14 Contoh Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia Berdasarkan Jenis-Jenisnya Lengkap
14 Contoh Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia Berdasarkan Jenis-Jenisnya Lengkap – Kalimat majemuk terdiri dari dua atau lebih klausa yang saling terhubung.
Dalam pembentukan kalimat majemuk, kamu akan menggunakan berbagai macam kata penghubung seperti atau, tetapi, dan, karena.
Hal tersebut dapat membantu kamu dalam memahami pesan dari sebuah tulisan atau ucapan serta memudahkan mengidentifikasi hubungan sebab-akibat, perbandingan, maupun kontras yang saling berkaitan.
Contoh Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia Sesuai Jenis-Jenisnya
Daftar Isi
Daftar Isi
Seperti telah tertera sebelumnya, kalimat majemuk adalah jenis kalimat terdiri dari dua atau lebih klausa yang saling terkait.
Klausa sendiri merupakan unit sintaksis yang di dalamnya mengandung subjek serta predikat. Unit sintaksis tersebut dapat berdiri sendiri sebagai kalimat apabila diucapkan secara terpisah.
Kalimat majemuk memungkinkan kita untuk menggabungkan gagasan berbeda, dalam satu rangkaian kalimat yang lebih panjang. Sehingga, proses penyampaian informasi bisa lebih padat dan efektif.
Tak hanya itu saja, penggunaan kalimat majemuk membuat proses penyampaian ide lebih kompleks serta beragam.
Dengan menggabungkan klausa-klausa yang saling berhubungan, kamu dapat mengungkapkan hubungan sebab-akibat, alternatif, hingga kontras secara gamblang.
Hal ini secara tidak langsung turut membantu meningkatkan kelancaran maupun keberagaman gaya penulisan.
Meski demikian, penting untuk diingat bahwa penggunaan kalimat majemuk harus dilakukan dengan cermat. Klausa-klausa yang tergabung dalam kalimat majemuk harus saling berkaitan.
Selain itu, mengikuti aturan tata bahasa yang baik dan benar. Supaya semakin memahami, silahkan simak contoh kalimat majemuk Bahasa Indonesia sesuai jenis-jenisnya berikut ini.
1. Kalimat Majemuk Setara dan Contohnya
Kalimat majemuk setara terdiri dari dua klausa utama dengan tingkat penting dan kedudukan yang sama.
Artinya, klausa-klausa yang terdapat di dalamnya memiliki kedudukan setara atau sejajar. Sehingga, setiap klausa punya bobot maupun kepentingan yang sejenis dalam kalimat tersebut.
Dalam kalimat majemuk setara, kedua klausanya dihubungkan menggunakan konjungsi koordinatif seperti kata dan, atau, serta, hingga tetapi.
Berikut ini contoh kalimat majemuk setara yang bisa kamu pahami.
1. Ian suka berenang di kolam renang, dan juga gemar bermain tenis di lapangan pada sore hari.
Dalam kalimat ini, klausa pertama adalah “Ian suka berenang di kolam renang”, sementara klausa kedua “juga gemar bermain tenis di lapangan pada sore hari”.
Kedua kalimat tersebut memiliki kedudukan dan bobot yang setara.
2. Dita menulis novel serta menerbitkan buku cerita pendek untuk anak-anak.
Contoh kalimat majemuk Bahasa Indonesia di atas terdiri dari klausa pertama “Dita menulis novel”. Sedangkan klausa keduanya “menerbitkan buku cerita pendek untuk anak-anak”.
Dua kalimat di atas memiliki bobot yang setara dan hubungan sejajar.
3. Saya suka pergi ke pantai dan melihat matahari terbenam.
Contoh ini menunjukkan kalimat majemuk setara dengan menggunakan kata penghubung “dan”. Klausa pertamanya “Saya suka pergi ke pantai” kemudian klausa keduanya “melihat matahari terbenam”.
4. Dian menghadiri seminar, lalu dia mengikuti workshop.
Dalam kalimat ini, klausa pertamanya “Dian menghadiri seminar” sedangkan klausa keduanya “lalu dia mengikuti workshop” saling berhubungan secara setara.
Kedua klausa tersebut juga memiliki bobot yang sama dalam kalimat.
5. Mereka bermain sepak bola, namun juga mencoba bulu tangkis.
Contoh kalimat majemuk Bahasa Indonesia ini menunjukkan penggunaan kata penghubung “namun”. Klausa pertamanya adalah “Mereka bermain sepak bola” dan klausa keduanya “juga mencoba bulu tangkis”.
Keduanya memiliki kedudukan yang setara dan hubungan sejajar.
2. Kalimat Majemuk Campuran dan Contohnya
Kalimat majemuk campuran juga dikenal sebagai kalimat majemuk gabungan.
Di dalamnya terdiri atas dua klausa atau lebih, yang dihubungkan oleh kata penghubung “dan” maupun tanda baca “koma” serta “titik koma”.
Kalimat majemuk campuran menggabungkan dua jenis kalimat yang berbeda, yakni bersifat koordinatif dan subordinatif.
Bagian kalimat bersifat koordinatif memiliki hubungan yang sejajar dan setara dalam arti.
Sementara bagian kalimat yang bersifat subordinatif memiliki hubungan hierarkis, atau tergantung pada klausa lain dalam kalimat tersebut.
Berikut ini adalah contoh kalimat majemuk campuran yang bisa kamu ketahui.
1. Saiyar pergi ke toko, tetapi saudaranya tetap di rumah.
Dari contoh kalimat majemuk Bahasa Indonesia di atas, klausa koordinatifnya adalah “Saiyar pergi ke toko” dan “saudaranya tetap di rumah”. Sementara kata penghubung koordinatifnya adalah kata “tetapi”.
2. Setelah makan malam, saya akan pergi ke bioskop.
Kalimat di atas mengandung klausa subordinatif yang menggambarkan waktu, ditandai dengan kalimat “setelah makan malam”. Sedangkan, klausa induk yang merupakan tindakan yakni “saya akan pergi ke bioskop”.
3. Ibu memasak makanan yang sangat lezat, sehingga aku ingin makan lagi.
Kalimat di atas mengandung klausa subordinatif yang memberikan informasi tambahan tentang makanan lezat.
Sementara klausa koordinatifnya mengungkapkan keinginan untuk makan lagi. Keduanya menggunakan kata penghubung “sehingga”.
4. Ayah sedang membaca koran, sementara ibu menonton televisi.
Dari contoh kalimat majemuk Bahasa Indonesia di atas, bisa kamu lihat bahwa di dalamnya mengandung klausa koordinatif “Ayah sedang membaca koran” dan “ibu menonton televisi”. Sedangkan kata penghubung koordinatifnya adalah “sementara”.
Kalimat ini menggabungkan 2 klausa sejajar yang memberikan informasi kegiatan ayah dan ibu di waktu bersamaan.
5. Ketika hujan turun, anak-anak bermain di dalam rumah.
Klausa subordinatif dari kalimat di atas adalah “Ketika hujan turun”. Sedangkan klausa induknya “anak-anak bermain di dalam rumah”.
3. Kalimat Majemuk Bertingkat dan Contohnya
Kalimat majemuk bertingkat juga dikenal sebagai kalimat majemuk berlapis atau kompleks. Di dalamnya terdiri atas dua atau lebih klausa yang saling terkait, dengan kata penghubung khusus.
Dalam kalimat majemuk bertingkat, klausa utama mengandung klausa yang lebih rendah atau anak. Nantinya, klausa rendah ini bisa memiliki anak tambahan.
Sehingga, gaya kalimatnya mencerminkan kekayaan dan kompleksitas.
Kalimat majemuk bertingkat sendiri sering dipakai dalam penulisan yang lebih formal atau sastra guna mengungkapkan hubungan yang rumit antara gagasan serta informasi.
Kalimat majemuk bertingkat juga memberikan penekanan pada hubungan dan urutan ide.
Dalam Hal ini, klausa utamanya menjadi elemen terpenting atau paling mandiri secara makna. Sementara klausa anak memberikan informasi tambahan atau menjelaskan lebih lanjut klausa utama.
Sehingga, perannya saling melengkapi untuk menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan efektif. Inilah contoh kalimat majemuk bertingkat yang bisa kamu ketahui.
1. Gia memutuskan pergi ke toko, meskipun cuaca sangat buruk, karena ia membutuhkan beberapa bahan untuk memasak makan malam.
Dari contoh kalimat majemuk Bahasa Indonesia di atas, klausa utamanya adalah “Gia memutuskan pergi ke toko” yang mengungkapkan tindakan atau keputusan seseorang.
Sedangkan klausa anaknya, “meskipun cuaca sangat buruk”, memberikan informasi tambahan tentang situasi yang mempengaruhi keputusannya.
Klausa anak lainnya yakni, “karena ia membutuhkan beberapa bahan untuk memasak makan malam”, yang sekaligus memberikan alasan atau tujuan dari keputusannya.
2. Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Riana pergi berlibur, yang telah ia nantikan selama berbulan-bulan.
Contoh kalimat majemuk Bahasa Indonesia ini mengandung klausa utama “Riana pergi berlibur”, yang merupakan tindakan setelah suatu kondisi terpenuhi.
Klausa anak pertama adalah “setelah menyelesaikan pekerjaannya”.
Kalimat ini menjelaskan kondisi atau kejadian yang harus terjadi sebelum tindakan lain Riana lakukan.
Sedangkan klausa anak kedua, “yang telah ia nantikan selama berbulan-bulan”, memberikan informasi tambahan tentang perasaan dan antisipasi subjek terhadap liburan tersebut.
Penggunaan kalimat majemuk bertingkat sejatinya mampu memberikan kejelasan, kekayaan, dan kekuatan ekspresi dalam sebuah penulisan.
Kalimat ini juga membantu menghindari repetisi serta membuat tulisan lebih beragam secara struktural.
Namun, penting untuk memastikan bahwa hubungan antara klausa-klausa tersebut harus terjalin dengan baik, sehingga lebih mudah pembaca pahami.
Penggunaan kata penghubung seperti “yang” “karena” atau “meskipun” adalah kunci dalam membangun kalimat majemuk bertingkat secara efektif.
4. Kalimat Majemuk Rapatan dan Contohnya
Kalimat majemuk rapatan adalah jenis kalimat majemuk yang terdiri dari 2 atau lebih klausa. Kalimat ini dihubungkan dengan kata penghubung yang kerap disebut konjungsi rapat.
Artinya, konjungsi menghubungkan klausa-klausa dalam kalimat secara erat, serta memiliki pengaruh kuat terhadap struktur maupun makna kalimat.
Kalimat majemuk rapatan memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis lain. Pertama, klausa-klausa dalam kalimat ini saling terkait erat, dan tidak dapat terpisah secara acak.
Kedua, konjungsi rapat yang terdapat di dalamnya memberikan pengaruh kuat terhadap struktur dan makna kalimat. Ketiga, klausa-klausanya cenderung memiliki bobot informasi yang seimbang.
Setiap klausa dalam kalimat ini saling mendukung untuk menyampaikan makna secara efektif.
Konjungsi atau kata hubung dan biasa digunakan antara lain “yang”, “dan”, “serta”, “sebab”, “karena”, “karena itu”, dan masih banyak lagi.
Berikut ini adalah contoh kalimat majemuk Bahasa Indonesia jenis rapatan yang perlu kamu pahami.
1. Saya pergi ke pasar yang ramai dan membeli beberapa buah mangga serta semangka.
Dalam kalimat ini, terdapat dua klausa dihubungkan dengan konjungsi rapat “yang”. Terdiri atas kalimat “saya pergi ke pasar yang ramai” dan “saya membeli beberapa buah mangga serta semangka”.
Kedua klausa ini memberikan informasi yang terkait tentang aktivitas pergi ke pasar dan membeli buah-buahan.
2. Ayah menonton pertandingan sepak bola karena dia adalah penggemar setia tim tersebut.
Contoh kalimat majemuk Bahasa Indonesia di atas terdiri dari dua klausa yang dihubungkan dengan konjungsi rapat “karena”.
Terlihat dari kalimat “ayah menonton pertandingan sepak bola” dan “dia adalah penggemar setia tim tersebut”.
Klausa pertamanya memberikan informasi tentang aktivitas ayah menonton pertandingan sepak bola. Sementara klausa kedua memberikan alasan mengapa ayah melakukan aktivitas itu.
Sebagai catatan tambahan, penggunaan kalimat majemuk rapatan dapat membuat tulisan atau percakapan lebih padu serta koheren.
Dengan menghubungkan klausa-klausa berkonjungsi rapat, penulis atau pembicara dapat menyampaikan ide maupun informasi secara jelas sekaligus terstruktur.
Kalimat majemuk rapatan juga digunakan dalam penulisan resmi atau akademik, dalam rangka menyampaikan argumen, penjelasan, serta uraian yang lebih terperinci.
Penutup
Demikian penjelasan tentang contoh kalimat majemuk Bahasa Indonesia. Perlu diingat bahwa penggunaan kalimat majemuk harus tepat dan tidak berlebihan.
Terlalu banyak klausa bisa membuat kalimat menjadi panjang dan rumit untuk seseorang pahami. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara kesatuan klausa dan kejelasan maknanya.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: