, kamu harus sering-sering meneliti menggunakan kamus besar bahasa Indonesia.
Contoh 5
Intan bermain ke rumah Ray untuk mendapatkan pembahasan pengupasan soal matematika.
Berbeda dari contoh sebelumnya, pada pernyataan ini akan sedikit menimbulkan rasa bingung saat dibaca.
Hal ini dikarenakan letak kata pembahasan dan pengupasan terlalu dekat, padahal kedua kata tersebut memiliki makna mirip.
Pada contoh kalimat dengan penulisan yang salah tersebut terdapat makna bahwa ‘Intan akan bermain ke rumah Ray untuk mendapatkan pembahasan tentang soal matematika’.
Itulah mengapa seharusnya menggunakan salah satu saja antara pembahasan atau pengupasan.
Sehingga, jika diperbaiki akan menjadi ‘Intan bermain ke rumah Ray untuk mendapatkan pembahasan soal matematika’ atau ‘Intan bermain ke rumah Ray untuk mendapatkan pengupasan soal matematika’.
Namun, lebih enak dibaca jika menggunakan pembahasan.
Contoh 6
Romi mengijinkan Humi menginap di rumahnya malam ini karena ada kebakaran di rumah Humi.
Melalui contoh kalimat dengan penulisan yang salah tersebut maknanya masih bisa dipahami, yaitu terdapat peristiwa kebakaran di rumah Humi sehingga Romi membolehkannya menginap di rumahnya.
Tetapi kesalahannya pada kalimat ini terletak pada kata mengijinkan.
Mungkin, kamu juga sudah sering mendengar kata ijin saat sekolah, misalnya ada teman yang tidak masuk. Mereka akan mengirim surat ijin kepada guru, tetapi sebenarnya kata ijin ini salah.
Bakunya adalah izin sehingga seharusnya menjadi mengizinkan bukan mengijinkan.
Jika diperbaiki maka akan menjadi ‘Romi mengizinkan Humi menginap di rumahnya malam mini karena ada kebakaran di rumah Humi’.
Kalimatnya sudah menjadi lebih enak dibaca serta sudah sesuai dengan standar seharusnya.
Contoh 7
Guru mengatakan bahwa terdapat terjadi gempa bumi pagi ini.
Kalimatnya terkesan bertele-tele sehingga membuat bingung saat dibaca. Sebenarnya inti kalimat tersebut sudah jelas, yaitu guru mengatakan bahwa ada peristiwa gempa bumi pagi ini.
Namun, tambahan kata terdapat dan terjadi membuatnya menjadi tidak enak dibaca. Seharusnya, gunakan salah satu saja dari kedua kata tersebut.
Perbaikannya adalah ‘Guru mengatakan bahwa terdapat gempa bumi pagi ini’ atau ‘Guru mengatakan bahwa terjadi gempa bumi pagi ini’. Penggunaan kata terjadi lebih cocok dalam hal ini.
Jika membicarakan peristiwa maka kamu harus menggunakan kata terjadi agar lebih pas. Jangan lupa untuk belajar bagaimana menggunakan kata yang pas agar semakin enak dibaca.
Contoh 8
Bunda memberiku uang saku lebih untuk membeli coklat.
Mayoritas orang juga akan mengatakan coklat karena memang itu kebiasaannya.
Namun, dalam contoh kalimat dengan penulisan yang salah ini mengandung kata tidak baku. Seharusnya ‘cokelat’ jika disesuaikan dengan kamus besar bahasa Indonesia.
Sehingga, perbaikannya adalah ‘Bunda memberiku uang saku lebih untuk membeli cokelat’.
Dengan contoh ini, kamu akan sadar bahwa banyak sekali orang-orang salah berkata namun terus menjadi kebiasaan. Padahal, sebenarnya terdapat standar sendiri dalam hal ini.
Contoh 9
Aku suka pergi ke sekolah dengan menaiki bis.
Dari contoh kalimat dengan penulisan yang salah tersebut harus ada perbaikan pada kata bis karena bis tidak baku. Harus diganti dengan bus jika disesuaikan dengan kamus besar bahasa Indonesia.
Namun, sebenarnya makna dalam kalimat tersebut mudah dipahami, yaitu subjek aku menyukai transportasi bus untuk dinaiki pergi ke sekolah.
Hanya saja kesalahan kecil tersebut menjadi poin negatif. Harus diperbaiki menjadi ‘Aku suka pergi ke sekolah dengan menaiki bus’.
Contoh 10
Hakekatnya seorang ibu dan ayah harus wajib menyayangi anaknya sepenuh hati.
Terdapat 2 kesalahan pada kalimat tersebut, yaitu ada kata tidak baku serta kurang efektif. Seharusnya, menggunakan kata hakikat bukan hakekat jika disesuaikan dengan kamus besar bahasa Indonesia.
Orang-orang juga masih banyak salah mengerti dalam penulisan ini.
Kemudian, agar lebih efektif harus menghilangkan kata harus atau wajib karena keduanya memiliki makna yang sama.
Jangan pernah menggunakan kata memiliki makna mirip dalam satu kalimat karena hal tersebut justru akan membuat kalimatnya menjadi kurang efektif.
Kamu harus memperbaikinya menjadi ‘Hakikatnya seorang Ibu dan Ayah harus menyayangi anaknya sepenuh hati’ atau ‘Hakikatnya seorang Ibu dan Ayah wajib menyayangi anaknya sepenuh hati’.
Banyaklah belajar contoh kalimat dengan penulisan yang salah agar semakin paham lagi. Semoga penjelasan ini bermanfaat.
FAQ
Kesalahan dalam menulis sebuah kalimat di antaranya:
1. Gagasan atau ide pokok yang kurang terpadu dengan baik.
2. Susunan gagasan yang kurang logis atau tidak koheren.
3. Penggunaan kata yang tidak efektif.
4. Kontruksi kalimat yang ambigu atau bermakna ganda.
5. Penyusunan kalimat yang tidak sesuai kaidah kebahasaan.
Kesalahan penulisan adalah ketidaksesuaian penyusunan tulisan dengan kaidah kebahasaan.
Kesalahan kalimat adalah ketidaksesuaian penyusunan kalimat dengan kaidah kebahasaan.
Bentuk kesalahan ejaan di antaranya huruf kapital, huruf miring, singkatan dan akronim, kata depan, gabungan kata, penulisan angka dan bilangan, hingga penggunaan tanda baca.
Kesalahan yang sering ditemukan dalam penulisan surat adalah susunan kalimat yang tidak efektif dan tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idaman mu: