Contoh-contoh Kalimat Pernyataan Umum dalam Teks Laporan Hasil Observasi
Di sini ada beberapa contoh kalimat pernyataan umum dalam teks laporan hasil observasi yang dapat dijadikan sebagai panduan untuk membuatnya.
3. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Pertambahan Jumlah Bercak Kuning Kacang
Bercak kuning pada kacang disebabkan oleh virus dan potensi terjadinya sebuah pertumbuhan adalah satu banding tiga. Jadi memang perlu adanya pemantauan secara spesifik pada setiap pertunasan.
Penyebab spesifik dari bercak kuning tersebut adalah mutasi gen yang terjadi selama pembudidayaan kacang.
Mitigasi tentu saja perlu dilakukan sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh secara optimal.
Proses penelitian yang dilakukan untuk melihat berapa jumlah bercak kuning satu lembar daun adalah dua minggu.
Terhitung contoh kalimat pernyataan umum dalam teks laporan hasil observasi sejak daun pertama keluar sehingga pemantauan dapat dilakukan.

Advertisement
Metode pengamatan yang dilakukan adalah dengan melihat secara langsung pada tanaman tersebut.
Sistem penanaman yang digunakan adalah homogen dengan pemberian perlakuan sama pada lima spesimen kacang berbeda.
Jadi setiap spesimen terdiri dari lima biji dan perlu dikembangkan dalam beberapa batch penanaman. Jadi spesimen yang digunakan sebanyak dua puluh lima buah dengan lima variasi pengamatan.
Hipotesis dampak dari adanya bercak kuning adalah membuat penyerapan air dari akar menuju daun contoh kalimat pernyataan umum dalam teks laporan hasil observasi menjadi kurang. Sehingga dalam jangka waktu tertentu tumbuhan tersebut bisa mati.
Penyerapan yang kurang optimal akibat adanya bercak kuning tersebut akan membuat tumbuhan juga cenderung kerdil.
Apabila contoh kalimat pernyataan umum dalam teks laporan hasil observasi hal tersebut terjadi maka solusinya adalah melakukan pencabutan.
Jika dalam pengamatan secara tertutup ini bercak kuning tidak membuat kacang mati maka perlakuan dalam penanaman jumlah besar dapat diubah. Namun ketika hasilnya tetap mati maka perlakuan awal akan digunakan.
Apabila terjadi human error dalam melakukan penelitian maka dapat diulang maksimal dua kali.
Sehingga pengambilan data juga bisa lebih akurat dan sesuai dengan keadaan paling ideal ketika melakukan penelitian.