Contoh Kalimat Tunggal Nominal, Adjective, Verbal, Numerial, dan Majemuk Setara, Bertingkat, dan Campur

Posted in: Pelajar

Contoh Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk Beserta Perbedaanya – Belajar tata Bahasa Indonesia barangkali masih jarang diterapkan dalam sistem kurikulum pendidikan kita. Meskipun terdapat mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Namun, hal ini tidak menjamin apakah setiap murid mendapatkan pengajaran yang tepat atau tidak. Justru mereka lebih banyak mempelajarinya sendiri karena memiliki minat lebih pada bidang bahasa. 

Contoh- Contoh Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk

pexels.com/@bilakis-4069088

Selain itu, pengajaran berbahasa Indonesia sendiri sepertinya masih kurang massif untuk dilakukan.

Sistem pendidikan yang ada justru lebih menekankan pada ajaran menghafal ketimbang memahami dan memaknai dari suatu bahasa maupun kalimat yang ada.

Hal ini pula yang menjadi salah satu faktor mengapa anak enggan untuk belajar mendalam terkait dengan bahasa ibu yang biasa mereka gunakan sehari. 

Justru saat ini anak lebih ditekankan untuk belajar bahasa Inggris. Terutama pada sekolah swasta yang berbasis internasional.

Sehingga bisa saja kamu menemukan anak-anak sekolah dasar yang justru lebih fasih berbicara bahasa Inggris ketimbang bahasa tanah kelahirannya sendiri.

Padahal peran bahasa ibu menjadi sangat penting untuk mengajari anak mengenai nilai identitas diri sebagai suatu bangsa.

Bahasa Indonesia menjadi salah satu nilai dan ruh suatu peradaban yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita.

Namun, sayangnya memang kurikulum sistem pendidikan bahasa Indonesia sendiri masih dapat dikatakan kurang mantap.

Pemerintah sendiri belum terlalu gencar untuk memberikan nilai edukasi dan sistem pendidikan yang layak.

Hal ini terbukti dengan banyak anak yang terpaksa putus sekolah akibat masalah finansial dan kurangnya pemahaman yang kuat akan pentingnya pendidikan.

Maka dari itu, artikel ini merupakan upaya sedikit untuk bisa memahami berbagai struktur kalimat bahasa Indonesia yang barangkali kamu juga masih kurang familiar.

Untuk lebih lanjutnya kamu bisa simak beberapa ulasan terkait contoh kalimat tunggal dan majemuk yang barangkali masih sukar untuk dipahami anak sekolahan. 

Apa itu Kalimat Tunggal?

Secara umum, kalimat tunggal adalah sebuah kalimat yang hanya terdiri dari unsur subjek dan predikat saja.

Namun, biasanya kalimat tunggal dapat disertai dengan objek dan juga kata keterangan.

Sebelum itu, tentu kamu sudah tahu pengertian dari kalimat terlebih dahulu. Ya, kalimat adalah rangkaian dari kata perkata yang tersusun atau digabungkan secara padu kemudian membentuk suatu gagasan atau peristiwa. 

Nah, kalimat tunggal di sini bermakna sebagai kalimat yang hanya memiliki satu gagasan atau peristiwa di dalamnya.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat tunggal merupakan kalimat yang hanya terdiri dari satu struktur saja.

Yang setidaknya terdapat subjek dan predikat di dalamnya sehingga dapat membentuk suatu padanan kalimat. Untuk contoh kalimat tunggal, simak ulasan artikel ini sampai usai.

Meskipun biasanya kamu juga bisa mendapati kalimat tunggal dengan penyusun lengkap dan membentuk kalimat yang runtut.

Adapun ciri-ciri kalimat tunggal antara lain, kalimat tunggal hanya memiliki satu unsur pokok peristiwa saja.

Sehingga peristiwa yang terjadi tersebut hanya menjelaskan satu gagasan saja. Misal, “Ayah makan,” maka sampai di situ saja dan kalimat tunggal sudah selesai. 

Sedangkan jika kamu menambahkan seperti, “Ayah makan dan minum,” maka kalimat barusan menjadi kalimat majemuk.

Itu tadi merupakan contoh sederhana dari contoh kalimat tunggal yang barangkali bisa dengan sangat mudah kamu buat.

Ciri selanjutnya, kalimat tunggal hanya memiliki satu struktur penyusun kalimat saja.

Dengan demikain tidak ada dua unsur dalams atu kalimat misalnya Subjek-Predikat, Subyek-Predikat-Obyek maupun Subyek-Predikat-Obyek-Keterangan.

Contoh:

Aisyah masuk ke sekolah (kalimat tunggal)

Aisyah masuk ke sekolah sedangkan Lambang pergi ke Alun-alun Kota (kalimat majemuk)

Perlu kamu ingat bahwa kalimat tunggal tidak menggunakan koma maupun kata konjungsi dalam kalimatnya. 

Contoh:

Dina anak yang cantik (kalimat tunggal)

Dina anak yang cantik dan ramah (kalimat majemuk)

Jenis-Jenis Kalimat Tunggal

Perlu kamu tahu bahwa ada beberapa jenis-jenis kalimat tunggal. Berikut adalah penjelasan lengkapnya!

1. Kalimat Nominal

Kalimat ini terdiri dari kalimat tunggal yang menggunakan predikat kata benda.

Contoh : Ibuku seorang dokter

Subyek : Ibu

Predikat : Seorang dokter (kata benda)

2. Kalimat Adjective

Kalimat adjective merupakan kalimat tunggal yang predikatnya memiliki kata sifat.

Contoh : Sinta sangat ramah kepada semua orang

Subyek : Sinta

Predikat : Sangat ramah (kata sifat)

Keterangan : Kepada semua orang.

3. Kalimat Verbal

Kalimat verbal terdiri dari kalimat tunggal dengan predikatnya yaitu kata kerja.

Contoh : Lia mengambil air dengan hati-hati

Subyek : Lia

Predikat : Mengambil (kata kerja)

4. Kalimat Numerial

Kalimat Numerial merupakan kalimat tunggal yang menggunakan kata bilangan sebagai predikatnya.

Contoh : Lama pembangunan itu bertahun-tahun

Subyek : Lama pembangunan itu

Predikat :Bertahun-tahun

5. Kalimat Prepositional

Kalimat Prepositional merupakan kalimat tunggal yang predikatnya merupakan kata depan atau preposisi.

Contoh : Jam di atas meja kerja Ibu

Subyek : Jam itu

Predikat : Di atas

Apa itu Kalimat Majemuk?

Jika kamu belum tahu, sebagian besar dari kalimat majemuk ditandai dengan adanya kata penghubung atau konjungsi.

Sehingga kalimat majumuk terliaht lebih rumit ketimabng kalimat tunggal. Jenis kalimat ini mengandung lebih dari satu klausa dan kalimat dasar.

Menurut Dendy Sugono dalam Sintaksis Bahasa Indonesia: Analisis Fungsi Sintaktik (2019), kalimat majemuk diartikan sebagai kata-kata yang memiliki struktur kalimat yang di dalamnya terdapat beberapa kalimat dasar.

Sama dengan kalimat tunggal, kalimat majemuk juga memiliki jenisnya sendiri. Kalimat majemuk dibagi menjadi tiga yaitu : kalimat majemuk setara, bertingkat dan campuran.

Berikut adalah penjelasan nya agar kamu lebih paham!

1. Kalimat majemuk setara.

Kalimat majemuk setara juga bisa kita kenal sebagai kalimat majemuk koordinatif. Strukturnya sederhana yaitu paling sedikit terdiri atas dua kalimat dasar dan masing-masing hanya dapat berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal.

Contoh:

Ibu memasak rendang, ayam gulai, opor ayam, dan sate kambing.

Adik ingin pergi main ke lapangan, namun Ayah tidak mengizinkannya.

2. Kalimat majemuk bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang mengandung satu kalimat dasar yang merupakan inti dan juga terdapat satu, dan beberapa kalimat dasar lainnya yang berfungsi sebagai pengisi kalimat utama tadi. 

Contoh:

Pak Arif datang menjemput ke sekolah, ketika saya sedang dalam perjalanan pulang ke rumah.

Asya janji membelikan sepatu, kalau adiknya mendapat rangking satu di kelas.

3. Kalimat majemuk campuran

Kalimat majemuk campuran adalah gabungan dari kalimat majemuk setara dan bertingkat. 

Contoh:

Kerja bakti di desa dapat menumbuhkan semangat gotong-royong dan kekeluargaan, karena melibatkan seluruh warga.

Perbedaan Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk 

Seperti yang sudah disinggung pada pembahasan awal, kalimat tunggal dan kalimat majemuk memang berbeda. Jika kalimat tunggal hanya terdiri dari satu subjek dan predikat saja.

Berbeda dengan kalimat majemuk yang strukturnya terdiri dari gabungan dua klausa atau kalimat.

Keduanya memiliki karakter tersendiri untuk membentuk strukturnya. Maka dari itu, kita akan membahas apa saja perbedaan dari keduanya.

Pertama, struktur kalimatnya. Kalimat tunggal dan majemuk memiliki struktur yang berbeda.

Contoh kalimat tunggal akan jauh lebih mudah dimengerti ketimbang kalimat majemuk apalagi yang sudah bertingkat.

Kalimat majemuk akan lebih rumit karena padu padan kata yang lain yang membuat kalimatnya menjadi lebih panjang dari kalimat tunggal. Kalimat majemuk biasanya juga menggabungkan unsur kata lain. 

Sehingga wajar saja jika kalimat majemuk terasa lebih kompleks. Kedua, unsur kalimat yang terkandung. Karena keduanya memiliki struktur yang berbeda, tentu saja unsur untuk membentuk kalimatnya juga akan berbeda.

Kalimat tunggal memiliki unsur berupa subjek dan predikat saja. Namun, kamu juga bisa menambah unsur kalimat lainnya yang masing-masing berjumlah satu. 

Sedangkan kalimat majemuk terbentuk dari dua klausa atau kalimat. Sehingga unsur-unsurnya akan jauh lebih banyak. Bisa terdiri dari dua subjek, dan predikat maupun beberapa unsur lainnya yang masing-masing bisa berjumlah dua atau lebih.

Perbedaan selanjutnya adalah penggunaan konjungsi. Jika kita melihat beberapa contoh kalimat tunggal tidak menggunakan konjungsi sama sekali. 

Karena kalimat tunggal bukanlah gabungan dari dua klausa atau kalimat yang banyak seperti kalimat majemuk. Berbeda dengan kalimat majemuk yang biasa menggunakan konjungsi atau kata penghubung.

Supaya kalimat yang terbentuk dapat menyambung satu sama lain. Konjungsi di sini berguna untuk menyatukan dua kalimat dengan konteks yang berbeda. Sehingga kalimat menjadi lebih selaras. 

Selain itu, penggunaan konjungsi atau kata penghubung ini dapat menentukan jenis dari kalimat majemuk yang dibuat. Kamu bisa melihat dari padu padan kata yang ada.

Misalnya, ketika kalimat majemuk menggunakan konjungsi koordinatif. Maka kamu bisa tahu jika kalimat majemuk tersebut merupakan kalimat majemuk setara. Karena konjungsi koordinatif adalah kata penghubung yang biasa digunakan pada dua klausa yang setara kedudukannya.

Maka dari itu dapat kita simpulkan jika perbedaan antara kalimat tunggal dan majemuk terdiri atas, struktur kalimat, unsur yang terkandung pada kalimat dan penggunaan konjungsi yang ada.

Ketiga hal itu yang menjadi inti ketika kamu sedang menemukan semua kalimat namun diminta untuk mendeskripsikan perbedaannya. Dengan demiakian hal ini akan mempermudah kamu untuk mengetahui mana yang merupakan kalimat tunggal dan mana yang kalimat majemuk. 

Itulah pembahasan mengenai kalimat tunggal dan majemuk yang bisa kamu telaah. Barangkali penjelasan seperti ini akan sulit untuk dipahami jika tidak praktek langsung menggunakan contoh.

Untuk lebih memahaminya secara mendalam, kamu bisa membuat beberapa contoh sendiri bagaimana kalimat tunggal dan kalimat majemuk terbentuk. Dengan demikian kamu jadi lebih paham karena sudah bisa membuat contoh sendiri. 

Perlu diingat bahwa belajar bahasa memang membutuhkan proses dan waktu yang tidak sebentar. Jika kamu sudah mengetahui terkait dengan kalimat tunggal dan kalimat majemuk beserta dengan jenis dan contohnya. Jangan berhenti sampai disitu saja.

Coba kamu cari berbagai pola kalimat lainnya yang barangkali belum pernah kamu ketahui sebelumnya. Sehingga pengetahuan akan bahasa dan bagaimana menggunakannya dapat lebih meresap pada ingatanmu. 

Kamu juga bisa belajar mengenai contoh kalimat, seperti kalimat perintah, kalimat aktif semitransitif dan kalimat lainnya. Semakin kompleks yang kamu pelajari, maka pengetahuan dan kosa kata yang kamu dapatkan juga akan semakin banyak. Tidak hanya berhenti sampai pada contoh kalimat tunggal dan majemuk saja. Selamat mencoba!


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah